Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Pada Perusahaan PT Prudential Life Assurance Medan
SKRIPSI
Pengakuan Pendapatan Premi dan
Beban Klaim Pada Perusahaan
Asuransi PT. Prudential Life
Assurance Medan
Oleh:
Eri Nixon Tumanggor
070522086
Program Studi Strata - 1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “ Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Pada Perusahaan PT Prudential Life Assurance Medan” adalah benar hasil karya penulis. Judul yang di maksud belum pernah dibuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks Penulisan Skripsi Level Program S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, penulis bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Program S-1 Ekstensi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Medan, ……..…………2011 Penulis
(Eri Nixon Tumanggor) NIM : 070522086
(3)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Pengakuan Pendapatan dan Beban yang diterapkan PT Prudential Life Assurance sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang menggunakan data primer seperti hasil wawancara dengan pihak asuransi dan data sekunder seperti Struktur Organisasi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pendapatan dan beban.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisa yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan menggunakan akrual basis. Berdasarkan hasil penelitian ini pengakuan pendapatan dan beban yang diterapkan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
(4)
ABSTRACT
Purpose of this study was determine whether the recognition of revenues and expenses implementation by PT. Prudential Life Assurance are ini accordance with Statement Financial Accounting Standards. Descriptive type of research conducted using primary data like the results of interviews with the assurance and secondary such as organizational structure and documents relating to revenue and expenses.
Data collection techniques used were descriptive. The result showed that recognition of revenue and expenses at PT Prudential Life Assurance using the accrual basis. Based on the results of this study the recognition of revenue and expenses at the assurance was appropriate and the procedure is applied according to the Statement of Financial Accounting Standards.
(5)
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Dalam kesempatan ini penulis dengan segenap ketulusan hati ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Salbiah, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Sambas Ade Kusuma SE, M.Si, Ak dan Ibu Dra. Naleni Indra, MM, Ak selaku dosen pembanding pada skripsi ini.
5. Seluruh staff pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(6)
Kepada Ayahanda Alm. Hotasi Tumanggor yang selama hidupnya sudah membimbing Penulis, dan kepada Ibunda tercinta Roliana Hasugian, atas kasih saying, doa dan semangat yang selalu diberikan sehingga memampukan Penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Juga kepada kakak dan abang yang kusayangi, atas doa dan dukungan semangat yang telah diberikan, dan kepada seluruh keluarga yang lainnya. Serta kepada Sahabat-sahabat terbaik Penulis, Piter, Ade, dan Yogi dan semua teman-teman se-stambuk khususnya di Akuntansi '07 yang selalu mendukung penulis.
6. Pimpinan PT. Prudential Life Assurance Medan, beserta seluruh Manager khususnya Ko Devid, yang telah membantu penulis dalam pengadaan data dan informasi yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.
Penulis tidak dapat membalas segala kebaikan yang penulis terima, kiranya Tuhan Yang Maha Esa yang akan memberikan berkat dan karuniaNya kepada kita semua.
Medan, September 2011 Penulis,
(Eri Nixon Tumanggor) NIM : 070522086
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ……….. i
ABSTRAK ……… ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ………... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6
1. Pengertian Asuransi ... 6
2. Fungsi dan Manfaat Asuransi ... 7
3. Jenis Asuransi ... 8
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ……… 9
C. Kerangka Konseptual ……….. 10
D. Pengertian Pendapatan dan Beban……….. 11
1. Pendapatan ... 11
(8)
b. Sumber dan Jenis Pendapatan ... 12
c. Pengakuan dan Penentuan Pendapatan ... 14
2. Beban ... 15
a. Pengertian Beban ... 15
b. Jenis-jenis Beban ... 16
c. Pengakuan dan penentuan beban ... 17
E. Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No. 36 ... 21
1. Pengertian Pendapatan dan Beban ... 21
a. Pengertian Pendapatan ………... 21
b. Pengertian Beban ... 22
2. Pengakuan Pendapatan dan Beban ... 22
a. Pengakuan Pendapatan ... 22
b. Pengakuan Beban ... 23
F. Penentuan Laba Menurut PSAK No. 36 ……….. 23
1. Pengertian Laba ………... 23
2. Penentuan Laba ………... 24
3. Konsep Laba dan Rugi ……… 25
4. Laporan Laba dan Rugi Menurut PSAK No.36………… 25
BAB III: METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
B. Sumber Data ...……... 29
(9)
D. Metode Analisis Data ... ……... 30
E. Jadwal Penelitian ……….. 30
BAB IV: ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... …….. 31
1. Sejarah Singkat Perusahaan ……… 31
a. Misi PT. Prudential Life Assurance ... 33
b. Motto Perusahaan ………. 33
c. Empat Pilar Misi ... 33
2. Jenis-Jenis Produk Perusahaan ……… 36
a. Asuransi Tambahan ……….. 46
3. Jenis- Jenis Penyakit Kritis ………. 51
B. Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 54
C. Kebijakan Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan ... 56
1. Pengakuan Pendapatan ... 56
2. Pengakuan Beban ... 66
D. Catatan Hasil Laporan Keuangan Perusahaan ....…………. 69
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian ……… 29
Tabel 4.1 : 10 Besar Asuransi Jiwa Berdasarkan Premi Netto……… 34
Tabel 4.2 : Biaya- biaya pada PIA ………. 58
Tabel 4.3 : Enam Macam Pilihan dana PAA ………. 59
Tabel 4.4 : Perbandingan Bank dengan PAA ……… 60
Tabel 4.5 : Alokasi Premi PAA ………. 61
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Hal
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 10
(12)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Pengakuan Pendapatan dan Beban yang diterapkan PT Prudential Life Assurance sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang menggunakan data primer seperti hasil wawancara dengan pihak asuransi dan data sekunder seperti Struktur Organisasi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pendapatan dan beban.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisa yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan menggunakan akrual basis. Berdasarkan hasil penelitian ini pengakuan pendapatan dan beban yang diterapkan sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
(13)
ABSTRACT
Purpose of this study was determine whether the recognition of revenues and expenses implementation by PT. Prudential Life Assurance are ini accordance with Statement Financial Accounting Standards. Descriptive type of research conducted using primary data like the results of interviews with the assurance and secondary such as organizational structure and documents relating to revenue and expenses.
Data collection techniques used were descriptive. The result showed that recognition of revenue and expenses at PT Prudential Life Assurance using the accrual basis. Based on the results of this study the recognition of revenue and expenses at the assurance was appropriate and the procedure is applied according to the Statement of Financial Accounting Standards.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Asuransi merupakan sarana keuangan dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi risiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Walaupun banyak metode untuk menangani risiko, namun asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan.
Dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian menyebutkan bahwa perusahaan asuransi jiwa adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau matinya seseorang yang dipertanggungkan.
Perbedaan yang esensial antara asuransi jiwa dan asuransi lainnya yang dirancang terutama untuk melindungi terhadap suatu peril (bencana/musibah) tertentu adalah, bahwa asuransi jiwa mempunyai fungsi tambahan, yaitu fungsi akumulasi (tabungan), kecuali asuransi jiwa berjangka (term insurance). Sebagian premi yang telah dibayarkan untuk asuransi jiwa oleh tertanggung merupakan suatu akumulasi pembayaran yang pada akhirnya akan merupakan dana investasi yang akan diserahkan oleh pihak penanggung kepada pihak tertanggung. Jadi, peranan ganda dari asuransi jiwa adalah perlindungan dan investasi atau tabungan.
(15)
Untuk melihat seberapa besar kemajuan dan keberhasilan yang telah dicapai oleh perusahaan asuransi jiwa, sebagai jawaban dalam menyikapi berbagai tantangan dari berbagai kondisi yang berkembang sangat dinamis di lingkungan luar. Secara mendasar dapat kita lihat dari kemampuan perusahaan tersebut menciptakan laba dalam suatu periode tertentu. Penciptaan laba usaha harus dengan suatu teknik pengukuran yang tepat dan rasional, karena laba tersebut merupakan informasi yang penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan, baik pihak internal, maupun pihak eksternal perusahaan.
Secara umum, laba merupakan selisih antara keseluruhan pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan kata lain, pendapatan dan beban merupakan unsur penting dalam menyajikan informasi laporan laba rugi. Oleh sebab itu diperlukan adanya pengakuan yang tepat dalam unsur pendapatan dan beban.
Dalam menentukan pengakuan pendapatan dan beban sering menjadi masalah. Pengakuan dilakukan dengan mencatat dan mencantumkan pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi. Pengakuan perlu dilakukan pada saat yang tepat atas suatu kejadian ekonomi yang menghasilkan pendapatan dan beban. Bila pendapatan maupun beban yang diakui tidak sama dengan yang seharusnya, maka informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi menjadi tidak tepat dan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh para pemakainya.
Adapun perusahaan asuransi jiwa yang menjadi objek penelitian penulis adalah kantor cabang PT. Prudential Life Assurance, Jl. Hayam Wuruk Medan. Perusahaan ini merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa suatu
(16)
pertanggungan jiwa bagi masyarakat. PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, London, Inggris dan di Asia Prudential Indonesia menginduk pada regional Prudential Corporation Asia (PCA), yang berkedudukan di Hongkong. Prudential merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi jiwa yang timbul sebagai akibat dari suatu peristiwa yang pasti yaitu meninggal dunia. Produk unggulan dari perusahaan ini adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Produk asuransi jiwa yaitu dengan Prulink Assurance Account (PAA), dan produk dari asuransi kesehatan yaitu Pru Major Medical, Pru Hospital Care. Selain itu juga ada beberapa produk asuransi tambahan yang ditawarkan yaitu Pruterm, Pruwaiver, Pru Personal Accident Death, Pru Personal Accident Death and Disablement.
