Analisis Pengaruh Harga Dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN LOKASI YANG

MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN

MENGUNJUNGI WARUNG KOPI

BANG ADI

DRAF SKRIPSI OLEH

MUHAMMAD ZEN 040521171

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Muhammad Zen. 040521171. Analisis Pengaruh Harga Dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Dibawah bimbingan: Drs. Bongsu Hutagalung, Msi, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Marhayanie, MSi (Penguji I), Drs. Chairuddin Nst (Penguji II).

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Harga Dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi dan variabel manakah diantara variabel Harga (Price(X1)) dan Lokasi (Place(X2)) yang paling dominan mempengaruhi minat konsumen mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pengaruh harga dan lokasi yang mempengaruhi minat konsumen mengunjungi Warung Kopi Bang Adi adalah Analisis Deskriptif dan Metode Regresi Linier Berganda (Multiple

Linear Regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis deskriptif dan metode regresi linier berganda, dapat dilihat dari sisi Harga (Price(X1)), harga yang ditawarkan oleh Warung Kopi Bang Adi cukup bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh warung kopi lainnya yang berada disekitar Jl. Setia Budi, dari sisi Lokasi (Place(X2)),Warung Kopi Bang Adi terletak dilokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen yang menggunakan kenderaan pribadi maupun yang menggunakan kenderaan umum. 82% variabel dependent (minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi (Y)) dipengaruhi oleh variabel Harga ((price) (X1)) dan Lokasi ((place) (X2)), sedangkan sisanya 18% (100% - 82%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Kata Kunci: Harga, Lokasi, Minat beli konsumen.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 3

1.3.1 Kerangka Konseptual ... 3

1.3.2 Hipotesis ... 4

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Metode Penelitian ... 6

1.5.1 Batasan Operasional ... 6

1.5.2 Defenisi Operasional Variabel ... 6

1.5.3 Pengukuran Variabel ... 7

1.5.4 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8

1.5.5 Populasi dan Sampel ... 8

1.5.5.1 Populasi ... 8

1.5.5.2 Sampel ... 8

1.5.6 Jenis Data ... 9

1.5.7 Teknik Pengumpulan Data ... 10

1.5.8 Teknik Analisis Data ... 10

BAB II URAIAN TEORITIS ... 14

2.1 Penelitian Terdahulu ... 14

2.2 Pemasaran Dan Pemasaran Jasa ... 14

2.2.1 Pemasaran ... 14

2.2.2 Pemasaran Jasa ... 15

2.3 Marketing Mix ... 17


(4)

2.3.2 Marketing Mix 7P ... 22

2.4 Harga ……… ... 26

2.4.1 Pengertian Harga ... 26

2.4.2 Pentingnya Harga ... 26

2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga 27

2.4.4 Penetapan Harga ... 27

2.5 Pengertian Minat Beli Konsumen ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM WARUNG KOPI BANG ADI ... 30

3.1 Sejarah Singkat Warung Kopi Bang Adi ... 30

3.2 Kegiatan Operasional Warung Kopi Bang Adi ... 31

3.3 Struktur Organisasi Warung Kopi Bang Adi ... 32

3.4 Daerah Pemasaran ... 33

3.5 Pasar Sasaran ... 33

3.6 Produk yang Ditawarkan ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 35

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 35 4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 36

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 36

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 37

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 37

4.2.2 Hasil Uji Reabilitas ... 39

4.3 Hasil Uji Hipotesis Dengan Metode Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression) ... 40

4.3.1 Hasil Uji Thitung(Uji Parsial) ... 40

4.3.2 Hasil Uji Fhitung(Uji Serentak) ... 42

4.3.3 Hasil Uji Determinan (R2) ... 43


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45 5.1 Kesimpulan ... 45 5.2 Saran ... ... 46 Daftar Pustaka

Lampiran


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Instrumen Skala Likert ... 7

Tabel 1.2 Populasi dan Sampel ... 9

Tabel 2.1 4P Dalam Marketing Mix ... 23

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 35

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 36

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 36

Tabel 4.4 Item Total Statistics ... 38

Tabel 4.5 Uji Validitas Pernyataan ... 38

Tabel 4.6 Reliability Statistics ... 39

Tabel 4.7 Coefficientsa ... 41

Tabel 4.8 Anovab ... ... 43


(7)

ABSTRAK

Muhammad Zen. 040521171. Analisis Pengaruh Harga Dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Dibawah bimbingan: Drs. Bongsu Hutagalung, Msi, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Marhayanie, MSi (Penguji I), Drs. Chairuddin Nst (Penguji II).

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Harga Dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi dan variabel manakah diantara variabel Harga (Price(X1)) dan Lokasi (Place(X2)) yang paling dominan mempengaruhi minat konsumen mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pengaruh harga dan lokasi yang mempengaruhi minat konsumen mengunjungi Warung Kopi Bang Adi adalah Analisis Deskriptif dan Metode Regresi Linier Berganda (Multiple

Linear Regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis deskriptif dan metode regresi linier berganda, dapat dilihat dari sisi Harga (Price(X1)), harga yang ditawarkan oleh Warung Kopi Bang Adi cukup bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh warung kopi lainnya yang berada disekitar Jl. Setia Budi, dari sisi Lokasi (Place(X2)),Warung Kopi Bang Adi terletak dilokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen yang menggunakan kenderaan pribadi maupun yang menggunakan kenderaan umum. 82% variabel dependent (minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi (Y)) dipengaruhi oleh variabel Harga ((price) (X1)) dan Lokasi ((place) (X2)), sedangkan sisanya 18% (100% - 82%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Kata Kunci: Harga, Lokasi, Minat beli konsumen.


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu di jalur yang nyaman. Selain itu pelaku usaha perlu menciptakan terobosan dan inovasi strategis guna terus meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Seiring dengan semakin banyak wirausaha yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka yang perlu diperhatikan para wirausaha adalah bagaimana menciptakan keunikan dari produk dan jasa yang ditawarkan, serta dapat memberikan kepuasan kepada para konsumennya. Bila kepuasan konsumen telah terpenuhi maka terjadilah suatu transaksi yang berulang-ulang secara terus menerus, di mana konsumen merasa adanya value dari sebuah harga yang harus dibayarkan.

Hal tersebut diatas merupakan suatu strategi yang dapat dilakukan wirausaha agar dapat menguasai pasar, sehingga pada akhirnya wirausaha dapat memperoleh keuntungan yang meningkat. Untuk dapat memenangkan persaingan, maka wirausaha harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan strategi yang dilakukan oleh wirausaha saingan. Penerapan strategi bersaing sangat diperlukan dalam meraih pasar dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan dan keunggulan-keunggulan dari usaha sejenis.


(9)

Saat ini banyak bermunculan usaha kuliner‚ dari yang sangat sederhana sampai yang sangat unik dengan tampilan yang berbeda, bahkan sampai dikenal dengan lifestyle. Namun demikian, Warung Kopi telah lebih dulu hadir dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Baik yang tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan.

