Yang berhak melakukan seleksi terhadap usulan pembelian bahan pustaka adalah tim seleksi.
Yang berhak menetapkan pengadaan bahan pustaka yang telah diseleksi adalah kepala perpustakaan.
Penyiangan weeding merupakan salah satu kegiatan pengembangan koleksi juga. Koleksi yang bertambah setiap tahunnya menjadikan ruangan koleksi semakin
sempit. Sehingga perlu dilakukan penyiangan secara bertahap. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:65 penyiangan koleksi adalah pemilihan
bahan pustaka yang dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan. Tujuan penyiangan koleksi adalah :
1. Membina dan memperbaiki nilai informasi oleh perpustakaan
2. Memperbaiki kinerja dan penampilan perpustakaan
3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna ruang dan koleksi.
Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:65 penyiangan koleksi dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Menyingkirkan bahan pustaka dari tempatnya ke ruang penyiangan
khusus. 2.
Menghapus atau memusnahkan bahan pustaka 3.
Menghadiahkan bahan pustaka ke perpustakaan lain 4.
Menukar bahan perpustakaan dengan bahan perpustakaan lain. Dalam menentukan kebijakan penyiangan yang sering bersifat relatif
perpustakaan perlu meminta bantuan para ahli dan para pejabat yang berwenang. Bersama pustakawan mereka menentukan bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari
koleksi.
2.3.5 Evaluasi Koleksi
Evaluasi koleksi merupakan kegiatan yang penting dalam kebijakan perkembangan koleksi. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi
2004:67, evaluasi koleksi adalah upaya menilai daya guna dan hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan sivitas akademi serta program perguruan tinggi.
Evaluasi koleksi harus dilaksanakan secara teratur agar koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan program perguruan tinggi.
Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:67 tujuan evaluasi koleksi dapat dirinci sebagai berikut :
1. mengetahui mutu, lingkup dan kedalaman koleksi
2. menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perguruan tinggi
3. mengikuti perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi
4. meningkatkan nilai informasi
5. mengetahui kekutan dan kelemahan koleksi
6. menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi.
Evaluasi koleksi bermanfaat untuk merancang pengadaan buku, anggaran dan perawatan koleksi. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:67
menyatakan : ada dua cara mengevalausi koleksi, yaitu : secara kuantitatif dan kualitatif. Cara kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data statistik dan dari data
statistik itu dapat diperoleh informasi yang cukup mengenai keadaan koleksi. Cara kualitatif dilakukan dengan cara menguji kesediaan koleksi terhadap program
perguruan tinggi.
2.3.6 Teknik Untuk Mengukur Keterpakaianpemanfaat koleksi
Perpustakaan sering sekali mendapatkan minimnya pengguna memanfaatkan koleksi yang disediakan. Hanya sebagian besar saja dari koleksi yang sering
digunakan oleh pengguna. Untuk dapat menemukan koleksi yang sering dimanfaatkan maupun koleksi yang kurang dimanfaatkan atau yang tidak
dimanfaatkan sama sekali dapat dilihat melalui dua hal yaitu evaluasi pengguna perpustakaan dan evaluasi koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.
Mount Sunt Vincent University Library dalam Yulfimar 2003: 11 mengemukakan bahwa ada beberapa teknik untuk mengevaluasi tingkat pemanfaatan
koleksi, yaitu : 1.
Memperhatikan tingkat judul berdasarkan standar umum, dapat dilihat melalui : a.
katalog perpustakaan b.
bibliografi subjek c.
analisis sitasi d.
review essye e.
bibliografi khusus; dan f.
daftar dari staf pengajar 2.
Sistem data perpustakaan Mencakup keseluruhan judul dalam subjek tertentu berhubungan dengan
pengadaan, frekuensi sirkulasi peminjaman dan statistik silang layan.
3. Menguji cara langsung ke rak termasuk evaluasi kondisi fisik buku dan
4. Survey penggunaan tentang cakupan, kedalaman kesesuaian dan kemutakhiran
koleksi
Sedangkan menurut George Boon dalam Evans yang dikutip oleh Kosasih 2009:04 mengemukakan bahwa ada beberapa teknik untuk mengevaluasi
pemanfaatan koleksi, yaitu : 1.
Pengumpulan data stasistik semua koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan 2.
Pengecekan daftar standar seperti katalog dan bibliografi 3.
Pengumpulan pendapat dari pengguna 4.
Pemeriksaaan koleksi langsung ke rak 5.
Penerapan standar, pembuatan daftar kemanpuan perpustakaan dalam penyampaian dokumen, dan pencatatan manfaat relatif dari kelompok khusus.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan cara mengukur tingkat keterpakaian koleksi perpustakaan perlu memperhatikan data statistik perpustakaan
mencakup keseluruhan judul dalam subjek tertentu yang berhubungan dengan pengadaan. Pengumpulan pendapat seperti survey pengguna tentang cakupan, ke
dalaman, dan kemutakhiran koleksi. Pemeriksaan koleksi langsung ke rak meliputi pengecekan riwayat sirkulasinya melalui slip pengembalian yang tercantum didalam
buku. Penerapan standar, pembuatan daftar kemampuan perpustakaan dalam penyampaian dokumen yang berarti perpustakaan perlu membuat kuisioner yang
disebarkan kepada pengguna untuk mengetahui seberapa besar perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan pengguna.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitiann ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi 1995:67 metode deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain sebagaimana
adanya berdasarkan fakta–fakta yang aktual pada saat sekarang. Data yang terkumpul diolah dalam bentuk tabel dan angka.
3.1 Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian maka lokasi dalam penelitian ini adalah di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Perpustakaan No. 1
Kampus USU Medan.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi
Setiap populasi penelitian memerlukan sejumlah objek, bisa berupa orang, ataupun bukan orang seperti benda-benda yang dinamakan populasi. Menurut
Sugiyono 1998:57 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan