Analisi Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU untuk Kegiatan Akademik : Studi Kasus Pengguna Layanan Digital Perpustakaan USU

(1)

ANALISIS PEMANFAATAN SITUS WEB PERPUSTAKAAN USU UNTUK KEGIATAN AKADEMIK : STUDI KASUS PENGGUNA LAYANAN DIGITAL

PERPUSTAKAAN USU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.sos) dalam

bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh

Nama

: WINDI SRI RAHAYU

NIM

: 080723015

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN & INFORMASI FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010


(2)

ABSTRAK

RAHAYU, WINDI SRI. 2010. Analisi Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU untuk

Kegiatan Akademik : Studi Kasus Pengguna Layanan Digital Perpustakaan USU.

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Adapun yang mendorong peneliti melakukan penelitian yaitu untuk mengetahuai bagaimanakah pemanfaatan pengguna terhadap informasi yang terdapat pada situs web Perpustakaan USU, sejauh mana pemanfaatan pengguna terhadap segala jenis informasi yang terdapat pada situs web Perpustakaan USU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan situs web Perpustakaan USU untuk kegiatan akademik oleh pengguna layanan digital USU.

Populasi penelitian ini adalah pengunjung layanan digital USU yang berjumlah 42.117 orang dimana dengan rumus Slovin maka jumlah populasi diperkecil berjumlah 100 orang untuk dijadikan sampel. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif karena penelitian ini menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk diisimpulkan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel dari populasi dan studi kepustakaan, selanjutnya data kuesioner diolah dan dianalisa menggunakan table deskriptif. Interprestasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran presentase jawaban responden.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa mayoritas pengguna telah memanfaatkan situs web lebih dari 4 kali dalam satu bulan (63%) dan menghabiskan waktu akses berkisar 2-3 jam (43%) dalam sekali penelusuran. Dari hasil penelitian sebahagian besar responden (62%) mengetahui situs web Perpustakaan USU dari bantuan teman. Sedangkan tujuan pemanfaatan situs web Perpustakaan USU mayoritas responden (85%) memanfaatkannya untuk mencari informasi ilmiah seperti e-journal, USU-repository dan lain-lain. Responden menyatakan tingkat keakuratan informasi yang terdapat pada situs web akurat (80%) dan kelengkapan informasi yang terdapat pada situs web Perpustakaan USU lengkap (68%), hal ini menyatakan bahwa situs web relevan untuk dimanfaatkan oleh pengguna sivitas akademika untuk dimanfaatkan sebagai sumber informasi ilmiah untuk kebutuhan akademiknya.


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skrispi : ANALISIS PEMANFAATAN SITUS WEB PERPUSTAKAAN USU

UNTUK KEGIATAN AKADEMIK : STUDI KASUS PENGGUNA LAYANAN DIGITAL PERPUSTAKAAN USU

Oleh : Windi Sri Rahayu NIM : 080723015

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Pembimbing I : Himma Dewiyana, ST, M.Hum

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan :

Tanggal :


(4)

LEMBAR PENGESAHAAN

Judul Skrispi : ANALISIS PEMANFAATAN SITUS WEB PERPUSTAKAAN USU

UNTUK KEGIATAN AKADEMIK : STUDI KASUS PENGGUNA LAYANAN DIGITAL PERPUSTAKAAN USU

Oleh : Windi Sri Rahayu NIM : 080723015

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si. Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Dr.Syahron Lubis. M.A Tanda Tangan :


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Desember 2010 Penulis,

Windi Sri Rahayu Nim : 080723005


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNyala penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian skripsi ini penuliis telah berupaya mencapai hasil yang baik, namun keterbatasan waktu dan ilmu pengetahuan, maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih adanya kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik guna melengkapi dan menyempurnakan skripsi ini.

Selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak ,Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si., selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing II (dua) Penulis.

3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I (pertama) penulis yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan serta saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Staff Pengajar pada Program Studi Ilmu Perpustakaann dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

5. Bapak Dr. A.Ridwan Siregar, S.H, M.Lib., selaku Kepala Perpustakaan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini di Perpustakaan dan Sistem Informasi Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staff Pegawai Perpustakaan dan Sitem Informasi Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis didalam ppenulisan skripsi ini.

7. Buat Ayahanda Sudirman dan Ibunda Hj.Darsiah Harahap, yang telah membesarkan, dan tidak pernah bosan mendidik serta selalu setia mendoakan dan memberikan dukangan moril dan materi kepada penulis.


(7)

8. Buat kakak dan adikku (Rini, Ari dan Iyun) terima kasih atas doa dan dukungannya. 9. Buat semua teman-temanku selama masa perkuliahan angkatan Tahun 2008 (kk

Misdar, kk Dewik, Dai, Fi3, Kodong, Friska) terima kasih atas dukungan dan suportnya serta semangatnya yang diberikan kepada penulis, sehingga menjadikan power dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan dapat menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, 2010 Penulis,

Windi Sri Rahayu 080723015


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5Ruang Lingkup Penelitian... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet dan Sejarah Perkembangannya ... 4

2.2.1 Pengertian Internet ... 4

2.2.2 Sejarah Perkembangan Internet ... 5

2.2.3 Fasilitas di Internet ... 7

2.2.4 Sumber Informasi pada Internet ... 10

2.2 Situs Web ... 10

2.2.1 Sejarah Singkat Situs Web ... 11

2.2.2 Pengertian Situs Web ... 12

2.3 Situs Web Perpustakaan... 17

2.3.1 Situs Web Perpustakaan ... 17

2.3.2 Fasilitas Situs Web Perpustakaan ... 19

2.4 Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan untuk Kegiatan Akademik ... 21

2.4.1 Proses Pengajaran ... 22

2.4.2 Penelitian ... 23

2.4.3 Pengabdian pada Masyarakat ... 24

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 25

3.2 Lokasi Penelitian ... 25

3.3 Populasi dan Sampel ... 25

3.3.1 Populasi ... 25

3.3.2 Sampel ... 25

3.4 Instrumen Penelitian ... 26

3.4.1 Kuesioner (angket) ... 26

3.4.2 Kisi – Kisi Kuesioner ... 26

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 27


(9)

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Frekuensi Pemanfaatan Situs Web ... 28

4.2 Pengenalan Situs Web... 30

4.3 Tujuan Pemanfaatan Situs Web... 32

4.4 Pola Pemanfaatan Situs Web ... 33

4.5 Content situs Web ... 38

4.6 Keakuratan dan Kelengkapan Informasi Situs Web ... 42

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 46

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi – Kisi Kuesioner... 26

Tabel 2 : Frekuensi Pemanfaatan Situs Web ... 28

Tabel 3 : Rata – Rata Waktu Pemanfaatan ... 29

Tabel 4 : Pengenalan Situs Web ... 31

Tabel 5 : Tujuan Pemanfaatan Situs Web ... 32

Tabel 6 : Pemanfaatan Situs Web dalam Kegiatan Penelitian ... 33

Tabel 7 : Pemanfaatan Situs Web dalam Kegiatan Perkuliahan ... 34

Tabel 8 : Pemanfaatan Situs Web dalam Mendapatkan Referensi Informasi 35 Tabel 9 : Perlakuan Terhadap Informasi yang Diperoleh ... 36

Tabel 10 : Pemanfaatan Fasilitas Situs Web ... 38

Tabel 11 : Content E-Journal Situs Web ... 39

Tabel 12 : Content USU-Repository ... 41

Tabel 13 : Keakuratan Informasi Situs Web ... 42


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar-1 : Grafik Frekuensi Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU...29

Gambar-2 : Grafik Rata-rata waktu Pemanfaatan Situs Web ... 30

Gambar-3 : Grafik Pengenalan Situs Web Perpustakaan USU ... 31

Gambar-4 : Grafik Tujuan Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU ... 32

Gambar-5 : Grafik Pemanfaatan Situs Web dalam Kegiatan Penelitian ... 34

Gambar-6 : Pemanfaatan Situs Web dalam Kegiatan Perkuliahan ... 35

Gambar-7 : Grafik pemanfaatan Situs Web untuk Referensi Ilmiah ... 36

Gambar-8 : Grafik Perlakuan Informasi pada Situs Web Perpustakaan USU .. 37

Gambar-9 : Grafik Pemanfaatan Fasilitas Situs Web Perpustakaan USU ... 38

Gambar-10: Grafik Pemanfaatan Content E-Journal pada Situs Web ... 40

Gambar-11: Grafik Pemanfaatan Content USU-Repository pada Situs Web .. 41

Gambar-12: Keakuratan Informasi pada Situs Web Perpustakaan USU ... 43


(12)

ABSTRAK

RAHAYU, WINDI SRI. 2010. Analisi Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU untuk

Kegiatan Akademik : Studi Kasus Pengguna Layanan Digital Perpustakaan USU.

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Adapun yang mendorong peneliti melakukan penelitian yaitu untuk mengetahuai bagaimanakah pemanfaatan pengguna terhadap informasi yang terdapat pada situs web Perpustakaan USU, sejauh mana pemanfaatan pengguna terhadap segala jenis informasi yang terdapat pada situs web Perpustakaan USU. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan situs web Perpustakaan USU untuk kegiatan akademik oleh pengguna layanan digital USU.

Populasi penelitian ini adalah pengunjung layanan digital USU yang berjumlah 42.117 orang dimana dengan rumus Slovin maka jumlah populasi diperkecil berjumlah 100 orang untuk dijadikan sampel. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif karena penelitian ini menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk diisimpulkan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel dari populasi dan studi kepustakaan, selanjutnya data kuesioner diolah dan dianalisa menggunakan table deskriptif. Interprestasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran presentase jawaban responden.