Warung Kopi Bang Adi salah satu dari sekian ribu warung kopi yang ada di Kota Medan. Warung Kopi Bang Adi terletak dilokasi yang strategis, yang memudahkan para pengunjungnya. Selain itu Warung Kopi Bang Adi juga menyediakan fasilitas yang lebih dari pada warung kopi lain, yaitu pelanggan dapat menikmati minuman dan makanan yang tersedia dengan ditemani layanan televisi kabel. Pada waktu-waktu tertentu Warung Kopi Bang Adi ramai dikunjungi dari semua usia, baik anak muda maupun orang tua. Terutama pada hari sabtu dan minggu ataupun saat ada pertandingan sepak bola, Liga Inggris misalnya. Lokasi yang strategis dan fasilitas yang lebih dari warung kopi lainnya tidak membuat Bang Adi untuk menaikkan harga dari makanan dan minuman yang ada di Warung Kopi Bang Adi, hal inilah yang menarik minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Warung Kopi Bang Adi terbukti mampu bersaing dengan Warung Kopi SB dan Warung Kopi 77 yang berada di daerah sekitarnya, karena Warung Kopi Bang Adi memiliki lebih banyak pelanggan daripada warung kopi lain. Hal ini juga dipengaruhi oleh strategi persaingan yang terdapat di dalam bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) dalam pemasaran banyak digunakan oleh para wirausaha sebagai strategi bersaing. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian variabel pemasaran yang


(10)

dapat dikuasai perusahaan, yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran (www.myislamicdiscourses.com). Warung Kopi Bang Adi menggunakan 2 (dua) unsur dari marketing mix yaitu harga (price) dan lokasi (place) sebagai daya saing terhadap usaha sejenis lainnya, sehingga menjadi lebih dominan menarik minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi dibandingkan warung kopi lainnya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menentukan judul skripsi ini ”Analisis Pengaruh Harga Dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: ”Apakah analisis pengaruh harga dan lokasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi?”

1.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.3.1Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature (Kuncoro, 2003:4).

Menurut Kotler (2000:126) mendefenisikan bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat


(11)

variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Senada dengan itu Jerome McCarthy (www.infosky.co.id) mengatakan, ada 7 variabel yang terdapat didalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu: Product, Price, Place, Promotion, People, Process,

dan Physical Evidence.

Ketujuh faktor ini saling memperkuat dan bila terkoordinasi dengan baik akan meningkatkan daya tarik penjualan dari produk maupun jasa yang ditawarkan. Dari ketujuh bauran pemasaran (marketing mix) diatas, Warung Kopi Bang Adi menggunakan 2 faktor dari 7P yaitu harga (price) dan lokasi (place) yang lebih dominan yang untuk menarik minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Berdasarkan pendapat diatas maka penulis merumuskan penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber: www.infosky.co.id (2008) (data diolah oleh penulis)

1.3.2Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiono, 2003:306).

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Variabel harga dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

(Y) Minat Konsumen Mengunjungi Warung

Kopi Bang Adi

X1: Harga (Price)


(12)

2. Variabel lokasi merupakan variabel yang paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menganalisis variabel-variabel mana yang mempengaruhi minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

2. Mengetahui dan menganalisis variabel yang paling dominan terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

1.4.2Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang minat beli.

2. Sebagai referensi bagi peneliti lain dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.

3. Bagi Warung Kopi Bang Adi, agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan serta menjaga kualitas dari pelayanan dan produk yang dijual, agar dapat terus bersaing dengan wirausaha lainnya.


(13)

1.5.1 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen (X) yaitu Harga (price) sebagai X1 dan Lokasi (place) sebagai X2.

2. Variabel dependen (Y) yaitu Minat Konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

1.5.2 Defenisi Operasional Variabel

Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti. Menurut Sekpi (www.SEKPI.com) pengertian dari Harga (price) dan Lokasi (place) adalah sebagai berikut:

1. Harga (price) sebagai X1

Hampir semua orang setuju bahwa harga produk atau jasa adalah faktor kunci dalam keputusan pembelian. Harga juga akan mempengaruhi baik penjualan maupun laba.

2. Lokasi (place) sebagai X2

Yang dimaksud dengan place adalah dimana pelanggan bisa mendapatkan barang dan jasa tersebut. Tempat sebaiknya berada di lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh kendaran, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.


(14)

Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk mengunjungi dan melakukan pembelian produk tertentu.

1.5.3 Pengukuran Variabel

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalahHarga (price) sebagai X1 dan Lokasi (place) sebagai X2 dan Minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi sebagai Y.

Ketiga variabel tersebut diukur dengan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006:104).

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Instrumen Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2006:105)

Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban


(15)

diberi skor tertentu (5, 4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

1.5.4 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Warung Kopi Bang Adi di Jalan Setia Budi No.156 Medan. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan peneliti dengan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada pelanggan Warung Kopi Bang Adi yang dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2008.

1.5.5 Populasi dan Sampel 1.5.5.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah pelanggan yang telah berumur 16 tahun keatas dan pernah melakukan transaksi pembelian minimal 2 kali dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2008, yang rata-rata sebanyak 277 orang setiap bulannya.

1.5.5.2 Sampel

Penulis menggunakan metode Aksidental pada penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiono, 2003:77). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah pelanggan yang telah berumur 16 tahun keatas


(16)

diatas 2 kali 277

20% 55,4

Banyak Transaksi

Pembelian Jumlah

dan pernah melakukan transaksi pembelian minimal 2 kali dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2008.

Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 55,4 orang dibulatkan menjadi 56 orang. Jumlah ini dianggap sudah representatif, menurut populasi Gay jumlah sampel 20% sudah dapat diterima (Umar, 2005:147).

Tabel 1.2 Populasi dan Sampel

Sumber: Bagian Pembukuan Warung Kopi Bang Adi Bulan Juli, 2008

1.5.6 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu:

1.Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.

2.Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk mendukung penelitian ini.


(17)

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini ialah:

1.Kuesioner

Menyebarkan daftar pertanyaan yang telah diberikan alternatif jawaban untuk menjawabnya kepada responden terpilih.

2.Wawancara

Wawancara secara langsung dengan responden dan pihak-pihak terkait. 3.Studi Pustaka

Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh jurnal, buku-buku literature, majalah dan internet yang terkait dengan penelitian ini.

1.5.8 Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

2. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji Validitas dan Realibilitas dilakukan untuk menguji apakah layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliable berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006:109). Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 12.00 untuk


(18)

memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini.

3.Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression)

Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression) memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen (Nugroho, 2005:43). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dari Harga (price) dan Lokasi (place) terhadap variabel terikat Minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Persamaan regresi linear berganda dengan tujuh variabel yaitu: Y = a+ b1X1 + b2X2 +e

Dimana: Y = skor pengaruh Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi

a = konstanta

b1, b2 = koefisien regresi

X1 = skor pengaruh Harga (price) X2 = skor pengaruh Lokasi (place) e = standar error

4. Uji Thitung (Uji Parsial)

Uji Thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).


