Maag Diare Penyakit dan Pilihan Obat Pada Pengobatan Sendiri

c. Makanan atau minuman yang merangsang produksi asam lambung Gejala berupa rasa nyeri dan panas pada perut bagian atas atau ulu hati, mual, muntah dan banyak gas kembung. Penanggulangan dengan terapi non obat adalah dengan makan secara teratur, hindari makananminuman yang merangsang lambung dan hindari stress. Terapi obat untuk gastritis pada pengobatan sendiri dapat diobati dengan antasida. Antasida adalah obat yang bekerja dengan cara menetralkan asam lambung yang berlebih, dan melindungi selaput lendir lambung. Antasida yang beredar di pasaran biasanya terdiri dari campuran garam aluminium dan garam magnesium agar tidak menimbulkan sembelit ataupun diare. Kandungan lain antasida adalah simetikon, yaitu zat yang berkhasiat membantu pengeluaran gas yang berlebih di dalam saluran cerna. Dosis pemakaian antasida untuk dewasa umumnya tiga hingga empat kali sehari. Batas pemakaian antasida pada pengobatan sendiri tidak boleh lebih dari 2 minggu kecuali atas saran dokter. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasien pada penggunaan antasida, antara lain: a. Antasida dalam bentuk tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan b. Antasida diminum satu jam sebelum makan. Penggunaan terbaiknya adalah saat gejala timbul pada waktu lambung kosong dan menjelang tidur malam. c. Antasida dapat mengganggu absorbsi obat-obat tertentu, misalnya antibiotik. Beri jarak minimal satu jam bila digunakan bersamaan. d. Antasida tidak dianjurkan untuk penggunaan rutin atau jangka panjang.

2.6.6 Diare

Diare adalah keadaan dimana terjadi peningkatan frekuensi buang air besar BAB lebih dari biasanya 3 - 4 kali dalam 24 jam dan terjadi perubahan konsistensi tinja menjadi melembek sampai mencair. Wujud tinja merupakan ukuran yang lebih penting dibanding frekuensi buang air. Meski sering buang air tapi wujud tinja lunak dan berisi tidak dapat dikatakan diare. Diare dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: diare akut dan diare kronik. a. Diare akut mendadak adalah diare yang berlangsung kurang dari 2 minggu. Gejalanya berupa: tinja cair, biasanya terjadi mendadak, disertai rasa lemas, kadang-kadang demam atau muntah, biasanya berhentiberakhir dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Diare akut dapat terjadi akibat infeksi virus, infeksi bakteri, akibat obat-obatan dan makanan tertentu. b. Diare kronik adalah diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lama. Umumnya berlangsung lebih dari 2 minggu atau bahkan beberapa bulan. Diare merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Umumnya diare merupakan gejala dari adanya infeksi di saluran cerna yang disebabkan oleh virus, bakteri dan mikrooganisme parasit lain. Namun banyaknya cairan tubuh yang dikeluarkan bersama tinja akan mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan yang dapat berakibat kematian, utamanya pada anakbayi bila tidak segera diatasi. Oralit merupakan satu-satunya obat yang dianjurkan untuk mengatasi diare karena kehilangan cairan tubuh. Oralit tidak menghentikan diare, tetapi mengganti cairan tubuh yang hilang bersama tinja. Dengan mengganti cairan tubuh tersebut, terjadinya dehidrasi dapat dihindari. Oralit merupakan campuran gula, garam kalium dan natrium yang tersedia dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan. Pilihan obat lain yang dapat digunakan untuk mengatasi diare pada pengobatan sendiri adalah karbo adsorben dengan dosis pemakaian untuk dewasa adalah 3 sampai 4 tablet tiga kali sehari dan juga kombinasi kaolin-pektin attapulgit dengan dosis pemakaian untuk dewasa satu tablet tiap buang air besar dan maksimal 12 tablet selama 24 jam Depkes RI, 2006.

2.7 Pengetahuan dan Sikap Pengobatan Sendiri

Pengetahuan kesehatan merupakan pengetahuan tentang berbagai jenis penyakit yang dapat disembuhkan dengan penggunaan obat, penyebab penyakit dan cara menanggulanginya. Peningkatan pengetahuan dari pasien untuk dapat mendiagnosis dirinya sendiri menjadi bagian yang sangat penting. Pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri secara benar adalah: a. Mengetahui jenis obat yang diperlukan untuk mengatasi penyakitnya, dalam hal ini mengetahui bahan aktif yang terdapat dalam obat yang digunakan. b. Mengetahui kegunaan dari tiap obat yang digunakan, biasa disebut indikasi. c. Mengetahui penggunaan obat tersebut secara benar cara, aturan, lama pemakaian. Tahu batas kapan mereka harus menghentikan pengobatan sendiri dan segera meminta pertolongan petugas kesehatan jika penyakit tidak juga membaik. d. Mengetahui efek samping obat yang digunakan sehingga dapat memperkirakan apakah suatu keluhan yang timbul adalah penyakit baru atau efek samping obat. e. Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut, biasa disebut kontraindikasi. f. Mengetahui efek penggunaan obat jika diminum bersama dengan obat lain. Untuk melakukan pengobatan sendiri secara aman dan efektif, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam memilih obat. Salah satu cara memperoleh pengetahuan adalah melalui informasi obat. Informasi obat yang paling banyak dijumpai masyarakat sehari-hari adalah yang berasal dari indusrti farmasi yang bersifat komersil dalam bentuk iklan Suryawati, 1997. Peningkatan pengetahuan masyarakat dalam masalah kesehatan, khususnya dalam masalah penggunaan obat-obatan, harus didukung dengan sikap pengobatan sendiri yang baik. Sikap adalah respon atau prilaku seseorang terhadap tindakan yang akan dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan masyarakat ketika akan melakukan pengobatan sendiri Depkes RI, 2008; Atmoko dan Kurniawati, 2009 adalah: a. Kenali gejala penyakit atau keluhan kesehatan yang diderita b. Gunakan obat yang termasuk golongan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek c. Obat dapat diperoleh di apotek atau toko obat berizin d. Sebelum menggunakan obat, bacalah sifat, cara pemakaian, tanggal kadaluarsa pada etiket, brosur dan kemasan obat agar penggunaannya tepat dan aman. e. Tentukan obat yang dibutuhkan untuk mengatasi keluhan yang dialami seperti: - Pilih obat dengan formula yang paling sederhana dengan memperhatikan komposisi dan dosis. Secara umum komposisi tunggal lebih dianjurkan.