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa mayoritas pengguna telah memanfaatkan situs web lebih dari 4 kali dalam satu bulan (63%) dan menghabiskan waktu akses berkisar 2-3 jam (43%) dalam sekali penelusuran. Dari hasil penelitian sebahagian besar responden (62%) mengetahui situs web Perpustakaan USU dari bantuan teman. Sedangkan tujuan pemanfaatan situs web Perpustakaan USU mayoritas responden (85%) memanfaatkannya untuk mencari informasi ilmiah seperti e-journal, USU-repository dan lain-lain. Responden menyatakan tingkat keakuratan informasi yang terdapat pada situs web akurat (80%) dan kelengkapan informasi yang terdapat pada situs web Perpustakaan USU lengkap (68%), hal ini menyatakan bahwa situs web relevan untuk dimanfaatkan oleh pengguna sivitas akademika untuk dimanfaatkan sebagai sumber informasi ilmiah untuk kebutuhan akademiknya.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi internet pada era globalisasi saai ini sangatlah pesat. Perkembangan internet juga berpengaruh pada jumlah situs web yang semakin bertambah dan nyaris tak terkendali. Jutaan situs web yang ditawarkan kepada pencari informasi tidak selalu efektif dan efisien dalam menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan si pencari informasi karena jumlah informasi yang tersedia sangat variatif dan kompetitif. Pengguna yang membutuhkan informasi secara cepat, tepat, dan mudah, terkadang harus dihadapkan pada permasalahan seperti banjir informasi, dalam arti, informasi yang tersaji tidak sesuai dan terkadang kandungan informasi yang tersedia kurang tepat. Dalam hal ini, perpustakaan sebagai wadah informasi dapat tanggap dengan permasalahan pengguna informasi.

Pepustakaan sebagai lembaga informasi bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi dituntut senantiasa mampu melayankan informasi dalam berbagai media penyajian. Media penyajian utama pada perpustakaan adalah media tercetak, namun perpustakaan sudah mengalami kesulitan dalam pelayanannya, dimana media cetak membutuhkan ruang yang luas dan penanganan yang khusus karena mudah rusak. Dengan perkembangan teknologi internet pada saat ini, perpustakaan membuat alternatif penyebarluasan informasi dalam media penyajian berupa situs web. Penyebaran informasi pada media penyajian situs web akan lebih cepat, tepat dan dapat menjangkau area pelayanan yang luas kepada pengguna tanpa terhalang batasan ruang.

Situs Web adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing–masing dihubungkan dengan jaringan–jaringan halaman atau hyperlink (Purwanti, 2008:1). Dengan adanya situs web perpustakaan, maka memberikan peluang baru bagi perpustakaan dimana dengan media penyajian ini, perpustakaan bisa menyebarluaskan informasi yang dikoleksinya, mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan, dan kegiatannya seperti brosur promosi perpustakaan, panduan perpustakaan dan lain–lain. Didalam sebuah situs web, perpustakaan juga bisa menyediakan alat temu balik informasi katalog dan juga bisa mempublikasikan bahan yang tidak diterbitkan seperti koleksi deposit perguruan tinggi. Selain itu, melalui situs web dimungkinkan pelayanan perpanjangan,


(14)

peminjaman, konsultasi antara pengguna dengan pustakawan, penyedia hubungan dengan situs web terkait dan lain sebagainya.

Dalam dekade ini telah banyak perpustakaan perguruan tinggi yang menyediakan situs web resmi dengan tujuan meningkatkan kemampuannya dalam pelayanan dan penyebarluasan informasi. Dengan adanya situs web perpustakaan, diharapkan pengguna khususnya pengguna sivitas akademika dapat memperoleh informasi yang efektif dan efisien.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memiliki situs web telah dipublikasikan kepada pengguna sampai dengan saat ini. Pengadaan situs web bermanfaat untuk pengguna sivitas akademika dan untuk perpustakaan. Manfaat situs web untuk pengguna sivitas akademika adalah untuk penelusuran informasi guna memenuhi kebutuhan akademik pengguna, sedangkan untuk perpustakaan dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan penyebarluasan informasi. Situs Web perpustakaan USU memiliki banyak fasilitas yang bermanfaat untuk pengguna sivitas akademikanya, antara lain ada USU Repository, e-Journal, Library Katalog, Membership, Web Link, Help dan Penduan perpustakan. Semua fasilitas situs web tersebut dapat diakses oleh pengguna sivitas akademika, baik pengguna potensial maupun pengguna aktif tanpa terhalang oleh batas ruang.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, kunjungan pengguna situs web perpustakaan USU terus meningkat disetiap tahunnya. Pengguna situs web Perpustakaan USU pada tahun 2008 berjumlah 149.979 kunjungan (Laporan Akuntabilitas Kinerja Perpustakaan USU 2008). Tahun 2009 kunjungan meningkat hingga mencapai jumlah 1.106.907 kunjungan (Laporan Akuntabilitas Kinerja Perpustakaan Perpustakaan USU 2009). Hasil kedua data menunjukkan jumlah kunjungan pengguna sivitas akademika terhadap situs web Perpustakaan USU adalah tinggi 13,55%. Hal ini membuat peneliti ingin mengetahui, apakah peningkatan jumlah kunjungan pada situs web Perpustakaan USU benar–benar dimanfaatkan untuk kegiatan akademik atau meningkatnya kunjungan situs web perpustakaan dikarenakan faktor pada default browser telah diset pada home dalam alamat URL Situs web Perpustakaan USU, atau juga hanya digunakan untuk kegiatan rekreasi seperti melihat gallery ataupun webcam. Untuk mengetahui hal–hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU Untuk Kegiatan


(15)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pemanfaatan situs web Perpustakaan USU dalam kegiatan akademik oleh pengguna pada layanan digital USU?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan situs web Perpustakaan USU untuk kegiatan akademik oleh oleh pengguna pada layanan digital USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Perpustakaan USU dapat dijadikan sebagai bahan masukkan bagi pengembangan situs web Perpustakaan USU.

2. Bagi praktisi ilmu pengetahuan dan informasi, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan penambahan wacana, sebagai bahan tambahan rujukan atau literatur untuk penelitian lanjutan dan pengetahuan.

3. Bagi penulis sendiri dapat menambah wawasan, mendalami serta memahami ilmu perpustakaan dan penyebaran informasi melalui media internet.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini termasuk dalam bidang kajian alternatif lain dalam media penyajian informasi bagi pengguna yang salah satunya adalah pemanfaatan web. Penelitian ini di fokuskan pada pemanfaatan web perpustakaan USU dalam kegiatan akademik, yaitu: dalam kegiatan proses pengajaran, kegiatan penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet Dan Sejarah Perkembangannya 2.2.1 Pengertian Internet

Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti antara. Secara kata perkata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari defenisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol) pengertian tersebut dijelaskan menurut pendapat Supriyanto (2008:60).

Secara sederhana menurut Harjono (2009:1):

Internet dapat diartikan kumpulan dari beberapa komputer, bahkan jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel/serat optic, satelit atau melalui sambungan telepon.

Pendapat ini mengartikan bahwa internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer yang terbentuk melalui sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi.

Model koneksi internet itu sendiri dapat dilakukan pada komputer pribadi maupun jaringan LAN/WAN. Defenisi LAN/WAN menurut Nugroho, (2008:44) antara lain :

LAN (Local Area Network) suatu jaringan yang terbentuk dengan menghubungkan beberapa komputer yang berdekatan yang berada pada suatu ruang atau gedung yang terkoneksi ke internet gateway. WAN (Wide Area Network) adalah format jaringan dimana suatu komputer dihubungkan dengan yang lainnya melalui sambungan telepon. Data dikirim dan diterima oleh atau dari suatu komputer ke komputer lainnya lewat sambungan telepon. Konektor komputer dengan telepon adalah menggunakan modem (Modulator, Demodulator).

Internet merupakan perpustakaan multimedia yang sangat lengkap, bahkan internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya), dikatakan demikian karena hampir


(17)

seluruh informasi bidang ilmu pengetahuan disuguhkan internet, seperti bisnis, hiburan, lembaga pemerintahan maupun swasta dari seluruh Negara yang ada di dunia. Khususnya untuk bidang pendidikan, pengguna dapat memperoleh informasi mengenai universitas/institusi/akademik, lembaga–lembaga pendidikan, museum, perpustakaan, data bibilografi, seperti buku, jurnal, disertasi dan lain sebagainya. Informasi mutakhir seperti surat kabar disetiap Negara untuk setiap harinya, serta seminar dan pertemuan ilmiah sejenis yang sedang berlangsung dan yang akan diselenggarakan, kemudian yang terpenting lagi adalah bahwa informasi di internet setiap hari bertambah terus dengan jumlah yang sangat banyak dan informasi yang disediakan selalu up to date.

2.1.2 Sejarah Perkembangan Internet

Sejarah internet bermula pada tahun 1969 ketika dibangun riset APRAnet yang dipelopori oleh DARPA (Defense Advance Research Projects Egency). Riset ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang bekerja sama dengan empat universitas, yaitu UCLA, Stanford Research Institued, UCSB dan University of Utah yang komputer servernya berada di UCLA. Tujuan pertama riset ini difokuskan pada keperluan militer Amerika Serikat. Dan pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang bergabung dan membentuk jaringan.

Di tahun 1972, Roy Tomlinson menyempurnakan program e-mail yang diciptakan untuk APRAnet. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973 APRAnet mulai berkembang diluar AS dan komputer University College di London adalah merupakan komputer pertama yang bergabung pada jaringan APRAnet. Di tahun yang sama dua orang ahli komputer Vinton Cerf dan Bob Khan mempresentasikan ide mereka tentang internet di University Sussex.

Setahun setelah peristiwa keberhasilan Ratu Inggris mengirimkan e-mail, maka lebih dari 100 komputer bergabung di APRAnet membentuk sebuah jaringan atau network. Tahun 1979, Tom Triscott, Jim Ellis, dan Steve Bellovin menciptakan newsgroup pertama dengan nama USEnet. Kemudian tahun 1981, France Telecom berhasil menciptakan telepon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelepon sambil berhubungan dengan video link.

Seiring perkembangannya, tahun 1982 DCA (Defense Communication Agency) bekerja sama dengan DARPA berhasil menciptakan TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) untuk digunakan sebagai protokol utama pada ARPAnet. Kemudian pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain untuk menyeragamkan alamat jaringan komputer. Dan perkembangan jaringan komputer bertambah menjadi 10.000


(18)

lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen yang berasal dari Finlandia memperkenalkan IRC

(Internet Relay Chat). Setahun kemudian tepatnya tahun 1987 tak kurang dari 100.000

komputer bergabung dan membentuk jaringan.

Program editor dan browser diperkenalkan oleh Tim Bernes Lee pada tahun 1990 program ini disebut dengan www atau world wide web. Pada tahun 1992 muncullah istilah– istilah lainnya seperti surfing the internet, virtual shopping atau e-retail dan kemudian ditahun yang sama didirikan juga yahoo dan Netscape Navigator (Haris, 1996:1-2).

Perkembangan teknologi Internetwork yang dimulai dari sejarah pendiriannya dan perkembangannya hingga saat ini benar–benar dapat dirasakan sangat bermanfaat dalam setiap aspek kehidupan. Sutedjo (2002:52) memaparkan sejarah masuknya internet di Indonesia, yaitu:

Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia, berupa UInet oleh Dr.Joseph F.P Luhukay yang ketika itu baru saja menamatkan program dokter filosofi ilmu komputer di Amerika Serikat. Jaringan itu dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay juga mulai mengembangkan University Network (UNInet) dilingkungan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan yang merupakan jaringan komputer dengan jangkauan yang lebih luas yang meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanuddin dan Ditjen

Jaringan internet telah menjadi pelopor terjadinya revolusi teknologi. Internet semakin diminati oleh banyak kalangan baik perorangan maupun instansi–instansi pemerintah ataupun swasta, termasuk diantaranya perpustakaan. Menurut Prasetyo (2003:5), hal–hal yang menyebabkan internet menjadi solusi praktis, sehingga diminati banyak kalangan, antara lain:

1. Audien Global

Informasi yang dipublikasikan dalam internet, dengan segera tersedia ke seluruh pengguna audien secara global. Hal inilah yang membuat internet (www) menjadi media yang sangat efektif dari segi pembiayaan untuk mempublikasikan informasi, kurang lebih mencapai hingga 190 negara di seluruh penjuru dunia.

2. Operasi Non–Stop

Internet beroperasi non–stop selama 24 jam sehari, hal ini menjadikannya sebagai mesin bisnis yang sangat efisien sekali, sehingga anda tidak perlu lagi menunggu hingga sumber–sumber tersedia untuk menyelenggarakan bisnis anda, karena setiap saat anda dapat menggunakannya.

3. Murah

Internet relatif lebih murah dibandingkan media lainnya hanya dengan biaya beberapa ratus ribu saja, anda dapat menampilkan informasi ke seluruh pengguna internet di dunia. Jelas sekali kalau internet merupakan media yang praktis dengan biaya yang terjangkau (murah).


(19)

4. Penyebaran Informasi

Ketika informasi ditampilkan kedalam web, saat itu juga siap dinikmati oleh jutaan pengguna yang lain. Misalnya dengan media www, dimana hal ini sangat sulit dilakukan pada dunia nyata.

5. Alat Publikasi

Tidak terlalu berlebihan jika internet merupakan suatu alat publikasi yang cukup andal. Sebagaimana diketahui, saat ini banyak sekali aplikasi berbasis internet yang telah dikomersialkan dan mudah sekali didapatkan.

Jaringan inetrnet sangat memberikan keuntungan yang bergam dimana dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk membantu kegiatan berbagai aspek kehidupan. Keuntungan lain yang diberikan jaringan internet, sehingga membuat internet diminati yaitu internet dapat digunakan sebagai media konfrensi dimana sejumlah orang dapat melakukan diskusi tanpa harus bertatap muka secara langsung satu dengan lainnya.

2.1.3 Fasilitas di Internet

Internet memberikan banyak kemudahan dalam pemanfaatan setiap fasilitas yang disuguhkan untuk di akses pengguna. Fasilitas yang terdapat di internet cukup banyak jenis dan kegunaannya sehingga dapat memberikan dukungan bagi kegiatan akademik, kalangan media massa, praktisi bisnis, keperluan pemerintahan, dan para peneliti. Fasilitas tersebut seperti Telnet, Gopher, Wais, E-mail, Mailing list (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), Internet Relay Chat, USEnet, Bulletin Board Service (BBS), Internet Telephony,

Internet Fax, Layanan Multimedia (WWW).

Di antara fasilitas yang ada di internet tersebut ada lima aplikasi standar internet yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu:

1). World Wide Web (WWW)

Pengertian World Wide Web (WWW) menurut World Wide Web Consortium (W3C) dalam Lenny (2004:5) adalah “keseluruhan dari informasi yang dapat di akses dijaringan, perwujudan dari ilmu pengetahuan manusia”.

Pendapat lainnya Hardjito (2002:1) mengatakan “WWW yaitu:

Merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server diseluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format Hypertext Markup Language (HTML) memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang lainnya atau dari dokumen yang satu dengan bagian dokumen yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual, dan lain – lain.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa WWW bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi, dan video, informasi yang disuguhkan berupa perwujudan ilmu pengetahuan manusia. WWW atau World Wide


(20)

Web juga merupakan layanan internet yang dapat menampilkan berbagai halaman

informasi dengan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol). 2). FTP (File Transfer Protocol)

Fasilitas ini juga adalah salah satu yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan akademik. FTP memberikan kemudahan fasilitas dapat dilihat pada defenisi yang diutarakan oleh Hardjito (2002:1) :

FTP adalah Fasiilitas internet yang memberikan kemudahan pada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (download) di suatu server yang terhubung ke internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip atau file, yang memang di izinkan untuk diambil oleh pengguna lain yang membutuhkannya. File ini dapat berupa hasil penelitian, artikel–artikel jurnal. Disamping itu FTP juga dipergunakan untuk meng upload file materi situs (homepage) sehingga dapat diakses oleh pengguna dari seluruh pelosok dunia.

Dapat disimpulkan bahwa FTP merupakan layanan internet yang menyediakan fasilitas untuk menyalin, mengirim, dan menerima file antar host atau disebut juga dengan

client-server.

3). E-Mail

E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan

komunikasi yang bersifat tidak sinkron (Asynchoronous Communication Mode) atau tidak bersifat real time (Hardjito, 2002:1).

Untuk mengirim dan menerima pesan atau file melalui internet hanya memerlukan waktu yang sangat singkat dan biaya yang sangat murah terutama bila dibandingkan dengan fasilitas lain seperti telepon atau faximili. Prasetyo (2003:4) mengatakan, “Dalam proses mengirim e-mail, umumnya menggunakan protokol SMTP (Simple Mail Transport

Protocol) sedangkan untuk menerima menggunakan POP (Post Office Protocol) atau

IMAP (Internet Messege Access Protocol)”.

Agar dapat memanfaatkan fasilitas e-mail, maka seseorang harus terlebih dahulu mempunyai alamat e-mail (e-mail address) dari salah satu host atau profider internet. Alamat e-mail biasanya memiliki format digunakan dan pemakai dapat saling berhubungan tanpa mengenal ruang dan waktu. 4). Mailing List

Miling List adalah kelompok diskusi. Fasilitas ini dibangun menggunakan teknik yang

sama dengan proses penyebaran surat elektronik. Dengan miling list sekelompok orang dapat digabungkan untuk mendiskusikan sesuatu kegiatan yang bersifat kelompok atau


(21)

group. Kelemahan dari miling list ini adalah apabila ada diskusi suatu topik yang hanya

diikuti sebagian anggota yang berminat, maka seluruh anggota miling list yang lain tetap akan menerima surat tersebut pada kotak suratnya (mail box).

5). News Group

News Group menurut Sutedjo (2002:110) adalah “Sarana konfrensi elektronik jarak

jauh bagi para pemakai, seperti: alt. internet. Service, copy. Infosystems”. Pendapat lainnya diutarakan oleh Hardjito (2002:1), yaitu:

News Group dalam internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua

orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (Synchoronous Communication Mode). Pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan menggunakan fasilitas video conferencing, ataupun text saja atau text dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC/Internet Relay chat).

Dari kedua pendapat di atas dapat dikatakan bahwa News Group merupakan sarana konfrensi elektronik jarak jauh yang dapat digunakan untuk keperluan akademik proses pengajaran, dan untuk kegiatan lainnya.

2.1.4 Sumber Informasi pada Internet

Sumber informasi merupakan suatu sarana penyimpanan informasi. Dalam kehidupan sehari–hari, informasi dapat kita temukan dimana saja, dirumah, tempat ibadah, sekolah, perpustakaan, internet dan lain sebagainya. Setiap saat dapat tercipta informasi baru yang merupakan masukan dari berbagai sumber seperti hasil penelitian, ide, pengalaman dan lain-lain, selanjutnya temuan-temuan informasi tersebut memerlukan wadah untuk penyimpanan. Media internet menyediakan banyak tempat untuk penyimpanan dan penyebarluasan temuan informasi. Internet sebagai sumber informasi memiliki banyak alat bantu yang disebut dengan aplikasi dalam menyebarluaskan informasi yang tersimpan dalam data basenya. Adapun alat bantu yang dimaksudkan berupa aplikasi yang disebut dengan Search Engine, Engine, Web

Log, News Group, Massege Board, Website, dan lain-lain. Dengan alat-alat bantu tersebut

diharapkan pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, misalnya seperti informasi hiburan, pendidikan, berita, journal, informasi bisnis dan lain sebagainya sesuai kebutuhan pengguna informasi.

Search Engine atau disebut juga dengan mesin pencari, alat bantu ini merupakan

sumber informasi utama pada internet karena dapat membantu penelusuran dengan hasil penelusuran maksimal. Dan dapat menemukan informasi dalam bentuk artikel, file, dokumen


(22)

elektronik dan juga data base. Search engine dapat melakukan penelusuran informasi dalam berbagai topik pencarian dan menampilkan hasil temuan dengan kecepatan yang tinggi. Pada internet terdapat banyak sekali search engine yang dapat dijadikan pilihan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, misalnya ada Google, Yahoo, MSN, Alta Vista, Wikipedia, Deja News, Excite, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Banyak situs web yang menawarkan berlangganan majalah yang ditunjukkan melalui

catalog online dan informasi ini dapat diperoleh melalui engine sebagai alat bantunya. Selain engine, web log juga merupakan sumber informasi yang dapat membantu pencari informasi

dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Web Log merupakan informasi yang dibuat oleh personal yang cenderung dibuat untuk dibaca oleh orang lain, atau dengan kata lain web

log juga dijadikan pilihan berbagai orang untuk memberikan informasi atau membagi

informasi kepada orang lain.