(19)

Ha : bi0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai Thitung akan dibandingkan dengan nilai Ttabel. Kriteria pengambilan keputusan , yaitu:

H0 diterima bila thitung < ttabel pada  = 5 % H1 diterima bila thitung > ttabel pada  = 5 %

5. Uji Fhitung (Uji Serentak)

Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah:

Ho : b1 = b2 = 0

(Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat).

Ho : b1 b2 0

(Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima bila Fhitung < Ftabel pada  = 5 % H1 diterima bila Fhitung > Ftabel pada  = 5 % 6. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara


(20)

0 (nol) sampai dengan 1 (satu) (0  R2  1). Hal ini berarti bila R2= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.


(21)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Penelitian Terdahulu

Harahap (2005:68), melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di AL-Anshar Bakery Medan, menyimpulkan bahwa:

1. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,436. Disimpulkan minat beli dipengaruhi oleh faktor kualitas, harga, dan merek sebesar 43% sedangkan sisanya sebesar 54,5 dipengaruhi faktor lain seperti kemasan, promosi, desain, hadiah dan pelayanan kepada konsumen.

2. Uji F hitung diperoleh nilai F hitung sebesar 2,624 lebih besar dari F tabel. Artinya variabel bebas (kualitas, harga, merek) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (minat beli) dan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas adalah pengaruh positif.

3. Berdasarkan hasil regresi linier berganda diperoleh variabel kualitas (X1) sebesar 0,457, variabel harga (X2) sebesar 0,280, variabel merek (X3), sebesar 0,128. Maka variabel dominan adalah variabel kualitas yang mempengaruhi minat beli konsumen roti di Al-Anshar Bakery Medan.

2.2 Pemasaran dan Pemasaran Jasa 2.2.1 Pemasaran

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawar dan secara bebas


(22)

mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Senada dengan itu Boyd at all (2000:4) mengatakan, pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

Menurut Ma’ruf (2005:1) Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan khususnya kepada pembeli potensial. Pemasaran dikembangkan sebagai suatu pola yang tertata dalam suatu sistem yang sering kali disebut sebagai ilmu dan juga dikembangkan dengan cara masing-masing pelaku sehingga disebut improvisasi dan karenanya disebut seni. Dalam prakteknya, pemasaran dijalankan dengan kedua cara itu, ilmu dan seni. Pemasaran ritel sebagai kegiatan pemasaran dalam perdagangan eceran juga dijalankan dengan kedua cara itu.

Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk melakukan pertukaran untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan dan keinginan orang-orang. Proses pertukaran merupakan suatu kegiatan. Penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasi kebutuhan mereka, mempromosikan produk kepada mereka, memajang dan mengantarkan produk serta menetapkan harga produk.

2.2.2 Pemasaran Jasa

Kotler dalam Tjiptono (2005:16) mengatakan, jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang ada pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan tertentu. Walaupun demikian, produk jasa


(23)

bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak. Maksudnya, ada produk jasa murni (seperti child care, konsultasi psikologi dan konsultasi manajemen), namun ada jasa yang membutukan produk fisik sebagai persyaratan utama (misalnya kapal pesiar untuk angkutan laut, pesawat untuk jasa penerbangan dan makanan di restoran).

Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa memiliki sejumlah karakteristik unik yang membedakannya dari barang dan berdampak pada cara memasarkannya. Secara garis besar, karakteristik tersebut terdiri atas intangibility, inseparability, variability/heterogenety, perishability dan lack of ownership. Defenisinya adalah sebagai berikut (Tjiptono, 2005:18):

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa berbeda dengan barang, karena barang merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance) atau usaha.

2. Inseparability (tidak terpisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi, sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability/Heterogenety (keanekaragaman)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standarddized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi.


(24)

4. Perishability (tidak tahan lama)

Maksud dari pernyataan ini adalah jasa tidak dapat disimpan dan dimasukkan ke dalam gudang atau dijadikan persediaan. Contohnya: makanan yang telah dimasak pada restoran.

5. Lack Of Ownership

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya.

2.3 Marketing Mix

2.3.1 Marketing Mix 4P

Menurut Stanton (2000:147), pengertian Marketing Mix secara umum adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk / jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Senada dengan itu Kotler (2001:98) mengatakan, Marketing Mix

adalah campuran dari veriabel pemasaran yang dapat dikendalikan (controllable variabels) yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Marketing Mix terdiri dari 4 unsur, yaitu: Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi).

Marketing Mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu, Marketing Mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah


(25)

buying decision. Menurut Arlina (2001:5) variabel-variabel Marketing Mix

diatas dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut: 1. Product (Produk/Jasa)

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen, namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tidak berwujud

Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.

2. Tidak dapat dipisahkan

Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut. 3. Berubah-ubah

Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan.


(26)

4. Daya tahan

Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah minuman akan dikenakan biaya atas minuman tersebut, walaupun pelanggan tersebut tidak meminum minuman yang telah dipesan.

2. Price (Harga)

Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besatnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan. Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan tergadap perusahaan dan


(27)

sebagainya. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

3. Place (Tempat)

Tempat yang dipilih untuk menjalankan usaha harus strategis, agar cepat diketahui oleh para masyarakat sekitar ataupun pengguna jalan raya yang kebetulan melintasi daerah tersebut. Tempat usaha sebaiknya dekat dengan sumber bahan baku, hal ini dapat memudahkan pengusaha dalam hal pengadaan bahan baku dan dapat menghemat biaya transport untuk mengadaan bahan baku.

4. Promotion (Promosi)

Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk / jasa yang dijual, tempat dan saatnya.Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan publisitas (Publicity).

1. Periklanan (Advertising)

Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio,majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.


(28)

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling

adalah: door to door selling, mail order, telephone selling dan direct selling.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. 4. Publsitas (Pubilicity)

Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk mensosialisasikan atau memasyarakatkan .

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbanganyang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen


(29)

tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.

2.3.2 Marketing Mix 7P

Pemasar membuat keputusan dan menggunakan berbagai kaedah untuk mendapatkan respon positif daripada pelanggan sasaran. Jerome McCarthy (www.infosky.co.id) telah mengklasifikasikan kebanyakan kaedah tersebut kepada empat group utama yaitu Product, Price, Place & Promotion yang merupakan Bauran Pemasaran yang biasa digunakan oleh pemasar. Bauran ini juga biasa disebut sebagai strategi pemasaran 4P.

Guna mencapai tujuan dalam pemasaran dengan menggunakan strategi 4P, pemasar perlu mengunakan cara yang paling efektif di antara variabels

yang terdapat dalam bauran pemasaran tersebut agar menghasilkan respon yang optimal dari pelanggan sasaran.