Jasa yang diberikan adalah kesediaan menanggung risiko yang diderita oleh orang lain dan investasi yang bisa diambil suatu saat bila polis sudah berjalan 1 (satu) tahun. Produk perusahaan ini adalah dengan menjual kepada masyarakat yang dinyatakan dalam bentuk polis.
Kebijakan akuntansi perusahaan tentang pengakuan pendapatan adalah mengakui dan mencatat pendapatan premi sejak berlakunya polis. Pendapatan premi asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun diakui sebagai pendapatan premi tangguhan dan diamortisasi sesuai dengan periode berlakunya polis asuransi. Sedangkan untuk pengakuan beban klaim sehubungan dengan terjadinya kerugian terhadap objek asuransi yang dipertanggungkan meliputi klaim yang telah disetujui (approved claims), klaim yang masih dalam proses (outstanding claims), klaim yang terjadi namum belum dilaporkan (Incurred-But-Not Reported), dan beban
(17)
penyesuaian klaim (claim settlement expenses) sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut. Perubahan jumlah estimasi kewajiban klaim diakui pada periode terjadinya perubahan, dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laporan laba rugi sehingga dapat diketahui bahwa proses akuntansi untuk perusahaan asuransi cukup. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik membahas hal tersebut melalui suatu penelitian yang dilakukan di PT. Prudential Life Assurance medan untuk mengetahui kebijakan akuntansi perusahaan dalam hal pengakuan pendapatan premi dan beban klaim dan menuangkannya dalam judul “Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Pada Perusahaan Asuransi PT. Prudential Life Assurance Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah kebijakan akuntansi mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan PSAK No. 36 tentang akuntansi asuransi jiwa?
C. Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang telah dibuat penulis maka batasan yang diambil yaitu membahas produk yang dimiliki perusahaan serta pengakuan pendapatan dan pengakuan beban pada PT. Prudential Life Assurance Medan.
(18)
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui apakah prosedur akuntansi dalam pengakuan pendapatan premi dan beban klaim perusahaan telah sesuai dengan PSAK No. 36.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, penulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan menganalisa dan mengevaluasi kebijakan akuntansi perusahaan serta menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim asuransi.
2. Bagi perusahaan, menjadi bahan masukan dalam menentukan kebijakan akuntansi khususnya pencatatan dan pengakuan pendapatan premi dan beban klaim.
3. Bagi peneliti , penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan bahan perbandingan bagi penelitian yang sejenis.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Asuransi
Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip Darmawi (2000 : 4) adalah: Perjanjian antara dua pihak atau lebih yang pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungjawabkan.
Menurut William dan Heins yang dikutip oleh Djojosoedarso (2003 : 74) mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu :
Asuransi adalah suatu pengamanan terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung, Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial.
Sedangkan pengertian asuransi jiwa menurut Salim (2003:25), adalah “asuransi yang bertujuan untuk menanggung orang terhadap kerugian finansial yang tidak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu cepat atau terlalu lama”
(20)
Dari pengertian di atas, bahwa asuransi mempunyai sifat untuk mengurangi risiko besar akibat suatu peristiwa yang dialami seseorang, Manfaat dari asuransi adalah Rasa aman dan perlindungan dengan memiliki polis asuransi, maka tertanggung akan terhindar dari kerugian – kerugian yang mungkin timbul.
Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Semakin besar kemungkinan terjadinya suatu kerugian dan semakin besar kerugian yang mungkin ditimbulkannya makin besar pula premi yang harus dibayarkan. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
2. Fungsi dan Manfaat Asuransi
Ada tiga fungsi asuransi yaitu fungsi utama, fungsi tambahan dan fungsi-fungsi lainnya. Fungsi utama adalah untuk pengalihan resiko (risk transfer) dan sebagai wadah bersama (the common pool). Asuransi merupakan mekanisme pengalihan resiko dimana seseorang atau perusahaan dapat mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi asuransi dalam jumlah yang jauh lebih kecil daripada besarnya kerugian yang mungkin terjadi. Tanpa asuransi seseorang atau perushaan akan menghadapi banyak ketidakpastian apabila kerugian benar-benar terjadi.
Asuransi dapat menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Manfaat lain dari asuransi adalah salah satu bentuk tabungan, misalnya asuransi pensiun, asuransi pendidikan anak, dan lain – lain. Polis asuransi itu pada umumnya berjangka
(21)
panjang dan jika tertanggung membatalkannya, maka uang akan dikembalikan dengan dipotong dengan penalti.
Kemampuan seseorang untuk mencari penghasilan atau bekerja akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Ketika seseorang sudah tidak mampu lagi bekerja dan memperoleh penghasilan, ia butuh memiliki suatu jaminan finansial untuk menghadapi situasi seperti ini dalam kehidupannya.
Dan ketika orang menderita cacat, misalnya akibat suatu kecelakaan, kondisi ini membuat dia tidak dapat lagi melakukan kegiatan sehari-hari seperti ketika ia sehat, seperti bekerja dan memiliki penghasilan. Dengan memiliki asuransi, orang tersebut dapat terus menjalankan kehidupannya karena ia akan menerima manfaat asuransi yang dimilikinya untuk menggantikan penghasilan yang sudah tidak dapat lagi ia peroleh lantaran cacat yang dideritanya.
3. Jenis Asuransi
Seperti yang kita ketahui hingga saat ini, asuransi memiliki beberapa jenis penggolongan asuransi berdasarkan atas aspek usahanya, yaitu:
a. Asuransi Harta (Property Insurance)
Asuransi ini mengcover atau melindungi semua hak memiliki yang berupa harta benda.
b. Asuransi Tanggungan Gugat (Liability Insurance)
Asuransi yang mengcover atau melindungi akibat kerugian yang timbul dari pihak ketiga.
(22)
c. Asuransi Jiwa (Life Insurance)
Asuransi yang mengcover atau melindungi tertanggung akibat dari hal-hal yang tidak diinginkan atau kejadian yang timbul akibat kemampuan tertanggung.
d. Asuransi Kerugian (General Insurance)
Asuransi yang mengcover atau melindungi dari setiap risiko – risiko yang timbul akibat dari kehilangan manfaat, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Johanes A.P. Hutajulu(2004) Penelitian terdahulu yang menjadi contoh untuk penulisan skripsi ini yaitu “Penerapan PSAK No. 36 dalam Penentuan Laba dan Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada PT. Asuransi Jiwasraya Medan. Hasil penelitiannya yaitu PT. Asuransi Jiwasraya Medan dalam pengakuan pendapatan dan beban tidak sesuai dengan PSAK No. 36 yang mana pengakuan beban diakui pada saat realisasinya. Perusahaan telah menetapkan metode penandingan (matching method) dalam penentuan laba dan itu sesuai dengan PSAK NO. 36.
Perbedaan penelitian Johanes dengan penulis adalah Johanes meneliti bagaimana pengakuan pendapatan dan beban perusahaan dalam penentuan laba, sedangkan penulis meneliti bagaimana pengakuan premi dan beban Klaim PT. Prudential Life Assurance serta apakah pengakuan pendapatan dan beban tersebut sudah sesuai dengan PSAK No. 36.
(23)
C. Kerangka Konseptual
Untuk mengetahui gambaran yang jelas bagaimana hubungan antara variabel–variabel yang ada dalam penelitian ini, dan berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukan sebelumnya maka dibuatlah suatu rangka konseptual seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Polis Asuransi Diterbitkan
Pendapatan Premi Beban Klaim
Kebijakan Akuntansi Perusahaan
PSAK No. 36 Tentang Akuntansi Jiwa
Data Penelitian Standar Penelitian
Pengakuan Pendapatan Dan Beban Klaim Sesuai
(24)
Penulis melihat polis asuransi jiwa yang telah terbit. Setelah polis diterbitkan berarti sudah muncul kewajiban bagi tertanggung untuk membayar premi asuransinya, sedangkan dari sisi perusahaan berarti sudah muncul piutang premi. Jadi pendapatan premi ditinjau dari kebijakan akuntansi perusahaan yang merupakan data penelitian dan dibandingkan dengan PSAK No. 36 tentang akuntansi asuransi jiwa yang merupakan standar penelitian.
Untuk proses klaim dimulai dari tertanggung mengajukan tuntutan klaim atas jiwa tertanggung. Ketika peristiwa ini terjadi berarti beban klaim terjadi. Dari sinilah dilihat bagaimana pengakuan beban klaim berdasarkan kebijakan akuntansi perusahaan dan dibandingkan dengan PSAK No. 36 tentang akuntansi asuransi jiwa.
D. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI : 2007 : 23.2) “pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Definisi yang diberikan oleh IAI di atas menyatakan bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dan manfaat ekonomi yang diterima dan bukan berasal dari pinjaman atau pertambahan ekuitas. Pendapatan yang diperoleh akan mengakibatkan bertambah atau hutang berkurang yang pada akhirnya akan mengakibatkan kenaikan ekuitas pemilik.
(25)
Pengertian pendapatan menurut Smith (2004 : 123) diartikan sebagai : “Arus masuk aktiva atau penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban – kewajibannya (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau aktivitas – aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas”.
Menurut Ely Suhayati (2009 : 25), “pendapatan adalah kotor dalam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan, pelaksanaan jasa dari para langganan atau klien, penyerahan harta, peminjaman uang dan semua kegiatan usaha serba potensi yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan”.
Definisi pendapatan menurut Niswonger (1999 : 45) “ pendapatan adalah peningkatan ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada pembeli “.
b. Sumber dan Jenis Pendapatan
Dalam membahas masalah pendapatan, maka penulis beranggapan bahwa pengakuan pendapatan tidak akan terlepas dari sumber dan jenis pendapatan yang akan diperoleh. Pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu.