News Group dan Massage Board juga merupakan alat bantu yang digunakan sebagai

media sharing informasi, diskusi dan bertukar ilmu pengetahuan, namun kegiatan ini biasanya dilakukan dalam komunitas yang sama atau seprofesi, sehingga akan dapat lebih mudah menemukan informasi secara cepat.

Di internet terdapat beragam jenis informasi, ada yang bersifat ilmiah dan non ilmiah dengan tujuan seluruh aspek kegiatan kehidupan. Dan disajikan dengan beragam, ada dengan

visual, audiovisual dan multimedia.

2.2 Situs Web

2.2.1 Sejarah Singkat Situs Web

Sejarah situs web bermula di European Laboratory For Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN). Penelitian ini terletak di kota Geneva dekat perbatasan Prancis dan Swiss. CERN adalah Organisasi Eropa untuk riset nuklir. Seorang fisikawan yang bernama Tim Berners Lee menulis proposal untuk menejemen informasi yang menunjukkan bagaimana informasi dapat dipindahkan dengan mudah melalui internet dengan menggunakan hypertext.

Perkembangan situs web tidak berhenti, selanjutnya seorang insinyur sistem yang bernama Robert Cailliau bergabung dengan idenya yaitu menghubungkan hypertext dengan internet dan komputer pribadi, sehingga mempunyai jaringan tunggal untuk membantu fisikawan CERN berbagi informasi yang tersimpan di laboratorium. Hypertext akan memungkinkan pengguna untuk browsing dengan mudah antara text pada halaman situs web dengan menggunakan link. Contoh pertama yang dikembangkan pada NEXT komputer.


(23)

Info.Cern.Ch adalah alamat situs web dan web server pertama di dunia yang berjalan pada sebuah komputer NEXT di CERN. Halaman (Home Page) pertama alamatnya projek www. Pengunjung bisa belajar lebih banyak tentang hypertext, rincian teknis untuk menciptakan halaman web mereka sendiri, dan bahkan penjelasan tentang cara untuk mencari

web untuk mendapatkan informasi.

Projek pembuatan web oleh Tim Berness Lee menggunakan komputer NEXT yang digunakan pada tahun 1990. Komputer NEXT merupakan server web hypermedia browser dan web editor pertama yang ada dan digunakan untuk projek pembuatan web.

Server mulai berkembang pada tahun 1991 dilembaga lain Eropa, dan Desember 1991

muncul server pertama diluar benua Eropa yang dipasang di AS di SLAC (Stanford Linear

Accelator). Pada bulan November 1992 sudah terdapat 26 server didunia dan pada bulan

Oktober tahun 1993 angka penambahan server meningkat menjadi lebih dari 200 web server. Pada Februari 1993, National Center For Supercormputting Application (NCSA) di University of Ilmois di Urban Champaign menulis versi pertama dari Mosaic yang merupakan ketersediaan untuk membuat web bagi orang yang menggunakan PC dan Apple

Macintoshes.

Konsep awal terciptanya sebuah web dimulai sebagai alat untuk membantu menjawab pertanyaan sulit fisikiawan tentang alam semesta, namun sekarang penggunaannya berlaku untuk berbagai aspek untuk masyarakat global dan mempengaruhi kehidupan sehari–hari.

Di Akhir tahun 1995 jumlah situs web mencapai 300.000 situs web. Dan diperkirakan sekarang jumlah situs web berkisar ±80 juta situs web dengan ratusan juta penggunanya diseluruh penjuru dunia. (Nugroho, 2008:47).

Jumlah situs web kian tidak terbatas sampai dengan saat ini. Data dari Netcraft yang merupakan perusahaan internet monitoring dalam Fajriutami (2009:1) “Jumlah situs web di internet sampai dengan juli 2009 mencapai 239.611.111 (239,6 juta)”. Pertambahan yang sangat meningkat disebabkan adanya fasilitas blogger yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk sharing komunikasi pada pengguna lainnya dalam internet.

2.2.2 Pengertian Situs Web

Dalam mengakses informasi dari dunia internet, pengguna akan menuju kesebuah alamat link internet yang disebut nama domain (Domain name/URL-Uniform Resource

Locator) dan akan menemukan informasi berbentuk teks, gambar, animasi, ataupun suara


(24)

sebuah program penjelajahan (browser) yang berada pada sebuah komputer. Program penjelajahan yang dapat digunakan dalam komputer agar dapat melakukan browser pada situs web diantaranya ada Internet Eksplorer (IE), Firefox, Mozila, Netscape, Safari dan Opera.

Pengertian Situs Web menurut Wikipedia dalam Zakaria (2007:17) adalah

A Situs Web (or web site) is a collection of web pages. A web pages is a document, typically written in HTML, that is almost always accessible via HTTP, a protocol that transfer information from the Situs Web’s server to display in the user’s web browser.

Pengertian di atas menjelaskan bahwa situs web terdiri dari halaman web yaitu sebuah dokumen yang ditulis dalam Hyper Text Markup Language (HTML) yang dapat diakses melalui Protocol Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) yang merupakan protokol untuk menyampaikan informasi dari sebuah pusat situs web untuk ditampilkan dihadapan pengguna program pembaca informasi yang ada pada situs web.

Pendapat lain diutarakan oleh Saputro (2007:1), situs web adalah

Sebagai kumpulan halaman–halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing–masing dihubungkan dengan jaringan–jaringan halaman (Hyperlink)”.

Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa informasi dalam web bersifat multimedia dan informasi yang didistribusikan melalui hyperlinks, dimana pengguna dapat mengakses informasi dengan cara surfing yaitu memperoleh informasi dengan meloncat dari satu halaman ke halaman lain tanpa batas ruang dan waktu. Situs Web memiliki sifat statis dan dinamis. Bersifat statis apabila isi informasi situs web tetap atau dikatakan juga jarang berubah dan isi informasinya searah hanya dari pemilik situs web. Sedangkan situs web dikatakan bersifat dinamis apabila isi informasinya selalu berubah–ubah dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna situs web. Situs Web dinamis dapat di

up date oleh pengguna ataupun pemilik situs web. Contoh situs web statis adalah seperti profile perusahaan, instansi atau organisasi baik swasta maupun pemerintah. Sedangkan

contoh situs web dinamis adalah seperti friendster, facebook, twitter, dan lain sebagainya. Untuk menyediakan sebuah situs web, maka kita harus menyediakan unsur–unsur penunjangnya. Unsur–unsur dalam penyedia situs web atau situs menurut Saputro (2007:1-2), antara lain:


(25)

1. Nama domain (Domain name / URL – Uniform Resource Locator) 2. Rumah tempat Website (Web hosting)

3. Bahasa Program (Scripts Program) 4. Desain Website

5. Program transfer data ke pusat data 6. Publikasi Website

1. Nama Domain (Domain name /URL – Uniform Resource Locator)

Nama domain atau domain name/URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web. Atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah situs web pada dunia internet. Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Masa sewa dapat diperpanjang, namun apabila pengguna lupa maka nama domain itu akan lepas dari ketersediannya untuk umum.

Nama domain mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan situs web tersebut. Contoh nama domain yang ber-ekstensi international adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Dan contoh nama domain ber-ekstensi lokasi negara indonesia adalah:

- co.id : Untuk badan usaha, berbadan hukum sah - ac.id : Untuk lembaga pendidikan

- go.id : Untuk lembaga pemerintahan RI - mil.id : Untuk lembaga militer RI - or.id : Untuk organisasi

- war.net.id : Untuk industri warung internet diIndonesia - sch.id : Untuk lembaga pendidikan

- web.id : Untuk badan usaha, organisasi atau yang sifatnya perorangan untuk melakukan kegiatannya di WWW.

2. Rumah tempat Website (Web hosting)

Ini adalah tempat atau ruangan yang berada dalam hardisk yang berfungsi untuk menyimpan berbagai data, file–file, gambar, video, dan lain sebagainya yang akan diaplikasikan pada situs web. Kapasitas muatan data tergantung dari besarnya web hosting yang dipunyai. Biasanya pengguna akan memeperoleh control panel yang terproteksi dengan username dan password untuk administrasi situs webnya.

Besarnya hosting ditentukan oleh kapasitas ruangan hardisk yang tersedia dalam ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Penyewaan hosting dilakukan dari


(26)

perusahaan yang menyediakan jasa penyewaan web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun luar negeri.

3. Bahasa Program (Scripts Program)

Bahasa Program (Scripts Program) adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs web pada saat diakses. Jenis atau ragam bahasa program sangat menentukan statis, dinamis, atau interaktifnya suatu situs web. Jenis–jenis bahasa program yang banyak dipakai para designer situs web antara lain; Hyper Text Markup Language (HTML), Active Server Pages (Asp), Programming Hypertext Processor (PHP), Java Server Pages (JSP), Java Scripts, Java apllets, Extensible Markup Language (XML), dan sebagainya.

Bahasa dasar situs web adalah bahasa HTML. Sedangkan bahasa program PHP, Asp, JSP, dan lainnya adalah bahasa pendukung sebagai pengatur dinamis dan interaktifnya suatu Situs Web dan dapat dibuat sendiri. Bahasa ini biasanya digunakan untuk membuat portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, email, mailing list, dan sebagainya yang memerlukan up date setiap harinya.

4. Desain Website

Desain situs web menentukan kualitas suatu situs web. Desain memiliki pengaruh yang besar untuk kunjungan pengguna. Untuk membuat design situs web dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa web designer. Banyak program yang tersedia untuk membangun

design situs web antara lain; Macromedia Firework, Adobe Photoshope, Adobe

Dreamweaver, Microsoft FrontPage, dan lain sebagainya. 5. Program Transfer Data ke Pusat Data

Program transfer data ke pusat data maksudnya adalah file–file terpisah seperti bahasa program, data informasi teks, gambar dan lain sebagainya, dapat terpublikasi secara utuh pada situs web setelah melakukan program penjelajah (browser). Pengguna akan diberikan akses FTP (File Transfer Protocol) setelah memesan sebuah web hosting untuk dapat memindahkan file–file situs web ke pusat data web hosting. Untuk dapat menggunakan FTP diperlukan sebuah program FTP misalnya WS FTP, Smart FTP, Cute FTP, dan lain – lain. 6. Publlikasi Website

Keberadaan situs web tidak ada gunanya apabila tanpa ada kunjungan oleh pengguna internet. Efektif tidaknya sebuah situs web tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk, sehingga dalam hal ini diperlukan publikasi atau promosi. Cara promosi yang efektif dengan tak terbatas ruang dan waktu atau dengan kata lain publikasi


(27)

atau promosi dilakukan pada jaringan internet melalui search engine (mesin pencari, seperti; yahoo, google, MSN, Search Indonesia, dan sebagainya).

