1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, kesadaran mengenai peristiwa mendatang semakin bertambah dan akibatnya kebutuhan akan berbagai
peramalan semakin meningkat. Misalnya berbagai peramalan di bidang ekonomi, perdagangan, industri, lingkungan, dan sosial telah menghadirkan berbagai
macam hasil yang dapat digunakan oleh beragam pihak untuk mengambil keputusan. Contoh yang paling lazim tentunya adalah kecermatan dalam
peramalan cuaca yang dapat kita gunakan untuk mengambil beberapa keputusan seperti mempersiapkan kebutuhan di musim hujan yang diramalkan akan datang.
Sering kali dijumpai berbagai masalah yang bersifat musiman di sekitar kehidupan. Permasalahan tersebut bagi sebagian orang lantas hanya menjadi angin
lalu yang tidak diperhatikan. Padahal jika dicermati dan diteliti, pola musiman yang memiliki pola berulang-ulang tersebut dapat memberikan gambaran akan
kondisi masa depan sehingga dapat dibuat suatu perencanaan dan pengambilan keputusan yang baik berdasarkan peramalan yang dilakukan.
Dalam kegiatan organisasi, peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Organisasi akan
2
menentukan sasaran dan tujuan, kemudian berusaha menduga berdasarkan faktor- faktor lingkungan yang ada, lalu memilih tindakan yang diharapkan dapat
menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Hal ini menjadikan kebutuhan akan peramalan meningkat seiring dengan keinginan manajemen untuk
mengurangi ketergantungan terhadap hal- hal yang belum pasti pada beberapa bagian penting. Beberapa bagian tersebut di antaranya adalah penjadwalan sumber
daya yang tersedia, penyediaan sumber daya tambahan, dan penentuan sumber daya yang diinginkan. Mungkin terdapat banyak bagian lain yang memerlukan
peramalan, namun ketiga bagian di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan dalam suatu organisasi pada umumnya.
Bentuk-bentuk keperluan peramalan yang khas tersebut tentunya juga terdapat pada lingkup organisasi lembaga bimbingan belajar. Peramalan jumlah
pendaftaran siswa pada suatu lembaga bimbingan belajar tentunya akan dapat membantu menentukan penjadwalan kelas dan jam belajar penjadwalan sumber
daya, menentukan kapan diperlukannya pengajar tambahan dan buku mater i tambahan bagi siswa baru penyediaan sumber daya tambahan, serta penentuan
peralatan yang dibutuhkan di masa mendatang penentuan sumber daya yang diinginkan. Oleh karena itu, meramalkan jumlah pendaftaran siswa baru akan
sangat penting. Ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar tetap terjaga stabil dan kebutuhan siswa dapat terpenuhi.
Untuk meramalkan jumlah pendaftaran siswa baru pada periode yang akan datang, dapat digunakan analisis deret berkala time series. Metode peramalan ini
3
didasarkan atas konsep bahwa hasil observasi saat ini dipengaruhi oleh hasil observasi masa lalu dan hasil observasi yang akan datang dipengaruhi hasil
observasi saat ini. Namun karena jumlah pendaftaran siswa baru pada lembaga bimbingan belajar bersifat musiman, maka metode yang cocok untuk digunakan
adalah metode Seasonal ARIMA dan metode Dekomposisi. Metode Seasonal ARIMA merupakan bentuk khusus untuk data musiman
dari model ARIMA. Metode Seasonal ARIMA memiliki beberapa asumsi yang harus terpenuhi sehingga memiliki kekuatan dari pendekatan teori statistik.
Metode ini sendiri dapat diaplikasikan pada berbagai bidang diantaranya penelitian mengenai peramalan debit air sungai [1], peramalan jumlah penderita
demam berdarah [2], dan peramalan produksi air bersih [3]. Berbeda dengan metode Dekomposisi yang lebih sederhana, yakni dengan melakukan proses
pemisahan faktor musiman lalu menghitungnya secara terpisah untuk kemudian digunakan kembali dalam peramalan. Metode ini sering diterapkan pada bidang
marketing karena kemudahan prosesnya, beberapa diantaranyanya yakni pada peramalan daya beban listrik [4], analisis data runtun waktu Indeks Harga
Konsumen [5], dan analisis peramalan ekspor Indonesia [6]. Meskipun kebutuhan peramalan mengenai jumlah pendaftaran siswa baru
pada suatu lembaga bimbingan belajar termasuk dalam bidang marketing yang lebih sering menggunakan metode Dekomposisi, namun penerapan metode
Seasonal ARIMA dirasa perlu dipertimbangkan me ngingat keunggulannya secara statistik dibandingkan metode Dekomposisi. Berdasarkan uraian di atas maka
4
penulis membuat skripsi dengan judul “Analisis Peramalan Jumlah Pendaftaran Sis wa Baru Menggunakan Metode Seasonal ARIMA dan
Metode Dekomposisisi Studi Kas us Lembaga Bimbingan Belajar SSC Bintaro
”.
1.2 Perumusan Masalah