42
F.2. Tarif Norma Perhitungan PPh Pasal 21
Tarif norma perhitungan PPh Pasal 21 sesuai dengan Pasal 17 Tahun 2000, bagi pajak orang pribadi dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebagai berikut :
1. Wajib pajak orang pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak per tahun Tarif Pajak
s.d Rp. 25.000.000,00 5
Diatas Rp. 25.000.000,00 s.d Rp. 50.000.000,00 10
Diatas Rp. 50.000.000,00 s.d Rp.100.000.000,00 15
Diatas Rp. 100.000.000,00 s.d Rp. 200.000.000 25
Diatas Rp. 200.000.000.00 35
Tabel 3.1 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
2. Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap BUT
Tabel 3.2 Tarif Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap BUT Lapisan Penghasilan Kena Pajak per tahun
Tarif Pajak s.d Rp. 50.000.000,-
10 Diatas Rp. 50.000.000,- s.d Rp.100.000.000,-
15 Diatas Rp. 100.000.000,-
30
Universitas Sumatera Utara
42
3. Penghasilan tidak kena pajak PTKP Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Penghasilan Kena Pajak, yaitu
merupakan Penghasilan Neto dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP, yang besarnya sebagai berikut :
a. Rp. 2.880.000,00 untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi, b. Rp. 1.440.000,00 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin,
c. Rp. 2.880.000,000 tambahan untuk seorang istri bekerja yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami,
d. Rp. 1.440.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi
tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 tiga orang untuk setiap keluarga.
Suandy 2002 : 85-87 Contoh Soal :
Tn. Iwan status menikah dan mempunyai dua orang anak. Dia menerima gaji sebulan sebesar Rp. 4.500.000,00. Di samping itu, ia juga menerima tunjangan beras Rp.
200.000,00 dan tunjangan transport Rp. 300.000. Perusahaan Tn. Iwan bekerja masuk program jamsostek, premi asuransi kecelakaan kerja dan premi asuransi kematian
ditanggung oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing Rp. 75.00,.00 dan Rp. 25.000,00, sedangkan yang ditanggung oleh Iwan setiap bulan
masing-masing Rp. 50.000,00 dan 40.000,00. Disamping itu, pemberi kerja juga menanggung iuran pensiun yang dibayarkan ke yayasan dana pensiun yang pendiriannya
Universitas Sumatera Utara
42 telah disahkan oleh menteri keuangan dan iuran THT masing-masing sebesar Rp.
60.000,00 dan 25.000,00, sedangkan yang ditanggung Iwan masing-masing sebesar Rp. 50.000,00 dan Rp. 20.000,00.
Perhitungan PPh Pasal 21 : gaji sebulan
Rp. 4.500.000 tunjangan beras
Rp. 200.000 tunjangan transport
Rp. 300.000 premi asuransi kecelakaan
Rp. 75.000 premi asuransi kematian
Rp. 25.000 penghasilan bruto
Rp 5.100.000 pengurangan :
biaya jabatan 5 x Rp. 5.100.000
= Rp. 260.000 maksimum diperkenankan
= Rp. 108.000 iuran pensiun
= Rp. 50.000 iuran THT
= Rp, 20.000 Rp.
178.000 penghasilan neto sebulan
Rp. 4.922.000 penghasilan neto setahun
Rp. 59.064.000 PTKP setahun
- untuk WP sendiri
= Rp. 2.880.000 -
tambahan WP kawin = Rp. 1.440.000
- tambahan anak
= Rp. 2.880.000 Rp. 7.200.000
Universitas Sumatera Utara
42 penghasilan kena pajak
Rp. 51.864.000 PPh Pasal 21 terutang setahun
5 x Rp. 25.000.000 = Rp. 1.250.000
10 x Rp.25.000.000 = Rp. 2.500.000
15 x Rp. 1.864.000 = Rp. 279.600
PPh Pasal 21 setahun = Rp. 4.029.600
PPh Pasal 21 sebulan Rp. 4.029.600 : 12
= Rp. 335.800
G. Pengertian-Pengertian Yang Berhubungan Dengan Sistem Administrasi PPh Pasal 21
Adapun pengertian-pengertian yang berhubungan dengan sistem administrasi PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut :
- wajib pajak WP adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak
tertentu,
- nomor pokok wajib pajak NPWP adalah nomor yang diberikan kepada
wajib pajak sebagai sarana dalam aministrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya,
Universitas Sumatera Utara