Keberadaan sebuah situs web didunia internet sangat membantu pengguna dalam menemukan informasi yang efektif dan efesien bagi penggunanya. Namun ternyata penyediaan situs web tidak semuanya bersifat gratis, situs web yang bertujuan bisnis misalnya penyediannya bersifat komersial.

Untuk mendukung kelanjutan dari situs web diperlukan pemeliharaan setiap waktu yang sesuai dengan yang diinginkan. Pemeliharaan situs web bersifat penambahan informasi, berita, artikel, link, gambar, atau lain sebagainya pada content sebuah situs web.

Pemeliharaan situs web dapat dilakukan per periode tertentu seperti tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan sekali secara rutin atau secara periodik tergantung kebutuhan (tidak rutin). Pemeliharaan rutin biasanya dipakai oleh situs web berita, penyedia artikel, organisasi atau lembaga pemerintah. Sedangkan pemeliharaan periodik biasanya untuk situs web pribadi, penjualan/e-commerce dan lain sebagainya.

Situs Web merupakan ruang informasi dalam internet. Pada internet terdapat berjuta situs web dengan banyak kepentingan informasi yang diberikan pada pengguna mulai dari situs web akademis, situs web yang menyajikan informasi berita–berita seputar dunia, situs web games dan lain sebagainya. Berjuta pilihan disajikan sesuai dengan kepentingan pengguna, karena penerbitan sebuah situs web bertujuan untuk mempublikasikan berbagai informasi kegiatan dalam segala aspek kehidupan.

2.3 Situs Web Perpustakaan 2.3.1 Situs Web Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sumber penyedia informasi. Sedangkan situs web adalah sebuah aplikasi yang terdapat didalam teknologi internet yang dapat menampilkan teks, gambar diam dan bergerak, animasi, ataupun gabungan dari semuanya. Jadi dapat disimpulkan situs web perpustakaan adalah merupakan suatu kegiatan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan (koleksi, fasilitas, dan lain-lain) dan kegiatannya yang dapat di akses melalui media internet.

Mekanisme situs web perpustakaan juga bertujuan untuk mengatasi bahan pustaka berbasis cetak dari kerentanan terhadap resiko rusak karena usia, penanganan yang keliru, metode dan ruang penyimpanan yang tidak tepat, serta kelembaban. Selain dari itu situs web perpustakaan juga memberi peluang baru bagi pengguna untuk bebas menggunakan perpustakaan tanpa terikat oleh waktu, jarak serta prosedur perpustakaan, karena pengguna


(28)

dapat bebas memanfaatkan perpustakaan hanya dengan mengakses situs web perpustakaan melalui internet. Tujuan lainnya adalah perpustakaan dapat mempromosikan grey literature

colection yang dimiliki sebagai bahan penarik bagi pengguna untuk mengunjungi

perpustakaan baik secara tidak langsung (melalui media internet) atau secara langsung (datang ke perpustakaan).

Situs Web perpustakaan dapat juga dikatakan sebagai perpustakaan cyber library/ perpustakaan maya atau dikenal juga sebagai layanan non book material dikatakan demikian karena layanan yang diterapkan secara langsung bersentuhan dengan teknologi informasi. Situs Web perpustakaan menyediakan layanan interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, contohnya, layanan operator, webcam, teleconference dan lain sebagainya. Situs Web perpustakaan menyediakan layanan dan fasilitas yang dapat membantu pengguna dalam memanfaatkan informasi dengan efektif dan efisien.

Situs Web perpustakaan merupakan bentuk layanan baru yang ditawarkan oleh perpustakaan digital. Kecenderungan pengguna menggunakan sumber daya informasi elektonik baik yang bersifat ilmiah maupun non-ilmiah yang semakin meluas mendorong perpustakaan untuk membangun situs web perpustakaan.

Situs Web perpustakaan yang merupakan layanan perpustakaan digital dalam fasilitasnya memiliki jenis layanan elektronik. Hasugian (2009: 194–196) mengatakan ada 3 jenis layanan elektronik, antara lain:

a. Layanan dengan menyediakan dokumen elektronik. b. Layanan dengan hanya menyediakan akses.

c. Layanan dengan melanggan dokumen elektronik.

a. Layanan dengan menyediakan dokumen elektronik

Bentuk layanan ini dilakukan dimana perpustakaan menyediakan infrastruktur berupa komputer personal dan dokumen elektronik. Dokumen elektronik yang dimaksud adalah dokumen yang didigitalisasikan (dukumen tercetak menjadi elektronik) oleh perpustakaan khusunya koleksi grey literature (misalkan; Skripsi, Thesis, Disertasi, Laporan Ilmiah dan lain sebagainya).

b. Layanan dengan hanya menyediakan akses

Pada layanan jenis ini sebuah perpustakaan apabila tidak memiliki koleksi dokumen elektronik, maka perpustakaan dapat menyediakan layanan akses berupa link ke informasi yang ada pada media internet. Untuk menjadi perpustakaan penyedia akses ke informasi elektronik membutuhkan infrastruktur berupa komputer personal, modem, wifi, layanan


(29)

kesalah satu provider seperti indosat, idolanet atau juga bisa alternative berlangganan dengan menggunakan Telkomnet Instant.

c. Layanan dengan melanggan dokumen elektronik

Layanan elektronik dengan cara ini biasanya dengan melanggan paket dokumen elektronik. Dokumen elektronik yang dilanggan biasanya e-book, e-journal, e-magazine dan lain–lain. Dokumen elektronik yang paling umum dilanggan oleh perpustakaan adalah

e-journal. Ada banyak e-journal yang dapat dilanggan seperti Proquest, EBSCO, Westlaw

dan lain–lain yang menawarkan jurnal elektronik dalam bentuk paket yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan judul jurnal per paket.

Keterangan ini merupakan beberapa content yang pada umumnya tersedia pada situs web perpustakaan sebagai sumber daya informasi akademik bagi pengguna akademika. Situs Web dapat dikatakan merupakan lanjutan dari wujud perpustakaan digital yang mana layanan sudah disuguhkan dalam bentuk elektronik dan akeses sudah menggunakan komputer dan jaringan internet sehingga memudahkan aktifitas pengguna dalam memanfaatkan layanan yang ada.

2.3.2 Fasilitas Situs Web Perpustakaan

Situs web perpustakaan adalah salah satu cara mudah bagi perpustakaan untuk berbagi informasi dan meningkatkan kualitas perpustakaan tersebut ditengah-tengah masyarakat informasi yang tidak mengenal batas tempat dan waktu. Selain itu situs web juga dapat memberikan pelayanan informasi yang lebih baik bagi pengguna perpustakaan, terutama menyangkut berbagai fasilitas dan sumber informasi yang dapat diakses pengguna perpustakaan.

Ada banyak fasilitas yang diaplikasikan pada situs web perpustakaan. Fasilitas/menu/fitur situs web perpustakaan pada umumnya merupakan informasi yang dimiliki perpustakaan dan serangkaian kegiatan yang ada diperpustakaan. University of Michigan–Flint dalam Winarko (2009:45) mengatakan “Beberapa fitur yang perlu dalam situs web, yaitu Content, Frequently asked question (FAQ), Profile, Image Gallery, Video,

Personal Gallery, Link, Really Simple Syndication (RSS), Feed, and Contact Us”.

Sedangkan menurut Winarko (2009:46-48) sendiri berpendapat fitur yang ada dalam situs web tidak berbeda pada fitur yang ada pada perpustakaan digital. Dan Fasilitas/menu/fitur yang harus dimiliki adalah sebagai berikut:


(30)

1.Fitur Keanggotaan 2.Fitur Pencarian

3. Fitur Link atau Pranala 4.Fitur Dwi Bahasa 5. Fitur Artikel 6.Folder dan Arsip

Menurut Winarko keenam fitur tersebut dipaparkan berdasarkan uji penelitiannya terhadap 16 fitur situs web perpustakaan yang ada diseluruh Universitas di Indonesia.

1. Fitur Keanggotaan

Fitur ini adalah fitur yang membatasi pengguna terdaftar dengan pengguna lainnya. Pengguna yang merupakan anggota perpustakaan mendapat keuntungan dapat mengakses semua informasi yang tersedia diperpustakaan.

2. Fitur Pencarian

Fitur pencarian dalam situs web perpustakaan berupa fasilitas catalog (katalog) yang merupakan alat bantu sebagai petunjuk dalam penelusuran suatu koleksi dokumen yang dimiliki dalam suatu perpustakaan. Dalam ilmu perpustakaan defenisi catalog menurut Suhendra (2007:1) adalah “Daftar bahan pustaka baik berupa buku maupun non buku seperti majalah, surat kabar, microfilm, slide dan lain-lain yang dimiliki dan tersimpan pada suatu atau sekelompok Perpustakaan”. Banyak informasi-informasi penting yang terdapat dalam catalog dan biasanya ini dimanfaatkan oleh pengguan perpustakaan sebagai alat bantu untuk menemukan informasi.

Sesuai dengan fungsinya sebagai alat bantu, dengan fasilitas ini pengguna dapat melakukan penelusuran untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan memasukkan kata kunci (keyword) pada fasilitas pencarian dalam situs web perpustakaan yang tersedia.

2. Fitur Link atau Pranala

Fitur ini merupakan layanan rujukan (link) ke situs lain. Fitur link disediakan agar pencari informasi jauh lebih luas melakukan penelusuran. Melalui fasilitas ini pengguna mendapat keuntungan karena tidak perlu mencari sendiri alamat terkait yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan informasi sejenis.

