Pandangan KUHP Terhadap Perbuatan Pelecehan Seksual

Hadist di atas merupakan salah satu cara yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW bagaimana seharusnya nafsu syahwat atau hasrat seksual itu disalurkan dengan tidak menyalahi aturan agama yang telah digariskan.

D. Pandangan KUHP Terhadap Perbuatan Pelecehan Seksual

Dalam pandangan KUHP terhadap perbuatan pelecehan seksual ini sudah dapat dikenakan sanksi pidana yang terdapat di dalamnya. Namun masih tidakjelas mengenai ketentuan-ketentuan sanksinya. Perbuatan pelecehan seksual ini dapat dikenakan sanksi pidana dan denda sesuai di dalam KUHP mengenai perbuatan asusila dan kejahatan kesusilaan. Jika kita kaitkan dengan masalah jender, pelanggaran ini sangat erat kaitannya dengan tindakan kekerasan fisik maupun integritas mental seseorang dan cenderung merupakan kekerasan fisik. Jadi, dalam pelecehan seksual telah diatur secara umum dalam KUHP pasal 281-282. Bahkan dalam pasal 285. 21 Yang berbunyikan: “Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkawinan, diancam karena melakukan perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun”. 22 Dan masih juga terdapat dalam RUU KUHP membahas mengenai sanksi atau hukuman bagi pelaku pelecehan seksual tapi masih secara umum, tidak menspesifikasikan secara khusus, dalam kejahatan seksual terdapat dalam RUU KUHP terdapat pada bab tindak pidana kesusilaan dalam mencakup 56 pasal 21 Http : Cara Melawan Pelecehan Seksual. Htm Jum’at 10 Oktober 2003 22 Andi Hamzah, KUHP dan KUHAP, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2004, Cet. Ke-XI. h.111-112 467-504, terbagi dalam sepuluh bagian, seperti: pelanggaran kesusilaan itu sendiri, pornografi dan pornoaksi, perkosaan, zina dan perbuatan cabul. 23 Dalam pasal-pasal ini yang mengenai kejahatan terhadap kesusilaan terdapat dalam pasal 281 yang berisikan antara lain: Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak Empat Ribu Lima Ratus Rupiah : a. Barangsiapa dengan sengaja di muka umum melanggar kesusilaan; a. Barangsiapa dengan sengaja dan di depan orang lain yang ada di situ bertentangan dengan kehendaknya, melanggar kesusilaan. Selain pasal 281 terdapat juga pasal yang lain, yang mengenai kejahatan terhadap kesusilaan terdapat pula dalam pasal 282, yang berisikan antara lain: a Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempel di muka umum tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan, atau barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, membuat tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya ke dalam negeri, meneruskannya, mengeluarkannya dari dalam negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barangsiapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkan atau menunjukkannya sebagai bisa diperoleh, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling tinggi Empat Ribu Lima Ratus Rupiah. 23 Http : Cara Melawan Pelecehan Seksual. Htm Jum’at 10 Oktober 2003 b. Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan, ataupun barang siapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, membikin, memasukkan ke dalam negeri, meneruskan mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barangsiapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkan, atau menunjuk sebagai bisa diperoleh, diancam, jika ada alasan kuat baginya untuk menduga, bahwa tulisan, gambaran atau benda itu melanggar kesusilaan, dengan pidana paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak Empat Ribu Lima Ratus Rupiah. c. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam ayat pertama sebagai pencarian atau kebiasaan, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah. 24 Selain dalam pasal-pasal di atas masih terdapat pula pasal-pasal lainnya yang mengenai kejahatan terhadap kesusilaan yakni pelecehan seksual di dalam KUHP antara lain: Pasal yang mengenai pencabulan. Pasal 289 yang berisikan mengenai Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancaman 24 Andi Hamzah, KUHP dan KUHAP, Ibid, h.111-112 karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lam sembilan tahun Pasal 290, Diancam dengan pidana penjara paling lam tujuh tahun: 0. Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang, padahal diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya; 0. Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang, padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidakjelas, yang bersangkutan belum waktunya kawin; 0. Barangsiapa membujuk seseorang yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum l;ima belas tahun taua kalau umurnya tidak jelas yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin, untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, atau bersetubuh di luar perkawinan dengan orang lain. Pasal 291. 1. Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 286, 287, 289, dan 290 mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2. Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 285, 286, 287, 289, 290 mengakibatkan kematian, dijatuhkan pidana penjaralama lima belas tahun. Pasal 292. Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama kelamin, yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. Pasal 293. 1. Barangsiapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang, menyalahgunakan wibawa yang timbul dari hubungan keadaan, atau dengan penyesatan sengaja menggerakkan seorang belum dewasa dan baik tingkah lakunya untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dengan dia, padahal tentang belum kedewasaanya, diketahui atau selayaknya harus diduganya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. 2. Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan orang yang terhadap dirinya dilakukan kejahatan itu. 3. Tenggang waktu tersebut dalam pasal 74 bagi pengaduan ini adalah masing- masing sembilan bulan dan dua belas bulan. Pasal 294. 1. Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, anak di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau dengan orang yang belum dewasa yang pemeriliharaannya, pendidikannya dan penjagaanya diserahkan kepadanya ataupun dengan bujangannya atau bawahanya yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. 2. Diancam dengan pidana yang sama: 1. Pegawai negeri yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang karena jabatan nya adalah bawahannya, atau dengan orang yang penjagaannya dipercayakan atau diserahkan kepadanya. 2. Pengurus, dokter, guru, pegawai, pengawas, atau pesuruh dalam penjara, tempat pekerjaan negara, tempat pendidikan, rumah piatu, rumah sakit, rumah sakit jiwa atau lembaga sosial, yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan kedalamnya. Pasal 295. 1. Diancam: 1. Dengan pidana penjara paling lama tahun barangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan dilakukannya perbuatan cabul oleh anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, atau anak yang di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau oleh orang yang belum dewasa yang pemeliharaannya, pendidikan, atau penjagaannya diserahkan kepadanya, ataupun oleh bujangannya atau bawahanya yang belum cukup umur, dengan orang lain; 2. Dengan pidana penjara paling lama empat tahun barangsiapa dengan dengan sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul, kecuali yang tersebut dalam butir 1 di atas, yang dilakukan oleh orang yang diketahuinya belum dewasa atau yang sepatutnya harus diduganya demikian, dengan orang lain. Pasal 296. Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain, dan menjadikannya sebagai pencaharian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah. Pasal-pasal tentang penghubungan pencabulan Pasal 295. 1. Diancam: 1. Dengan pidana penjara paling lama tahun barangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan dilakukannya perbuatan cabul oleh anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, atau anak yang di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau oleh orang yang belum dewasa yang pemeliharaannya, pendidikan, atau penjagaannya diserahkan kepadanya, ataupun oleh bujangannya atau bawahanya yang belum cukup umur, dengan orang lain; Pasal 298. 1 Dalam hal pemidanaan berdasarkan salah satu kejahatan dalam pasal 281, 284-290, dan pasal 292-297, pencabutan hak berdasarkan pasal 35 No.1-5 dapat dinyatakan. 2 Jika yang bersalah melakukan salah satu kejahatan berdasrkan pasal 292- 297 dalam melakukan pencahariannya, maka hak untuk melakukan pencaharian itu dapat dicabut. Pasal 506 Barangsiapa menarik keuntungan dari perbuatan cabul seorang wanita dan menjadikannya sebagai pencaharian, diancam dengan pidana kurungan paling lama satu tahun. Pasal-pasal mengenai kejahatan terhadap kesopanan Pasal 281. Diancam pidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak Empat Ribu Lima Ratus Rupiah : 0. Barangsiapa dengan sengaja di muka umum melanggar kesusilaan; 0. Barangsiapa dengan sengaja dan di depan orang lain yang ada di situ bertentangan dengan kehendaknya, melanggar kesusilaan. Pasal 282. 1. Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempel di muka umum tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan, atau barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan dimuka umum, membuat tulisan, gambaran atau benda tersebut, memasukkannya ke dalam negeri, meneruskannya, mengeluarkannya dari dalam negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barangsiapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkan atau menunjukkannya sebagai bisa diperoleh, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling tinggi Empat Ribu Lima Ratus Rupiah. 2. Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan, ataupun barang siapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, membikin, memasukkan ke dalam negeri, meneruskan mengeluarkannya dari negeri, atau memiliki persediaan, ataupun barang siapa secara terang-terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta, menawarkan, atau menunjuk sebagai bisa diperoleh, diancam, jika ada alasan kuat baginya untuk menduga, bahwa tulisan, gambaran atau benda itu melanggar kesusilaan, dengan pidana paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak Empat Ribu Lima Ratus Rupiah. 3. Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam ayat pertama sebagai pencarian atau kebiasaan, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah. 25 Pasal 283 1. Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah, barang siapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan kehamilan 25 Andi Hamzah, KUHP dan KUHAP, Ibid, h.111-112 kepada seseorang yang belum dewasa, dan yang dapat diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa umurnya belum tujuh belas tahun, jika isi tulisan, gambaran, benda atau alat itu telah diketahuinya. 2. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa membaca isi tulisan yang melanggar kesusilaan di muka orang yang belum dewasa sebagaimana dimaksud dalam ayat yang lalu, jika isi tadi telah diketahuinya. 3. Diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan atau pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah, barangsiapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk sementara waktu, kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan kehamilan kepada seseorang yang belum dewasa sebagaimana dimaksud dalam ayat pertama, jika ada alasan kuat baginya untuk menduga, bahwa tulisan, gambaran atau benda yang melanggar kesusilaan atau alat itu adalah alat untuk mencegah kehamilan. Pasal 284 1. Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan: 1. a. Seorang pria yang telah kawin yang melakukan mukah overspel, padahal diketahui bahwa pasal 27 BW berlaku baginya, b. Seorang wanita yang telah kawin yang melakukan mukah; 2. a. Seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin. b. Seorang wanita yang telah kawin yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahui olehnya bahwa yang turut bersalah telah kawin dan pasal 27 BW berlaku baginya. 2. Tidak dilakukan penuntutan melainnkan atas pengaduan suamiisteri yang tercemar, dan bilamana bagi mereka berlaku pasal 27 BW, dalam tenggang waktu tigabulan diikuti dengan permintaan bercerai ataau berpisah meja dan ranjang karena alasan itu juga. 3. Terhadap pengaduan ini tidak berlaku pasal 72, 73, dan 75. 4. Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai. 5. Jika bagi suami isteri berlaku pasal 27 BW, pengaduan tidak diindahkan selam perkawinan belum diputuskankarena perceraian atau sebelum putusan yang menyatakan pisah meja atau ranjang menjadi tetap. Pasal 285. Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, diancam karena melakukan perkosaan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. Pasal 286. Barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahui bahwa wanita itu diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. Pasal 287. 1. Barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahuinya sepatutnyaharus diduganya bahwa umurnya belum lima belas tahun, atau kalau umurnya tidakjelas, bahwa belum waktunya untuk dikawinkan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. 2. Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umur wanita belum sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal bedasarkan pasal 291 dan pasal 294. Pasal 288. 1. Barangsiapa dalam perkawinan bersetubuh dengan wanita yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin, apabila perbuatan itu mengakibatkan luka-luka, diancam dengan pidana penjara paling lama emapat tahun. 2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama delapan tahun. 3. Jika mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling lam dua belas tahun. Pasal 289. Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancaman karena melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lam sembilan tahun. Pasal 290. Diancam dengan pidana penjara paling lam tujuh tahun: 1. Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang, padahal diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya; 0. Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seorang, padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidakjelas, yang bersangkutan belum waktunya kawin; 0. Barangsiapa membujuk seseorang yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum l;ima belas tahun taua kalau umurnya tidak jelas yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin, untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, atau bersetubuh di luar perkawinan dengan orang lain. Pasal 291. 1. Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 286, 287, 289, dan 290 mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2. Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 285, 286, 287, 289, 290 mengakibatkan kematian, dijatuhkan pidana penjaralama lima belas tahun. Pasal 292. Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama kelamin, yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. Pasal 293. 1. Barangsiapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang, menyalahgunakan wibawa yang timbul dari hubungan keadaan, atau dengan penyesatan sengaja menggerakkan seorang belum dewasa dan baik tingkah lakunya untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dengan dia, padahal tentang belum kedewasaanya, diketahui atau selayaknya harus diduganya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. 2. Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan orang yang terhadap dirinya dilakukan kejahatan itu. 3. Tenggang waktu tersebut dalam pasal 74 bagi pengaduan ini adalah masing- masing sembilan bulan dan dua belas bulan. Pasal 294. 1. Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, anak di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau dengan orang yang belum dewasa yang pemeriliharaannya, pendidikannya dan penjagaanya diserahkan kepadanya ataupun dengan bujangannya atau bawahanya yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. 2. Diancam dengan pidana yang sama: 1. Pegawai negeri yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang karena jabatan nya adalah bawahannya, atau dengan orang yang penjagaannya dipercayakan atau diserahkan kepadanya. 