Bentuk-bentuk yang akan diterima perusahaan dapat bermacam-macam tergantung dari mana proses terjadinya pendapatan itu sendiri. Untuk pendapatan yang timbul dari proses penjualan barang dagangan dan penyerahan jasa, perusahaan dapat menerima imbalan berupa arus masuk bruto yang dapat berupa kas atau setara kas. Sedangkan pendapatan yang timbul dari pengakuan aktiva perusahaan oleh pihak
(26)
lain akan menimbulkan sejumlah pendapatan yang akan diperoleh perusahaan dalam bentuk
• Bunga: pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas, atau jumlah terhutang kepada perusahaan.
• Royalty: pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan, misal merek, paten, dan lain-lain.
• Deviden: distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber pendapatan dapat meliputi semua hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan. Kaitannya dengan operasi perusahaan, pada umumnya sumber pendapatan yang diperoleh perusahaan terdiri atas:
1). Pendapatan Operasional
Pendapatan ini timbul dari hasil kegiatan-kegiatan usaha normal perusahaan, baik dari hasil barang dagangan, maupun penyerahan jasa. Pendapatan ini dapat juga muncul dari kegiatan utama perusahaan lainnya yang menjadi tujuan utama perusahaan dan berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan bersangkutan. Pendapatan ini sifatnya normal sesuai dengan tujuan utama perusahaan dan terjadi berulang-ulang selama perusahaan melangsungkan kegiatannya. Adapun jenis pendapatan operasional untuk tiap-tiap perusahaan berbeda-beda. Jenis pendapatan yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh bidang usaha yang dijalankan oleh perusahaan bersangkutan.
(27)
2). Pendapatan non Operasional
Setiap pendapatan yang diperoleh dari sumber lain di luar kegiatan utama perusahaan digolongkan sebagai pendapatan non operasional, sering juga disebut dengan pendapatan lain-lain. Pendapatan ini diterima perusahaan tidak direncanakan sebelumnya. Besarnya jumlah pendapatan non operasional ini umumnya lebih kecil daripada pendapatan operasional perusahaan, namun dapat menambah besarnya laba yang akan diperolah perusahaan.
c. Pengakuan dan Penentuan Pendapatan
Pendapatan untuk suatu periode umumnya ditentukan tersendiri terlepas dari beban dengan menerapkan sistem pengakuan pendapatan. Prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat (1) di realisasi atau dapat di realisasi dan (2) dihasilkan. Pendapatan direalisasikan bila barang-barang atau jasa-jasa dipertukarkan untuk kas atau klaim atau kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.
Pengakuan terhadap pendapatan adalah suatu hal yang penting sebab pengakuan pendapatan berarti menerima nilai-nilai baru harta benda (asset) karena transaksi tukar menukar dan mencatat nilai-nilai baru ini dalam pembukuan. Pendapatan merupakan bagian dari penghasilan, maka pendapatan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
(28)
2. Beban
a. Pengertian Beban
Menurut Smith (2004 : 123) : “Beban adalah arus keluar atau pemakaian lain aktiva atau terjadinya kewajiban atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas – aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas”.
Menurut Mulyadi, biaya dapat didefinisikan dalam arti luas dan dalam arti yang sempit. Dalam arti luas, biaya yaitu, “ pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang sudah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”. Pengertian biaya dalam arti sempit yaitu, “pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari definisi biaya berikut ini :
Biaya adalah suatu nilai tukar, prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan atau aktiva lainnya pada saat ini atau pada masa yang akan datang Sementara itu beban didefinisikan sebagai berikut :
Beban adalah pengurangan aktiva netto akibat digunakannya jasa-jasa ekonomis untuk menciptakan pendapatan atau karena pengenaan pajak oleh badan-badan pemerintah. Beban di hitung menurut jumlah penggunaan aktiva dan pertambahan kewajiban yang berkaitan dengan produksi, pengiriman barang serta
(29)
pemberian jasa. Dalam arti yang terluas, beban mencakup semua biaya yang telah habis dipakai (expired) yang dapat dikurangkan dari pendapatan
Menurut Niswonger (1999 : 224) “ Beban (expense) dapat diartikan sebagai aktuva atau jasa yang digunakan dalam proses memperoleh pendaptan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan ekonomis untuk memperoleh pendapatan.
b. Jenis – Jenis Beban
Pengklasifikasian terhadap beban harus dilakukan secara tepat agar Laporan Laba Rugi perusahaan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami. Secara umum beban dapat digolongkan atas dua jenis , yaitu :
1. Beban Langsung, Merupakan beban yang secara langsung dikaitkan dengan pendapatan, dalam periode diakuinya pendapatan.Beban yang secara langsung yang berkaitan dengan penjualan produk, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Biaya bahan dan tenaga kerja untuk pabrikan, atau biaya untuk membeli persediaan yang dijual selama periode tersebutBeban penjualan, seperti komisi penjualan, gaji, sewa, dan biaya pengiriman.Beban garansi atas produk-produk yang dijual.
Beban yang secara langsung berkaitan dengan penjualan jasa, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Beban langsung awal adalah terkait langsung dengan transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. Biaya-biaya ini termasuk komisi, honorarium hukum, kompensasi tenaga penjualan di samping komisi. Beban langsung memiliki sebab akibat yang dapat diidentifikasikan atas penjualan jasa. Contoh : biaya perbaikan bagian dan tenaga kerja jasa termasuk sebagai kontrak jasa.
(30)
2. Beban Tidak Langsung
Merupakan beban yang tidak berhubungan secara langsung dengan penjualan produk atau jasa, yang merupakan beban periode dan beban alokasi. Contohnya mencakup jenis tertentu dari beban iklan, kompensasi atas waktu yag tersita dalam mengnegosiasikan transaksi yang tidak disempurnakan, beban administrrasi umum, beban penyusutan, dan beban amortisasi.
c. Pengakuan dan Penentuan Beban
Suatu perkiraan yang memenuhi definisi untuk diadakan pengakuan (recognition) kalau pertama, ada kemungkinan bahwa menfaat ekonomi yang berkaitan dengan perkiraan tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan dan Kedua, Perkiraan tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Dengan merujuk pada definisi di atas maka beban dapat dan juga harus diakui di dalam hubungannya dengan penyajian laporan keuangan yang benar dan lengkap.
Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva.
Beban merupakan faktor pengurang pendapatan dalam menentukan laba oleh karena itu beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut penandingan biaya dengan pendapatan ini melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lainnya yang sama misalnya, berbagai
(31)
komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan diakui pada saat yang sama dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang.
Penegasan mengenai beban dapat dilihat dari konsep dasar yang dikemukakan oleh Eldon S. Hendriksen (Tahun 2000 : 182), Beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau digunakan dalam proses memperoleh pendapatan. Saat atau pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan di dalam laporan keuangan. Pelaporan beban dapat terjadi bersamaam dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa, atau boleh dilakukan sesudah kegiatan, atau dalam keadaan yang tidak biasa, boleh mendahului kegiatan itu.
Laba rugi dapat ditentukan dengan menandingkan antara pendapatan yang diterima dengan beban yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan yang dimaksud. Pengertian penandingan yaitu proses pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan atas dasar hubungan sebab akibat. Dengan demikian, hubungan antara pendapatan dengan beban/biaya mempunyai hubungan yang sangat erat dalam penentuan laba.
(32)
DAN DEINES COMPANY
PERHITUNGAN LABA RUGI (Step single) Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 1993
Penjualan Bersih 10.000 Pendapatan Dividen 3.000
Harga Pokok Penjualan 2.500 Beban Penjualan 2.000 Beban Administrasi 500 Beban Bunga 500 Beban Pajak Penghasilan 1.000
Laba 12.500
Sumber : Donald E. Kieso and Jerry J. Weygandt, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketujuh. Jilid Satu, alih Bahasa Herman Wibowo, Binarupa Aksara, Jakarta 1995, Hal. 18
(33)
DAN DEINES COMPANY PERHITUNGAN LABA RUGI
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 1993
Penjualan Bersih 10.000
Laba Kotor 12.500
Beban Penjualan 2.000
Laba Operasi 10.000
Laba Kotor 14.000
Laba Sebelum Pajak 13.500
Laba Bersih 12.500
Sumber : Donald E. Kieso and Jerry J. Weygandt, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketujuh. Jilid Satu, alih Bahasa Herman Wibowo, Binarupa Aksara, Jakarta 1995, Hal. 1
(34)
E. Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No. 36 1. Pengertian Pendapatan dan Beban
a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan yang biasanya diperoleh oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu tergantung kepada jenis usaha yang dikelola oleh perusahaan tersebut. PSAK No. 36 mengenai standar akuntansi untuk asuransi jiwa, menyebutkan ada tiga jenis pendapatan yang diterima oleh perusahaan asuransi jiwa, yaitu :
• Pendapatan Premi, yang terdiri dari : a. Premi kontrak jangka pendek b. Premi kontrak jangka panjang • Pendapatan Investasi
• Pendapatan Lain-lain
Pendapatan premi disajikan sedemikian rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto, premi asuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Premi bruto, adalah premi yang diperoleh dari pemegang polis
Premi reasuransi adalah bagian premi bruto yang menjadi hak reasuradur
berdasarkan perjanjian
Pendapatan Lain-Lain yang diterima perusahaan adalah pendapatan yang
(35)
Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.
b. Pengertian Beban
Beban yang ada pada perusahaan asuransi jiwa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Beban Klaim, yang terdiri dari : • Klaim dan Manfaat Asuransi • Klaim Reasuransi
2) Beban Akuisisi 3) Beban Operasional 4) Beban Lain-lain.
2. Pengakuan Pendapatan dan Pengakuan Beban a. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan yang diperoleh perusahaan asuransi jiwa adalah : pendapatan premi kontrak jangka panjang. Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK (2007 : 36.18) menyatakan bahwa, “ Nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang dibayar kepada pemegang polis atau wakilnya dikurangi nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis diakui pada saat pendapatan premi diakui.”
