6. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat. 7.
Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut. Misalnya : buku teks, bacaan, film dan lain-lain yang mengandung daya
penalaran sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berpikir, menganalisis dan berkembang lebih lanjut Taufiqurrahman. A.N. 2011
2.10 Buku Suplemen Buku Nonteks
Buku teks adalah buku yang dipakai untuk mempelajari atau mendalami suatu subjek pengetahuan. Sedangkan buku nonteks adalah buku yang digunakan
di sekolah, namun bukan merupakan buku pegangan pokok peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Buku nonteks tidak menyajikan materi yang
dilengkapi dengan instrumen evaluasi, latihan kerja siswaLKS yang digunakan untuk mengukur pemahaman terhadap bahan bacaan. Akan tetapi, buku nonteks
ini hanya berisi materi yang terkait dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi. Buku
nonteks ini cocok digunakan sebagai bahan pengayaan, atau rujukan atau panduan dalam kegiatan pembelajaran Puskurbuk, 2014.
2.10.1 Jenis-jenis Buku Nonteks pelajaran
Selain buku teks pelajaran, pendidik dapat menggunakan buku panduan pendidik, buku pengayaan, dan buku referensi dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka terdapat jenis-jenis buku nonteks pelajaran yaitu : a.
Buku Pengayaan : 1
Pengetahuan 2
Keterampilan 3
Kepribadian b.
Buku Referensi 1
Ensiklopedia 2
Kamus 3
Atlas
4 Aturan perundang-undangan
c. Buku Panduan Pendidik
1 Pendidikan dan pembelajaran
2 Media pembelajaran
3 Evaluasi pembelajaran
4 Penelitian pendidikan Puskurbuk, 2014
2.10.2 Komponen Penilaian
Dalam melakukan penilaian kelayakan buku nonteks pelajaran dapat digunakan instrumen untuk mengukur kualitas pengayaan, referensi, dan buku
panduan pendidik. Ketiga instrumen tersebut dikembangkan kedalam penilaian terhadap kelompok buku tersebut dari Kriteria Mutu Standar Buku Nonteks
Pelajaran yaitu : a.
Kelayakan isi materi b.
Kelayakan penyajian c.
Kelayakan bahasa d.
Kelayakan kegrafikanPuskurbuk, 2014
31
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu data hasil penelitian yang ditemukan di lapangan diinterpretasi dan dideskripsikan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan jenis tumbuhan paku epifit di lingkungan kampus Universitas Jember.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, tempat pertama yaitu pengambilan sampel di lingkungan kampus Universitas Jember. Kedua yaitu
pengidentifikasian dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi dan di laboratorium
pendidikan biologi Universitas Jember
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada pertengahan bulan Maret 2015, kemudian dilakukan identifikasi pada akhir bulan maret, untuk uji buku nonteks dilakukan
pada tanggal 21 Juni 2015.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tumbuhan paku epifit di lingkungan kampus Universitas Jember.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah tumbuhan paku epifit yang ditemukan di lingkungan kampus Universitas Jember yaitu pada tanaman trembesi Samanea
saman, tanaman kiara payung Filicium glastium, dan tanaman mahoni Swietenia mahagoni.