Sekilas tentang Surah Al-Isra` Sekilas tentang Surah Al-Kahfi

Aqmalia Santika M. : Analisis Zarfun Mabniyyun Dalam Al-Quran Juz 14 Dan 15, 2009.      Wa `awh rabbuka `il al-nnahli `an ittakhi min al-jib li buy tan wa min al-sysyajari wa mimm ya’risy na ‘dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit- bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, Al-Nahlu : 68 Ayat di atas membicarakan bahwa Allah telah memberikan ilham atau naluri pada lebah, agar dia membuat sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu ataupun di bubungan rumah lalu menghirup buah atau kembang untuk menghasilkan madu. Dengan mengamati kehidupan lebah itu, manusia diperkenalkan akan kekuasaan Allah atas alam, keajaiban yang terkandung di dalamnya. Di samping itu madu lebah adalah salah satu obat yang mujarab untuk berbagai macam penyakit. Sebagaimana halnya dengan surah-surah yang turun di Mekkah, surah ini juga menghimpun pokok akidah yang besar tentang ketuhanan, tentang wahyu dan tentang hari kebangkitan kelak. Surah ini dinamakan juga dengan Al-Ni’am yang berarti nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah SWT menyebutkan beberapa nikmat untuk hamba- hambaNya.

3.1.3. Sekilas tentang Surah Al-Isra`

Surah Al-Isra` adalah surah ke 17, terdiri dari 111 ayat, surah ini juga termasuk dalam golongan surah-surah Makkiyah, namun pada ayat 26, 32, 57, dan 73-80 termasuk surah Madaniyyah. Surat ini dinamakan dengan Al-Isra` ‘memperjalankan di malam hari’ yang berhubungan dengan peristiwa isra` Nabi Muhammad SAW dari masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Baitul maqdis. Kata Al-Isra` dicantumkan pada ayat pertama dalam surah ini yang berbunyi : Aqmalia Santika M. : Analisis Zarfun Mabniyyun Dalam Al-Quran Juz 14 Dan 15, 2009.                        Subh na alla `asr bi’abdih lailan mmin al-masjidi al-har mi `il al- masjidi al-`aqs alla b rakn haulahu linuriyahu min ` y tin . `innahu huwa al-ssam ’u al-ba ş ru ‘Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda- tanda kebesaran kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui’ Al-Isra` : 1 Pada ayat ini, mengandung isyarat bahwa Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya akan mendapat berkah dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. Surah Al-Isra` ini dinamakan pula dengan Bani Isra`il yang berarti ‘keturunan isra`il. Hal ini berhubungan dengan ayat 101, di mana Allah menyebutkan tentang Bani Isra`il setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar, lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah SWT.

3.1.4. Sekilas tentang Surah Al-Kahfi

Surah Al-Kahfi merupakan surah yang ke 18, terdiri dari 110 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah namun pada ayat 28, dan 82-101 termasuk surah Madaniyyah. Surah Al-Kahfi ini diturunkan setelah surah Al-Ghasyiyah. Aqmalia Santika M. : Analisis Zarfun Mabniyyun Dalam Al-Quran Juz 14 Dan 15, 2009. Dinamakan surah Al-Kahfi ‘gua’ karena isinya menceritakan beberapa anak muda yang beriman kepada Allah ta’ala, dan melarikan diri dari kaumnya untuk menyelamatkan agamanya. Mereka melarikan diri, lalu berlindung di gua dan bersembunyi di sana agar tidak diketahui kaumnya. Tatkala masuk mereka berdoa, “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu,” yakni anugerahkanlah kepada kami rahmat yang dapat menyembunyikan kami dari kaum kami, “Dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami”. Mereka kemudian bersembunyi di gua tersebut dengan seekor anjingnya selama 309 tahun. Hal ini tertulis pada ayat :          Wa labi f kahfihim al a mi`atin sin na wa izd d tis’an ‘dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi’ Al-Kahfi : 25

3.2. Hukum-hukum dan kedudukan zaraf mabni dalam Al-Qur`an juz 14