Kerangka Pemikiran Pembinaan keagamaan

2.2 Kerangka Pemikiran

Kebijakan pemerintah mengenai gelandangan dan pengemis harus dituangkan dalam kebijakan yang tegas baik dalam formalitas legislasinya maupun dalam penerapannya. Larangan mengemis dan menggelandang di persimpangan dan di perkantoran misalnya harus ditindak lanjuti dengan konsisten. Razia dan pembinaan yang dilakukan kepada gelandangan akan menjadi sia-sia bila ketegasan menjalankan peraturan tidak dilakukan. Gelandangan dan pengemis akan kembali lagi mengemis dan menggelandang begitu selesai dirazia dan dibina. Untuk mengatasi persoalan gelandangan dan pengemis dalam meningkatkan fungsi sosialnya dalam keluarga maka dibutuhkanlah peranan dari pemerintah untuk membina kemandirian serta keberfungsian sosial keluarganya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan semestinya. Dari itu pemerintah Provinsi Sumatera Utara membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Balai Pungai Sejahtera Binjai sebagai wadah pelayanan dan pembinaan bagi gelandangan dan pengemis yang terjaring dalam razia yang dilakukan oleh Satpol PP dengan pembinaan dan pelayanan yang diberikan, diharapkan dapat meningkatkan kemandirian gelandanggan dan pengemis yang dibina, sehingga mereka dapat kembali menjalankan keberfungsian sosial keluarganya dengan baik. Universitas Sumatera Utara Bagan Kerangka Pemikiran Gelandangan Pengemis 1. Tidak berfungsi secara sosial 2. Tidak memiliki SDM yang memadai 3. Bergantung pada orang lain UPTD.Balai Pungai Sejahtera Binjai Tujuan yang ingin dicapai yaitu kemandirian keberfungsian sosial keluarga warga binaan Peranan Lembaga a. Pembinaan keagamaan b. Bimbingan sosial c. Bimbingan keterampilan d. Pelayanan konsultasi pribadi e. Pelayanan kesehatan

f. Kerjasama dengan instansi terkait

g. Pelayanan kebutuhan dasar Hasil yang diharapkan 1. Kemandirian sosial dan ekonomi 2. Berfungsinya peranan- peranan sosial dalam keluarga warga binaan Universitas Sumatera Utara 2.3 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2.3.1 Definisi Konsep Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik, kejadian, keadaan kelompok atau individu tertentu Singarimbun, 1981: 32. Dalam hal ini konsep penelitian bertujuan untuk merumuskan dan mendefinisikan istilah-istilah yang digunakan secara mendasar agar tercipta suatu persamaan persepsi dan menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian ini. Adapun yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Peranan adalah aspek yang dinamis dari kedudukan status apabila seseorang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya. 2. Keluarga merupakan sekelompok orang yang diikat oleh ikatan darah atau perkawinan yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak. 3. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga inti yaitu fungsi biologis, fungsi pemeliharaan, fungsi ekonomi, fungsi keagamaan, dan fungsi sosial. 4. Gelandangan adalah orang yang hidup tidak sesuai norma masyarakat, tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap. 5. Pengemis adalah orang yang mendapat penghasilan dengan cara meminta- minta di tempat umum dan mengharap belas kasihan orang lain. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel Singarimbun, 1981:33. Bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan penelitian di lapangan. Maka perlu operasionalisasi dari konsep-konsep yang digunakan untuk bertujuan menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya oleh orang lain. Dalam penelitian ini, peranan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pungai Sejahtera Binjai dalam peningkatan fungsi sosial keluarga warga binaan dapat diukur dari indikator sebagai berikut:

1. Peranan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pungai Sejahtera Binjai

a. Pembinaan keagamaan

Pembinaan keagamaan yang diberikan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam beribadah sesuai dengan agama yang dianut oleh WBS. Pembinaan keagamaan dilakukan melalui kegiatan-kegiatan agama yang rutin dilakukan oleh WBS eks Gepeng agar para WBS eks gepeng menjadi orang- orang yang taat beribadah sehingga mental yang dimiliki oleh mereka terbentuk dengan baik.

b. Bimbingan sosial

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Penguatan Keluarga terhadap Kesejahteraan Sosial Warga Binaan Yayasan SOS Desa Taruna Medan di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Baru Kabupaten Deli Serdang

1 96 170

Efektifitas Pelaksanaan Program Keterampilan Pertanian Bagi Warga Binaan Sosial Oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Pungai Sejahtera Binjai

0 16 131

Respon Warga Binaan Terhadap Program Kesejahteraan Di Hari Tua Oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Dharma Asih Binjai

0 26 98

Peranan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Uptd) Balai Pungai Sejahtera Binjai Dalam Meningkatkan Fungsi Sosial Keluarga Warga Binaan

1 71 120

Sistem Pendidikan dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Keterampilan dan Keahlian Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Nusa Putra Dinas Sosial Sumatera Utara

0 59 49

ASPIRASI WARGA BINAAN TERHADAP PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DI KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN BINJAI SELATAN BINJAI.

0 2 24

TANGGAPAAN WARGA BINAAN TERHADAP GAYA PACARAN MASA SEKARANG (STUDI PADA WARGA BINAAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL ANAK REMAJA JL. INDUSTRI-TANJUNG MORAWA).

1 2 27

BIMBINGAN MENTAL SPIRITUAL DALAM MEREHABILITASI WARGA BINAAN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS DINAS (UPTD) PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL TUNA SOSIAL DINAS SOSIAL PROVINSI LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 112

KINERJA PELAYANAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BALAI LATIHAN KERJA KOTA TANGERANG

0 0 223

KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BALAI LATIHAN KERJA (UPTD BLK) KOTA TANGERANG - FISIP Untirta Repository

0 0 155