Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

Qiqi Yuliati Zaqiah, 2013 Implementasi Pembelajaran Berbasis kemampuan Otak Brain Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit individu yang diteliti sifat atau karakternya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa Sekolah Dasar di Kota Bandung yang masing-masing mewakili peringkat sekolah berdasarkan hasil akreditasi diknas dengan nilai A, B dan C. Adapun alasan pemilihan populasi berdasarkan pada peringkat akreditasi sekolah dan mewakili wilayah di kota Bandung, yakni untuk melihat apakah peringkat sekolah mempengaruhi efektifitas pembelajaran BBL pada pembelajaran IPA di sekolah dasar di kota bandung. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara acak kelompok kelas. Menurut Suharsimi, jika jumlah populasinya lebih dari 100 dan dengan mempertimbangkan waktu, tenaga dan dana, maka dapat diambil sampel 10 sampai 15 atau 20 - 25 dari total populasi yang ada. Tetapi jika populasi kurang dari 100, maka lebih baik untuk diambil semua menjadi sampel. Arikunto, 2002:112. Untuk sekolah peringkat A dan B, jumlah populasi lebih dari 100 maka, sampel akan digunakan secara acak kelas, masing-masing dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas pembanding pada setiap peringkat. Sedangkan untuk sekolah yang terakreditasi C, jumlah populasi kurang dari 100, maka sampel diambil dari keseluruhan siswa kelas 5 yang ada, dengan cara membagi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Qiqi Yuliati Zaqiah, 2013 Implementasi Pembelajaran Berbasis kemampuan Otak Brain Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Sampel Penelitian PERINGKAT SEKOLAH POPULASI SAMPEL KELAS JUMLAH A SDN di daerah Cicaheum 116 Eksperimen 38 Kontrol 39 B SDN di daerah Pasir Impun 113 Eksperimen 38 Kontrol 37 C SDS di daerah Kopo 40 Eksperimen 20 Kontrol 20

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah ( Prblem based learning) terhadap Kemampuan berpikir kritis siswa

7 19 180

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) : Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur

1 5 52

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI DAN BERPIKIR KRITIS : Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMAN 19 Bandung.

0 4 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL BRAIN-BASED LEARNING.

2 7 51

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

8 40 64

IMPLEMENTASI BRAIN-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

1 12 56

IMPLEMENTASI BRAIN-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

2 9 59

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 4 50

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL BRAIN BASED LEARNING

0 0 10