Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri Hg Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
2.4. Mekanisme Keracunan Merkuri pada Tubuh Manusia
Merkuri memasuki tubuh dapat lewat udara, air, atau makanan yang terserap dalam jumlah yang bervariasi. Tubuh manusia tidak dapat mengolah bentuk-bentuk
merkuri monometil sehingga merkuri tersebut tinggal dalam tubuh relatif lama. Merkuri mengumpul dalam hati, ginjal, otak dan darah yang dapat menimbulkan
kesehatan akut dan kronis yang tergantung dari bentuk merkurinya. Mekanisme keracunan merkuri di dalam tubuh belum diketahui dengan jelas,
namun untuk daya racun merkur i antara lain: a. Kerusakan tubuh yang disebabkan oleh merkuri pada umumnya bersifat
permanen b. Masing-masing komponen merkuri mempunyai perbedaan karakteristik
yang berbeda seperti dalam daya racunnya, distribusi, akumulasi atau pengumpulan, dan waktu retensinya-penyimpanan-di dalam tubuh
c. Semua komponen merkuri dalam jumlah cukup, maka akan beracun terhadap tubuh
d. Merkuri dapat berpengaruh terhadap tubuh, karena dapat menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakan sel. Sifat-sifat membran dari dinding sel
akan rusak karena pengikatan dengan merkuri, sehingga aktivitas sel dapat terganggu
e. Transformasi biologi dapat terjadi pada lingkungan atau didalam tubuh, dimana komponen merkuri diubah menjadi bentuk lain Sunu, 2001.
Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri Hg Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
2.5. Toksisitas Merkuri
Pengaruh toksisitas merkuri pada manusia bergantung pada bentuk komposisi merkuri, rute masuknya ke dalam tubuh dan lamanya ekspose Darmono, 2001.
Toksisitas dari merkuri tergantung pada bentuk kimianya yaitu: murni elemen, anorganik, dan organik.
1. Bentuk murni Bentuk merkuri murni mudah menguap dan sangat beracun bila terhisap,
tetapi tidak beracun bila termakan. Bentuk murni ini diabsorpsi seluruhnya dalam paru-paru dan mudah sekali didistribusikan ke otak melalui darah yang dapat
menyebabkan gangguan pada sistem syaraf pusat. Gejala yang timbul pada keracunan uap Hg ini adalah pneumonia dan oedema paru, tremor, salivasi dan gingivitis.
2. Bentuk Merkuri Anorganik
Bentuk toksik dari Hg anorganik ini hanya dalam jumlah kecil didistribusikan pada otak. Gejala yang menonjol pada keracunan Hg anorganik adalah adanya rasa
sakit pada saluran pencernaan dan ginjal yang biasanya intoksikasi melalui makanan. 3.
Bentuk Merkuri Organik Yang paling toksik dan berbahaya pada bentuk organik ini adalah bentuk
alkil-merkuri yaitu metil-etil-merkuri. Kedua bentuk senyawa merkuri organik ini telah banyak digunakan dalam bidang pertanian untuk mencegah tumbuhnya jamur.
Alkil-merkuri ini biasanya diserap secara sempurna pada dinding saluran pencernaan dan terikat dalam sel darah merah. Kemudian bentuk ini didistribusikan ke dalam
sistem syaraf pusat yang menyebabkan kerusakan permanen. Alkil-merkuri biasanya
Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri Hg Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
terakumulasi dalam hati dan ginjal yang dikeluarkan melalui cairan empedu. Senyawa ini keluar dari tubuh sedikit demi sedikit melalui urine dan feses dengan
periode waktu paruh biological half life dalam waktu 70 hari. Gejala akan timbul beberapa hariminggu setelah memakan bahan toksik tersebut. Gejala yang terlihat
berupa gangguan saraf, yaitu ataksia, kelemahan, hiperestese peka, konvulsi, kebutaan, koma dan kematian Darmono, 1995.
Konsentrasi merkuri di udara biasanya rendah dan jarang menjadi sumber permasalahan. Tetapi, ketika memasuki perairan, proses-proses biologi mengubahnya
ke bentuknya yang sangat racun. Dalam perairan dan sedimennya, aktivitas bakteri mengubah merkuri menjadi bentuk organiknya, methylmercury, CH3Hg. Kondisi
asam dan kadar ozon yang meningkat diyakini mendorong proses perubahan itu. Sekali berada dalam tubuh, methylmercury sangat lambat tercuci.
Studi-studi menunjukkan bahwa embrio atau jabang bayi dan anak-anak yang masih kecil adalah yang paling sensitif terhadap keracunan merkuri dibanding
manusia dewasa. Methylmercury bahkan dapat beredar hingga ke plasenta dan berakumulasi di otak calon bayi. Kadarnya ditemukan pula di air susu ibu. Pada
wanita hamil gejala-gejala mungkin tidak akan dirasakan, tetapi sebaliknya, dengan potensi yang akan diderita bayinya. Risikonya anak-anak dilahirkan akan mengalami
cacat tubuh yang sifatnya tanpa kaki, tanpa tangan atau bentuk kepala tidak beraturan. Pada embrio atau jabang bayi dan anak-anak kecil, methylmercury terbukti mencegah
perkembangan normal sistem saraf dan menyebabkan luka pada otak. Kadar
Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri Hg Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
kontaminasi yang rendah mungkin belum akan terlihat sampai ketika kemampuan motor dan verbal sang anak tiba-tiba saja menjadi tertunda atau abnormal. Metil
merkuri makin berbahaya pada ibu hamil. Meski semua merkuri dapat menembus plasenta, namun metil merkuri diserap bayi 30 lebih tinggi daripada di darah
ibunya. Akibatnya bila tidak keguguran, bayi yang dilahirkan akan banyak masalah. Keseimbangan terganggu, terlambat gerak motoriknya, IQ rendah, cacat, dan
sebagainya Yana, 2008.
Keracunan akut yang disebabkan oleh logam merkuri umumnya terjadi pada pekerja-pekerja industri, pertambangan dan pertanian, yang menggunakan merkuri
sebagai bahan baku, katalis dan atau pembentuk amalgam atau pestisida Palar, 2004.
Keracunan akut timbul dari inhalasi dalam konsentrasi tinggi uap merkuri atau debu. Jika konsentrasi uap merkuri cukup tinggi, pajanan menimbulkan dada rasa
berat, nyeri dada, kesulitan bernafas, batuk. Pada ingesti menimbulkan gejala rasa logam, mual, nyeri abdomen, muntah, diare, nyeri kepala dan kadang albuminuria
Lubis, 2001 Keracunan akut yang ditimbulkan oleh logam merkuri dapat diketahui dengan
mengamati gejala-gejala berupa: a. Gejala reaksi yang timbul pada alat pencernaan seperti:
- Dalam rongga mulut timbul kelainan-kelainan seperti pembengkakan gusi yang terasa sakit, gigi mudah rapuh, keropos dan mudah terlepas
- Sembelit dan muntah-muntah
Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri Hg Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.
USU Repository © 2009
- Perasaan mual-mual pada lambung b. Gejala reaksi yang timbul pada jaringan saraf seperti:
- Tremor - Sukar konsentrasi dalam berpikir
- Gugup - Gangguan kejiwaan dan sering lelah
c. Gejala reaksi yang timbul pada kulit seperti: - Pada kulit yang tidak ditutupi seperti muka, lengan, kaki menjadi peka
terhadap matahari - Menimbulkan gelembung-gelembung yang mudah pecah
- Mudah terjadi infeksi pada kulit d. Pengeluaran air seni terus-menerus dapat menimbulkan gangguan terhadap
fungsi faal ginjal Daulay, 2005. Sedangkan pada keracunan kronis, jumlah merkuri yang masuk sangat sedikit
sekali sehingga tidak memperlihatkan pengaruh pada tubuh. Namun demikian masuknya merkuri ini berlangsung secara terus-menerus. Sehingga lama kelamaan,
jumlah merkuri yang masuk dan mengendap dalam tubuh menjadi sangat besar dan melebihi batas toleransi yang dimiliki tubuh sehingga gejala keracunan mulai terlihat
Palar, 2004. Konsentrasi Hg darah sekitar 10-20 mg biasanya belum menimbulkan gejala toksisitas, tetapi pada konsentrasi 50 sampai 100 mg akan
mulai menunjukkan gejala keracunan Idrus, 2009.
Nina Deviana : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Mahasiswa Mengenai Kosmetik Mengandung Merkuri Hg Di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2009, 2009.