(36)
Pengakuan dari pendapatan yang diperoleh menurut PSAK No. 36 bergantung pada komponen atau elemen yang membentuk masing-masing dari pendapatan-pendapatan tersebut. Secara umum pengakuan pendapatan-pendapatan premi adalah pada saat pencatatannya, yaitu pada saat polis diterbitkan (accrual basic) yang diharapkan, mortalitas, morbiditas, terminasi, dan beban-beban yang ditetapkan pada saat kontrak asuransi dibuat.
b. Pengakuan Beban
Pengakuan beban klaim seperti di ungkap dalam PSAK No.36 menganut dasar akrual (accrual basis). Namun secara khusus mempunyai perbedaan dalam kriteria atas setiap komponen atau elemen yang membentuk akumulasi total beban, yaitu :
1. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum di laporkan, ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut.
2. Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim.
F. Penentuan Laba Menurut PSAK NO.36 1. Pengertian Laba
Seperti yang diisyaratkan dalam PSAK No. 36. Laba perusahaan asuransi mempunyai konsep yang sama seperti konsep laba secara umum. Laba diartikan sebagai selisih bersih (positif) antara keseluruhan pendapatan dengan beban yang
(37)
timbul dari aktivitas perusahaan ataupun kerugian yang diakibatkan kegiatan perusahaan yang lain.
Jadi laba perusahaan asuransi jiwa adalah selisih positif total pendapatan dari pendapatan premi, pendapatan investasi, dan pendapatan lain-lain, dengan beban klaim dan beban akuisisi.
2. Penentuan Laba
Laba pada perusahaan asuransi jiwa ditentukan sama dengan konsep laba pada perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur lainnya. PSAK No. 36 menyebutkan penentuan laba asuransi jiwa untuk suatu periode tertentu harus mengungkapkan unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pendapatan yang terdiri dari: - Pendapatan Premi
- Hasil Investasi
- Pendapatan Lain-Lain b. Beban yang terdiri dari :
- Beban Klaim - Beban Akuisisi - Beban Operasional - Beban Lain-Lain
(38)
3. Konsep Laba Rugi
Konsep Laba rugi yang dianut dan dipakai perusahaan asuransi jiwa menggunakan salah satu dari dua konsep Laba Rugi yang berlaku umum. Konsep laba rugi yang dipakai menurut PSAK No. 36 adalah konsep yang tidak memasukkan pos-pos yang luar biasa. Menurut konsep ini, laporan laba rugi, yang disusun setiap periode akuntansi harus berisikan data yang terjadi dalam keadaan normal dengan tidak dipengaruhi oleh keadaan atau kejadian yang luar biasa. Dengan demikian data yang termasuk dalam laporan laba rugi hanyalah yang berasal dari :
i. Hasil yang berasal dari hasil operasi utama dan hasil non operasi utama. ii. Beban yang terdiri dari beban operasi utama dan beban non operasi utama.
4. Laporan Laba Rugi Menurut PSAK No. 36
Komponen-komponen laba rugi perusahaan asuransi jiwa diperinci sebagai berikut :
1. Pendapatan
a. Pendapatan Premi 1) Premi Bruto
2) Dikurangi Premi Reasuransi
3) Dikurangi (ditambah) kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan premi
b. Hasil Investasi c. Imbalan Jasa DPLK d. Pendapatan Lain-Lain
(39)
2. Beban
a) Klaim dan Manfaat
b) Dikurangi Klaim Reasuransi
c) Ditambah (dikurangi) kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim.
d) Amortisasi Biaya Akuisisi ditangguhkan e) Pemasaran
f) Umum dan Administrasi g) Beban Lain-lain
Penyajian seperti di atas yang diungkapkan dalam PSAK N0. 36 dilakukan dengan cara perincian atas semua unsur pendapatan dan keuntungan yang diidentifikasikan sebagai pos-pos operasi dijadikan satu kelompok, pada bagian pertama perhitungan laba rugi. Laba rugi dihitung dengan cara mengurangkan total pendapatan dengan total beban. Konsep penyajian laba rugi ini adalah sama dengan penyajian laba rugi dengan memakai metode “Single Step”.
Berikut merupakan contoh Laporan Laba Rugi untuk perusahaan asuransi jiwa yang lazim digunakan :
(40)
PT. ASURANSI JIWA ABC LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2001 dan 2002
2002 2001 PENDAPATAN
Pendapatan Premi
Premi Bruto XX XX
Dikurangi : Premi Reasuransi (XX) (XX) Dikurangi (Ditambah) : Kenaikan (Penurunan) Premi
Yang Belum merupakan
Pendapatan (XX) (XX)
Jumlah Pendapatan Premi XX XX
Hasil Investasi XX XX
Imbalan Jasa DPLK XX XX
Pendapatan Lain XX XX
Jumlah Pendapatan XX XX
BEBAN
Klaim dan Manfaat XX XX
Dikurangi : Klaim Reasuransi (XX) (XX)
Ditambah (dikurangi) : Kenaikan (penurunan) Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan dan
Estimasi Kewajiban Klaim XX XX Amortisasi Biaya Akuisisi Ditangguhkan XX XX
Pemasaran XX XX
Umum dan Administrasi XX XX
Laba (Rugi) Sebelum Pajak XX XX
Pajak Penghasilan XX XX
Laba Bersih Tahun Sekarang XX XX
(41)
Saldo Laba Akhir Tahun XX XX
(42)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Prudential Life Assurance Cabang Hayam Wuruk Medan. Di jalan Hayam Wuruk No. 44 Medan. Waktu penelitian mulai dari Bulan Mei sampai data-data selesai terkumpul dari perusahaan.
B. Sumber Data
Jenis data yang digunakan yaitu Data Sekunder, yaitu daya yang telah diolah yang ada di perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
C. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Teknik Wawancara, yaitu dengan melakukan komunikasi langsung
dengan pihak perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan bagian klaim, akuntansi, dan keuangan.
2. Teknik Observasi, yaitu dengan pengamatan langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pendapatan premi dan beban klaim. Dan juga Laporan Tahunan yang disusun oleh perusahaan yang bersangkutan.
(43)
D. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis deskritif, yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, menyusun, menginterpretasikan dan menganalisa data yang memberikan pemecahan dan gambaran yang jelas terhadap suatu permasalahan.
E. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian direncanakan sebagai berikut :
No Tahapan Penelitian Januari 2010
Februari 2010
Maret 2010
April 2011
Sept 2011 1 Pengajuan Judul
2 Penyelesaian Proposal 3 Pengumpulan data 4 Seminar Laporan
5 Penyelesaian Laporan
(44)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan/ Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan
Prudential Indonesia didirikan pada tahun 1995. Prudential Indonesia merupakan bagian dari Prudential plc, london, Inggris dan di Asia Prudential Indonesia menginduk pada kantor regional Prudential Corpoation Asia (PCA), yang berkedudukan di Hongkong. Dengan menggabungkan pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar dalam penjualan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) sejak pertama kali meluncurkan produk ini di tahun 1999. Sebagai pemimpin pasar, Prudential Indonesia selalu berusaha untuk menyediakan produk unit link yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan nasabahnya, dalam setiap tahap kehidupan, mulai dari usia kerja, pernikahan, kelahiran anak, hingga masa pensiun.
Fakta penting tentang Prudential Indonesia (berdasarkan data per 30 Juni 2007) : • Memiliki 6 kantor pemasaran, yaitu di Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Denpasar, dan Medan, dan 110 kantor keagenan (termasuk di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Batam, dan Medan)
(45)
• Didukung oleh lebih dari 40.000 jaringan tenaga pemasaran di seluruh Indonesia.
• Melayani lebih dari 350.000 nasabah
Berkat kepercayaan dan dukungan yang telah di berikan oleh para nasabah, serta kuatnya komitmen untuk terus mengembangkan bisnis di Indonesia, di tahun 2007, Prudential Indonesia menerima penghargaan sebagai “Lifetime Archivement Award for Best Life Insurance Company” dari Majalah Investor. Penghargaan ini diberikan karena Prudential Indonesia telah berturut-turut sejak tahun 2003 hingga 2007 memperoleh penghargaan sebagai “Best Life Insurance Company” dari Majalah Investor.
Prudential Asset Management (PAM)
Menurut data terakhir yang dipublikasikan (30 Juni 2007), Prudential plc mengelola dana sejumlah lebih dari US$10 miliar. Dalam mengelola dananya di Asia, Prudential didukung oleh tim pengelola investasi yang profesional yang tergabung dalam Prudential Aset Management (PAM) Asia, yang menawarkan keahlian dalam mengelola saham, obligasi, properti, dan penyertaan langsung (direct investment).
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bekerja sama dengan PAM Asia yang berkedudukan di Singapura dan Hongkong dalam mengelola dana-dana PRUlink. Hubungan kerja sama ini telah memungkinkan Prudential Indoneia untuk memanfaatkan pengalaman, sumber daya, dan pendekatan manajemen PAM di Asia dan grup Prudential di seluruh dunia. Dengan menggabungkan keahlian
(46)
investasi PAM Asia dan pengetahuan mengenai pasar di Indonesia, Prudential Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dana nasabah secara profesional.
a. Misi PT Prudential Life Assurance
“Menjadi perusahaan Jasa Keuangan Ritel terbaik di Indonesia, melampaui pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham – dengan memberikan pelayanan terbaik, produk berkualitas, staf serta tenaga pemasaran profesional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi yang menguntungkan. “
b. Motto Perusahaan
“Hanya dengan mendengarkan, kami dapat memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, dan hanya dengan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, kami dapat mmberikan produk dan tingkat pelayanan sesuai dengan yang di harapkan.”
c. Empat Pilar Misi
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Misi, PT Prudential Life Assurance memiliki Empat Pilar (Four pillars), yaitu pondasi yang merupakan dasar berdiri dan berkembangnya perusahaan serta yang membedakannya dengan perusahaan-perusahaan lain. Berikut ini adalah Empat Pilar tersebut
• Semangat untuk selalu menjadi yang terbaik
Untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki kemampuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik pula.
