66
Ani Nuryani, 2012 Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam Rohis Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
E. Analisis dan Interpretasi Data
Proses analisis dan interpretasi data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang berhasil dikumpulkan, baik dari hasil wawancara,
pengamatan, maupun dari studi dokumentasi yang sudah tertuang dalam catatan lapangan untuk kepentingan pengembangan teori atau sebagai masukan bagi
pengembangan pedoman kegiatan ekstrakurikuler Rohis. Menurut Moleong 2011: 248 analisis data kualitatif adalah:
Upaya yang
dilakukan dengan
jalan bekerja
dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Pengolahan dan penganalisaan data dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman peneliti terhadap masalah yang sedang diteliti dan upaya memahami maknanya yakni kajian pembinaan akhlak mulia siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler Rohis. Dalam konteks penelitian ini, peneliti mengadaptasi analisis data kualitatif sebagaimana disarankan oleh Moleong 2011: 248 sebagai
berikut: 1
Mencatat hasil temuan lapangan, dengan cara memberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
2 Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya. 3
Memikirkan agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, serta membuat temuan-temuan
umum.
67
Ani Nuryani, 2012 Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam Rohis Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
F. Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Kriteria Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian kualitatif merupakan dasar
untuk menyanggah balik terhadap tuduhan yang mengatakan penelitian ini tidak ilmiah, dengan peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan
data sesuai dengan tekniknya maka hasil penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Moleong 2011 : 324 mengemukakan bahwa untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik
pemeriksaan didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan
kepastian confirmability. a.
Credibility Kepercayaan Credibility merupakan istilah kriteria keabsahan data pada penelitian
kualitatif menggantikan istilah validitas internal pada penelitian nonkualitatif yang berfungsi untuk melaksanakan inkuiri dan mempertunjukkan derajat
kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian. b.
Transferability Keteralihan Transferability keteralihan merupakan istilah untuk menggantikan
validitas eksternal pada penelitian nonkualitatif, berbeda dengan validitas eksternal yang menyatakan bahwa generalisasi dapat dilakukakan pada setiap
konteks penelitian, pada penelitian kualitatif, transferability keteralihan bergantung pada kesamaan konteks dengan cara mengumpulkan kejadian
68
Ani Nuryani, 2012 Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam Rohis Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
empiris tentang kesamaan konteks. Peneliti dalam penelitian ini tidak melakukannya karena tidak bermaksud melakukan generalisasiketeralihan.
c. Dependability Kebergantungan
Dependability merupakan istilah untuk menggantikan reliabilitas pada penelitian nonkualitatif, Reliabilitas berarti jika suatu studi dilakukan
pengulangan dan mendapatkan hasil yang sama maka studi tersebut telah mencapai reliabilitas. Pada penelitian kualitatif suatu realitas itu bersifat
majemuk atau ganda, dinamis atau selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Karena itu bagi Guba dan Lincoln
Alwasilah, 2009: 187 tidaklah perlu untuk mengeksplisitkan persyaratan reliabilitas. Mereka menyarankan penggunaan istilah dependability atau
konsistensi, yakni keterhandalan atau kebergantungan. d.
Confirmability Kepastian Confirmability berasal dari konsep objektivitas menurut nonkualitatif
yakni suatu penelitian dikatakan objektif bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan hasil penemuan seseorang,
semakin banyak orang yang setuju maka penelitian tersebut semakin obyektif sehingga dapat dikatakan objektifitas akan tergantung pada orangnya.
Sedangkan Confirmability kepastian penekanan bukan pada orangnya melainkan pada datanya.
69
Ani Nuryani, 2012 Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam Rohis Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
2. Teknik pemeriksaan data Setelah menetapkan kriteria keabsahan data pada penelitian ini, peneliti
kemudian melakukan teknik pemeriksaan data, Adapun teknik yang dapat dilakukan sebagaimana diungkap Moleong 2011: 327 yaitu dengan: 1
Perpanjangan keikutsertaan, 2 Ketekunan pengamatan 3 Triangulasi, 4 Pengecekan sejawat, 5 Kecukupan referensi, 6 Kajian kasus negatif, dan 7
Pengecekan anggota, 8 Uraian rinci, 9 Audit kebergantungan dan 10 Audit kepastian.
