Metafora Orientasional Metafora orientasional adalah metafora yang Metafora Ontologikal Metafora ontologikal adalah metafora yang

❏ Roswita Silalahi Metafora dalam Bahasa Batak Toba LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume I No. 2 Oktober Tahun 2005 ranah abstrak ke dalam basis indrawi kebijaksanaan ranah lain yang lebih fisikal. Semakin banyak metafora dipakai, semakin terbebani petutur menafsirkan apa yang disebut penutur. Metafora konseptual bahasa Batak Toba dijumpai dalam bentuk kata, misalnya, metafora konseptual kata sebagai benda, cairan, hewan, makanan, manusia, perjalanan, senjata, tumbuhan, dan lain-lain. Misalnya, 1. Kata sebagai benda 1 Barita na niombushon nasida, ndang siat tu roha berita yang dihembuskan mereka tidak diterima ke pikiran ‘Berita yang mereka tiupkan tidak dapat diterima akal sehat’ Konsep barita ‘berita’ dipetakan sebagai benda sehingga dapat niombushon ‘ditiupkan’. 2 Godang hata-hata maramburan taringot tu ibana banyak kata-kata berhamburan tentang ke dia ‘Banyak kasus berhamburan tentang dia.’ Konsep hata-hata ‘kasus’ dipetakan sebagai benda sehingga dapat maramburan ‘berhamburan’ 2. Kata sebagai cairan 3 Songon aek mabaor do uangna di pesta i seperti air mengalir nya uangnya di pesta itu ‘Uangnya bagaikan air mengalir di pesta itu’ Konsep uang ‘uang’ dipetakan sebagai aek’air’ sehingga dapat mabaor ‘mengalir’ 4 Sai songon mual do uangna, marbullakbullak ndang olo suda selalu seperti mata air nya uangnya, muncrat tidak mau habis ‘Uangnya bagaikan mata air yang mengalir terus’ Konsep uang ‘uang’ dipetakan sebagai mual ‘mata air’ sehingga dapat marbullakbullak ‘banyak mengalir’ 3. Kata sebagai hewan 5 Habang do pangkilalaanku terbang nya perasaan ku ‘Terbang perasaanku’ Konsep pangkilalaan ‘perasaan’ dipetakan sebagai hewan sehingga dapat habang ‘terbang’ 6 Sai songon bias na manggagat tu holi-holi do pangalahona Selalu seperti bias yang menggigit ke tulang belulang nya perangainya ‘Perangainya selalu menyusahkan bagaikan kanker tulang’’ Konsep bisa ‘bisavirus’ dipetakan sebagai hewan sehingga dapat manggagat ‘makan rumput’ 4. Kata sebagai makanan 7 Songon na mosok bohina na mangula di las ni ari i seperti yang hangus mukanya yang bekerja di panas nya hari itu ‘Mukanya menghitam seperti hangus kena sinar matahari’ Konsep bohi ‘muka’ dipetakan sebagai makanan sehingga dapat mosok ‘hangus terbakar’ 8 Malala ateatengku mamereng pangalahona i hancur hatiku melihat perangainya itu ‘Hancur hatiku melihat perangainya’ Konsep ateate ‘hati’ dipetakan sebagai makanan sehingga dapat malala ‘seperti nasi yang terlalu lembek tetapi belum menjadi bubur’ 5. Kata sebagai manusia 9 Marlojong do barita i sahat tu sude pangisi ni luat i berlarinya berita itu sampai ke semua penduduk nya desa itu ‘Kabar itu cepat sampai ke seluruh desa itu’ Konsep barita ‘berita’ dipetakan sebagai manusia sehingga dapat marlojong ‘berlari’ 10 Songon na mengkel idaon bulan i, ala tiur ari Seperti yang tertawa kelihatan bulan itu, karena terang bulan ‘Bulan bagaikan tertawa – suasana terang bulan’ Konsep bulan ‘bulan’ dipetakan sebagai manusia sehingga dapat mengkel ‘tertawa’ 6. Kata sebagai perjalanan 11 Laos maor do panghataion nasida i sian utara tu dangsina terus ngawur nya pembicaraan mereka itu dari utara ke selatan ‘Topik pembicaraan mereka ngawur dari utara ke selatan’ Konsep panghataion ‘pembicaraan’ dipetakan sebagai perjalanan sehingga dapat maor ‘melantur’ 12 Marhalianghaliang do panghataion i berputar-putar nya pembicaraan itu liat-liat pangurupion tu Tsunami i sekitar bantuan ke Tsunami itu ‘Pembicaraan yang berputar-putar sekitar bantuan terhadap korban Tsunami’ Konsep panghataion ‘pembicaran’ dipetakan sebagai perjalanan sehingga dapat marhalianghaliang ‘berkeliling-keliling’ 7. Kata sebagai senjata 13 Leleng do ibana pasingothon anakna i, alai ndang lama nya dia menasihati anaknya itu, tetapi tidak tajom sipaingotna i tajam nasihatnya itu ‘Lama dia menasihati anaknya, tetapi kurang mempan’ Konsep sipaingot ‘nasihat’ dipetakan sebagai senjata yang kurang tajom ‘tajam’ 14 Songon sior do alusna i na manorusi ateate ni na seperti panah nya jawabnya itu yang memasuki hati nya umbegesa yang mendengar ‘Jawaban yang bagaikan anak panah yang menghujam hati’ Konsep alus ‘jawaban’ dipetakan sebagai anak panah senjata sehingga dapat manorusi ‘menembus’ hati 8. Kata sebagai tumbuhan 15 Malo do ibana mananom budi asa dipillit pangisi Pandai nya dia menanam budi supaya dipilih penduduk ni luat i ibana nya desa itu dia ‘Seseorang yang pandai menanam budi agar dipilih penghuni daerah itu’ Konsep budi ‘kebaikan’ dipetakan sebagai tumbuhan sehingga dapat ditanom ‘ditanam’ 16 Suan do tu pangkilalaanna sipaingot ni amongna i Tanam nya ke perasaannya nasihat nya ayahnya itu ‘Menggambarkan nasihat ayah yang tertanam dalam hati anaknya’ Konsep sipaingot ‘nasihat’ dipetakan sebagai tumbuhan sehingga dapat disuan ‘ditanam’ Metafora konseptual mencakup metafora orientasional, metafora ontologikal, serta metafora dan inferensi.