Secara ringkas, diantara variabels yang dimaksudkan ialah: Tabel 2.1 4P Dalam Marketing Mix

Product Price Place Promotion

- Variety - Quality - Design - Features - Brand name - Packaging - Sizes

- Service/support - Returns/benefits - Warranties

- List price - Discounts - Allowances - Payment

period - Credit terms

- Channel - Coverage - Assortments - Location - Inventory - Logistics - Service level

- Sale promotion - Advertisement - Personal selling - Public relations - Message

- Media - Budget

Sumber: www.infosky.co.id

1. Product

Di era pemasaran yang banyak persaingan pada masa ini, upaya mengemukakan produk yang lebih kompetitif sangat penting sebagai


(30)

strategi pemasaran. Melalui penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan yang tinggi, produsen boleh menghasilkan produk yang berkualitas, namun untuk memiliki keunggulan yang kompetitif dikalangan pesaing, produsen memerlukan berbagai inisiatif tambahan dalam pemasaran. Hal terpenting mengenai produk ialah perlunya mengetahui kebutuhan, kemauan dan harapan konsumen. Faktor-faktor lain selain kualitas seperti

variety untuk pilihan, ukuran, kemasan, manfaat produk, serta berbagai

attribute daripada produk harus diperhatikan untuk menarik perhatian pelanggan. Pada saat memasarkan produk, strategi produk menghendaki pemasar menganalisa pasar sasaran seperti demand, persaingan dan pertumbuhan, serta memperhitungkannya.

2. Price

Umumnya konsumen telah mengetahui, bahwa harga menentukan kualitas dari produk/jasa yang dibelinya. Tetapi, dalam realiti pemasaran fakta tersebut tidak selalu menjadi keharusan untuk dijadikan alasan penetapan harga yang strategik. Strategi penetapan harga sangat penting dalam pemasaran, karena harga berperanan dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli dan menjadikan konsumen tersebut sebagai pelanggan sesuatu produk/jasa. Harga merupakan hal terpenting dalam pemasaran, karena harga yang ditetapkan dapat mengahsikan keuntungan ataupun dapat mendatangkan kerugian bagi produsen. Sedangkan bagi pembeli harga dapat mempengaruhi kemampuan membeli, kegunaan serta manfaat produk/jasa tersebut sehingga dapat mempengaruhi minat konsumen untuk membeli produk/jasa tersebut.


(31)

3. Place

Strategi lokasi mempengaruhi kepada aspek penyaluran produk bila lokasi pemasaran dekat dengan bahan baku, maka akan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan.

4. Promotion

Ada anggapan yang mengatakan bahwa produk yang berkualitas akan terjual dengan sendirinya. Tetapi, dalam strategi promosi, pemasar melaksanakan aktivitas memperkenalkan produk yang hendak ditawarkan kepada konsumen. Tanpa aktivitas promosi, pemasaran produk yang berkualitas sekalipun tidak menjadi aktif dan industri sulit memperoleh tahap kompetitif yang dikehendaki di pasaran. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara baik melalui media cetak maupun media elektronik.

Booms & Bitner (www.infosky.co.id) menambah 3P sebagai tambahan 4P di atas, yaitu: People, Process dan Physical Evidence.

5. People

Faktor manusia (yang terlibat secara langsung & tidak langsung) dalam aktivitas penyampaian produk di pasaran tidak terkecuali. Peranan orang-orang yang terlibat dalam pemasaran produk/jasa perlu dijadikan sebagai strategi.

6. Process

Proses/aliran kerja termasuk arahan dan prosedur yang bertepatan bagi setiap aktivitas merupakan elemen yang akan menentukan keberhasilan dan tercapainya tujuan dalam pemasaran


(32)

7. Physical Evidence

Produk yang ditawarkan produsen hendaknya sesuai dengan pasar sasaran, sehingga produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dan dapat mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan produsen.

Strategi pemasaran 4P boleh dikatakan sebagai tindakan empat serangkai yang dilakukan pemasar untuk menawarkan produk kepada konsumen dengan cara yang lebih efektif. Sementara tambahan 3P lagi kepada bauran tersebut adalah sebagai pelengkap yang khususnya disarankan bagi produsen yang menawarkan produk jenis jasa.

2.4 Harga

2.4.1 Pengertian Harga

Menurut Kotler (2001: 195) harga adalah nilai yang diperlukan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian penggunaan atau kepemilikan barang atau jasa.

Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan penjualan ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu lini usaha. Ini berarti harga menggambarkan nilai uang sebuah barang atau jasa.

2.4.2 Pentingnya Harga

Suatu tingkat harga dapat membedakan pengaruh yang tidak sedikit dalam perekonomian maupun dalam suatu usaha. Dalam suatu usaha harga


(33)

dari sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal dan skill. Sedangkan bagi suatu usaha penetapan harga suatu barang atau jasa memberikan pengaruh yang sedikit karena:

1. Harga merupakan penentu bagi permintaan pasar

2. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan suatu usaha

3. Harga barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran usaha.

Harga merupakan suatu cara produsen untuk membedakan penawaran barangnya dengan pesaing.

2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penetapan harga yaitu: 1. Faktor-faktor intern yang meliputi pertimbangan organisasi, sasaran

pemasaran, biaya dan strategi bauran pemasaran.

2.Faktor-faktor eksternal yang meliputi situasi pasar dan permintan, persaingan, harapan perantara dan faktor-faktor lingkungan seperti kondisi sosial, ekonomi, budaya dan politik.

2.4.5 Penetapan harga

Adapun langkah yang dapat dilakukan dalam penetapan harga adalah: 1. Estimasi keadaan pasar yakni memahami hubungan perusahaan dan harga

karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar permintaan. 2. Identifikasi faktor-faktor pembatasan adalah faktor yang membatasi


(34)

3. Menetapkan semua menjadi saasran umum adalah memperoleh keuntungan untuk harga harus lebih tinggi dari biaya rata-rata operasional. 4. Analisis potensi keuntungan suatu usaha perlu mengetahui beberapa

keuntungan yang ingin mereka peroleh.

5. Penentuan harga awal harus disepakati bahwa harga awal bagi produk baru yang pertama kali diluncurkan berdasarkan kesepakatan bersama. 6. Penetapan harga disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang selalu

berubah, oleh karena itu harga harus disesuaikan.

Harga dasar suatu produk atau jasa ditetapkan berdasarkan: 1. Biaya total ditambah laba yang diinginkan

2. Keseimbangan antara permintaan pasar dan harga biaya produk 3. Kondisi pasaran yang penuh persaingan.

Seorang penjual harus mampu mempertimbangkan beberapa tipe biaya dan reaksi mereka terhadap perubahan yang terjadi dalam kualitas produksi. Tanpa mempertimbangkan faktor-faktor di atas, mustahil mereka bisa menetapkan harga secara efektif dan bermanfaat. Jadi mereka perlu memahami biaya marginal, biaya variabel dan biaya tetap. Situasi sesungguhnya hampir seluruh menetapkan harga dipengaruhi situasi pasar. Bagi kebanyakan produk penetapan harga sesuai dengan situasi pasar saja.

2.5 Pengertian Minat Beli Konsumen

Durianto, dkk (2003: 104), Niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian


(35)

sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen dimasa mendatang.

Niat membeli terlihat dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya niat beli konsumen.