(47)
• Organisasi yang memberikan kesempatan untuk belajar
Memberikan kesempatan kepada setiap orang di perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan, keahlian, dan pengembangan pribadi melalui berbagai pelatihan.
• Bekerja sebagai suatu keluarga
Bekerja bergandengan tangan sebagai satu keluarga besar, memperlakukan satu sama lainnya dengan rasa hormat dan penuh kasih untuk menciptakan suasana penuh pengertian.
• Integritas dan keuntungan yang merata bagi semua pihak yang terkait dengan perusahaan.
Komitmen untuk selalu memiliki integritas dalam setiap hal, menyediakan pelayanan terbaik untuk nasabah, menghargai setiap orang dengan adil berdasarkan nilai tambah bisnis, berkomunikasi dengan jelas, dan memberikan pendapatan penghasilan ynag baik ke setiap orang (tanpa diskriminasi).
Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut:
(48)
Tabel 4.1
10 Besar Asuransi Jiwa Berdasarkan Premi Netto (Juta Rupiah)
Rank Nama Asuransi 2006 Pangsa 2005
1 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 3.281.210 12,48% 2.956.262 2 PT. Prudential Life Assurance 2.586.146 9,48% 2.117.388
3 PT. AIG Life 2.428.476 9,24% 3.027.772
4 PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) 2.090.432 7,95% 1.244326 5 PT. Indolife Pensiontama 1.780.106 6,77% 1.232.168 6 PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 1.685.310 6,41% 1.412.877 7 PT. Asuransi Allianz Life Indonesia 1.265.324 4,81% 804.349 8 PT. Asuransi Jiwa Sinarmas 1.216.503 4,63% 433.363
9 PT. Panin Life Tbk 1.512.572 4,38% 547.836
10 PT. Asuransi AIA Indonesia 991.460 3,77% 1.093.341 Sumber: Majalah Investor Edisi 2007
Beragam penghargaan diterima Prudential Indonesia selama masa beroperasinya, termasuk di tahun 2007, sampai bulan Juni :
1. Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik dalam kategori aset di atas Rp 5 Triliun dari Majalah Investor
(49)
2. “Lifetime Achivement Award” sebagai peraih penghargaan Asuransi Jiwa Terbaik 5 kali berturut-turut dari Majalah Investor.
3. Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik dari Koran Bisnis Indonesia.
4. Nilai “Sangat Baik” dalam kategori perusahaan asuransi jiwa dengan premi bruto di atas Rp 1 triliun dari Majalah InfoBank.
5. Call Centre terbaik di kategori perusahaan asuransi jiwa dari Majalah Marketing
2. Jenis – Jenis Produk Perusahaan
Dengan memahami kebutuhan-kebutuhan unik nasabah, Prudential selalu menciptakan inovasi baru dan menawarkan produk-produk yang sesuai. Prudential menawarkan produk-produk asuransi jiwa dan investasi yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan nasabah dan akan terus mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan perubahan gaya hidup dan secara financial nasabah. Adapun jenis-jenis produk yang terdapat pada PT. Prudential Life Assurance adalah terdiri dari:
a. PRUlink fixed pay
PRUlink fixed pay adalah produk unit link terbaru yang dirancang untuk memberikan flekibilitas yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan di setiap tahapan kehidupan, dengan manfaat kematian yang dijamin dan pilihan periode pembayaran premi yang pasti.
(50)
b. PRUlife dan PRUlife for juveniles
PRUlife adalah program yang memberikan perlindungan seumur hidup yang dirancang khusus untuk memberikan rasa aman sekaligus kesejahteraan bagi nasabah dan keluarga tercinta. Selain memberikan berbagai manfaat yang sangat menguntungkan, PRUlife juga memberikan bonus yg tinggi. Jika nasabah memilih Uang Pertanggungan yang besar, nasabah akan memperoleh penyesuaian premi, sementara manfaat program ini dapat dioptimalkan dengan menambah Riders.
Nasabah dapat menentukan kesejahteraan anak saai ini dan di masa depan melalui PRUlife dan PRUlife for juveniles, program ini merupakan asuransi jiwa untuk anak. Nasabah dapat mengoptimalkan manfaat program ini dengan menambahkan Riders serta untuk polis yang besar dapat memperoleh penyesuaian premi.
c. PRUmajor medical
PRUmajor medical dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menengah ke atas akan sebuah produk asuransi kesehatan terpadu yang belum terpenuhi dengan baik oleh berbagai produk kesehatan yang tersedia di pasar saat ini. Dengan perlindungan kesehatan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, da 365 hari setahun di seluruh dunia PRUmajor medical memberikan bantuan kesehatan sebelum menjalani rawat inap. PRUmajor medical menanggung biaya kesehatan yang tinggi dan mendadak akibat penyakit atau kecelakaan. Produk ini akan menanggung biaya kesehatan
(51)
dalam US Dollar mulai dari biaya sebelum rawat inap sampai dengan masa pemyembuhan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, seperti Sinagapura dan Malaysia. Apabila kondisi kesehatan tertanggung mengharuskan mendapatkan perawatan di luar negeri, maka PRUmajor medical akan menanggung biaya kesehatan yang telah dikeluarkan berdasarkan standar biaya rumah sakit di Singapura atau sesuai dengan besarnya biaya yang telah dikeluarkan, yang mana yang lebih rendah. Untuk saat ini PRUmajor medical hanya baru ditawarkan kepada para pemegang polis Prudential saja, tidak berlaku di Amerika, Kanada dan Jepang.
d. PRUaccident plus
PRUaccident plus Menawarkan kemudahan kepada nasabah yang menginginkan perlindungan dari asuransi kecelakaan. Jika pada umumnya nasabah diharuskan untuk ikut serta ke suatu program asuransi jiwa terlebih dahulu namun kini dengan PRUaccident plus nasabah bebas untuk hanya memiliki asuransi kecelakaan saja. Hal ini tentunya akan sangat meringankan nasabah dalam besar premi yang harus dibayarkan. Nasabah akan mendapatkan perlindungan yang komprehensif terhadap kecelakaan yang mungkin mengakibatkan nasabah cacat atau bahkan meninggal dunia. Di samping itu program ini memberikan keuntungan berupa bonus sebesar 10% dari uang pertanggungan selama 3 tahun pertama keikutsertaan serta perpanjangan polis secara otomatis setiap tahunnya.
(52)
e. PRUprotector plan
PRUprotector plan dirancang untuk memastikan nasabah dan keluarga terlindung secara financial dari berbagai peristiwa yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi di kehidupan. Tidak hanya itu sebagai program yang memberikan perlindungan asuransi jiwa sekaligus memiliki unsur tabungan, PRUprotector plan selalu siap sedia dengan dana segar bagi sekeluarga apabila dibutuhkan karena nilai tabungan yang akan selalu bertambah selama keikutsertaan. Yang paling menarik, nasabah hanya perlu membayar premi 10 tahun namun perlindungan asuransinya akan terus berjalan hingga 10 tahun berikutnya.
f. PRUlink assurance account plus (PAA)
PRUlink assurance account plus (PAA) merupakan produk unit linked premi berkala yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi. PRUlink
assuranace account plus adalah program asuransi jiwa unik dengan fleksibilitas tak terbatas yang memungkinkan nasabah untuk
sewaktu-waktu merubah jumlah pertanggungan, premi serta cara pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan. Bahkan nasabah juga bisa menambah asuransi tambahan seperti rawat inap, kecelakaan atau penyakit kritis. Nasabah bisa memilih satu atau kombinasi dari 5 dana investasi yang tersedia, dan dapat merubah kombinasi dana investasi sewaktu-waktu :
1. PRUlink Rupiah Managed Fund 2. PRUlink USD Fixed Income Fund
(53)
3. PRUlink Rupiah Equity Fund
4. PRUlink Rupiah Fixed Income Fund 5. PRUlink Rupiah Cash Fund
Ada 5 (lima) jenis dana investasi PRUlink, yang ada di PT Prudential Life Assurance, yaitu :
1. PRUlink Rupiah Managed Fund, PRUlink Rupiah Managed Fund bertujuan memaksimalkan perkembangan dana jangka panjang melalui investasi dengan nilai Rupiah pada obligasi, saham serta instrumen pasar uang lainnya. Alokasi aset ditentukan oleh Fund Manager dan dapat diubah dari waktu ke waktu. Dana ini cocok bagi investor yang mendambakan penghasilan investasi jangka panjang yang menarik serta bersedia menanggung resiko investasi yang tidak terlalu tinggi atau menengah dan bervariasi.
2. PRUlink USD Fixed Income Fund, PRUlink USD Fixed Income Fund bertujuan memaksimalkan perkembangan dana jangka panjang melalui investasi dengan nilai US Dollar pada obligasi serta instrumen pasar uang lainnya. Alokasi aset ditentukan oleh Fund Manager dan dapat diubah dari waktu ke waktu.
3. PRUlink Rupiah Equity Fund, PRUlink Rupiah Equity Fund bertujuan memaksimalkan pendapatan jangka menengah dan panjang melalui investasi dalam saham-saham Indonesia yang berkualitas dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Investasi ini cocok untuk investor yang
(54)
menginginkan penghasilan investasi jangka panjang dengan hasil yang lebih tinggi serta bersedia menanggung resiko investasi yang tinggi.