3. Fitur Dwi Bahasa

Fitur bahasa dapat memberikan kemudahan akses kepada pengguna informasi baik penguna informasi domestik dan juga pengguna informasi international sehingga dapat memanfaatkan informasi yang tersedia pada situs web perpustakaan.


(31)

4. Fitur Artikel

Penyediaan fitur ini sangat bermanfaat untuk penelitian, sehingga artikel yang tersedia sangatlah bervariasi, mulai yang artikel bersifat populer hingga yang bersifat ilmiah. Penyediaan artikel biasanya disesuaikan dengan kebutuhan jenis perpustakaan.

5. Folder dan Arsip

Folder dan Arsip merupakan fasilitas yang digunakan perpustakaan untuk memindahkan

file atau artikel yang bukan folder terkini. Dan file tersebut biasanya memiliki nilai jual

informasi yang tinggi dan relatif sulit mencari informasinya, sehingga disimpan dalam folder atau arsip situs web perpustakaan.

Fasilitas–fasilitas yang dapat ditampilkan pada situs web perpustakaan sebaiknya disesuaikan dengan jenis perpustakaan, kegiatan dan kebutuhan penggunanya, sehingga informasi yang tersedia dapat tepat sasaran. Selain itu, diperlukan juga analisa awal perpustakaan kepada pengguna untuk mengetahui fasilitas apa yang paling dibutuhkan oleh pengguna dalam membantu menemukan informasi yang dibutuhkan sehingga pemanfaatan situs web akan lebih efektif bagi pengguna perpustakaan.

2.4 Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan Untuk Kegiatan Akademik

Pengertian atau defenisi dari pemanfaatan situs web perpustakaan dapat dilihat terlebih dahulu defenisi dari kata pemanfaatan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:711) mengatakan bahwa “pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan, memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan tersendiri”. Defenisi situs web sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya adalah merupakan sarana informasi multimedia yang terdapat pada internet dan dapat membantu pengguna dalam menemukan informasi yang efektif dan efisien. Sehingga secara sederhana dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Situs Web adalah suatu proses penelusuran informasi multimedia yang dipergunakan untuk membantu pengguna informasi dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya secara efektif dan efisien.

Telah dibahas sebelumnya defenisi situs web perpustakaan merupakan suatu kegiatan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan (koleksi, fasilitas, dan lain– lain) dan kegiatannya yang dapat diakses melalui media internet. Jadi dapat dikatakan pemanfaatan situs web perpustakaan yaitu merupakan proses kegiatan menggunakan sarana informasi tentang perpustakaan yang telah dipublikasikan dan dapat diakses melalui media internet yang kemudian diperuntukkan bagi kegiatan akademik sivitas akademika.


(32)

Defenisi dari kegiatan adalah rutinitas. Pengertian akademik menurut Fadjar (2002:5) adalah “Keadaan orang–orang bisa menyampaikan atau menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat menguji secara jujur, terbuka, dan leluasa”. Defenisi di atas dapat disederhanakan menjadi suatu rutinitas menyampaikan atau menerima ilmu pengetahuan dan pengembangannya secara terbuka dan leluasa yang terdapat pada lingkungan akademik. Kegiatan Akademik meliputi Tri Dharma pendidikan yaitu merupakan proses pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kemudian Pemanfaatan situs web perpustakaan pada umumnya difokuskan pada keperluan kegiatan akedemik baik dosen, mahasisiwa/i, maupun oleh masyarakat umum. Hasugian (2005:14) mengatakan, “Pada dasarnya pengguna dapat secara bebas memperlakukan informasi yang didapatnya melalui penelusuran di internet”. Dengan kata lain informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran dapat didownload, diprint/cetak, dan lain sebagainya sesuai dengan keperluan pengguna.

2.4.1 Proses Pengajaran

Belajar menurut Adrian, (2004:2) “merupakan segenap rangkaian atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra dan pengalamannya”. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi yang komplek dan senantiasa berlangsung dalam berbagai situasi dan kondisi. Sedangkan mengajar menurut Arifin dalam Adrian (2004:4) adalah “Suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada anak didik, agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu”. Penyampaian bahan pelajaran atau sumber informasi saat ini dapat memanfaatkan berbagai bentuk media, sehingga penyampaian bahan ajar lebih mudah dipahami.

Dari keterangan di atas dapat kita pahami bahwa proses belajar mengajar merupakan suatu interaksi antara peserta didik dan pendidik yang metode penyampaian bahan ajar atau sumber–sumber informasinya dapat disampaikan dengan berbagai bentuk media penyampaian. Tujuan dari proses belajar mengajar adalah untuk membina peserta didik agar mampu belajar mandiri dengan mudah, efektif serta juga dapat belajar dalam berbagai situasi dan kondisi.

Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan metode mengajar sehingga cara–cara untuk melakukan aktivitas belajar dapat tersistem dalam arti tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai. Ada beberapa metode–metode yang dapat digunakan dalam proses mengajar , antara lain:


(33)

a.Metode Ceramah (Preaching Method) b.Metode Diskusi (Discussion Method)

c.Metode Demonstrasi (Demontration Method) d.Metode Ceramah plus

e.Metode Resitasi (Recitation Method) f. Metode Percobaan (Expremental Method) g.Metode Karya Wisata (Study Tour Method) h.Metode Latihan Keterampilan (Drill Method) i. Metode Mengajar Beregu (Team Teaching Method) j. Metode Mengajar Sesama Team (Peer Teaching Method) k.Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method) l. Metode Perancangan (Projeck Method), (Adrian, 2004:4-7)

Metode belajar mengajar di atas membutuhkan teknik pengumpulan data yang relevan untuk disampaikan atau disebarluaskan sebagai bahan ajar untuk anak didik. Teknik sumber data dapat diperoleh melalui berbagai macam media misalnya, sumber pada bahan tercetak (buku, jurnal, majalah, dan lain–lain) ada juga melalui sumber teknologi internet (memanfaatkan search engine, situs web, blogger dan lain–lain).

Metode pengajaran saat ini sudah semakin berkembang sesuai dengan berkembangnya teknologi yang ada. Metode pengajaran yang telah menjadi populer saat ini adalah

“E-education”. Secara sederhana metode pengajaran e-education adalah proses pengajaran

melalui media internet. Materi pengajaran E-education sama dengan metode pengajaran tradisional, namun bedanya pengajar dan anak didik tidak bertatap muka secara langsung dan sarana prasarana yang digunakan adalah komputer dan media internet.

Diminatinya metode pengajaran e-education saat ini membuat inovasi para ahli teknologi informatika untuk membuat aplikasi yang mendukung kegiatan dalam e-education. Course Management dari college dalam sutedjo (2002:1278) memaparkan aplikasi

e-education mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Silabus berbasis web 2. E-mail

3. Diskusi beralur

4. Forum diskusi elektronik 5. Bahan kuliah online 6. Buku nilai online

7. Ujian berbasis komputer

Dengan adanya aplikasi dengan tujuh unsur tersebut membuat metode pengajaran

e-education menjadi pilihan pengajaran yang akan diminati untuk masa yang akan datang

karena tidak sulit, efektif dan efesien. Untuk mensosialisasikan e-education sebuah lembaga pendidikan haruslah memiliki SDM yang mampu menjalankan metode pengajaran


(34)

bidang penggunaan atau pemanfaatan dalam menggunakan sarana dan prasarana pendukung metode e-education, kemudian SDM juga harus memiliki skill dibidang teknologi informasi, sehingga penerapan materi pengajaran dengan metode e-education akan mencapai nilai maksimal.

2.4.2 Penelitian

Suatu penelitian dapat berguna untuk pengabdian pada masyarakat dan juga kegiatan akademik sivitas akademik. Riset atau penelitian menurut Wikipedia dapat didefenisikan sebagai “pencarian pengetahuan atau investigasi yang sistematis untuk membentuk fakta”. Pendapat lain dari Saputra dalam Akbar (2008:3) mengatakan penelitian yaitu:

Penelitian berasal dari kata teliti dan meneliti sebagai kata kerjanya, diartikan sebagai proses penelitian yang dilandasi oleh pemikiran ilmiah (didasari konsep ilmiah teori ataupun paradigma ilmiah) untuk menemukan kebenaran ilmah (menemukan konsep maupun teori baru). Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menemukan, mencari, dan mengeksplorasi suatu fenomena secara ilmia.

Dari kedua defenisi di atas dapat dikatakan dengan adanya penelitian, maka masyarakat dapat menggunakannya sebagai cara kerja untuk memecahkan suatu masalah kemasyarakatan secara ilmiah. Cara pemecahan masalah yang demikian harus disesuaikan kepada karakteristik dan daya ampuh masing–masing disiplin atau bidang ilmu. Cara pemecahan masalah melalui penelitian akan memperoleh keluaran berupa berbagai masalah penelitian, sehingga dapat menimbulkan subject matter pada bidang ilmu baru dalam dunia akademik. Untuk terus memutakhirkan hasil penelitian, maka diperlukan penelitian berkelanjutan secara terus menerus dan berkesinambungan.

Menurut Prof. Aho dalam Ibrahim (2009:2) dalam pelaksanaan Dharma penelitian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Penelitian diperguruan tinggi yang dilakukan oleh para dosen adalah guna mengembangkan pemahaman mereka sendiri mengenai bidang yang bersangkutan, sehingga sekaligus mengembangkan dan memperbaiki mutu bahan perkuliahan. 2. Penelitian oleh para dosen juga berperan mengembangkan teori–teori dalam bidang

yang bersangkutan pada penelitian–penelitian murni.

3. Penelitian oleh para dosen dan staf perguruan tinggi juga dapat bersifat terapan untuk melayani masyarakat luas baik masyarakat pasar, konsumen, maupun lainnya.

Hal–hal di atas dapat dikatakan juga sebagai manfaat dari penelitian. Dengan kata lain penelitian dapat mengalihkan bahan pengajaran (up to date) berdasarkan hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan, sehingga anak didik memperoleh unsur-unsur ilmu yang lebih segar dan mutakhir.


