M.E. Ivan Sihaloho : Ramalan Produksi Listrik Pln Kitlur Sumbagut Pada Tahun 2010 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik 1996 – 2005 Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi
kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang.
1. Masa Pemerintahan Belanda
a. Pada bulan Februari 1920, kantor Statistik pertama kali dibentuk oleh direktur
pertanian, kerajinan, dan perdagangan Directur Van Landbouw Nijerverheid en Handel yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah
dan mempublikasikan data statistik.
b. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang
anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk
mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.
M.E. Ivan Sihaloho : Ramalan Produksi Listrik Pln Kitlur Sumbagut Pada Tahun 2010 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik 1996 – 2005 Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central Kantor Voor de Statistiek CKS atau kantor statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik
perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen UIA yang sekarang disebut kantor bea dan cukai.
2. Masa Pemerintahan Jepang
a. Pada bulan Juni 1944, Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan
statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer.
b. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
3. Masa Kemerdekaan Republik
a. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik
Indonesia. Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekwensi Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda NICA di Jakarta
mengkatifkan kembali CKS.
b. Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950 No.
219 S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran.
M.E. Ivan Sihaloho : Ramalan Produksi Listrik Pln Kitlur Sumbagut Pada Tahun 2010 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik 1996 – 2005 Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
c. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P44, lembaga
KPS berada dibawah tanggung jawab Menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 No. 18.009 M KPS
dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.
d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 Tahun 1957, kementerian Perekonomian
dipecah menjadi kementerian Perdagangan dan Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 Tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957
nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri.
4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang
a. Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan
Organisasi Biro Pusat Statistik.
b. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur
Organisasi, yaitu :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS
M.E. Ivan Sihaloho : Ramalan Produksi Listrik Pln Kitlur Sumbagut Pada Tahun 2010 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik 1996 – 2005 Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
2. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1980 tentang Organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi BPS dan
Keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
4. Undang-Undang No. tahun 1997 tentang statistik
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tentang BPS
6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata
kerja BPS
7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
c. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah
No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statsitik propinsi. Di
KabupatenKotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik KabupatenKotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang
statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada
M.E. Ivan Sihaloho : Ramalan Produksi Listrik Pln Kitlur Sumbagut Pada Tahun 2010 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik 1996 – 2005 Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan Struktur Organisasi BPS yang baru.
3.2
Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
Tahun1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.16 tahun 1968, yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja BPS di Pusat dan Daerah.
Tahun 1980, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 1980, tentang Organisasi BPS sebagai pengganti PP No.16 tahun 1968. Berdasarkan PP No. 61980 di
setiap Provinsi terdapat kantor statistik dengan nama KANTOR STATISTIK PROVINSI dan begitu juga di setiap Kabupaten Kotamadya terdapat kantor statistik dengan nama
KANTOR STATISTIK KABUPATENKOTAMADYA.
Dengan demikian mulai saat itu Kantor Statistik Provinsi secara resmi ada
diseluruh Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Sumatera Utara dengan nama Kantor Statistik Provinsi Sumatera Utara. Demikian juga untuk KabupatenKotamadya
seluruh Provinsi Sumatera Utara berdiri Perwakilan BPS Kantor Statistik KabupatenKotamadya pada saat itu.
Tahun 1992, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.2 tahun 1992, tentang Organisasi BPS sebagai pengganti PP No. 61980. Kedudukan , tugas, fungsi, susunan
M.E. Ivan Sihaloho : Ramalan Produksi Listrik Pln Kitlur Sumbagut Pada Tahun 2010 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik 1996 – 2005 Di Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
organisasi , dan tata kerja Biro Pusat Statistik selanjutnya diatur dengan Keputusan Presiden.
Tahun 1997, ditetapkan Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik sebagai pengganti Undang-Undang No.6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang
No.7 Tahun 1960 tentang Statistik.
Tahun 1998, ditetapkan Keputusan Presiden no. 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik sebagai pengganti Keputusan Presiden No.6 Tahun 1992 tentang
Kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik. Berdasarkan Keputusan Presiden ini Kantor Statistik Provinsi Sumatera Utara berubah
menjadi BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA
UTARA.Kantor BPS Provinsi Sumatera Utara saat ini terletak di Jl. Asrama No. 179
Medan.
3.3 Tugas, Fungsi, Kewenangan, Visi dan Misi Badan Pusat Statistik