(36)

BAB III

GAMBARAN UMUM WARUNG KOPI BANG ADI

3.1 Sejarah Singkat Warung Kopi Bang ADI

Warung Kopi Bang Adi telah beroperasi sejak tahun 1999 (9 tahun). Dengan modal awal Rp. 15.000.000,- (Lima belas juta rupiah), Bang Adi mendirikan Warung Kopi Bang Adi. Bang Adi membeli warung kopi dari pemilik sebelumnya yang tidak mampu lagi membiayai kegiatan operasional warung kopi tersebut. Band Adi membeli warung kopi dengan harga Rp. 4.000.000,- (Empat juta rupiah), lalu Bang Adi melakukan perbaikan-perbaikan dan menambah sedikit perlengkapan, sehingga terbentuk Warung Kopi Bang Adi yang ada saat ini.

Bang Adi sedikit kesulitan dalam menjalankan usaha warung kopi pada awal kegiatan operasionalnya. Pengunjung yang datang ke Warung Kopi Bang Adi juga tidak ramai, selain itu Bang Adi juga kesulitan membayar ”uang preman”. Bang Adi sering mengalami kerugian, karena penghasilan yang diperoleh tidak cukup untuk membiayai kegiatan operasional warungnya dan juga membayar ”uang preman” yang jumlahnya tidak dapat ditentukan setiap malamnya.

Bang Adi tetap bertahan dalam menjalankan usaha warung kopi. Kendala-kendala yang dihadapinya tidak menjadikan Bang Adi surut dalam usahanya. Setelah mengalami masa sulit selama 3 (tiga) tahun, akhirnya pada tahun keempat Bang Adi mulai merasakan keuntungan dari usaha warung kopi. Saat ini Bang Adi telah memiliki 3 warung kopi, 2 warung kopi yang ada di Jl. Setia Budi dan


(37)

Jl. Gajah Mada dikelola sendiri dan 1 warung yang ada di Jl. Gajah Mada disewakan. Saat ini Bang Adi berusaha agar dapat memperoleh bantuan kredit yang ditawarkan bank-bank kepada UKM, guna memperluas usahanya. Bang Adi pernah mendapatkan kredit untuk UKM dengan syarat-syarat yang ringan dari salah satu Bank Pemerintah pada tahun 2006.

3.2 Kegiatan Operasional Warung Kopi Bang ADI

Warung Kopi Bang Adi beroperasi setiap hari (Senin – Minggu), dan melakukan aktifitas berjualan mulai pukul 15.00 – 05.00 WIB, pada malam biasa. Sementara, pada malam Minggu atau malam libur Warung Kopi Bang Adi mulai buka pukul 15.00 – 07.00 WIB. Bang Adi dibantu oleh 8 (delapan) orang pegawai dalam menjalankan aktifitas warungnya. Setiap pegawai secara bergantian membantu Bang Adi setiap harinya.

Keberadaan Band Adi di warungnya, sebenarnya sebagai pengawas (supervisor). Selain itu, Bang Adi juga merangkap sebagai kasir. Pegawai Bang Adi hanya bertugas untuk memasak makanan, menghitung dan mencatat jumlah makanan dan minuman yang dipesan, dan juga melayani setiap pelanggan yang datang. Selain sebagai supervisor dan kasir, Bang Adi juga bertugas untuk menjaga hubungan baik dengan para pelanggan. Menurut Bang Adi, hubungan baik yang terjalin dengan pelanggan akan membuat pelanggan menjadi loyal (setia) untuk datang ke warungnya. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pengunjung yang telah menjadi pelanggan Warung Kopi Bang Adi, kebanyakan pelanggan Bang Adi telah lama (lebih dari satu tahun) menjadi langganannya.

Laba bersih Bang Adi untuk 1 warung per hari rata-rata Rp. 400.000,- (Empat ratus ribu rupiah). Sementara itu, pengeluaran Bang Adi per hari adalah


(38)

Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah). Pengeluaran tersebut mencakup untuk uang sampah sebesar Rp. 2.000,- (Dua ribu rupiah), uang keamanan Rp. 3.000,- (Tiga ribu rupiah), gaji pegawai per hari Rp. 30.000,- (Tiga puluh ribu rupiah), dan untuk belanja persediaan barang dagangan. Setiap bulan Bang Adi mengeluarkan biaya listrik sebesar Rp. 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah), biaya langganan televisi kabel sebesar Rp. 80.000,- (Delapan puluh ribu rupiah) dan minyak untuk mesin genset Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah).

Omset Bang Adi saat ini sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah). Memang bukan jumlah yang menggiurkan setelah melakukan usaha selama 9 (sembilan) tahun. Akan tetapi, menurut Bang Adi jumlah tersebut cukup, asalkan warungnya tetap bisa survive dan kegiatan operasionalnya tidak mengalami kerugian. Bang Adi berpendapat usaha warung kopi merupakan usaha yang paling cocok untuk dijalaninya, karena walaupun keuntungannya tidak terlalu besar, tetapi Bang Adi merasa senang menjalaninya dan kegiatan operasionalnya dapat dikontrol dengan baik.

3.3 Struktur Organisasi Warung Kopi Bang ADI

Struktur organisasi Warung Kopi Bang Adi sangat sederhana, hanya terdiri dari Bang Adi (sebagai pemilik) dan 8 (delapan) orang pegawai. Struktur organisasi Warung Kopi Bang Adi adalah struktur organisasi garis lurus, dapat digambarkan sebagai berikut:


(39)

Gambar: 3.1 Struktur Organisasi Warung Kopi Bang Adi Sumber: Warung Kopi Bang Adi

3.4 Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran Warung Kopi Bang Adi adalah Jl. Setia Budi dan Jl. Gajah Mada atau yang lebih dikenal dengan Warkop GM.

3.5 Pasar Sasaran

Pasar sasaran Warung Kopi Bang Adi terdiri dari: 1. Mahasiswa USU

2. Mahasiswa UMA

3. Warga warga Medan pria dan wanita usia 16 – 45 tahun yang bukan termasuk mahasiswa USU dan UMA.

3.6 Produk Yang Ditawarkan

Produk yang ditawarkan oleh Warung Kopi Bang Adi sama dengan warung-warung kopi lainnya. Menu makanan dan minumannya sangat beragam. Adapun makanan dan minuman yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1. Makanan: - Nasi goreng - Nasi perang - Mie Aceh

- Indomie rebus dan goreng

Pemilik (Bang Adi)


(40)

- Mie goreng - Ifumie

- Martabak mie 2. Minuman:

- Kopi panas

- Kopi susu panas dan dingin - Aneka juice buah

- Capuccino panas dan dingin - Teh manis panas dan dingin - Lemon tea

- Soda Gembira

- Aneka minuman sachet (Extra Joss, Hemaviton, Kinosweat, Pop Ice, Milo, dan lain-lain).

3. Makanan ringan: - Emping

- Kerupuk udang - Sate kerang

- Sate telur puyuh - Risol


(41)

N o . J e n is K e la m in J u m la h P e rse n ta se % 1 . P ria 3 8 6 7 .8 5 % 2 . W a n ita 1 8 3 2 .1 4 % 5 6 1 0 0 % J u m la h

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu: Analisis Pengaruh Harga Dan Lokasi Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi, maka peneliti menganalisis dan membahas variabel harga (price) dan lokasi (place). Analisis dan evaluasi peneliti menggunakan analisis deskriptif, uji validitas dan reliabiilitas, analisis regresi linier berganda, dan pengujian hipotesis.