(35)

2.4.3 Pengabdian pada Masyarakat

Salah satu kegiatan akademik perguruan tinggi adalah pengabdian pada masyarakat. Pengabdian pada masyarakat dilaksanakan dengan cara memanfaatkan dan menerapkan hasil penelitian maupun ilmu dari hasil pendidikan perguruan tinggi. Pengabdian pada masyarakat dikembangkan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat, pelayanan kepada masyarakat, kuliah kerja nyata dan lain sebagainya. Adapun tujuan pengabdian kepada masyarakat yang nyata terlihat, antara lain:

a.Mengembangkan sumber daya manusia kearah terciptanya manusia pembangunan dan pengembangan kearah terbinanya masyarakat belajar.

b.Mengamalkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan yang

berkesinambungan pada masyarakat.

c.Melaksanakan pelayanan pada masyarakat sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang tersedia, dan

d.Melaksanakan kegiatan terpadu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Secara sederhana tujuan dari pengabdian pada masyarakat dapat berupa meningkatkan kualitas fikir, kualitas karya, kualitas kerja, dan kualitas hidup masyarakat.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Menurut Azwan (2004:7) “Penelitian deskriptif adalah melakukan analisis hanya sampai pada tahap deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah disimpulkan”.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Layanan Digital Perpustakaan USU, tepatnya di Jalan Perpustakaan No.1 Kampus USU Padang Bulan Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan jumlah satuan yang dipilih dari total subjek dalam suatu penelitian. Menurut Arikunto (2002:108) mengatakan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Populasi penelitian ini adalah Pengguna Layanan Digital Perpustakaan USU yang berstatus Dosen. Dari data Statistik Layanan Digital tahun 2009 diperoleh jumlah pengunjung 42.117 orang, yang terdiri dari mahasiswa Pascasarjana (S2) 34.021 orang, mahasiswa Doktor (S3) 6.705 orang dan Dosen 1.391 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi. Menurut Arikunto (2002:109) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Ada beberapa cara yang digunakan peneliti untuk menentukan sampel. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah pengunjung Layanan Digital USU yaitu berjumlah 42.117 pengunjung. Karena besarnya jumlah populasi yang ada, untuk itu peneliti membatasi jumlah populasi yang dijadikan sampel penelitian. Untuk menghitung ukuran banyaknya sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78), yaitu:


(37)

Dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

E = ukuran kesalahan sebesar 10%

Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah:

Penentuan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Defenisi dari purposive sampling menurut pendapat Arikunto (2002:117) adalah Cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu. Tujuan pemilihan sampel adalah penelitian ditujukan pada pengguna layanan digital yang pernah membuka situs web Perpustakaan USU.

3.4 Instrumen Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut dengan instrumen penelitian. Menurut Arikunto (2002:136) “Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.

3.4.1 Kuesioner

Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data–data yang dibutuhkan. Kuesioner adalah seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis dalam lembaran kertas atau sejenisnya dan disampaikan kepada responden penelitian untuk diisi olehnya tanpa intervensi dari penelitin atau pihak lain (Danim, 2002:138). Pada penelitian ini, angket disusun dalam bentuk pertanyaan dimana setiap pertanyaan akan berpedoman pada kisi–kisi kuesioner.


(38)

3.4.2 Kisi – Kisi Kuesioner

Sebelum menyusun kuesioner terlebih dahulu dibuat kisi–kisi kuesioner. Kisi–kisi kuesioner diperlukan agar pertanyaan yang diajukan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk penelitian.

Tabel -1 Kisi – Kisi Kuesioner

Variabel Indikator No. Item Jumlah

Item

Analisi pemanfaatan situs web Perpustakaan USU untuk kegiatan akademik : studi kasus pengguna layanan digital Perpustakaan USU

1. Frekuensi Pemanfaatan Situs Web

2. Pengenalan Situs Web 3. Tujuan Situs Web

4. Pola Pemanfaatan Situs Web Dalam Kegiatan Akademik 5. Content Situs Web

6. Akses pemanfaatan Situs Web

1, 2,

3 4

5, 6, 7, 8

9, 10, 11 12,13 2 1 1 4 3 2

Jumlah 13

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan

(kuesioner) untuk diisi oleh responden.

2. Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.6 Analisis Data

Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2006:21) “Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Data akan ditabulasikan sesuai dengan kelompok aspek yang diteliti, untuk memudahkan interprestasi data yang akan disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dan dan diinterprestasikan. Untuk menghitung persentase digunakan rumus yang dibuat oleh Hadi (1981 : 421), yaitu


(39)

P =

Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden

Dalam menafsirkan data, peneliti menggunakan metode penafsiran Supardi, (1979:20) dengan rincian sebagai berikut :

• 1 – 24% : Sebagian kecil

• 25 – 49% : Hampir setengah

• 50% : Setengah

• 51 – 74% : Sebagian besar

• 75 – 99% : Pada umumnya


(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan yang datanya diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian di Layanan Digital Perpustakaan USU. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Responden terdiri dari pengguna layanan digital yaitu mahasiswa pascasarjana (S2), mahasiswa doktor (S3), desen dan peneliti.

Penelitian ini diukur berdasarkan indikator frekuensi pemanfaatan situs web, pengenalan situs web, tujuan pemanfaatan situs web, pola pemanfaatan situs web, content situs web, dan akses pemanfaatan situs web. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pemanfaatan situs web pada Perpustakaan USU untuk kegiatan akademik dapat diketahui dari jawaban pada setiap indikator pertanyaan angket nomer 1 sampai 13.

4.1 Frekuensi Pemanfaatan Situs Web

Untuk mengukur frekuensi pemanfaatan situs web pada Perpustakaan USU digunakan pertanyaan berapa kali dalam 1 bulan Bapak/Ibu memanfaatkan situs web Perpustakaan USU, dan berapa rata-rata waktu pemanfaatan yang digunakan oleh responden dalam sekali melakukan penelusuran pada situs web Perpustakaan USU. Jawaban responden dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3 berikut :

Tabel 2 : Frekuensi Pemanfaatan Situs Web

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

1. Berapa kali dalam 1 bulan Bapak/Ibu memanfaatkan situs web Perpustakaan USU?

a. ≥4 kali b. 3 kali c. 2 kali d. 1 kali

63 33 4 0

63% 33% 4% 0%

Jumlah 100 100%

Jawaban responden pada pertanyaan Frekuensi Pemanfaatan Situs web Perpustakaan USU juga dapat dilihat dalam bentuk grafik seperti yang terlihat pada gambar grafik di bawah:


(41)

Berdasarkan data tabel-2 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 63 responden (63%) menyatakan lebih dari 4 kali dalam satu bulan memanfaatkan situs web Perpustakaan USU, 33 responden (33%) menyatakan 3 kali dalam satu bulan memanfaatkan situs web Perpustakaan USU, selanjutnya 4 responden (4%) menyatakan 2 kali dalam satu bulan memanfaatkan situs web Perpustakaan USU, dan tidak seorangpun responden menyatakan memanfaatkan situs web 1 kali dalam sebulan.

Dari persentase jawaban di atas, maka dapat diinterprestasikan bahwa tingkat pemanfaatan situs web Perpustakaan USU oleh sebahagian besar responden rata-rata memanfaatkannya lebih dari 4 kali dalam satu bulan (63%). Data ini mengidentifikasikan bahwa situs web Perpustakaan USU telah dimanfaatkan dengan maksimal oleh responden untuk membantu memenuhi kebutuhan kegiatan akademiknya.

Tabel 3 : Rata–Rata Waktu Pemanfaatan Situs Web

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

2. Dalam melakukan penelusuran

informasi pada situs web perpustakaan, berapa jam waktu yang Bapak/Ibu gunakan?

a. ≥3 jam b. 2-3 jam c. 1-2 jam d. ≤1 jam

42 43 10 5 42% 43% 10% 5%

Jumlah 100 100%

Jawaban responden atas pertanyaan rata-rata pemanfaatan waktu pada situs web Perpustakaan USU juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:

63% 33%

4% 0%

Gambar-1 : Grafik Frekuensi Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU

a. ≥4 kali

b. 3 kali c. 2 kali d. 1 kali


(42)

Data tabel-3 di atas menjelaskan tentang rata-rata waktu yang dibutuhkan responden setiap kali memanfaatkan situs web Perpustakaan USU, dalam upaya mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dari 100 responden diketahui bahwa yang menghabiskan waktu dalam pemanfaatan situs web Perpustakaan USU lebih dari 3 jam adalah sebanyak 42 responden (42%), 43 responden (43%) menyatakan dapat menghabiskan waktu berkisar antara 2-3 jam, Responden yang hanya memanfaatkan waktu antara 1-2 jam sebanyak 10 responden (10%), sedangkan 5 responden (5%) menyatakan menggunakan waktu kurang dari 1 jam setiap kali memanfaatkan situs web perpustakaan USU.

Dari persentase jawaban yang diperoleh, maka dapat diinterprestasikan bahwa sebahagian besar responden rata-rata memerlukan waktu 2-3 jam setiap kali memanfaatkan situs web Perpustakaan USU untuk memenuhi kegiatan akademiknya. Waktu ini digunakan untuk melakukan penelusuran literatur yang tersdia pada situs web Perpustakaan USU seperti

e-journal, USU-repository, Archives, dan lain-lain, yang dimanfaatkan untuk membantu

kegiatan akademik seperti untuk proses pengajaran, perkuliahan, penelitian dan untuk pengabdian masyarakat.

4.2 Pengenalan Situs Web

Butir pertanyaan angket nomer 3 digunakan untuk mengetahui darimanakah responden pada awalnya mengetahui situs web Perpustakaan USU. Hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel-4 berikut:

42%

43%

10% 5%

0%

Gambar-2 : Grafik Rata-rata waktu Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU

a. ≥3 jam

b. 2-3 jam c. 1-2 jam


(43)

Tabel 4 : Pengenalan Situs Web

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

3. Pada awalnya darimanakah

Bapak/Ibu mengetahui situs web Perpustakaan USU?

a. melalui perkuliahan b. bantuan teman c. bantuan pustakawan d. langsung mencoba sendiri

10 62 3 25 10% 62% 3% 25%

Jumlah 100 100%

Jawaban responden atas pertanyaan angket awal pengenalan responden pada situs web Perpustakaan USU juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:

Pada tabel-3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 10 responden (10%) menyatakan mulai mengetahui situs web Perpustakaan USU melalui perkuliahan, 62 responden (62%) menyatakan mulai mengetahui situs web Perpustakaan USU melalui bantuan teman, 3 responden (3%) menyatakan muali mengetahui situs web Perpustakaan USU melalui bantuan pustakawan dan 25 responden (25%) menyatakan mengetahui situs web Perpustakaan USU dengan langsung mencoba sendiri untuk memanfaatkannya.

