Aprillio Poppy Belladonna, 2013 Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Meningkatkan Kesadaran Hukum Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan Peserta
Didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, cerdas, dan terampil sesuai amanat Pancasila dan
UUD NRI 1945. 2.
Kesadaran Hukum Soerjono Soekanto 1987:159 mengatakan bahwa kesadaran hukum
merupakan suatu penilaian terhadap hukum yang ada serta hukum yang seharusnya ada. Indikator kesadaran hukum yakni pengetahuan hukum law
awareness, pengetahuan tentang isi peraturan-peraturan hukum law acquaintance, sikap terhadap peraturan-peraturan hukum legal attitude dan
pola-pola perikelakuan hukum legal behaviour.
D. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik penelitian, yaitu teknik
wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan.
1. Observasi
Observasi dalam bahasa Indonesia sering digunakan istilah pengamatan. Alat ini digunakan untuk mengamati; dengan melihat, mendengarkan, merasakan,
mencium, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatatmerekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu fenomena tertentu. Menurut Hadi
Aprillio Poppy Belladonna, 2013 Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Meningkatkan Kesadaran Hukum Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Sugiyono, 2007: 145, menjelaskan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan menurut Alwasilah 2002: 211 observasi penelitian adalah
pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitasnya. Metode ini menggunakan pengamatan atau
penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, atau perilaku. Peneliti menggunakan teknik observasi karena terdapat beberapa keunggulan.
Menurut Patton Nasution, 2003: 59-60 manfaat observasi ialah: a.
Dengan berada di lapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi, jadi ia dapat memperoleh pandangan yang holistik atau
menyeluruh. b.
Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep-konsep atau pandangan sebelumnya.
Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.
c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain,
khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
d. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh
responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
Aprillio Poppy Belladonna, 2013 Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Meningkatkan Kesadaran Hukum Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
e. Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga peneliti
memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. f.
Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, misalnya merasakan suasana situasi sosial.
Untuk mempermudah jalannya observasi, maka peneliti menggunakan observasi partisipatif, dimana adanya keterlibatan antara peneliti dengan subjek
penelitian, yang dalam hal ini adalah pihak warga sekolah serta situasi sekolah. Sehingga terjadi kejelasan yang nyata terhadap permasalahan yang dikaji. Kejelasan
inilah yang menurut peneliti sebagai titik jenuh dalam penelitian. Teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang aplikasi Pendidikan
Kewarganegaraan dalam kegiatan belajar mahasiswa sehari-hari di lingkungan Perguruan Tinggi korelasinya dengan Kesadaran Hukum mahasiswa, dengan keadaan
yang wajar dan sebenarnya tanpa dipengaruhi, direkayasa atau dimanipulasi. Dari observasi kehidupan sosial dan situasi interaksi dosen dengan mahasiswa akan
diungkap seberapa besar peranan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap peningkatan kesadaran hukum mahasiswa sebagai warga negara yang baik
dan cerdas.
2. Wawancara