memuaskan dan salah satu alasan untuk menaikkan hasil pemisahan adalah menggunakan penyerap yang butirannya halus. Beberapa contoh penyerap yang
biasa digunakan untuk pemisahan dalam KLT adalah silika gel, alumina, selulosa, dan pati Sastrohamidjo, 1990.
Pada umumnya dipakai larutan 0,1-1 . Pelarut yang terbaik untuk melarutkan campuran adalah pelarut yang bertitik didih antara 50-100°C karena
pelarut yang demikian mudah menguap dari lapisan Gritter, 1991. Dalam mengidentifikasi noda-noda dalam kromatografi digunakan harga
Rf yang didefenisikan sebagai berikut Sastrohamidjojo,1990: Rf = jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik penotolan
Jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik penotolan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga Rf Sastrohamidjojo, 1990:
1. Struktur kimia 2. sifat dari penyerap
3. tebal dan kerataan dari lapisan penyerap 4. pelarut dan derajat kemurniannya
5. derajat kejenuhan bejana pengembang 6. teknik percobaan
7. jumlah cuplikan yang digunakan 8. suhu
9. kesetimbangan
2.5. Spektrofotometri Ultraviolet UV
Spektrofotometri UV adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet yang diabsorbsi oleh sampel. Sebagai sumber cahaya
Universitas Sumatera Utara
biasanya digunakan lampu hidrogen. Panjang gelombang dari sumber cahaya akan dibagi oleh pemisah panjang gelombang seperti prisma atau monokromator.
Ketika suatu atom atau molekul menyerap cahaya maka energi tersebut akan menyebabkan elektron terluarnya tereksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi
Dachriyanus, 2004. Spektrofotometri ultraviolet merupakan sautu metode analisis berdasarkan
atas pengukuran serapan suatu larutan yang dilalui radiasi monokromatis ultraviolet. Apabila suatu molekul menyerap menyerap radiasi ultraviolet, didalam
molekul tersebut terjadi perpindahan tingkat energi elektron-elektron ikatan diorbital molekul paling luar, dari tingkat energi paling rendah ketingkat energi
ysng lebih tinggi. Panjang gelombang cahaya ultraviolet tergantung pada mudahnya promosi
elektron akan menyerap radiasi ultraviolet pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada
panjang gelombang yang lebih panjang Fessenden dan Fessenden, 1995
2.6. Spektrofotometri Inframerah
Sinar inframerah bila dilewatkan melalui cuplikan senyawa organik maka sejumlah frekwensi akan diserap sedangkan frekwensi yang lain diteruskan tanpa
diserap. Daerah inframerah terletak antara spektrum elektromagnetik cahaya tampak
dan spectrum
radio, yakni
antara 4000-400cm
ˉ¹.Noerdin, 1985;Sastrohamidjojo, 1985.
Spektrofotometri inframerah memungkinkan identifikasi gugus fungsional karena gugus fungsi tersebut menunjukkan serapan yang spesifik pada daerah inframerah.
Spektrum inframerah khas untuk senyawa tertentu sehingga metode ini tepat
Universitas Sumatera Utara
untuk menentukan struktur senyawa yang belim diketahui yaitu dengan cara membandingkannya terhadap senyawa yang sudah diketahui. Sangat jarang dua
senyawa organik memiliki spektrum inframerah yang identik baik dalam posisi maupun intensitas puncak-puncaknyaWingrove and Caret, 1981.
Cara menganalisis spektrum inframerah dari senyawa yang tidak diketahui adalah pertama harus ditentukan ada atau tidaknya beberapa gugus fungsional utama,
seperti C-O, O-H, N-H, C-O, C=C, C ≡C, C=N, C≡N, dan NO
2.
Langkah-langkah umum untuk memeriksa gugus yang penting pada spektrum inframerah Pavia, et
al.1988 adalah: 1. apakah terdapat gugus karbonil?
Gugus C=O memberikan puncak pada daerah 1820-1660 cm-1. puncak ini biasanya merupakan yang terkuat dengan lebar medium pada spektrum.
2. jika gugus C=O ada, periksalah gugus berikut. Jika C=O tidak ada, langsung kenomor 3.
Asam : apakah ada gugus O-H?
Serapan melebar didaerah 3300-2500 cm-1. biasanya tumpang tindih dengan C-H
Amida : apakah ada N-H
Serapan medium didekat 3500 cm -1, kadang-kadang dengan puncak rangkap.
Ester : apakah ada C-O?
Serapan dengan intensitas medium didaerah 1300-1000c-1. Anhidrida
: mempunyai dua serapan C=O didaerah 1810 dan 1760 cm-1
Universitas Sumatera Utara
Aldehid : apakah ada C-H aldehid?
Dua serapan lemah didekat 2850-2750 cm-1 yaitu disebelah kanan serapan C-H.
Keton : jika kelima kemungkinan diatas tidak ada.
3. Jika gugus C-O tidak ada Alkoholfenol : periksalah gugus O-H, merupakan serapan melebar
didaerah 3600-3300cm-1 yang diperkuat adanya serapan C-O didaerah 1300-1000cm-1.
Amina : periksalah gugus N-H, yaitu serapan medium didaerah
3500cm-1. Eter
: periksalah gugus C-O dan tidak adanya O-H, yaitu serapan medium didaerah 1300-1000cm-1.
4. Ikatan rangkap dua atau cincin aromatik - C=C mempunyai serapan lemah didaerah1650cm-1.
- Serapan medium sampai kuat pada daerah 1650-1450cm-1 sering menunjukkan adanya cincin aromatik.
- Buktikan kemungkinan diatas dengan memperhatikan serapan pada daerah C-H aromatik disebelah kiri 3000 cm-1, sedangkan C-H
alifatis terjadi disebelah kanan daerah tersebut. 5. Ikatan rangkap tiga
- C ≡N mempunyai serapan medium dan tajam didaerah 2250 cm-1.
- C ≡C mempunyai serapan lemah tapi tajam didaerah 2150 cm-1.
periksa juga CH asetilenik didekat 3300cm-1.
Universitas Sumatera Utara
6. Gugus nitro Dua serapan kuat didaerah 1600-1500 cm-1 dan 1390-1300cm-1
7. Hidrokarbon - apabila keenam kemungkinan diatas tidak ada.
- Serapan utama didaerah CH dekat 3000cm-1. - Spektrum sangat sederhana, hanya terdapat serapan lain didaerah
1450-1375cm-1.
2.7. Spektrometri Massa