JAVA2 Micro Edition J2ME

persisten . Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0. Fitur tambahan pada MIDP 2.0 dibandingkan MIDP 1.0 adalah API untuk multimedia. Pada MIDP 2.0 terdapat dukungan memainkan tone, tone sequence, dan file WAV walaupun tanpa adanya Mobile Media API MMAPI. MIDlet adalah aplikasi yang ditulis untuk MIDP. Aplikasi MIDlet adalah bagian dari class JAVAx micro edition midlet. MIDlet yang didefinisikan pada MIDP. MIDlet merupakan sebuah class abstrak yang merupakan subclass dari bentuk dasar aplikasi, sehingga antara aplikasi J2ME dan aplikasi manajemen pada perangkat bisa terbentuk. MIDlet terdiri dari beberapa method yang harus ada, yaitu contructor, protected void startApp throws MIDletStateChangeException, protected void pauseApp, protected void destroyApp Boolean unconditional throws MIDletStateChangeException. Ketika MIDlet dijalankan maka akan diinisialisasi dengan kondisi pause dan dijalankan pauseApp, kondisi berikutnya adalah fungsi MIDlet dijalankan, yaitu pada startApp . Metode yang ada tersebut diimplementasikan sebagai protected hal ini dimaksudkan agar MIDlet lain tidak dapat memanggil method tersebut. Pada saat pemakai keluar dari MIDlet , maka method destroy app akan dijalankan sebelum MIDlet benar- benar tidak berjalan lagi. Method Notify Destroyed akan dipanggil sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi, Destroy App akan memanggil Notify Destroyed , dan Notify Destroyed akan memberi tahu platform untuk menterminasi MIDlet dan membersihkan semua sumber daya yang mengacu pada MIDlet. J2ME Wireless Toolkit adalah perkakas yang menyediakan lingkungan emulator, dokumentasi beserta contoh-contoh aplikasi JAVA untuk perangkat kecil. J2ME WTK berbasiskan pada CLDC dan MIDP. J2ME WTK adalah program yang meniru kerja ponsel yang mendukung MIDP atau yang disebut emulator. Oleh karena itu, belum tentu MIDlet yang berjalan di emulator juga berjalan pada ponsel yang sebenarnya, karena bergantung pada kemampuan dan kapasitas ponsel yang digunakan M. Shalahuddin Rossa S.A, 2008 hal: 3-9.

2.7 Google Maps

Google Maps merupakan salah satu fasilitas dari Google yang bisa di fungsikan sebagai peta virtual. Fasilitas ini memudahkan Anda dalam pencarian peta di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh dunia. Selain itu, Google Maps dapat digunakan untuk mengetahui lokasi pusat bisnis, kantor- kantor pemerintah, sekolah, universitas, tempat bersejarah dan lain sebagainya. Peta virtual ini memiliki berbagai jenis tampilan yang dapat membantu Anda dalam mempelajari suatu lokasi. Tak hanya itu, Anda bahkan diajak berpetualang melalui satelit untuk melihat tata ruang suatu daerah dengan lebih jelas seolah-olah menyusuri daerah tersebut secara langsung. Anda bisa menyaksikan bentang alam di suatu daerah, seperti gunung, sungai, danau, hingga sawah ladang yang menghijau melalui satelit yang di fasilitasi oleh Google Maps. Google Maps akan sangat bermanfaat untuk membantu siswa-siswa dalam mempelajari ilmu bumi, kartografi, penginderaan jauh, serta sistem informasi geografi dengan cepat dan praktis. Siswa diharapkan dapat mencari dan mengetahui berbagai lokasi penting di atas bumi ini dengan mengklik Google Maps. Selain itu, perjalanan geografi akan semakin menyenangkan jika menggunakan kecangihan Google Maps dalam pemetaan wilayah beserta dengan informasi-informasi tambahan yang diberikan oleh situs tersebut Jubilee Enterprise, 2010 hal:4.

2.8 Agile Software Development

Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak dan waspada. Kata Agile diambil dari kata Agility. Menurut Steven Goldman et al., Agility adalah dinamis, konten yang spesifik, perubahan yang agresif, dan berorientasi pada pembangunan. Konsep Agile Software Development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16 rekannya. Mereka tergabung dalam Agile Alliance , lalu mereka menandatangani “Manifesto for Agile Software Development ” yang isinya: 1. Interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat. 2. Software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap. 3. Kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak. 4. Sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana Presman, 2005 hal 103. Namun demikian, sama seperti model proses yang lain, Agile Software Development memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis proyek, produk, orang dan situasi. Agile Software Development memungkinkan proses model yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Namun disisi lain menyebabkan produktifitas menurun. Menurut Agile Alliance dalam Agile Manifesto Pre, ada 12 prinsip bagi mereka yang ingin berhasil dalam penerapan Agile Software Development : 1. Kepuasan klien adalah prioritas utama dengan menghasilkan produk lebih awal dan terus menerus. 2. Menerima perubahan kebutuhan, sekalipun diakhir pengembangan. 3. Penyerahan hasilsoftware dalam hitungan waktu dua minggu sampai dua bulan. 4. Bagian bisnis dan pembangun kerja sama tiap hari selama proyek berlangsung. 5. Membangun proyek di lingkungan orang-orang yang bermotivasi tinggi yang bekerja dalam lingkungan yang mendukung dan yang dipercaya untuk dapat menyelesaikan proyek.