4.1 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang data yang diteliti. Jumlah reponden penelitian sebanyak 56 orang. Jumlah pernyataan yang diberikan untuk variabel X yaitu harga (price) dan lokasi (place) sebanyak 10 pernyataan dan variabel Y yaitu Minat Konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi berjumlah 5 pernyataan.

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


(42)

No. Jumlah Kunjungan Jumlah Responden Persentase %

1 2 kali 10 17.85%

2 3 kali 24 42.85%

3 > 4 kali 22 39.28%

56 100%

Jumlah

No. Umur Jumlah Responden Persentase %

1 16 - 26 35 62.50%

2 27 - 37 16 28.57%

3 38 - 48 5 8.90%

56 100%

Jumlah

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yaitu pria berjumlah 38 orang (67,85%) sedangkan wanita berjumlah 18 orang (32,14%).

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Sumber: data diolah peneliti, 2008

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa karekteristik responden berdasarkan umur terdiri atas 35 orang (62,50%) umur 16 – 26 tahun, 16 orang (28,57%) umur 27 – 37 tahun, dan 5 orang (8,90%) umur 38 – 48 tahun.

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan

Karakteristik responden berdasarkan jumlah kunjungan ke Warung Kopi Bang Adi dalam 1 (satu) bulan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan


(43)

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah konsumen yang mengunjungi Warung Kopi Bang Adi 2 (dua) kali dalam sebulan sebanyak 10 orang (17,85%), 3 (tiga) kali dalam sebulan sebanyak 24 orang (42,85%) dan diatas 4 (empat) kali dalam sebulan sebanyak 22 orang (39,28%). Hal ini disebabkan karena lokasi Warung Kopi Bang Adi berada dilokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau dan berada dekat dengan Universitas Medan Area (UMA), sehingga banyak mahasiswa UMA pada saat istirahat menghabiskan waktunya di Warung Kopi Bang Adi.

4.2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Uji ini terlebih dahulu dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik dengan menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution)versi 12.

4.2.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefenisikan suatu variabel. (Nugroho, 2005:67). Dengan kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika r hitung < r tabel pada  = 5% H1 diterima jika r hitung > r tabel pada  = 5%

Jumlah responden yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 56, nilai rtabel dapat diperoleh melalui df = n – k (56 – 15 = 41) maka nilai rtabel adalah 0.308. Hasil uji validitas dan realibilitas berdasarkan data yang diolah penulis dengan software SPSS versi 12 terlihat pada Tabel 4.4.


(44)

Item-Total Statistics

59.7500 32.736 .385 .476 .878

59.6786 32.222 .401 .219 .878

59.8393 31.483 .581 .432 .870

59.7857 31.226 .596 .856 .869

60.0179 29.545 .725 .969 .862

59.8750 32.257 .402 .505 .878

59.7143 32.062 .478 .511 .874

59.7500 31.355 .536 .369 .872

59.6964 32.033 .509 .378 .873

59.9643 30.217 .653 .929 .866

59.8036 32.124 .398 .327 .878

59.6071 32.570 .442 .360 .876

59.7321 31.254 .607 .573 .869

59.7857 30.608 .626 .873 .867

60.0000 29.818 .675 .918 .865

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Tabel 4.4

Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2008

Tabel 4.5

Uji Validitas Pernyataan

Pernyataan

r hitung tiap butir pernyataan

(Corrected Item Total Correlation)

r tabel Validitas

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 ,385 ,401 ,581 ,596 ,725 ,402 ,478 ,536 ,509 ,653 ,398 ,442 ,607 ,626 ,675 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil pengolahan SPSS yang diolah penulis, 2008


(45)

Reliability Statistics

.879 .879 15

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Hasil analisis tersebut menunjukkan semua butir pernyataan dapat digunakan karena r hitung > r tabel sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas.

4.2.2 Hasil Uji Realibilitas

Uji realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’c Alpha > 0,06. (Nugroho, 2005:72). Hasil uji reabilitas berdasarkan data yang diolah penulis dengan bantuan software

SPSS versi 12 dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2008

Output SPSS diatas menunjukkan Tabel Reliability Statistics pada SPSS versi 12 yang terlihat sebagai Cronbach’s Alpha bernilai 0,879 > 0,06, sehingga dapat disimpulkan konstruk pernyataan adalah reliabel.


(46)

4.3 Hasil Uji Hipotesis Dengan Metode Regresi Linier Berganda (Multiple

Linear Regression)

Hasil analisis data diperoleh peneliti dengan menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution)versi 12.

Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut: Y = a+ b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = skor pengaruh Minat Konsumen Mengunjungi Warung Kopi Bang Adi

a = konstanta b1, b2 = koefisien regresi

X1 = skor pengaruh Harga (price) X2 = skor pengaruh Lokasi (place) e = standar error

4.3.1 Hasil Uji Thitung (Uji Parsial)

T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independent secara individual (parsial) terhadap variabel

dependent. Hasil uji ini dapat dilihat pada Tabel Coefficientsa. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

Ho : bi = 0 ,artinya tidak terdapat pengaruh Xi terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Ho : bi  0 ,artinya terdapat pengaruh Xi terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.


(47)

Coefficientsa

5.535 3.077 1.799 .078

.260 .176 .232 1.477 .146 .531 1.884

.434 .185 .368 2.344 .023 .531 1.884

(Constant) Harga Lokasi Model

1

B

Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Minat_Konsumen a.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima bila thitung < ttabel pada  = 5 % H1 diterima bila thitung > ttabel pada  = 5 %

thitung (pada kolom t) lebih besar dari ttabel (df = n – k atau 56 – 2 = 54). k adalah jumlah variabel independent, jadi nilai ttabel adalah 1,674. Output

SPSS menunjukkan:

Tabel 4.7

Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2008

Tabel 4.7 di atas menunjukkan persamaan regresinya adalah Y = 5,535 + 0,260X1 + 0,434X2 + e. Model persamaan tersebut

menunjukkan untuk nilai thitung variabel Harga (price) sebagai X1 adalah 1,477 dan p value (pada kolom signifikan) sebesar 0,146, sedangkan variabel Lokasi (place) sebagai X2 nilai thitung sebesar 2,344 dengan p value 0,023.

Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa variabel Lokasi (place) sebagai X2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi (Y), karena nilai dari thitung > ttabel. (X1 = 2,344 > 1,674) dan p value juga bernilai di bawah 0,05 (X1 = 0,023 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.


(48)

4.3.2 Hasil Uji Fhitung (Uji Serentak)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel

independent (harga (price) dan lokasi (place)) terhadap variabel dependent

(minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi). Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Ho : b1 = b2 = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh Xi terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

Ho : b1 b2 0

Artinya terdapat pengaruh Xi terhadap minat konsumen untuk mengunjungi

Warung Kopi Bang Adi.