4. PRUlink Rupiah Fixed Income Fund, PRUlink Rupiah Fixed Income Fund bertujuan untuk mendapatkan hasil investasi yang menarik melalui penempatan dana dalam mata uang rupiah melalui instrumen pendapatan tetap seperti obligasi dan instrumen pasar uang lainnya. Investasi ini memberikan hasil investasi jangka menengah dan panjang dengan tingkat keamanan dan stabilitas yang tinggi. Investasi ini cocok untuk investor yang mendambakan penghasilan jangka panjang yang stabil serta bersedia menanggung resiko investasi yang tidak terlalu tinggi atau menengah.
5. PRUlink Rupiah Cash Fund, PRUlink Rupiah Cash Fund bertujuan untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal melalui penempatan dana dalam mata uang rupiah melalui instrumen pasar uang seperti deposito berjangka atau SBI. Pilihan ini menawarkan tingkat pendapatan investasi yang menarik dengan tingkat keamanan yang tinggi. Investasi ini baik untuk investor konservatif yang mendambakan penghasilan investasi yang stabil serta bersedia menanggung resiko investasi yang tidak terlalu tinggi atau menengah.
g. PRUlink investor account
PRUlink investor account merupakan produk unit linked dengan pembayaran premi sekaligus yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi. Di
(55)
samping mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap risiko kematian atau resiko menderita cacat total dan tetap.
Produk ini memberikan keleluasaan bagi Pemegang Polis untuk memilih investasi yang memungkinkan optimalisasi tingkat pengembalian investasinya, sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko Pemegang Polis.
h. PRUlink syariah assurance account
PRUlink syariah assurance account merupakan produk unitlink kontribusi berkala yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi syariah. Produk ini adalah program asuransi jiwa unit syariah dengan fleksibilitas tak terbatas yang memungkinkan tertanggung untuk sewaktu-waktu mengubah jumlah pertanggungan, kontribusi serta cara pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan bahkan juga bias menambah asuransi tambahan seperti rawat inap, kecelakaan atau penyakit kritis. Tertanggung bias memilih satu atau kombinasi dari 3 dana investasi syariah yang tersedia dan dapat mengubah kombinasi dana investasi syariah sewaktu-waktu.
1. PRUlink Syariah Rupiah Managed Fund 2. PRUlink Investor Syariah Rupiah Equity Fund 3. PRUlink Syariah Rupiah Cash & Bond Fund
(56)
Dana Investasi PRUsyariah, di dalam PT Prudential Life Account, adalah sebagai berikut :
1. PRUlink Syariah Rupiah Managed Fund, PRUlink Syariah Rupiah
Managed Fund bertujuan memaksimalkan perkembangan dana jangka
panjang melalui investasi dengan nilai Rupiah pada obligasi syariah dan saham syariah. Alokasi asset ditentukan oleh Fund manager dan dapat diubah dari waktu ke waktu. Dana ini cocok bagi investor yang mendambakan penghasilan investasi jangka panjang yang menarik serta bersedia menanggung resiko investasi yang tidak terlalu tingggi atau manengah dan bervariasi.
2. PRUlink Syariah Rupiah Equity Fund, PRUlink Syariah Rupiah Equity Fund bertujuan memaksimalkan pendapatan jangka menengah dan panjang melalui investasi dalam saham-saham syahriah dan berkualitas yang tercacat di Bursa Efek Jakarta. Investasi ini cocok untuk investor yang menginginkan penghasilan investasi jangka panjang dengan hasil yang lebih tinggi serta bersedia menanggung resiko investasi yang tinggi.
3. PRUlink Syariah Rupiah Cash & Bond Fund, PRUlink Syariah Rupiah Cash & Bond Fund adalah dana investasi jangka menengah dan panjang yang bertujuan untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal melalui penempatan dana dalam mata uang Rupiah melalui instrumen-instrumen dasar uang syariah dan pendapatan tetap syariah seperti obligasi dan instrumen pendapatan tetap syariah seperti obligasi syariah,
(57)
dan instrument pendapatan tetap syariah lainnya di pasar modal. Investasi ini cocok untuk investor yang mendambakan penghasilan jangka menegah dan panjang yang stabil serta bersedia menanggung resiko investasi yang tidak terlalu tinggi atau menengah.
i. PRUlink Syariah Investor Account
PRUlink Syariah Investor Account merupakan produk unit link linked syariah dengan pembayaran kontribusi sekaligus yang menawarkan serbagai pilihan dana investasi syariah. Di samping mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap resiko kematian atau resikkno menderita cacat total dan tetap.
Produk ini memberikan keleluasaan bagi Pemegang Polis untuk memilih investasi syariah yang memungkinkan optimalisasi tingkat pengembalian investasinya, sesuai dengan kebutuhan dan profil resiko Pemegang Polis.
j. PRUhospital care
PRUhospital care, adalah sebuah produk asuransi kesehatan yang memberikan Manfaat Harian jika Tertanggung dirawat di Rumah Sakit, menjalani perawatan Gagal Darurat (Intensive Care Unit), Manfaat Operasi Pembedahan dan Manfaat Perawatan Rumah Sakit akibat kecelakaan pada saat melakukan perjalanan ke luar negeri.
(58)
k. PRUsave & PRUsave for juveniles
PRUsave adalah program asuransi jiwa dengan manfaat ganda yang khusus dirancang yang ingin memperoleh perlindungan sekaligus investasi yang menguntungkan. Selain memberikan perlindungan, PRUsave juga mengelola keuangan nasabah dengan memberikan keuntungan yang sangat menarik. Nasabah juga dapat memilih jangka waktu lamanya perlindungan. Manfaat program ini dapat dioptimalkan dengan menambahkan Riders.
Masa depan anak yang cerah dapat terjamin merupakan bukti keberhasilan nasabah sebagai orang tua, namun di dalam hidup ini kita harus selalu bersiap-siap menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk memberikan rasa tentram dan aman kepada anak di masa mendatang. PRUsave for
juveniles menawarkan suatu program yang secara sistematis
mengakumulasikan sejumlah dana yang dapat dinikmati manfaatnya oleh anak saat polis jatuh tempo. Nasabah dapat mengoptimalkan manfaat program ini dengan menambahkan Riders.
l. PRUlife protection plus
PRUlife protection plus merupakan gabungan asuransi jiwa yang memberikan perlindungan seumur hidup dengan program asuransi jiwa Berjangka Menurun Tidak Tetap yang membantu menjaga keuangan agar tetap stabil khususnya jika nasabah memiliki pinjaman uang (loan). Program ini memberikan manfaat Uang Pertanggungan sebesar persentase dari asuransi
(59)
seumur hidup, bila Tertanggung meninggal dunia. Manfaat pertanggungan nasabah dapat diperluas dengan menambahkan Riders.
a. Asuransi Tambahan 1. PRUterm
PRUterm merupakan salah satu produk asuransi jiwa yang memberikan perlindungan tambahan yang dapat memperbesar jumlah uang pertanggungan. Dengan demikian tertanggung mendapat 100% uang pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia.
2. PRUmortgage
PRUmortgage merupakan program asuransi jiwa yang khusus dirancang untuk membantu dalam menyusun rencana keuangan untuk masa yang akan datang. Manfaat utama program ini adalah membantu melunasi pinjaman, apabila tertanggung meninggal dunia, PT Prudential Life Assurance akan membayarkan 100% uang pertanggungan.
3. PRUwaiver
PRUwaiver apabila tertanggung didiagnosa mengidap salah satu dari 34 penyakit kritis, maka dengan program asuransi jiwa PRUwaiver PT Prudential Life Assurance akan melanjutkan pembayaran premi produk dasar dan produk tambahan.
(60)
4. PRUincome
PRUincome adalah program asuransi jiwa tambahan yang khusus dirancang untuk melindungi penghasilan tertanggung sekaligus memberikan perlindungan untuk anak. Tertanggung akan menerima dana tunai yang akan dibayarkan dalam 4 x setiap 3 bulan sampai akhir masa asuransi apabila tertanggung didiagnosa menderita salah satu dari 34 penyakit kritis, meninggal dunia atau mengalami cacat total dan tetap sebelum usia 60 tahun.
5. PRUpersonal accident death
PRUpersonal accident death adalah program asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan kepada pihak tertanggung atas kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada unsure kesengajaan yang menyebabkan tertanggung meninggal dunia. Apabila meninggal dunia karena kecelakaan, tertanggung akan menerima manfaat 100% dari Uang Pertanggungan. Tertanggung akan menerima manfaat sebesar 2 kali Uang pertanggungan apabila meninggal dunia karena kecelakaan yang terjadi di kendaraan umum, di elevator atau terbakar di dalam bangunan umum.
6. PRUpersonal accident death & disablement
PRUpersonal accident death & disablement adalah program asuransi jiwa tambahan yang memberikan perlindungan kepada tertanggung dari kecelakaan, yaitu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada unsure kesengajaan yang menyebabkan tertanggung meninggal dunia atau mengalami
(61)
cacat total dan tetap akibat kecelakaan tersebut. Apabila tertanggung meninggal dunia maka perusahaan akan membayarkan 100% uang pertanggungan. Apabila tertanggung menderita cacat akibat kecelakaan, maka perusahaan akan membayarkan sejumlah persentase yang telah ditentukan sesuai dengan cacat yang di derita. Lebih jauh lagi, tertanggung akan dibayarkan manfaat sebesar 2 x uang pertanggungan apabila meninggal dunia yang disebabkan kecelakaan yang terjadi di kendaraan umum, di dalam elevator atau terbakar di dalam bangunan umum.
7. PRUdisability provider
PRUdisability provider merupakan program asuransi jiwa tambahan yang khusus dirancang untuk memperpanjang masa asuransi cacat tetap dan total anda. Program ini akan memberikan manfaat tamnbahan sampai dengan usia 65 tahun apabila tertanggung mengalami cacat tetap dan total. Selain itu, tertanggung akan menerima manfaat sebesar 100% uang pertanggungan yang akan dibayarkan sejak tahun ke 3 kecacatan untuk setiap tahunnya sampai pada usia 65 tahun apabila cacat total dan tetap terjadi sebelum usia 50 tahun.