2. pengurus, dokter, guru, pegawai, pengawas, atau pesuruh dalam penjara, tempat pekerjaan negara, tempat pendidikan, rumah piatu, rumah sakit, rumah sakit jiwa atau lembaga sosial, yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan kedalamnya. Pasal 295. 1. Diancam: 1. Dengan pidana penjara paling lama tahun barangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan dilakukannya perbuatan cabul oleh anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, atau anak yang di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau oleh orang yang belum dewasa yang pemeliharaannya, pendidikan, atau penjagaannya diserahkan kepadanya, ataupun oleh bujangannya atau bawahanya yang belum cukup umur, dengan orang lain; 2. Dengan pidana penjara paling lama empat tahun barangsiapa dengan dengan sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul, kecuali yang tersebut dalam butir 1 di atas, yang dilakukan oleh orang yang diketahuinya belum dewasa atau yang sepatutnya harus diduganya demikian, dengan orang lain. Pasal 296. Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain, dan menjadikannya sebagai pencaharian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu rupiah. Pasal 297. Perdaganagan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum dewasa, diancam pidana penjara paling lama enam tahun. Pasal 298. 1 Dalam hal pemidanaan berdasarkan salah satu kejahatan dalam pasal 281, 284-290, dan pasal 292-297, pencabutan hak berdasarkan pasal 35 No.1-5 dapat dinyatakan. 2 Jika yang bersalah melakukan salah satu kejahatan berdasrkan pasal 292- 297 dalam melakukan pencahariannya, maka hak untuk melakukan pencaharian itu dapat dicabut. Pasal 299 . 0. Barangsiapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati,dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidanadenda paling banyak empat puluh lima ribu rupiah. 0. Jika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencaharian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiganya. 0. Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencaharian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencaharian itu; dan pelanggaran kkesusilaan dalam pasal-pasal dibawah ini. Paasal 532. Diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga hari atau pidana denda paling banyak dua ratus dua puluh lima rupiah: 1. Barangsiapa di muka umum menyanyikan lagu-lagu ynag melanggar kesusilaan; 2. Barangsiapa di muka umum mengadakan pidato yang melanggar kesusilaan; 3. Barangsiapa di tempat yang terlihat dari jalan umum mengadakan tulisan atau gambaran yang melanggar kesusilaan. Pasal 533. Diancam dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau pidana denda paling banyak tiga ribu rupiah: 1. Barangsiapa di tempat untuk lalu lintas umum dengan terang-terangan mempertunjukkan atau menempelkan tulisan dengan judul, kulit atau i si yang dibikin terbaca, maupun gambar atau denda, yang mampu membangkitkan nafsu birahi para remaja; 2. Barangsiapa di tempat untuk lalau lintas umum dengan terang-terangan memperdengarkan isi tulisan yang mampu membangkitkan nafsu birahi para remaja; 3. Barangsiapa secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarakan suatu tulisan, gambar atau barang yang dapat merangsang nafsu birahi para remaja maupun secara terang-terangan atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjukkan sebagai bisa didapat, tulisan atau gambar yang dapat membangkitkan nafsu birahi para remaja; 4. Barangsiapa menawarkan, memberikan untuk terus atau sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan gambar atau benda yang demikian, pada seorang belum dewasa dan di bawah umur tujuh belas tahun; 0. Barangsiapa memperdagangkan isi tulisan yang demikian di muka seorang yang belum dewas dan di bawah umur tujuh belas tahun. 26 Selain dalam KUHP masih terdapat pula dalam RUU KUHP yang berisikan mengenai kejahatan seksual terdapat pada bab Tindak Pidana Kesusilaan dalam mencakup 56 pasal yakni dari pasal 467-504, terbagi dalam sepuluh bagian, seperti: pelanggaran kesusilaan itu sendiri, pornografi dan pornoaksi, zina, dan perbuatan cabul. 27 Dengan merujuk pasal-pasal tersebut. Maka pelecehan seksual yang ada di Indonesia dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, pelecehan seksual berat dan pelecehan seksual yang ringan. Dalam penulisan skripsi ini pelecehan seksual adalah tindak pidana pelecehan seksual ringan, sedangkan yang di maksud dengan pelecehan seksual berat adalah dalam bentuk pemerkosaan , pencabulan yang dalam skripsi ini dikategorikan sebagai kejahatan seksual. Apabila merujuk dalam pasal-pasal tersebut, bentuk pelecehan seksual seperti suit suit sulit dicarikan hukumannya, karena dalam pasal-pasal yang telah disebutkan tidak ada ketentuan yang jelas mengenai pelecehan seksual secara umum, khususnya mengenai suit-suit. Namun, perbuatan tersebut dalam masyarakat dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang kurang sopan. Tetapi, hal 26 Htt: Cara Melawan Pelecehan Seksua.htm, jum’at 10 oktober 2003 27 Http: Ibid ini telah menjadi sesuatu yang sering terjadi dan terkadang masyarakat mentolelir perbuatan tersebut sebagai perbuatan yang dikategorikan bukan sebagai kejahatan seksual. Jadi hukuman bagi pelaku pelecehan seksual telah diatur dalam pasal-pasal tersebut di atas yang telah dijelaskan di dalam KUHP walaupun masih belum jelas ketentuan-ketentuannya.

BAB IV PERBANDINGAN PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM