Untuk Revaluasi seperti diatas PLN Nias belum pernah melakukannya karena baru berdiri berkisar dua tahun. Akan tetapi pembukuan pada saat PLN
Nias merupakan cabang Sibolga dan sudah pasti PLN Sibolga pernah melakukan hal diatas tetapi tetap pada pembukuan Sibolga. Karena PLN Nias saat itu hanya
cabang. Menurut penulis PLN Nias diatas ada akibat Gempa 2 tahun yang lalu
maka PLN.Nias Rusak Total mulai dari : - Gedung Kantor
- Jaringan Kabel - Tiang Listrik
- Trapo - Gardu Induk
- Generator Setelah hancur total PLN. Cabang Nias tersebut dibantu oleh Negara asing
dan saat itu pula PLN. Nias berdiri sendiri. Dari seluruh pembukuan dan lain-lain ditata kembali sesuai aturan pemda diatas
c. Pengeluaran selama Penggunaan Aktiva Tetap.
Sebenarnya pengeluaran selama penggunaan akiva tetap tidak begitu banyak pada saat belum terjadi Gempa karena biaya yang dikeluarkan hanya
biaya pemeliharaan saja yang artinya jumlahnya kecil dan tidak menambah urusan maka hal ini sama dengan Revenue expenditure. Akan tetapi faktor
Universitas Sumatera Utara
setelah gempa sudah terbalik biaya perbaikan cukup besar malah melebihi biaya saat pendirian karena rusak total. Perbaikan yang akan besar ini seharusnya
Capital expenditure sesuai dengan standar Akuntansi yang berlaku, akan tetapi yang memperbaiki PLN ini bukan hanya dari PLN saja melainkan bantuan atau
hibah dari Luar negeri. Maka hal ini merupakan modal Donasi atau Donacted Capital. Sedangkan bantuan pemda melalui bantuan APBN bisa masuk dan
menambah Asset PLN. Setelah terjadi gempa di Nias maka bantuan terus berdatangan dari berbagai penjuru dunia dan untuk jangka waktu yang lumayan
lama agar Nias seperti Aceh bisa normal kembali tetapi memakan waktu yang cukup panjang. Pada saat penulis meneliti di PLN Nias tersebut semuanya masih
jauh dari sempurna karena semua data dan jurnal masih sulit ditemuka akibat banyak hilang data akibat banyak gempa.
d. Penyusutan Aktiva Tetap
Seluruh aktiva tetap PLN Nias ini diterapkan metode penyusutan dengan metode garis lurus yaitu mengikuti peraturan PLN yang ada di Indonesia. Cuma
saja tanah milik PLN tidak disusutkan sebagian Gedung PLN untuk kantor masih menyewa kepada Pemda akibat gedung yang ada runtuh akibat gempa. Kecuali
Gudang untuk menyiapkan peralatan adalah milik PLN. Contoh Gudang PLN ditaksir berumur 20 tahun yang dibayar lewat bantuan senilai Rp.600.000.000
dengan nilai sisa 10 . Rp. 600.000.000 – 60.000.000
20 = 27.000.000 tahun
Universitas Sumatera Utara
Gudang ini dimulai disusutkan 2009, demikian juga aset-aset lainnya disusutkan mulai tahun 2009, kecuali aset-aset yang sedang dibangun tidak
disusutkan yang jelas siap disusutkan selain Gudang adalah Generator listrik senilai Rp.5.000.000.000 yang mampu beroperasi 10 tahun dengan nilai sisa 10
10 Rp. 5.000.000.000 – Rp 500.000.000
= Rp 450.000.000 tahun Peralatan kantor berupa komputer, meja, kursi, filling cabinet dll senilai
Rp. 1.000.000.000 ditaksir dari sisa 0 dengan umur 5 tahun. Rp. 1.000.000.000 – 0
5 = 200.000.000 tahun
Pada saat penulis survei ke Nias makin banyak Aset PLN Nias yang belum siap diperbaiki, masih peroses perbaikan.
e. Pelepasan Aktiva Tetap