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima bila Fhitung < Ftabel pada  = 5 % H1 diterima bila Fhitung > Ftabel pada  = 5 %

Ftabel dihitung dengan cara df1 = k – 1, df2 = n – k.

N adalah jumlah konsumen yang dijadikan sebagai sampel, sedangkan k adalah jumlah variabel dependent dan independent. Maka df1 = 3 – 1 = 2 dan df2 = 56 – 3 = 53, jadi nilai Ftabel adalah 2,76. Hasil F-tes ini dapat dilihat pada Tabel 4.8.


(49)

ANOVAb

104.872 2 52.436 11.693 .000a

237.682 53 4.485

342.554 55

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), Lokasi, Harga a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

Tabel 4.8

Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2008

Output SPSS tersebut menunjukkan p value 0,000 < 0,05, artinya signifikan, sedangkan Fhitung 11,693 > Ftabel 2,76, artinya signifikan. Signifikan disini berarti H1 diterima dan Ho ditolak, artinya variabel Harga (price) dan Lokasi (place) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.

4.3.3 Hasil Uji Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampan variabel independent menjelaskan variabel dependent.

Output SPSS koefisien determinasi terletak pada Tabel Model Summaryb dan tertulis R Square, namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan tertulis R Square yang sudah disesuaikan atau ditulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independent yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5, karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. (Nugroho, 2005:51).


(50)

Model Summaryb

.553a .306 .820 2.118 .748 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson Predictors: (Constant), Lokasi, Harga

a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

Tabel 4.9

Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2008

Output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjuster R Square) sebesar 0,820. Artinya 82% variabel

dependent (minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi (Y)) dipengaruhi oleh variabel Harga ((price) (X1)) dan Lokasi ((place) (X2)), sedangkan sisanya 18% (100% - 82%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan, seperti konsumen yang kebetulan melintas didepan Warung Kopi Bang Adi ataupun konsumen yang dibawa oleh temannya untuk makan dan minum di Warung Kopi Bang Adi.


(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh penulis berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Warung Kopi Bang Adi terletak dilokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen yang menggunakan kenderaan pribadi maupun yang menggunakan kenderaan umum.

2. Harga yang ditawarkan oleh Warung Kopi Bang Adi cukup bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh warung kopi lainnya yang berada disekitar Jl. Setia Budi.

3. Variabel Lokasi (place) sebagai X2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi (Y), karena nilai dari thitung > ttabel. (X1 = 2,344 > 1,674) dan p value juga

bernilai di bawah 0,05 (X1 = 0,023 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. 4. 82% variabel dependent (minat konsumen untuk mengunjungi Warung Kopi

Bang Adi (Y)) dipengaruhi oleh variabel Harga ((price) (X1)) dan Lokasi ((place) (X2)), sedangkan sisanya 18% (100% - 82%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan, seperti konsumen yang kebetulan melintas didepan Warung Kopi Bang Adi ataupun konsumen yang dibawa oleh temannya untuk makan dan minum di Warung Kopi Bang Adi.


(52)

5.2 Saran

1. Warung Kopi Bang Adi hendaknya menambah fasilitas meja, bangku dan tenda, agar dapat menampung lebih banyak pelanggan yang datang.

2. Agar dapat terus menarik perhatian para pelanggan, ada baiknya Warung Bang Adi menambah variasi menu yang ditawarkan, sehingga Warung Bang Adi memiliki ciri khas dari warung kopi lain.

3. Bang Adi harus terus menjaga hubungan baik yang selama ini telah terjalin, baik antara Bang Adi dengan pelanggan, maupun pegawai Warung Kopi Bang Adi dengan pelanggan. Agar para pelanggan tidak bosan untuk mengunjungi Warung Kopi Bang Adi.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, W. Harper. Jr, Orville C. Jr dan Jean-Claude Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jakarta:Erlangga

Durianto, Darmadi, dkk. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar. Jakarta:Gramedia Pustaka.

Harahap,Ilham. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Roti di Al-Anshar Bakery Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara. (tidak dipublikasikan).

Kotler, Philip dan Susanto, A. B. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengembalian. Edisi Satu. Jakarta:Salemba Empat.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid Kedua. Edisi Kesebelas. Jakarta:Indeks.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid Dua. Edisi Kedelapan. Jakarta:Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Gramedia Pustaka.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta:Andi.

Ma’ruf, Handri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta:Gramedia Pustaka.

Nurbaity, Arlina. 2001. Strategi Pemasaran. USU Digital Libary. Diakses tanggal 21 April 2008, pukul 13.00 WIB.

Rangkuti, Freddy. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Stanton, William, J. 2000. Prinsip Pemasaran. Edisi Revisi. Jakarta:Erlangga. Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung:Alfabeta. Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta.


(54)

Umar, Husain. 2005. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Cetakan Keempat. Jakarta Business Research Center: Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

www.infosky.co.id. Diakses tanggal 9 Juni 2008, pukul 22.00 WIB.

www.myislamicdiscourses.com. Diakses tanggal 22 Mei 2008, pukul 14.00 WIB. www.SEKPI.com. Diakses tanggal 22 Mei 2008, pukul 14.30 WIB.


(55)

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN LOKASI YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI

WARUNG KOPI BANG ADI

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Berapa kali dalam sebulan mengunjungi Warung Kopi Bang Adi:

II. Petunjuk Pengisian

Beri tanda check list ( √ ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Saudara.

Kriteria Penilaian:

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2


(56)

NO VARIABEL HARGA SS S KS TS STS 1. Kenaikan harga berpengaruh terhadap

minat beli konsumen?

2. Anda sering mengunjungi Warkop Bang Adi karena harganya yang terjangkau oleh Anda?

3. Harga merupakan faktor terpenting dalam menetapkan pilihan Warkop yang akan Anda kunjungi?

4. Harga yang ditawarkan Warkop Bang Adi sesuai dengan kualitas makanan, pelayanan serta fasilitas yang ada?

5. Anda memerlukan biaya tambahan untuk menikmati fasilitas di Warkop Bang Adi?

NO VARIABEL LOKASI SS S KS TS STS

6. Warkop Bang Adi mudah dijangkau oleh kendaraan umum?

7. Tempat parkir yang disediakan telah cukup memenuhi?

8. Warkop Bang Adi menawarkan suasana yang nyaman untuk Anda?

9. Anda merasa kebersihan di Warkop Bang Adi sudah cukup bersih?

10. Fasilitas yang disediakan Warkop Bang Adi sudah membuat Anda puas?

VARIABEL MINAT KUNJUNG KONSUMEN

11. Pelayanan yang diberikan oleh Warkop Bang Adi telah membuat Anda puas?

12. Warkop Bang Adi sangat memperhatikan kebutuhan para pelanggannya?

13. Warkop Bang Adi sangat memperhatikan kepuasan para pelanggannya?

14. Anda berminat mengunjungi Warung Kopi Bang Adi karena suasana ditempat tersebut yang mendukung dan membuat anda merasa nyaman untuk bersantai?

