BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Bentuk Penelitian
Penelitian pada umumnya memiliki dua bentuk yakni penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Umumnya, pengertian penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
21
. Penelitian ini mempelajari hubungan variabel-variabel, sehingga secara langsung atau tidak langsung
hipotesa penelitian senantiasa dipertanyakan. Sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat holistik dan menekankan pada proses, dimana dalam melihat hubungan
antarvariabel pada objek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi
22
. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara secara mendalam in depth interview. Metode penelitian ini memusatkan perhatian pada
wawancara mendalam dengan informan sehingga peneliti akan mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi
dan fenomena yang terjadi.
21
Masri Singarimbun. 1987. Metode Penelitian Survai Edisi Revisi. Yogyakarta : LP3ES, hal.3
22
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, hal.11
Universitas Sumatera Utara
III.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan yang beralamat di Jl. Rahmad No 1 Menteng 7 komplek PIK Medan.
III.3. Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian sehingga subjek penelitian telah tercermin dalam fokus penelitian
ditentukan secara sengaja. Dalam penelitian kualitatif diperlukan informan penelitian agar setiap informasi di dapat secara detail oleh peneliti
23
. Informan penelitian meliputi tiga macam yaitu 1 informan kunci key
informan, yaitu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan, Dra. Hannalore Simanjuntak, M.IP 2 informan utama, yaitu Kepala Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Ir. M. Syahdar DH, Kepala Camat Medan Baru, Mopul Bernad Susanto, AP, S.sos dan Masyarakat Kecamatan Medan Baru 3
informan tambahan, yaitu Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Logistik, Nirwan,SE, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ir. Andi Rahmad, SH,
M.si dan Dinas Bina Marga Kota Medan. Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiono
24
, yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber
data dengan pertimbangan tertentu.
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD Bandung: Alfabeta,2009, hlm.53- 54.
24
Sugiyono,Ibid.
Universitas Sumatera Utara
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi. Untuk itu penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam,
yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukandengan memberikan pertanyaan secara langsung kepada pihak – pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Percakapan dilakukan oleh pewawancara interviewer yang mengajukan peranyaan dan pewawancara interviewee yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Arikunto
25
berpendapat peneliti harus mencatat teknik yang mana kondisi dan situasinya yang mendukung penerimaan informasinya yang paling tepat.
Metode wawancara ini ditujukan untuk informan peneliti yang ditetapkan sebelumnya oleh si peneliti.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik
pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
25
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta hal. 228
Universitas Sumatera Utara
1. Studi Dokumentasi, teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan- catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber– sumber lain
yang relevan dengan objek penelitian. 2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.
III.5. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan wawancara secara mendalam in depth interview, yaitu
mengajukan pertanyaan demi pertanyaan hingga peneliti jenuh dengan jawaban yang disampaikan. Miles dan Huberman dalam Sugiyono
26
, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Dalam melakukan analisis data, ada langkah-langkah yang dilakukan menurut
Miles dan Huberman, yaitu: 1. Reduksi Data
Data yang diperoleh segera peneliti analisis melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal ini mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan
27
. 2. Penyajian Data
26
Loc. cit., Sugiyono, hlm. 246.
27
Ibid . hlm. 247.
Universitas Sumatera Utara
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan dan hubungan antar kategori. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,
hipotesis, atau teori. Jadi teknik analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan data dengan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan
di lapangan, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti kemudian menarik kesimpulan.
III.6. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang diperoleh peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Oleh karena itu, untuk memenuhi syarat validitas dan reliabilitas diperlukan uji keabsahan data. Uji keabsahan
diantaranya yaitu meliputi uji kredibilitas validitas internal, uji transferability validitas eksternal, uji dependability
reabilitas, dan confirmabilty
Universitas Sumatera Utara
obyektivitas
28
. Namun yang utama adalah uji Kreadibilitas data yang dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekuna, triangulas, diskusi
dengan teman sejawat, analisa kasus negative dan membercheck. Dalam melakukan pengujian keabsahan data, peneliti melakukan
peningkatan ketekunan, yaitu melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan meningkatkan ketekunan tersebut, maka penelitian
dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat
memberikan deskripsi data yang akaurat dan sistematis tentang apa yang diamati. Setelah meningkatkan ketekunan, peneliti juga melakukan triangulasi.
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Peneliti melakukan wawancara dengan orang
yang berbeda dalam satu institusi dengan tujuan adakah perbedaan pendapat dan data yang diberikan oleh orang-orang tersebut.
Selanjutnya, peneliti menggunakan bahan referensi, yaitu adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai
alat pendukung, peneliti merekam setiap wawancara yang dilakukan dengan semua informan. Dengan demikian, maka keakuratan data yang diperoleh peneliti
dapat dipercaya.
28
Ibid., Hal.270.
Universitas Sumatera Utara
III.7. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti tetap berpedoman terhadap etika penelitian. Etika penelitian adalah prinsip-prinsip etik dalam pengolahan
penelitian mulai dari penetapan topik masalah sampai penyajian hasil penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian, etika penelitian digunakan pada setiap tahap
penelitian. Dalam penyusunan proposal, peneliti mencari referensi buku guna
melengkapi teori yang akan peneliti bawa dalam penelitian dan menuliskannya dengan jujur. Peneliti juga mencari tahu masalah dan keganjalan yang ada di
lembaga yang peneliti teliti melalui internet. Setelah mendapat hal-hal yang ingin dicari tahu kebenarannya, peneliti kemudian meminta izin penelitian ke beberapa
lembaga yang akan diteliti, yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kota Medan, sedangkan Dinas Bina Marga Kota Medan peneliti tidak
menunjukan surat permohonan izin penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan BALITBANG Kota Medan karena disini peneliti tidak berfokus
kepada lembaga tersebut melainkan hanya sebagai tambahan dari peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data terlebih dahulu
mengenai penelitian yang akan peneliti lakukan kepada informan. Dalam mengumpulkan data, peneliti juga menjamin kerahasiaan identitas informan
tersebut apabila informan tersebut merasa takut atau tidak nyaman jika identitasnya tercantum di skripsi peneliti. Maka, peneliti merahasiakan identitas
informan tersebut dengan hanya membuat inisial nama atau hanya dengan mencantumkan lingkungan tempat tinggal informan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian peneliti melakukan pengolahan data. Pengolahan data merupakan tahap terakhir yang dilakukan peneliti dengan berpedoman kepada
etika penelitian. Etika yang diterapkan oleh peneliti dengan mengolah data secara objektif dan hasilnya jujur, tidak ada manipulasi dalam bentuk apapun.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TEMUAN PENELITIAN