2
kematian predator, dan bahkan dapat menyebabkan kematian manusia. Oleh karena itu perlu adanya insektisida yang ramah lingkungan seperti insektisida
yang berasal dari tanaman Panghiyangani, Rahmiati, F, 2009. Tanaman yang secara empiris dapat digunakan sebagai larvisida adalah
tanaman sirsak Anonna muricata L. Joe, 2006. Bagian tanaman sirsak yang sering digunakan sebagai pestisida adalah daun folia anonnae, yang biasanya
dibuat oleh petani dengan cara direndam selama 24 jam dan air rendamannya disemprotkan pada hama tanaman Sudarmo, 2005.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah infusa daun sirsak Anonna muricata L. memiliki efek larvisida
terhadap larva Aedes aegypti.
Apakah potensi infusa daun sirsak Anonna muricata L. setara dengan temephos
.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efek larvisida infusa daun sirsak Anonna muricata L. terhadap larva Aedes aegypti.
Untuk menilai apakah potensi infusa daun sirsak Anonna muricata L. setara dengan temephos sebagai larvisida Aedes aegypti.
Universitas Kristen Maranatha
3
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Akademis Memberikan informasi dan menambah pengetahuan mahasiswai
mengenai efek larvisida infusa daun sirsak Anonna muricata L. terhadap larva Aedes aegypti.
Manfaat Praktis Mengembangkan bahan alternatif alami untuk membunuh larva Aedes
aegypti sehingga terjadi penurunan populasi Aedes aegypti.
1.5. Kerangka Pemikiran
Daun sirsak Anonna muricata L. mengandung senyawa alkaloid antara lain annonaine, acetogenin, dan senyawa flavonoid. Senyawa alkaloid annonaine
masuk ke dalam tubuh larva melalui permukaan tubuh maupun melalui jalur pencernaan, senyawa ini berperan sebagai racun yang menyerang sistem saraf,
sehingga terjadi penimbunan asetilkolin dalam tubuh larva yang dapat menyebabkan kematian pada larva A.K Prasetyowati, 2012. Penimbunan
asetilkolin mengakibatkan gangguan aktivitas saraf sehingga organ efektor mendapatkan stimulasi berlebih yang mengakibatkan kontraksi otot terus
menerus, kejang, dan pada akhirnya larva akan mati Ridha Nisa, 2011. Senyawa alkaloid acetogenin bersifat sitotoksik, ditunjukkan dengan perannya
mengurangi nicotinamide adenine dinucleotide NADH dan ubiquinone oxyreductase yang menyebabkan kegagalan metabolisme mitokondria dan deplesi
ATP sehingga terjadi gangguan fungsi sel yang dapat berakhir dengan kematian sel Feras Q. Alali, 1998.
Senyawa flavonoid bekerja sebagai racun pernapasan dengan masuk ke dalam tubuh larva melalui sistem pernapasan yang kemudian menimbulkan kelayuan
Universitas Kristen Maranatha
4
pada saraf sehingga terjadi gangguan yang mengakibatkan larva tidak dapat bernapas. Selain itu, senyawa flavonoid juga dapat menghambat reseptor perasa
pada daerah mulut larva yang mengakibatkan larva tidak dapat mengenali makanan dan akhirnya mati kelaparan Gerlicgin, 2012.
1.6. Hipotesis