Bagan 3.1 Kriteria dan Pemeriksaan Keabsahan Data
Kriteria Teknik Pemeriksaan
Credibility derajat kepercayaan
1 Perpanjangan keikut-sertaan 2 Ketekunan pengamatan
3 Triangulasi 4 Pengecekan sejawat
5 Kecukupan Referensi 6 Kajian kasus negatif
7 Pengecekan anggota
Transferability keteralihan
8 Uraian Rinci Dependability
Kebergantungan 9 Audit Kebergantungan
Confirmability Kepastian
10 Audit Kepastian
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan, pengecekan keanggotaan, triangulasi dan AuditingAudit Trail.
a Ketekunan pengamatan, dalam penelitian ini, peneliti mengadakan
pengamatan dengan teliti,
rinci dan berkesinambungan untuk
mendapatkan kedalaman terhadap fokus penelitian.
70
Ani Nuryani, 2012 Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam Rohis Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
b Pengecekan Anggota yakni peneliti mengumpulkan para peserta yang
telah ikut menjadi sumber data dan mengecek kebenaran data dan interpretasinya. Dalam istilah lain teknik pengecekan data sama dengan
member chek dan sudah dijelaskan pada tahapan penelitian c
Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data yang ada. Hal ini dilakukan dengan cara:
1 Membandingkan hasil observasi dengan wawancara dan dokumentasi.
2 Membandingkan hasil wawancara dengan responden lain.
3 Membandingkan dokumen dengan dokumen lain.
4 Mengambil data dalam waktu yang berbeda dan berkali-kali.
c. Auditing atau dalam istilah lain Audit Trail dilakukan untuk membuktikan tingkat kebenaran data yang diperoleh untuk dijadikan bahan laporan.
Setiap data yang ditampilkan disertai dan didukung oleh keterangan dengan menunjukkan sumbernya, sehingga dapat dibuktikan dengan cara
menelusuri sumber dan kebenarannya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada audit trail adalah sebagai berikut:
1 Peneliti mengecek kesalahan-kesalahan di dalam metode atau prosedur
yang digunakan pada saat penelitian dan dalam mengambil keputusan. 2
Peneliti memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti sendiri.
71
Ani Nuryani, 2012 Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam Rohis Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
3 Peneliti mengkonsultasikan hasil temuan penelitian kepada
pembimbing untuk menilai kredibilitas metode pengumpul data, temuan dan interpretasi yang dibuat.
112
Ani Nuryani, 2012 Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam Rohis Di
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan mengenai kajian pembinaan akhlak mulia siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Rohani
Islam ROHIS yang meliputi tentang program kegiatan ekstrakurikuler, pelaksanaan, hasil yang dicapai sampai kepada faktor pendukung dan kendala
yang di hadapi oleh pembina ekstrakurikuler ROHIS di SMA Negeri 1 Lembang. Maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Program kegiatan ekstrakurikuler ROHIS
Program kegiatan ekstrakurikuler ROHIS di SMA Negeri 1 Lembang terdiri dari tujuan dan fungsi, sasaran, jenis dan jadwal kegiatan. Secara umum
program ini bertujuan agar anggota ROHIS memiliki perilaku atau akhlak yang mulia sesuai dengan tujuan undang-undang sistem pendidikan nasional No. 23
Tahun 2003. Selain itu memiliki fungsi mengembangkan pengetahuan agama peserta didik yang hanya mereka dapat dua jam dalam sepekan.
Sasaran program kegiatan ini adalah siswa siswi SMA Negeri 1 Lembang kelas X-XII yang beragama Islam dan mempunyai semangat untuk
memperluas pengetahuan di bidang keagamaan. Adapun jenis-jenis kegiatan nya adalah seperti: mentoring, tilawah dan tahsin, Bahasa Arab, mabit, rihlah,
majalah dinding, bakti sosial, Peringatan Hari Besar Islam PHBI, pesantren kilat Bulan ramadhan, dan sholat dhuha. Jenis kgiatan tersebut dilakukan