15. Anda berminat mengunjungi Warung Kopi Bang Adi karena makanan dan minuman yang ditawarkan berkualitas baik?


(57)

Reliability

Case Processing Summary

56 100.0 0 .0 56 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.879 .879 15

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

Item Statistics

4.3214 .60624 56

4.3929 .67900 56

4.2321 .60275 56

4.2857 .62419 56

4.0536 .72412 56

4.1964 .67203 56

4.3571 .61581 56

4.3214 .66352 56

4.3750 .58968 56

4.1071 .70527 56

4.2679 .70042 56

4.4643 .57094 56

4.3393 .61131 56

4.2857 .67995 56

4.0714 .73502 56

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

Mean Std. Deviation N


(58)

Item-Total Statistics

59.7500 32.736 .385 .476 .878

59.6786 32.222 .401 .219 .878

59.8393 31.483 .581 .432 .870

59.7857 31.226 .596 .856 .869

60.0179 29.545 .725 .969 .862

59.8750 32.257 .402 .505 .878

59.7143 32.062 .478 .511 .874

59.7500 31.355 .536 .369 .872

59.6964 32.033 .509 .378 .873

59.9643 30.217 .653 .929 .866

59.8036 32.124 .398 .327 .878

59.6071 32.570 .442 .360 .876

59.7321 31.254 .607 .573 .869

59.7857 30.608 .626 .873 .867

60.0000 29.818 .675 .918 .865

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

64.0714 35.777 5.98136 15


(59)

Regression

Variables Entered/Removedb

Lokasi,

Hargaa . Enter

Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

Model Summaryb

.553a .306 .820 2.118 .748

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Lokasi, Harga a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

ANOVAb

104.872 2 52.436 11.693 .000a

237.682 53 4.485

342.554 55 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), Lokasi, Harga a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

Coefficientsa

5.535 3.077 1.799 .078

.260 .176 .232 1.477 .146 .531 1.884

.434 .185 .368 2.344 .023 .531 1.884

(Constant) Harga Lokasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Minat_Konsumen a.

Collinearity Diagnosticsa

2.991 1.000 .00 .00 .00

.006 22.891 .98 .23 .09

.003 30.814 .02 .77 .91

Dimension 1 2 3 Model 1 Eigenvalue Condition

Index (Constant) Harga Lokasi

Variance Proportions

Dependent Variable: Minat_Konsumen a.


(1)

Umar, Husain. 2005. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Cetakan Keempat. Jakarta Business Research Center: Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

www.infosky.co.id. Diakses tanggal 9 Juni 2008, pukul 22.00 WIB.

www.myislamicdiscourses.com. Diakses tanggal 22 Mei 2008, pukul 14.00 WIB. www.SEKPI.com. Diakses tanggal 22 Mei 2008, pukul 14.30 WIB.


(2)

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN LOKASI YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI

WARUNG KOPI BANG ADI

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Berapa kali dalam sebulan mengunjungi Warung Kopi Bang Adi:

II. Petunjuk Pengisian

Beri tanda check list ( √ ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat Saudara.

Kriteria Penilaian:

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2


(3)

NO VARIABEL HARGA SS S KS TS STS

1. Kenaikan harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen?

2. Anda sering mengunjungi Warkop Bang Adi karena harganya yang terjangkau oleh Anda?

3. Harga merupakan faktor terpenting dalam menetapkan pilihan Warkop yang akan Anda kunjungi?

4. Harga yang ditawarkan Warkop Bang Adi sesuai dengan kualitas makanan, pelayanan serta fasilitas yang ada?

5. Anda memerlukan biaya tambahan untuk menikmati fasilitas di Warkop Bang Adi?

NO VARIABEL LOKASI SS S KS TS STS

6. Warkop Bang Adi mudah dijangkau oleh kendaraan umum?

7. Tempat parkir yang disediakan telah cukup memenuhi?

8. Warkop Bang Adi menawarkan suasana yang nyaman untuk Anda?

9. Anda merasa kebersihan di Warkop Bang Adi sudah cukup bersih?

10. Fasilitas yang disediakan Warkop Bang Adi sudah membuat Anda puas?

VARIABEL MINAT KUNJUNG KONSUMEN

11. Pelayanan yang diberikan oleh Warkop Bang Adi telah membuat Anda puas?

12. Warkop Bang Adi sangat memperhatikan kebutuhan para pelanggannya?

13. Warkop Bang Adi sangat memperhatikan kepuasan para pelanggannya?

14. Anda berminat mengunjungi Warung Kopi Bang Adi karena suasana ditempat tersebut yang mendukung dan membuat anda merasa nyaman untuk bersantai?

15. Anda berminat mengunjungi Warung Kopi Bang Adi karena makanan dan minuman yang ditawarkan berkualitas baik?


(4)

Reliability

Case Processing Summary

56 100.0

0 .0

56 100.0

Valid Excludeda

Total Cases

N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.879 .879 15

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Item Statistics

4.3214 .60624 56

4.3929 .67900 56

4.2321 .60275 56

4.2857 .62419 56

4.0536 .72412 56

4.1964 .67203 56

4.3571 .61581 56

4.3214 .66352 56

4.3750 .58968 56

4.1071 .70527 56

4.2679 .70042 56

4.4643 .57094 56

4.3393 .61131 56

4.2857 .67995 56

4.0714 .73502 56

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

Mean Std. Deviation N


(5)

Item-Total Statistics

59.7500 32.736 .385 .476 .878

59.6786 32.222 .401 .219 .878

59.8393 31.483 .581 .432 .870

59.7857 31.226 .596 .856 .869

60.0179 29.545 .725 .969 .862

59.8750 32.257 .402 .505 .878

59.7143 32.062 .478 .511 .874

59.7500 31.355 .536 .369 .872

59.6964 32.033 .509 .378 .873

59.9643 30.217 .653 .929 .866

59.8036 32.124 .398 .327 .878

59.6071 32.570 .442 .360 .876

59.7321 31.254 .607 .573 .869

59.7857 30.608 .626 .873 .867

60.0000 29.818 .675 .918 .865

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Scale Statistics

64.0714 35.777 5.98136 15


(6)

Regression

Variables Entered/Removedb

Lokasi,

Hargaa . Enter

Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

Model Summaryb

.553a .306 .820 2.118 .748

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Lokasi, Harga a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

ANOVAb

104.872 2 52.436 11.693 .000a

237.682 53 4.485

342.554 55 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), Lokasi, Harga a.

Dependent Variable: Minat_Konsumen b.

Coefficientsa

5.535 3.077 1.799 .078

.260 .176 .232 1.477 .146 .531 1.884

.434 .185 .368 2.344 .023 .531 1.884

(Constant) Harga Lokasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Minat_Konsumen a.

Collinearity Diagnosticsa

2.991 1.000 .00 .00 .00

.006 22.891 .98 .23 .09

.003 30.814 .02 .77 .91

Dimension 1 2 3 Model 1 Eigenvalue Condition

Index (Constant) Harga Lokasi

Variance Proportions

Dependent Variable: Minat_Konsumen a.