8. PRUspouse waiver
PRUspouse waiver adalah program asuransi jiwa tambahan yang membantu meringankan pengeluaran keluarga karena PT Prudential akan meneruskan pembayaran premi priduk asuransi dasar, PRUcrisis cover dan PRUcrisis cover plus jika suami/istri tertanggung diketahui mengidap salah
(62)
satu dari 34 jenis penyakit kritis atau mengalami cacat tetap dan total sebelum usia 60 tahun atau meninggal dunia dalam masa asuransi. PRUspouse waiver juga tersedia khusus produk PRUlink assurance account dimana asuransi tambahan membebaskan pembayaran premi PRUlink assurance account yang secara otomatis juga membebaskan pembayaran premi semua produk tambahan yang melekat pada PRUlink assurance account apabila suami/istri tertanggung diketahui mengidap salah satu 34 penyakit kritis atau mengalami cacat tetap dan total sebelum usia 60 tahun atau meninggal dunia dalam masa asuransi.
9. PRUspouse payor
Sama seperti PRUspouse waiver , PRUspouse payor akan membebaskan tertanggung dari pembayaran premi PRUlink assurance account termasuk premi PRUsaver jika suami/istri tertanggung didiagnosa mengidap salah satu dari 34 penyakit kritis atau meninggal dunia atau mengalami cacat total dan tetap sebelum usia 60 tahun dalam 10 tahun pertama program PRUspouse payor.
10.PRUpayor
Dengan memiliki PRUpayor tertanggung tidak perlu khawatir akan pembayaran premi PRUlink assurance account dan PRU saver apabila tertanggung didiagnosa menderita salah satu dari 34 penyakit kritis di 10
(63)
tahun pertama program PRUpayor. PT Prudential Life Assurance akan melanjutkan pembayaran premi tersebut sampai tertanggung berusia 65 tahun. Produk asuransi tambahan ini hanya tersedia untuk produk PRUlink assurance account saja.
11.PRUmed
PRUmed merupakan program asuransi tambahan yang khusus ditujukan untuk membantu tertanggung dalam menutupi biaya rawat inap di rumah sakit yang meliputi santunan harian rawat inap, ICU dan pembedahan. Manfaat ganda harian akan diberikan jika tertanggung dirawat di ruang ICU. Jika harus mengalami pembedahan minor, intermediate, major atau complex, sejumlah pembayaran tunai akan diberikan. Apabila dirawat inap di luar negeri karena mengalami kecelakaan pada saat tertanggung melakukan perjalanan ke luar negeri, tertanggung akan menerima manfaat ganda harian.
12.PRUparent payor
Melalui program asuransi jiwa tambahan PRUparent payor, apabila ayah/ibu didiagnosa menderita salah satu dari 34 penyakit kritis atau cacat tetap total sebelum usia 60 tahun atau meninggal dunia, maka PT Prudential Life Assurance akan melanjutkan kewajiban pembayaran premi PRUlink assurance account dan PRUsaver sampai anak mencapai usia tertentu.
(64)
13.PRUcrisis cover
PRUcrisis cover akan memberikan tertanggung 100% dari uang pertanggungan PRUcrisis cover apabila didiagnosa mengidap salah satu dari 34 penyakit kritis.
14.PRUcrisis cover plus
PRUcrisis cover plus adalah program yang dirancang khusus untuk yang menginginkan perlindungan lebih apabila didiagnosa menderita salah satu dari 34 penyakit kritis dimana akan mendapatkan 100% uang pertanggungan PRUcrisis cover plus dan 100% uang pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia.
3. Jenis-Jenis Penyakit Kritis
Adapun 34 penyakit kritis yang di akui PT Prudential Life Assurance, yaitu : 1) Serangan Jantung
2) Pembedahan Arteri koronaria 3) Stroke
4) Kanker 5) Gagal Ginjal
6) Tranplantasi Organ Penting 7) Operasi Katup Jantung
8) Kehilangan Kemampuan Bicara 9) Luka Bakar
(65)
10) Koma
11) Operasi Pembuluh Darah Aorta 12) Penyakit Parkinson
13) Ketulian
14) Penyakit Alzheimer’s 15) Tumor Jinak Otak 16) Penyakit Paru Kronik 17) Penyakit Neuron Disease 18) Multiple Sclerosis
19) Angioplasti dan Penatalaksanaan invasif lainnya untuk Penyakit Jantung Koroner
20) Anemia Aplastik 21) Meningitis bacterial 22) Kolitis Ulseratif
23) Disabling Primary Pulmonary Hypertension 24) Ensevalitis
25) Hepatitis Viral Fulminan 26) Penyakit Hati kronik 27) Penyakit Chorn
28) HIV yang didapatkan melalui Transfusi darah 29) Trauma Kepala Serius
30) Distrofi Muskular
(66)
32) Kelumpuhan (paralysis)
33) Poliomyelitis
34) Lupus Eritematosus Sistematik (SLE=Sistematik lupus Erythematosus
(67)
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber: PT. Prudential Life Assurance Medan Gambar 4.1: Struktur Organisasi Perusahaan
Tugas masing-masing bagian pada struktur organisasi PT. Prudential Life Assurance adalah sebagai berikut:
1. Board of Commissioners
a) Sebagai wakil pemegang saham
Board of Commisioners
Internal Control
President Director
Vice President Director
Agency Depart
Personal Depart.
Group Depart.
Accoun- ting
Under writing
Office & Adm.
Public Relation
T & E Depart.
(68)
b) Mengawasi dan menerima laporan langsung dari presiden director tentang jalannya perusahaan.
c) Memberikan penilaian, persetujuan atau penolakan suatu rencana atau kegiatan.
2. Presiden Director
a) Bertanggungjawab kepada pemegang saham b) Menetapkan kebijakan secara tertulis
c) Mendelegasikan wewenang kepada bawahan untuk mengelola perusahaan. d) Mengawasi bawahan dalam menjalankan tugasnya.
3. Vice President Director
Membantu dan mengawasi presiden director dalam menjalankan tugasnya. 4. Agency Department
a) Memasarkan produk pemasaran
b) Mengatur pelaksanaan penjualan perorangan 5. Underwriting Department
a) Melaksanakan kegiatan underwriting polis dan menerbitkan polis. Underwriting adalah perjanjian antara pihak tertanggung dan pihak penanggung.
b) Melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap calon tertanggung menentukan apakah calon tersebut dapat atau tidak diikutsertakan dalam asuransi.
6. HR Department
(69)
b) Mengadakan mutasi dan promosi
c) Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian 7. Office and Administration Department
a) Mengelola perkantoran
b) Melaksanakan pencatatan-pencatatan penjualan 8. Group Department
Menangani penjualan khusus untuk organisasi 9. Public Relation Department
Menjalin dan memupuk hubungan baik antara prusahaan dengan publik. 10. Accounting department
a) Mengatur pembukuan perusahaan b) Membuat laporan laba rugi perusahaan
c) Melakukan pembayaran upah, hutang dan pajak perusahaan 11. Training And Eployee Department
Memberikan progam pelatihan dan pendidikan bagi calon Finansial Advisor khususnya dan karyawan tetap perusahaan.
C. Kebijakan Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan 1. Pengakuan Pendapatan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, yang menjadi unsur utama dalam Laporan Laba rugi adalah pendapatan dan beban. Perusahaan pada dasarnya yang merupakan pendapatan utamanya, yaitu berasal
(70)
1) Pendapat premi netto 2) Pendapatan Investasi 3) Pendapatan lain-lain
Pendapatan ditentukan berdasarkan jumlah tagihan-tagihan atas premi, disaat itulah premi diakui sebagai pendapatan, yang dimulai sejak kontrak awal disetujui dan premi pertama dibayarkan, dan juga pada setiap pembayaran premi selanjutnya. Masalah pelunasannya didasarkan/diserahkan kepada agen untuk kontrak awal (pembayaran premi pertama), dan kepada kolektor untuk setiap pembayaran premi selanjutnya, untuk penagihan dalam bentuk kwitansi-kwitansi. Adapun jurnal untuk penetapan pendapatan ini adalah :
Piutang Premi XXX
Pendapatan Premi XXX
Dan jurnal pada saat pelunasan premi adalah :
Kas XXX
Piutang Premi XXX
ad.1 Pendapatan Premi Netto
Pendapatan premi perusahaan dapat dilihat dari beberapa produk yang ada pada Perusahaan. Produk-produk yang dimaksud , yaitu :
(71)
a. Prulink Investor Account (PIA)
Merupakan produk unitlink dengan pembayaran premi sekaligus yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi. Produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap risiko kematian atau resiko menderita cacat total dan tetap. Produk ini memberikan keleluasaan bagi Pemegang Polis untuk memilih investasi yang memungkinkan optimalisasi tingkat pengembalian investasinya, sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko Pemegang Polis. Premi yang ditentukan dalam produk ini, yaitu minimum premi sebesar Rp 12.000.000/US$1,500 dan tidak ada maksimum premi.
Alokasi Premi Prulink Investor Account
Setiap premi yang disetorkan akan dialokasikan ke dalam bentuk unit, dengan cara sebagai berikut :
Premi yang masuk menjadi 2 bagian, yaitu 5% sebagai biaya awal, dan 95% dikonversikan ke dalam unit dengan cara nilai premi di bagi dengan harga unit yang berlaku saat itu. Setelah dikonversi ke dalam bentuk unit, maka total jumlah unit tersebut akan dikurangi dengan biaya-biaya yang berlaku, yaitu biaya asuransi dan administrasi. Hasil unit yang tersisa selanjutnya akan terbentuk menjadi Saldo Unit Investasi.