Berdasarkan perbandingan persentase dari data diatas dapat ditafsirkan pada umumnya responden mulai mengenal situs web Perpustakaan USU melalui bantuan teman. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pengguna dapat memanfaatkan informasi yang ada pada situs web melalui upaya bantuan dari teman dikarenakan memiliki tingkat kebutuhan informasi yang sama.

10%

62% 3%

25%

Gambar -3 : Grafik Pengenalan Situs Web Perpustakaan USU

a. melalui perkuliahan b. bantuan teman c. bantuan pustakawan d. langsung mencoba sendiri


(44)

4.3 Tujuan Pemanfaatan Situs web

Butir pertanyaan angket nomer 4 dgunakan untuk mengetahui apa yang menjadi tujuan para pengguna dalam memanfaatkan situs web Perpustakaan USU. Jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 : Tujuan Pemanfaatan Situs Web

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

4. Apakah tujuan Bapak/Ibu

memanfaatkan situs web Perpustakaan USU?

a. digunakan untuk mencari informasi ilmiah

b. digunakan untuk forum belajar (e-learning)

c. digunakan untuk refresing d. digunakan untuk browsing OPAC 85 9 3 3 85% 9% 3% 3%

Jumlah 100 100%

Jawaban responden atas pertanyaan angket untuk tujuan apakah responden memanfaatkan situs web Perpustakaan USU juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Pada tabel-4 data menunjukkan bahwa 85 responden (85%) menyatakan memanfaatkan situs web Perpustakaan USU untuk mencari informasi ilmiah, sumber

85% 9%

3% 3%

Gambar-4 : Grafik Tujuan Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU

a. digunakan untuk mencari informasi ilmiah

b. digunakan untuk forum

belajar (e-learning)

c. digunakan untuk refresing d. digunakan untuk browsing


(45)

informasi ilmiah yang ada pada situs web Perpustakaan USU antara lain ada e-journal, USU-repository yang terdiri dari tesis, disertasi, sekripsi, karya ilmiah dosen dan hasil penelitian, sebanyak 9 responden (9%) menyatakan memanfaatkan situs web Perpustakaan USU untuk forum belajar/disukusi baik antara dosen dan mahasiswa ataupun antara sesama mahasiswa, 3 responden (3%) menyatakan memanfaatkan situs web Perpustakaan USU untuk refresing seperti memanfaatkan webcam, melihat gallery, chating, dan lain-lain, dan sebanyak 3 responden juga (3%) menyatakan memanfaatkan situs web Perpustakaan USU untuk

browsing OPAC yang dapat diartikan juga sebagai alat temu kembali koleksi tercetak yang

tersedia pada Perpustakaan USU.

Data diatas mengidentifikasikan bahwa pada umumnya responden telah memanfaatkan situs web Perpustakaan USU sebagai salah satu sumber informasi ilmiah untuk mendukung kelancaran studinya.

4.4 Pola Pemanfaatan Situs Web Dalam Kegiatan Akademik

Pendapat responden terhadap indikator pola pemanfaatan situs web Perpustakaan USU untuk kegiatan akademik dapat dilihat dari angket pertanyaan no. 5, 6, 7 dan 8 berikut:

Tabel 6 : Pemanfaatan Situs Web Dalam Kegiatan Penelitian

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

5. Apakah pemanfaatan situs web

Perpustakaan USU membantu Bapak/Ibu dalam kegiatan penelitian?

a. Sangat membantu b. Membantu

c.Tidak terlalu membantu d. Tidak membantu

27 66 7 0

27% 66% 7% 0%

Jumlah 100 100%

Jawaban responden atas pertanyaan pemanfaatan situs web Perpustakaan USU dalam kegiatan penelitian juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:


(46)

Data tabel-5 menunjukkan sebanyak 27 responden (27%) menyatakan situs web Perpustakaan USU sangat membantu dalam kegiatan penelitian, 66 responden (66%) menyatakan situs web Perpustakaan USU membantu dalam kegiatan penelitian, hanya 7 responden (7%) menyatakan bahwa situs web Perpustakaan USU tidak terlalu membantu dalam kegiatan penelitian, dan tidak seorangpun responden menjawab situs web Perpustakaan USU tidak membantu kegiatan penelitiannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan situs web Perpustakaan USU dimanfaatkan oleh pengguna karena dapat membantu mereka dalam kegiatan penelitiannya seperti membuat tesis, disertasi, karya ilmiah dosen dan jurnal. Situs web Perpustakaan USU dapat menjadi sumber referensi ataupun bahan rujukan bagi penelitian sivitas akademika, baik sivitas potensial maupun aktif.

Tabel 7 : Pemanfaatan Situs Web Dalam Kegiatan Perkuliahan

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

6. Apakah pemanfaatan situs web

Perpustakaan USU membantu

Bapak/Ibu dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan?

a. Sangat membantu b. Membantu

c. Tidak terlalu membantu d. Tidak membantu

20 72 8 0

20% 72% 8% 0%

Jumlah 100 100%

27%

66%

7% 0%

Gambar-5 : Grafik Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU dalam Kegiatan Penelitian

a. Sangat membantu b. Membantu

c.Tidak terlalu membantu d. Tidak membantu


(47)

Jawaban responden untuk pertanyaan pemanfaatan situs web Perpustakaan USU dalam kegiatan perkuliahan juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:

Data tabel-7 diatas menunjukkan sebanyak 20 responden (20%) menyatakan bahwa situs web Perpustakaan USU sangat membantu dalam kegiatan perkuliahn, 72 responden (72%) menyatakan situs web Perpustakaan USU membantu dalam kegiatan perkuliahan, 8 responden (8%) menyatakan situs web Perpustakaan USU tidak terlalu membantu dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan, dan tidak seorangpun responden menyatakan bahwa situs web Perpustakaan USU tidak membantu dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan.

Berdasarkan persentase hasil di atas dapat diinterprestasikan bahwa sebahagian besar responden (72%) menyatakan situs web Perpustakaan USU membantu dalam kegiatan perkuliahan karena dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk mengerjakan tugas perkuliahan dan juga dapat digunakan sebagai referensi sumber bacaan ilmiah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Tabel 8 : Pemanfaatan Situs Web Dalam Mendaptkan Referensi Ilmiah

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

7. Apakah pemanfaatan situs web

Perpustakaan USU membantu Bapak/Ibu dalam mendapatkan referensi ilmiah?

a. Sangat membantu b. Membantu

c. Tidak terlalu membantu d. Tidak membantu

20 55 15 0 20% 55% 15% 0%

Jumlah 100 100%

20%

72% 8%

0%

Gambar-6 : Pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU dalam Kegiatan Perkuliahan

a. Sangat membantu b. Membantu

c. Tidak terlalu membantu d. Tidak membantu


(48)

Jawaban responden untuk pertanyaan pemanfaatan situs web Perpustakaan USU dalam mendapatkan referensi ilmiah dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar grafik di bawah ini:

Pada tabel-8 diatas dari 100 responden, 20 responden (20%) menyatakan situs web Perpustakaan USU sangat membantu dalam mendapatkan referensi ilmiah untuk kegiatan akademik, 55 responden (55%) menyatakan situs web Perpustakaan USU membantu dalam mendapatkan referensi ilmiah untuk kegiatan akademik, 15 responden (15%) menyatakan situs web Perpustakaan USU tidak terlalu membantu dalam mendapatkan referensi ilmiah untuk kegiatan akademik, dan tak seorangpun responden menyatakan situs web tidak membantu dalam mendapatkan referensi ilmiah untuk kegiatan akademik.

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa situs web Perpustakaan USU memiliki banyak content yang dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademika untuk kegiatan akademiknya.

Tabel 9 : Perlakuan Terhadap Informasi yang Diperoleh

NO. Pertanyaan Kategori Jawaban Jawaban Responden

F %

8. Manakah yang lebih sering

Bapak/Ibu lakukan, jika informasi yang dibutuhkan telah diperoleh?

a. Mendownload file

b. Hanya membaca dimonitor c. Mencetak informasi

d. Mencatat diselembar/buku tulis 72 10 15 3 72% 10% 15% 3%

Jumlah 100 100%

22%

61% 17%

0%

Gambar-7 : Grafik pemanfaatan Situs Web Perpustakaan USU dalam Mendapatkan Referensi Ilmiah

a. Sangat membantu b. Membantu

c. Tidak terlalu membantu d. Tidak membantu


(1)

(Gambar-10. Tampilan USU Repository pada Situs Web Perpustakaan USU)

11. Catalog

Katalog merupakan fasilitas yang disediakan untuk mempemudah pengguna dalam menemukan lokasi keberadaan koleksi tercetak dalam perpustakaan USU, sehingga penelusuran akan jauh lebih efektif dan efesien.


(2)

(Gambar-11. Tampilan Catalog pada Situs Web Perpustakaan USU)

12.E-Journal

Perpustakaan USU melanggan banyak jurnal online yang bermanfaat untuk membantu kegiatan penelitian oleh dosen dan mahasiswa.


(3)

(Gambar-12. Tampilan E-Journal pada Situs Web Perpustakaan USU)

13.Web Link

Perpustakaan memiliki link ke perpustakaan lain. Fasilitas ini member keuntungan pada pengguna untuk tidak perlu mencari sendiri alamat terkait yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan informasi yang sejenis.


(4)

(Gambar-13. Tampilan Web Link pada Situs web Perpustakaan USU)

14.Other Resources


(5)

15.FAQ

FAQ (Frequently Asked Question) adalah merupakan layanan bantuan, daftar ini memuat jawaban dari pertanyaan – pertanyaan yang paling sering diajukan tentang suatu topic tertentu.

(Gambar-15. Tampilan FAQ pada Situs Web Perpustakaan USU)

16.Refrensi Ilmiah


(6)

17.WB - ADB

(Gambar-15. WB-ADB pada Situs Web Perpustakaan USU)

18.American Corner