Kegiatan Penebangan Felling Kegiatan Pembagian Batang Bucking Kegiatan Penumpukan Pre-Bunching

literatur-literatur yang ada dan wawancara langsung dengan karyawan, yang meliputi data luas areal hutan ha, data keadaan umum lokasi penelitian, potensi hutan, dan data produksi PT. Sumatera Riang Lestari serta data biaya-biaya yang digunakan dalam pemanenan.

2. Analisis Data di Lapangan

A. Kegiatan Penebangan Felling

Metode yang digunakan adalah metode non-stop, yaitu dengan menggunakan 2 buah stopwatch. Analisis waktu kerja pada kegiatan penebangan didasarkan dari penggunaan waktu untuk setiap jenis tahapan kerja dalam penebangan, yaitu sebagai berikut : • Waktu persiapan, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan alat tebang, memeriksa dan mengisi kembali bahan bakar, memeriksa olipelumas dan mengisi kembali jika kurang. Kemudian membersihkan atau menghilangkan rintangan sekitar batang pohon yang akan ditebang. • Waktu penentuan arah rebah, yaitu waktu yang dipakai untuk menentukan arah rebah. Waktu ini akan bervariasi untuk setiap pohon. Karena posisi dari pohon, seperti kecondongan tajuk, kemiringan batang pohon, dan faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan batang pohon. • Waktu tebang pohon, yaitu waktu yang dipakai oleh chainsawer untuk menumbangkan satu pohon.

B. Kegiatan Pembagian Batang Bucking

Analisis waktu kerja pada kegiatan pembagian batang juga berdasarkan dari penggunaan waktu untuk setiap jenis tahapan kerja untuk membagi batang menjadi beberapa sortimen kayu menurut Gautama 2008, yaitu sebagai berikut: • Waktu potong sortimen, yaitu waktu yang dipakai untuk membagi pohon. • Waktu perjalanan dari batang kebatang berikutnya, yaitu waktu dipakai oleh chainsawer untuk berpindah dari sortimen yang satu kesortimen yang berikutnya untuk dipotong. • Waktu hilang adalah waktu hilang yang terjadi selama pembagian batang berlangsung, waktu hilang dari setiap rangkaian kegiatan pembagian batang tersebut berlangsung.

C. Kegiatan Penumpukan Pre-Bunching

Penumpukan merupakan kegiatan yang dilakukan setelah pohon ditumbang. Pre-Bunching dilakukan untuk menumpukkan kayu tumbangan menjadi tumpukan yang rapi agar memudahkan kegiatan berikutnya, yaitu pengupasan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penumpukan adalah sebagai berikut: • Tumpukan kayu jangan terlalu tinggi agar pengupasan dengan debarker tidak mendapat kesulitan. • Tumpukan diletakkan di areal yang mudah dijangkau oleh alat debarker untuk mengupas.

D. Kegiatan Pengupasan Debarking

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Manfaat Pengembangan Program Desa Siaga Aktif di Kabupaten Langkat Tahun 2012

5 159 133

Isolasi dan Karakterisasi Fungi Endofit Pada Akar tanaman Akasia (Acacia sp) di PT Sumatera Riang Lestari Sei Kebaro Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara

8 106 49

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

3 24 73

RUP Kab Padang Lawas Utara 2013

0 0 1

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 9

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 4 6

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 0 2

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

0 1 19