2.1 Metafora Orientasional Metafora orientasional adalah metafora yang

banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk ini menggambarkan organisasi spasial dan berorientasi secara “up-down” naik-turun, atas – bawah, muka – belakang. Misalnya Dia jatuh miskin ; Dia lagi naik daun. Beberapa contoh orientasi ‘naik-turun’ digambarkan dalam Lakoff dan Johnson 1980 dalam Saeed 2000:304, yaitu ❏ Roswita Silalahi Metafora dalam Bahasa Batak Toba LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume I No. 2 Oktober Tahun 2005 a. gembira : naik; sedih: turun b. sadar : naik; tak sadar: turun c. sehat dan hidup : naik; sakit dan mati: turun d. dibawah control : naik; dikontrol: turun e. baik : naik; buruk: turun f. kebajikan : naik; kebejatan: turun Berikut ini contoh-contoh metafora orientasional dalam bahasa Batak Toba 1. Metafora orientasional “naik” 17 Timbo do semangat ni anak buha bajuna i tinggi nya semangat nya anak tertuanya itu ‘Semangat anak tertuanya tinggi’ 18 Mansai denggan do ngolu nasida sangat bagusnya kehidupan mereka nuaeng dung gabe bupati sekarang setelah jadi bupati ‘Bagus benar kehidupan mereka sekarang setelah menjadi bupati’ 2. Metafora orientasional ”turun” 19 Dabu do ate-ate mangida partinaonan nasida jatuh nya hati melihat penderitaan mereka ‘Jatuh hati merasa kasihan atas penderitaan mereka’ 20 Marsingkor do gellengna ala parjujion ni among nasida menderita nya anaknya karena perjudian nya ayah mereka ’Anaknya menderita karena ayah mereka suka berjudi’ 21 Suda do tano maraek dohot tano mahiang habis nya tanah basah dan tanah kering mangubati sahitna mengobati sakitnya ‘Habis semua harta benda untuk biaya pengobatannya.

2.2 Metafora Ontologikal Metafora ontologikal adalah metafora yang

berhubungan dengan struktural. Bentuk ini menggambarkan bentuk abstrak menjadi konkret. Pemetaan antara ranah sumber dan sasaran melibatkan dua jenis hubungan, epistemik, dan ontologikal. Hubungan ontologikal adalah hubungan yang terjadi antara elemen satu ranah dengan ranah lainnya; hubungan epistemik adalah hubungan yang terjadi di antara elemen-elemen dalam satu ranah dengan ranah lain. Contoh: 22 Penjelasan langka metafora untuk pemetaan konseptual metafora POLITIK sebagai API Metafora politik sebagai api, hubungan – hubungan atau persamaan – persamaan ontologis yang membentuk metafora POLITIK sebagai API memetakan ontologi api kepada ontologi politik. Dalam melakukan hal yang demikian, dipetakan skenario tentang api kepada skenario politik yang berupa tempat pilihan yang terkait untuk dilakukan Siregar 2004 : 24. Berikut diberikan contoh metafora ontologikal dalam BBT yang dikutip dari koran Siregar 2004 :170. 23 Bola panas di tangan Akbar Republika, 12-12-2001 bola mohop di tangan ni si Akbar Di si Akbar do saonari batugara na mohop i 24 Sidang Amandemen UUD 1945 sempat panas Republika, 05-11-2001 sidang amandemen UUD 1945 sanga mohop Sanga do mohop panghataionnasida taringot tu UUD 1945 i 25 Pada tahun 2004 suhu politik di Indonesia meningkat semakin panas Waspada, 31-03-2002 di taon 2004 panas politik di Indonesia naek martamba mohop Di taon 2004 lam tu mohopna do politik 26 Hal ini membuat suhu politik kian memuncak Republika, 29-05-2002 on mambaen panas politk lam manaek Alani i lam tu timbona do hamohopon ni parngoluan politik Hubungan ontologis di antara metafora kekuasaan dan metafora-metafora melalui kekuasaan diamati untuk membentuk klasifikasi metafora dan sistem metafora. Selanjutnya, secara sintektik hubungan antara metafora kekuasaan dan metafora melalui kekuasaan dengan perubahan kemasyarakatan dan konseptualisasi, rasionalisasi dan cara pandang terhadap perubahan tersebut.

2.4 Metafora dan Inferensi Yang dimaksud dengan inferensi ialah kesimpulan