Gudang ini dimulai disusutkan  2009, demikian juga aset-aset lainnya disusutkan mulai tahun 2009, kecuali aset-aset yang sedang dibangun tidak
disusutkan yang jelas siap disusutkan selain Gudang adalah Generator listrik senilai Rp.5.000.000.000 yang mampu beroperasi 10 tahun dengan nilai sisa 10
10 Rp. 5.000.000.000 – Rp 500.000.000
= Rp 450.000.000  tahun Peralatan kantor berupa komputer, meja, kursi, filling cabinet dll senilai
Rp. 1.000.000.000 ditaksir dari sisa  0 dengan umur 5 tahun. Rp. 1.000.000.000 – 0
5 = 200.000.000 tahun
Pada saat penulis survei ke Nias makin banyak Aset PLN Nias yang belum siap diperbaiki, masih peroses perbaikan.
e.      Pelepasan Aktiva Tetap
Judul yang paling menarik pada skripsi penulis  adalah ini  karena aktiva
tetap dilepas akibat berbagai masalah, misalnya:
a. Sudah Usangtuatidak bermanfaat atau full Defreciation b. Rusak akibat suatu hal
c. Diganti karena ada yang lebih baik. d.Dan lain-lain
Pada PLN wilayah Nias ini dilepas akibat bencana alam yaitu jaringan hancur akibat gempa, tiang hancur, travo hancur, Gedung hancur, Filling cabinet
Universitas Sumatera Utara
hancur, computer hancur, komputer hancur dan sebagainya. Melihat kondisi seperti ini PLN bertindak sesuai arahan pimpinan pusat maka untuk aktiva yang
hancur yang  dan  tidak bisa diperbaiki dan dipakai maka dijual, dan yang tidak bisa dijual dibuang begitu saja untuk aktiva tertentu. Aktiva seperti ini
pembukuannya harus jelas akan tetapi dengan adanya bencana ini maka hal-hal yang bisa dibuatkan atau dibukukan dan ada juga yang hilangidokumennya akan
diperbaiki perlahan-lahan. Contoh aktiva yang dijual atau dilelang sebagai berikut :
Debet : Kas                                                                        Rp XXX Akumulasi Penyusutan                                         Rp XXX
Kredit                 Aktiva                                               Rp XX Laba Pelepasan                                 Rp.XX
Atau jika terjadi rugi Debet Kas                                     Rp XX
Akumulasi Penyusutan       Rp.XX Rugi                                     Rp.XX
Kredit        Aktiva                                                           Rp.XX
Jika dibuang begitu saja Debet   Rugi akibat pembuangan        Rp XX
Akumulasi Penyusutan           Rp XX Kredit Aktiva                                                              Rp. XX
Universitas Sumatera Utara
f. Penyajian Aktiva Tetap di Neraca
Karena banyak sekali bantuan luar negri untuk infrastruktur di Nias, salah satunya PLN, maka jelas neraca pada bagian aktiva tertumpuk bantuan, sedangkan
pada bagian passiva tertumpuk modal donasi.
Tabel 4.2
PLN Nias NERACA
2009
Aktiva Lancar Kas
Utang
Persediaan Piutang
Aktiva tetap Tanah ...........     Rp
Model .......... Model
Gedung ........    Rp Model Donasi
ap Gedung        Rp
Gedung Sedang dibangun Aktiva Lain
Jaringan Sedang dibangun
Universitas Sumatera Utara
B.  Analisis Hasil Penelitian 1.
Perolehan aktiva tetap Aktiva tetap milik PLN Nias adalah terbagi tiga yaitu:
1. Aktiva tetap dari pecahan saat cabang dibawah PLN Sibolga, sejak Gempa
terjadi di Nias  sekitar 2 tahun yang lalu maka setelah aktiva PLN yang berada di Nias dilepas dari PLN Sibolga, artinya PLN Nias berdiri sendiri.
Akan tetapi sebagian aktiva tersebut hancur karena terjadinya gempa yang cukup dasyat.
2. Aktiva tetap bantuan dari Luar Negri yaitu sejak terjadinya gempa di Nias
maka banyak sekali bantuan yang masuk ke Nias yang cukup  besar dibantu adanya perbaikan infrastruktur di Nias yang pemulihannya cepat
kembali. Dengan demikian bantuan yang masuk ke PLN bisa berupa mesin, jaringan, alat.
3. Aktiva tetap dibangun sendiri atas bantuan APBN Nias, Pemda secara
langsung tetap berupaya agar PLN Nias cepat pulih kembali untuk menggunakan ekonomi rakyat. Karena kebutuhan listrik adalah kebutuhan
utama rakyat. Yaitu mulai kebutuhan penerangan, pendidikan, isi rumah tangga semuanya memakai listrik.
2. Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Penilaian kembali aktiva tetap atau revaluasi memang tidak diizinkan oleh standard akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia karena standard akuntansi
keuangan menganut sistem Historicel cost atau sejarah nilai belinya  akan tetapi
Universitas Sumatera Utara