23
bahwa konflik yang terjadi di Semenanjung tersebut sudah memasuki masa krisis. Langkah tersebut yakni yang lebih merujuk
kepada pihak ketiga sebagai mediator dalam sebuah konflik.
Kembali lagi ke penjelasan awal bahwa negara yang menjadi mediator adalah negara yang belum memiliki kekuasaan
secara internasional serta negara yang bersikap netral dan tidak memihak. Indonesia merupakan sebuah negara yang belum
memiliki kekuasaan dalam skala besar serta bersikap netral dan tidak memihak. Peneliti mengangkat konsep ini untuk membantu
peneliti dalam menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia.
1.5.2.3 International Responsibility
Konsep International Responsibility merupakan sebuah konsep yang menjelaskan tentang masyarakat internasional yang
Penyelesaian Konflik Upaya yang dilakukan :
Fact Finding
Good Offices
Crisis M anagement Diplomasi Prevent if
Tiga aspek dalam Diplomasi Prevent if yang
dapat menjaga perdamaian :
Peace Keeping
Peace M aking
Peace Building
24
memiliki kewajiban berskala internasional sebagai bentuk dari perwujudan mereka sebagai bagian dari masyarakat internasional,
yang mana melibatkan hak-hak serta kewajiban-kewajiban seperti yang tertera dalam hukum internasional. Standar antarnegara ini
menghasilkan ajaran Grotian dalam mengevaluasi kebijakan luar negerinya yakni, menjadi warga negara yang baik dalam
masyarakat internasional, menyadari bahwa negara lain memiliki hak internasional dan kepentingan yang bersifat sah yang patut
dihormati, bertindak dengan itikad yang baik, patuh terhadap hukum internasional dan mematuhi hukum-hukum perang.
29
Presiden Franklin Roosevelt menyatakan bahwa Nothing is more essential to the future peace of the
world than continued cooperation of the nations which had to muster the force necessary to defeat the
conspiracy of the Axis powers to dominate the world. While the great states have a special responsibility to
enforce the peace, their responsibility is based upon the obligations resting upon all states, large and
small, not to use force in international relations except in defense of law.
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa tidak hal yang penting bagi perdamaian dunia di masa depan selain kerjasama
antarnegara yang berkelanjutan yang kemudian mengerahkan kekuatan yang dibutuhkan untuk mengalahkan kekuatan Poros
Tengah untuk menguasai dunia. Selain itu, saat negara-negara besar memiliki tanggungjawab untuk menghadirkan perdamaian
29
Robert Jackson and Georg Sorensen, Introduction to International Relations, 1999, OXFORD University Press, hal. 159
25
dunia, tanggungjawab tersebut berdasarkan pada kewajiban setiap negara besar maupun kecil untuk tidak menggunakan kekerasan
dalam menjalani hubungan internasional kecuali untuk membela hukum.
30
Konsep ini juga menjelaskan bahwa negara tidak seharusnya terisolasi atau bersifat politik otonom dan hanya
bertanggungjawab atas diri mereka sendiri. Melainkan, negara harus bersifat saling terkait satu sama lain dan memiliki kedaulatan
eksternal satu sama lain dengan cara pengakuan, praktek diplomasi, perdagangan dan lainnya. Pada dasarnya, negara memiliki
kewajiban internasional terhadap negara lain di dunia serta masyarakat internasional yang berada di dalamnya sebagai bentuk
dari hak dan kewajiban keberadaan mereka di dunia. Hal ini menjadi menjadi kewajiban setiap negara, karena hal ini juga
merupakan bagian dari kewajiban domestik dalam negeri.
31
Konflik yang terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan yang masih belum menemui titik temu dan terus meningkat
mengharuskan Indonesia sebagai salah satu bagian dari dunia internasional untuk turut campur dalam menczri solusi
penyelesaian konflik tersebut. Penulis menggunakan konsep ini untuk menjelaskan bentuk dari kewajiban luar negeri yang dimiliki
oleh Indonesia.
30
Ibid
31
Ibid
26
1.6 Metodologi Penelitian