Contoh:
Pak Budi, pria 30 tahun, mengajukan SPAJ PRUlink investor account pada tanggal 1 Mei 2007 dengan premi tunggal Rp20 juta. Ia mengalokasikan seluruh premi ke
(72)
dalam PRUlink Rupiah Managed Fund dengan harga per unit pada saat itu adalah Rp1,002. Berikut adalah ilustrasi perhitungan biaya-biaya :
PRUlink Rupiah Managed Fund:
• Premi Tunggal/Top Up Rp20,000,000
• Biaya Awal Rp 1,000,000 (5% x Rp20juta) • Alokasi Investasi Rp19,000,000
Saldo Awal = Rp19,000,000
Biaya Asuransi= Rp20juta x 0.75% = Rp150,000 Biaya Administrasi Polis Rrupiah = Rp250.000 Tanggal Jenis Transaksaksi Investasi/
Penarikan
Harga Unit Alokasi/ Pembatalan Unit
Jumlah Unit
01/05/07 Saldo Awal 19,000,000 1,002.0000 18,962.07584 18,962.07584 01/05/07 Biaya Asuransi 150,000 1,002.0000 149.70059 18,812.37525 01/05/07 Biaya Administrasi 250,000 1,002.0000 249.50099 18,562.87426 01/05/07 Saldo Akhir 18,562.87426
Tabel 4:2. Biaya-biaya PIA
b. Prulink Assurance Account (PAA)
Adalah produk unit link dengan premi berkala dimana nasabah dapat memilih kombinasi antara kebutuhan proteksi dan investasi dalam satu polis. Premi berkala dapat dibayarkan sampai usia 99 tahun.
(73)
Enam macam pilihan dana investasi Prulink Assurance Account (PAA) yang dapat dipilih nasabah beserta risikonya masing-masing sebagai berikut
PILIHAN INVESTASI PROFIL RISIKO
PRUlink Rupiah Equity Fund Investasi saham risiko tinggi PRUlink Rupiah Managed Fund Investasi seimbang risiko sedang PRUlink Rupiah Cash Fund Investasi pasar uang risiko rendah PRUlink Rupiah Fixed Income Fund Investasi obligasi risiko sedang PRUlink Dollar Fixed Income Fund Investasi olbigasi risiko sedang PRUlink Rupiah Managed Fund plus Investasi seimbang risiko sedang Tabel 4:3 Enam Macam Pilihan dana PAA
Perbandingan Bank dengan PAA
BANK PAA
1. Penyetoran Dana Setiap Saat 1. Fleksibilitas dalam penambahan dana 2. Penarikan Dana setiap saat 2. Fleksibilitas dalam penarikan dana
3. Dapat menggunakan fasilitas auto debit
untuk membayar tagihan listrik, air, telepon, kartu kredit dll
3. Pembayaran manfaat ketika terjadi risiko penyakit kritis, rawat inap, kecelakaan, cacat dan meninggal dunia
4. Dikenakan biaya administrasi atas fasilitas-fasilitas yang disediakan.
4. Dikenakan biaya asuransi dan administrasi.
5. Mendapatkan hasil tabungan berupa bunga 5. Mendapatkan hasil investasi.
6. Bahkan masih banyak manfaat tambahan lainnya, seperti pada penjelasan di bawah ini
(1)
dalam PSAK No. 36, karena hal ini dianggap sebagai hal-hal yang bersifat umum atau hal-hal yang tidak diatur di dalam PSAK No. 36, sehingga diperlakukan dengan mengacu pada prinsip akuntansi berlaku umum.
4. Pendapatan premi diakui berdasarkan prinsip accrual basis, dimana pendapatan premi bersih, diperoleh dari pengurangan atas premi bruto dengan premi reasuransi, dan dikurangi (ditambah) penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan, sedangkan hasil investasi ditentukan dari penerimaan bagi hasil deposito, laba (rugi) penjualan saham, pendapatan sewa gedung, dan selisih kurs, pendapatan bunga, dan deviden, dimana pada pendapatan bunga dan deviden, keduanya diakui pada saat terjadinya transaksi, bukan pada saat penerimaan kas.
5. Beban bersih dalam laporan laba rugi PT. Prudential Life Assurance diperoleh dari hasil pengurangan atas klaim dan manfaat dengan klaim reasuransi, dan dikurangi (ditambah) penurunan (kenaikan) kewajiban manfaat polis masa depan, lalu ditambah dengan beban-beban operasional berupa beban-beban pemasaran, beban umum dan administrasi, serta beban lain-lain. Saat pengakuan pengeluaran sebagai beban, berbeda halnya dengan pendapatan PT. Prudential Life Assurance, adalah berdasarkan prinsip Cash Basis, artinya beban diakui dengan melihat pengeluaran kas. Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim dan manfaat pada periode yang sama, pada saat pengakuan beban klaim.
6. PT. Prudential Life Assurance telah menerapkan metode dalam menentukan laba, yaitu metode penandingan (matching method), sedangkan konsep yang
(2)
diterapkan dalam menentukan laba adalah konsep perhitungan laba rugi yang tidak memasukkan pos-pos luar biasa (current operating of income). Hal ini telah sesuai dengan metode dan konsep penentuan laba yang ada di dalam PSAK No. 36.
7. Praktik akuntansi di Indonesia sudah memiliki standar akuntansi yang dapat dijadikan acuan. Penyusunan laporan keuangan asuransi jiwa sudah diarahkan untuk mengacu pada PSAK No. 36 tentang akuntansi asuransi jiwa. Hal ini semakin memudahkan perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya secara wajar dan sistematis.
8. PT. Prudential Life Assurance menyusun laporan laba rugi dengan memakai bentuk tunggal (single step). Untuk menentukan laba rugi sebelum pajak, terlebih dahulu dilakukan pengelompokkan pendapatan dan beban untuk dilakukan pembandingan kedua unsur tersebut.
9. Asuransi jiwa memiliki manfaat ganda, yaitu sebagai alat proteksi (perlindungan), dan sebagai kebutuhan investasi ditambah dengan manfaat-manfaat tambahan lainnya seperti asuransi kesehatan, kecelakaan, pendidikan dan lain-lain.
10. PT. Prudential Life Assurance sudah memiliki struktur organisasi yang baik, dan dalam penyampaian laporan keuangan sudah cukup lengkap dan dapat dimengerti yang mana PT. Prudential Life Assurance telah menyertakan catatan atas laporan keuangan sehingga masyarakat dapat mengetahui sejauh mana alokasi premi mereka sebagai nasabah dan posisi investasi yang memberi keyakinan kepada nasabah bahwa dana mereka aman.
(3)
B. Saran
Adapun saran yang diberikan penulis dimaksudkan sebagai sumbang saran dan pemikiran kepada manajemen perusahaan dalam mengembangkan usaha asuransi jiwa secara keseluruhan yang diharapkan menjadi lebih baik dari sebelumnya, bukan untuk mengungkapkan segi-segi kelemahan yang mungkin dimiliki oleh perusahaan, dan agar dapat mengambil keputusan keuangan dengan dasar yang tepat.
Berikut saran-saran yang dapat penulis sampaikan:
1. Penerapan standar akuntansi asuransi jiwa (PSAK No. 36) kiranya dapat dijadikan acuan utama, yang tetap dipakai dalam sistem akuntansi perusahaan di masa depan secara lebih komprehensif. Adapun penambahan unsur lain dalam laporan keuangan, baik yang sifatnya materil ataupun non materil, tidak akan terlalu mempengaruhi kewajaran dari laporan keuangan tersebut.
2. Dalam upaya memelihara peningkatan kinerja PT. Prudential Life Assurance, antara lain dengan mempertahankan, dan menarik calon nasabah/klien lain, tentulah membutuhkan proses dan upaya yang keras dan konsisten, salah satunya dengan menerapkan standar yang berlaku di Indonesia tentang perlakuan akuntansi bagi transaksi asuransi sebab penerapan akuntansi yang tepat dapat dipergunakan sebagai tujuan dalam menilai efisiensi dan profitabilitas perusahaan yang nantinya akan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas yaitu relevan, dapat dimengerti, daya uji, netral, tepat waktu, daya banding, dan lengkap.
3. Melihat keberadaan PT. Prudential Life Assurance saat ini yang semakin berkembang dan akan menjadi leader pada kelompok bisnis asuransi di
(4)
Indonesia maka kiranya PT. Prudential Life Assurance lebih meningkatkan Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu pihak manajemen berusaha untuk meningkatkan image dengan memberi tanggung jawab sosial kepada masyarakat melalui bantuan sosial, kegiatan amal dan usaha kecil menengah baik bersifat daerah maupun nasional.
(5)
STRUKTUR ORGANISASI PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
Sumber: PT. Prudential Life Assurance Medan
Board of Commisioners
Internal Control
President Director
Vice President Director
Agency Depart
Personal Depart.
Group Depart.
Accoun- ting
Under writing
Office & Adm.
Public Relation
T & E Depart. Lampiran 1
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Darmawi, Herman, 2000. Manajemen Asuransi, Edisi Kesatu, Bumi Aksara, Jakarta.
Djojosoedarso, Soeisno, 2003. Prinsip – Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta
Ely Suhayati, Sri Dewi Anggadini, 2009 . Akuntansi Keuangan , Graha Ilmu, Jakarta. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Keempat BPFE, Yogyakarta, 1999.
Niswonger, C. Rollin, Warren , Carl . S. Fees, Philip E., 1999 . Prinsip-prinsip akuntansi : edisi 19 , Alih Bahasa : Alfonsus Sirait , Penerbit Erlangga, Jakarta.
Skousen, W. Steve Albrecht, ea al ., Akuntansi Keuangan : Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2001.
Smith, JM dan K. Fred Skousen, Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2007. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi , Medan.
Prudential Life Assurance, 2009. Modul Pelatihan Pru FastTart Untuk Agen Asuransi, Medan.