27 bila fluksi magnetik yang dicakup belitan itu ke dalam halaman kertas semakin berkurang
dengan waktu, maka emf induksi adalah positif, yang dengan demikian akan menghasilkan sebuah arus dalam arah perputaran jarum jam, seandainnya belitan itu
adalah sebuah kawat. Polaritas arus itu menimbulkan sebuah medan magnetik yang diarahkan ke dalam kertas di dalam belitan itu dan, karena itu, akan beraksi untuk
menentang pengurangan fluksi magnetik yang dicakup belitan itu ke dalam kertas semakin bertambah dengan waktu, maka emf induksi itu adalah negatif, yang dengan
demikian akan menghasilkan sebuah arus yang arahnya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam di sekeliling belitan tersebut. Polaritas arus ini menimbulkan
sebuah medan magnetik yang arahnya keluar dari kertas di dalam belitan itu dan karena itu, akan beraksi untuk menentang pertambahan fluksi magnetik yang dicakup belitan
tersebut. Pengamatan-pengamatan ini konsisten dengan hukum Lenz.
2.3 Sensor
Sensor adalah alat yang akan terpengaruh oleh medan magnit dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi onoff yang
digerakkan oleh adanya medan magnit di sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa udara dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
Sensor yang digunakan adalah jenis sensor W, yang dirancang memberi tanggapan terhadap intensitas medan magnet yang ada di sekitarnya. Apabila tidak terdapat medan
magnet di dekatnya, tegangan output yang dihasilkan piranti ini besarnya setengah dari tegangan catu daya. Apabila kutub selatan sebuah magnet berada di dekat sensor,
tegangan output akan naik. Besarnya kenaikan tegangan ini sebanding dengan kekuatan medan magnet yang dihasilkan magnet tersebut. Apabila kutub utara sebuah magnet
berada di dekat sensor, tegangan output akan jatuh.
Universitas Sumatera Utara
28
2.4 Transmitter
Transmitter adalah salah satu elemen dari sistem pengendali proses, seperti yang sudah diketahui bahwa untuk mengukur besaran fisik suatu proses digunakan alat ukur
yang sering disebut sebagai sensor atau primary elemen bagian yang berhubungan langsung dengan medium yang diukur, keluaran output dari sensor tersebut
ditampilkan ditempat sensor tersebut dipasang local indikator, atau bisa juga dikirim untuk kemudian ditunjukkan ditempat lain control room secara remote.
Untuk penunjukkan yang bersifat remote biasanya digunakan alat bantu sebagai penguat dan penerjemah output dari sensor kedalam bentuk sinyal standard. Peralatan
semacam inilah yang dalam sistem instrumentasi pengendalian proses yang kita kenal dengan Transmitter. Ada beberapa macam sinyal dalam transmitter, diantaranya adalah :
a. Sinyal Transmitter Sinyal adalah tanda yang diberikan kepada alat penerima, pencatat, pengatur atau
petunjuk yang berupa angka. Jenis – jenis sinyal yang ada pada transmitter adalah : 1.
Sinyal Pneumatik atau tekanan udara Besaran standard sinyal pneumatik adalah 3 – 15 psig atau 0,2 – 1,0 Kgcm
2.
2. Sinyal Elektrik
Besaran standard sinyal elektrik adalah 4 mA – 20 mA.
b. Macam – Macam Transmitter Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem sinyal yang dipergunakan, yaitu sistem
sinyal pneumatik dan sinyal elektrik.berdasarkan kedua sistem tersebut transmitter dapat digolongkan menjadi dua jenis :
1. Transmitter Pneumatik Pada dasarnya transmitter pneumatik adalah berfungsi untuk mengubah tekanan
kontrol valve menjadi sinyal pneumatik serta mengirimkan sinyal pneumatik itu
Universitas Sumatera Utara
29 ke alat penerima seperti kontrol valve, kontroller, pressure gauge. Pokok utama
transmitter adalah udara yang bertekanan 20 Psi atau 1,4 Kgcm
2
, tekanan sinyal berkisar 3 Psi -15 Psi atau 0,2- 1,0 Kgcm
2
. Transmitter pneumatik ini dapat digunakan sampai jarak sekitar 200 meter.
2. Transmitter Elektrik Transmitter elektrik sama halnya seperti transmitter pneumatik. Transmitter
elektrik menghasilkan gejala elektrik 4 – 20 mA dan terdiri dari dua bagian pokok yaitu :
a. Bagian perasa Detektor. b. Bagian pengirim.
c. Komponen – Komponen Tranmitter Elektrik Transmitter elektrik sama halnya seperti transmitter pneumatik. Transmitter elektrik
juga terdiri dari dua bagian pokok yaitu : 1. Bagian perasa Detektor.
Bagian perasa Detektor berfungsi untuk mengubah sinyal proses ke dalam bentuk gerak-gerak mekanik.
2. Bagian pengirim Bagian pengirim dari Transmitter Pneumatik berfungsi untuk mengubah gerak-
gerak mekanik ke dalam bentuk sinyal Pneumatik.
Universitas Sumatera Utara
30 Unit Transmitter Elektrik dapat ditunjukkan pada Gambar 2.17 yang ada di bawah
ini.
Gambar 2.17 Transmitter Elektrik Unit transmitter, yang menggunakan sistem beam yang seimbangkan secara listrik,
mengubah pergeseran input torsi dalam signal arus 4 mA - 20 mA DC, yang sebanding dengan input yang dipakai. Transmitter akan beroperasi dengan receveir penangkap
yang memiliki impedansi muatan. Tidak ada penyesuaian muatan yang diperlukan.
2.5 Indicating display