Kegiatan Pembagian Batang Bucking

menumbang 5 pohon. Dalam satu jam dapat menumbang 300 batang pohon. Jika waktu produktif kerja per hari adalah 8 jam, maka produktivitas rata-rata per harinya adalah 2.400 batang.

2. Kegiatan Pembagian Batang Bucking

Kegiatan pembagian batang merupakan bagian dari penebangan karena alat yang digunakan dalam kegiatan pembagian batang sama dengan alat yang digunakan dalam kegiatan penebangan, yaitu chainsaw. Dari hasil penelitian, kegiatan pembagian batang ada yang dilakukan sebelum pengupasan dan ada juga yang dilakukan setelah pengupasan. Pengupasan merupakan salah satu kegiatan dalam pemanenan yang dilakukan di hutan tanaman industri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara dengan tujuan membersihkan kayu dari kulit kayu. Karena dalam pembuatan kertas kulit kayu tidak dibutuhkan. Namun, kulit kayu dibiarkan di areal tebangan untuk kemudian dijadikan pupuk. Dalam kegiatan ini, tidak semua batang pohon yang berpotensi untuk diproduksi dalam satu batang pohon. Karena kayu yang berdiameter di bawah 5 cm tidak untuk dijadikan kayu produksi. Tetapi, kayu yang berdiameter di bawah 5 cm tersebut dikumpulkan dan kemudian dijual kepada masyarakat untuk dijadikan kayu bakar. Jadi, semua yang tidak dibawa ke pabrik-pabrik pembuatan kertas tetap dimanfaatkan oleh PT. Sumatera Riang Lestari. Gambar 2. Pembagian batang menjadi beberapa tual dengan chainsaw. Hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan di lapangan, terkhusus pada tahap pembagian batang, telah dilakukan beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti sebagai berikut: • Menggunakan stick tongkat sebagai ukuran dengan ukuran 250 cm, tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan pengukuran yang dapat menyebabkan perbedaan panjang potongan. • Pohon yang sudah ditebang harus dipotong semua, tujuannya adalah agar memaksimalkan nilai ekonomis kayu. • Pemotongan batang harus tegak lurus sumbu batang, tidak boleh miring melebihi 10 terhadap sumbu vertikal. Tujuannya adalah agar tidak terjadi perbedaan pengukuran. • Pemotongan dilakukan hingga ujung pohon hingga diameter minimal 5 cm, tujuannya adalah agar memaksimalkan kayu produksi. Tabel 2. Kegiatan pengerjaan pembagian batang di hutan tanaman industri. Panjang m Diameter m Jumlah Tual Panjang Tual m Volume Tual m 3 Pangkal Ujung 17,55 0,11 0,10 513 2,50 12,30 Keterangan : tual = potongan-potongan kayu yang siap diangkut. Penelitian ini menggunakan sampel pohon sebanyak 80 batang pohon. Dari Tabel 2 didapat banyak tual adalah 513 tual. Jadi, rata-rata dalam 1 satu batang pohon dapat dihasilkan 6 tual dengan ukuran yang berbeda-beda tiap tual. Tual merupakan potongan-potongan atau sortimen-sortimen kecil dari 1 satu batang pohon dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu 2,50 meter. Rata-rata diameter pangkal tual adalah sebesar 0,11 meter dan diameter ujungnya adalah 0,10 meter. Dari satu pohon, semakin ke ujung pohon diameter semakin kecil dan angka yang tertera dalam Tabel 2, kolom diameter, merupakan rata-rata dari keseluruhan pangkal tual dan ujung tual. Tabel 2, pada kolom volume merupakan jumlah dari keseluruhan volume tual, baik itu tual yang berdiameter besar maupun yang berdimeter kecil. Jadi, volume per tual dan diameter tual dapat selengkapnya dilihat pada lembar lampiran. Secara keseluruhan kegiatan pembagian batang ini dilakukan dengan menggunakan chainsaw merk STIHLL dan chainsaw merk NEW WEST ukuran kecil yang memiliki kapasitas tangki minyak 0,6 liter. Dari beberapa sampel yang diambil didapat bahwa untuk memotong satu batang pohon 1 batang pohon = ± 6 tual menjadi satu tual diperlukan waktu selama 4,61 detik. Dalam satu menitnya dapat menghasilkan sebanyak 13 tual. Sehingga dalam satu jam dapat menghasilkan 780 tual yang telah dipotong. Jika digambarkan dalam harian yang produktif waktu kerja hanya 8 jam, maka dalam satu hari produktivitas rata-rata per hari adalah sebanyak 6.240 tual atau setara dengan 1.040 batang pohon.

3. Kegiatan Penumpukan Pre-Bunching

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Manfaat Pengembangan Program Desa Siaga Aktif di Kabupaten Langkat Tahun 2012

5 159 133

Isolasi dan Karakterisasi Fungi Endofit Pada Akar tanaman Akasia (Acacia sp) di PT Sumatera Riang Lestari Sei Kebaro Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara

8 106 49

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

3 24 73

RUP Kab Padang Lawas Utara 2013

0 0 1

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 9

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 4 6

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 1 19