Pengertian Retribusi Perparkiran Realisasi Pengutipan Retribusi Perparkiran Di Kota Medan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

D. Pengertian Retribusi Perparkiran

Faktor keuangan penting dalam setiap kegiatan pemerintah, karena hampir tidak ada pemerintah yang tidak membutuhkan biaya. Demikian juga bagi Pemerintah Daerah, keuangan merupakan faktor penting dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerah. Hal ini didukung pendapat Riwo Kaho yang menyatakan: “ Faktor keuangan merupakan faktor esensial dalam mengatur tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan otonominya, ini berarti dalam penyelenggaraan urusan rumah tangganya daerah membutuhkan dana” 30 Sejalan dengan pendapat tersebut, pendapat lain dikemukakan Machfud Sidik tentang pengertian retribusi:Retribusi Daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. 31 Pengelolaan keuangan daerah mempunyai pengaruh yang besar bagi kemajuan daerah, sebab itu faktor keuangan menentukan lancar tidaknya roda pemerintahan. Semakin baik pengelolaannya semakin berdaya guna pemakaian uang tersebut bagi masyarakat, sehingga setiap kebijaksanaan yang ditempuh dapat menyebabkan kemakmuran atau sebaliknya apabila pengelolaan keuangan daerah yang tidak teratur dapat memunculkan kerugian yang besar pada proses Pembangunan Daerah yang bersangkutan. Sejalan dengan pendapat di atas, pengertian retribusi daerah menurut Riwo Kaho adalah: “Pungutan daerah sebagai pembayaran atas pemakain jasa atau karena mendapatkan jasa yang diberikan oleh daerah. “ 32 a. Pungutan yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. Sehingga dari pendapat- pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur retribusi terdiri dari : b. Pungutan adalah sebagai pembayaran jasa atau prestasi yang diberikan secara langsung oleh pemerintah kepada wajib retribusi. c. Digunakan untuk pembiayaan kegiatan pemerintah atau pelayanan. 30 Kaho, Yosef Riwo.1997. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pungutan Retribusi Daerah. Jilid 2 .Garamedia.Jakarta hal 124 31 Sidik, Mahfud.1997.Undang-Undang Pajak daerah dan Retribusi daerah : Implikasinya terhadap Penerimaan Daerah.Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan Jendral pajak. Jakarta.hal 18 32 Kaho,Op. Cit:154 Universitas Sumatera Utara Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menjelaskan tentang pengertian parkir yakni, kegiatan menghentikan kendaraan dengan beberapa lamanya. 33 Pada prinsipnya pungutan dengan nama retribusi sama dengan pajak, yaitu 4 empat unsur-unsur dalam pengertian pajak sama dengan retribusi, sedangkan imbalan kontrak-prestasi dalam retribusi. Langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusi. Unsur yang melekat pada pengertian retribusi adalah: Salah satu bentuk dari Retribusi Daerah adalah Retribusi Parkir. Retribusi Parkir dipungut dari orang-orang yang menggunakan jasa parkir. Adapun mengenai pengertian Parkir dalam Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum adalah: “Keadaan tidak bergerak suatu kendaraan bermotor yang bersifat sementara”. Peraturan daerah Kota Medan Nomor : 7 tahun 2002 Tentang retibusi pelayanan parkir ditepi jalan umum, tempat Khusus Parkir dan perizinan pelataran parkir. 34 1. Pungutan retribusi harus berdasarkan undang-undang 2. Sifat pungutannya dapat dipaksakan 3. Pemungutannya dilakukan oleh negara 4. Digunakan untuk pengeluaran bagi masyarakat umum 5. Kontra-prestasi imbalan langsung dapat dirasakan oleh pembayar retribusi. “Parkir adalah menghentikan kendaran bermotor untuk beberapa saat lamanya”. 35 Dari kedua pengertian di atas dapat di katakan bahwa “Parkir adalah memberhentikan kendaraan untuk sementara pada tempat yang telah di sediakan”. Dari uraian terdahulu jika digabung, pemungutan retribusi parkir disini adalah keseluruhan aktifitas untuk menarik atau memungut retribusi parkir sesuai dengan yang digariskan dalam rangka usaha untuk memperoleh pemasukan balas jasa dari 33 Kamus Besar Bahasa Indonesia.ed.Ketiga 2002.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Balai Pustaka.Jakarta.712 34 Wirawan B. Ilyas, Hukum Pajak, Jakarta: Salemba Empat, 2001. hal 6 35 http:barbie-fantasy.blogspot.com201112analisis-perhitungan-bunga-kredit- dan.html , diakses tanggal 1 Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara sarana atau faisilitas yang telah disediakan oleh pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah daerah kota Medan. Selanjutnya untuk menjamin kelancaran jalannya pelaksanaan pemungutan retribusi parkir di tepi jalan umum dalam memenuhi anggaran daerah, maka yang ditunjuk instansi yang membantu pemerintah kota Medan khususnya dikecamatan Medan Baru dalam hal pengelolaan, pungutan dan pengawasan retribusi parkir tepi jalan umum tersebut dalam hal ini UPTD parkir kota Medan hal ini berdasarkan peraturan daerah kota Medan nomor 7 tahun 2002. Pemungutan retribusi daeah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan dalam penyelenggaraan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Undang- undang yang mengatur tentang pajak dan retribusi daerah adalah Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah berisi penentuan tarif dan tata cara pemungutan pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dasar Hukum Pengelolan Perparkiran Kota Medan meliputi: 1. Keputusan Mendagri RI No.43 Tahun 1980 tentang pedoman pengelolaan perparkiran di daerah. 2. Keputusan Mendagri RI No.73 Tahun 1999 tentang pedoman penyelenggaraan perparkiran di daerah. Universitas Sumatera Utara 46 BAB III REALISASI PENGUTIPAN RETRIBUSI PERPARKIRAN DI KOTA MEDAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

A. Dasar Hukum Retribusi Perparkiran