69
Nur’aisah, 2014 Konsep Pendidikan Anak Secara Islami
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
fleksibel dan terbuka. Umar 2008, hlm. 7 mengemukakan bahwa desain penelitian dibagi menjadi tiga yaitu eksploratif, deskriptif, dan kausal.
Adapun desain yang digunakan berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini ialah desain deskriptif, yaitu upaya-upaya untuk mendeskripsikan
data yang diperoleh berkaitan dengan konsep pendidikan anak antara dua tokoh Islām yakni Al-Gazālī dan „Abdullāh Nā iḥ „Ulwān.
B. Metode Penelitian
Metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk
menemukan solusi atas suatu masalah Silalahi, 2009, hlm. 12. Demikian juga,
Hasan 2002, hlm. 19 mengungkapkan bahwa: Metode
penelitian membicarakan
mengenai tata cara pelaksanaan penelitian. Sedangkan prosedur penelitian membicarakan urutan kerja
penelitian dan teknik penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian
metode penelitian melingkupi prosedur dan teknik penelitian Senada dengan pendapat di atas, Sugiyono 2002, hlm. 1 mengatakan
bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian deskriptif melalui
pendekatan kualitatif. Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan deskripsi mengenai
situasi-situasi atau kejadian-kejadian Suryabarata, 2010, hlm. 76. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa metode penelitian deskriptif Descriptive
Research adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat Zuriah, 2009,
hlm. 2. Dalam
penelitian ini,
penulis mencoba
mendeskripsikan mengenai
pemikiran Al- Gazālī dan „Abdullāh Nā iḥ „Ulwān tentang pendidikan anak dalam
Islām baik tujuan, metode maupun tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak menggunakan studi literatur untuk menguraikan fakta apa saja yang dapat
70
Nur’aisah, 2014 Konsep Pendidikan Anak Secara Islami
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
digali dari kedua tokoh tersebut guna menemukan konsep pendidikan anak secara Islāmi.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep atau variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi
indikator dari suatu konsep atau variable Noor, 2013, hlm. 97. Sesuai dengan judul penelitian
“Konsep Pendidikan Anak secara Islāmi Studi Literatur terhadap
Pemikiran Al- Gazālī dan „Abdullāh Nā iḥ „Ulwān”, maka batasan pengertiannya
meliputi: 1.
Konsep Konsep
adalah istilah,
terdiri dari
satu kata atau lebih yang
menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide gagasan tertentu Hasan, 2002, hlm. 17. Demikian pula Silalahi 2009, hlm. 111 menjelaskan
bahwa konsep merupakan abstraksi tentang fenomena sosial yang dirumuskan melalui generalisasi dari sejumlah karakteristik peristiwa atau keadaan fenomena
sosial tertentu. Jadi pengertian konsep yang dimaksud penulis disini ialah gambaran suatu
ide gagasan tertentu pemikiran Al- Gazālī dan „Abdullāh Nā iḥ „Ulwān tentang
pendidikan anak yang dirumuskan dari sejumlah fakta yang ada.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia.
Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia Muchtar, 2005,
hlm. 1. Selanjutnya Hasan Al Banna mengungkapkan bahwa pendidikan dipandang sebagai proses aktualisasi potensi-potensi yang dimiliki anak dengan
jalan mewariskan nilai- nilai ajaran Islām Susanto, 2009, hlm. 65.
71
Nur’aisah, 2014 Konsep Pendidikan Anak Secara Islami
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Jadi pengertian pendidikan yang dimaksud oleh penulis disini ialah suatu upaya memanusiakan manusia melalui proses aktualisasi potensi-potensi yang
dimiliki anak dengan jalan mewariskan nilai-nilai ajaran Islām.
3. Anak
Anak hakikatnya merupakan amanah Al lāh yang diberikan kepada orang
tua dalam kehidupan sesuai fi ṭrahnya, kemudian dalam kehidupan tersebut akan
menentukkan predikat seorang anak, menjadi anugerah, penenang hati, penentram jiwa, perhiasan dunia atau bahkan menjadi fitnah bagi orang tua, semua
tergantung pada pendidikan yang diberikan orang tua terhadap anaknya Rachman, 2009, hlm. 20. Anak yang dimaksud disini ialah anak usia dini,
pembahasannya pun mengenai pendidikan anak di usia dini. 4.
Islāmi Islām secara maknawi dapat diartikan agama wahyu berintikan tauhid atau
keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allāh SWT kepada Nabī Muḥammad AW
sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, dimana pun dan kapan pun yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia,
bersumberkan kitab suci al- Qur`ān yang merupakan kodifikasi wahyu Allāh Swt.
sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh Sunnah Nabī Muḥammad AW Mukniah, 2011, hlm. 18. Demikian juga kata Islām
yang berada di belakang kata pendidikan menjadi visi, misi, tujuan, dan karakter pendidikan itu sendiri Nata, 2010, hlm. 35.
Adapun pengertian Islāmi disini ialah pendidikan yang difahami dan
dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu al-
Qur`ān dan al- sunnaħ yang digali dari pemikiran Al- Gazālī dan „Abdullāh Nā iḥ „Ulwān.
5. Al-Gazālī
Al- Gazālī merupakan seseorang yang ahli tasawuf, dikelilingi oleh
kebersahajaan dan dihiasi kesederhanaan. Al- Gazālī juga sangat memperhatikan
72
Nur’aisah, 2014 Konsep Pendidikan Anak Secara Islami
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
masalah pendidikan mulai dari pendidikan anak sampai pemikiran yang universal tentang
Islām dan „ilmu. Seorang pemikir Islām yang berlatarbelakang tasawuf telah menguraikan pemikirannnya dengan bahasa yang membutuhkan pemikiran
mendalam bagi
pembacanya. Beliau
telah mengukir
sejarah bagaimana
memperbaiki perilaku akhlak manusia, sebagaimana tertuang dalam kitab andalannya yaitu
Ihyā „Ulum al-Dīn. Buah dari pemikirannya, beliau menuangkannya dalam beberapa kitab
karangannya, diantaranya Ihyā „Ulūm al-Dīn, Ayyuhā al Walad, Tarbiyaħ al
Aulād fῑ al-Islām, Makāsyifatu al Qulūb, Minhāju al „ābidῑn, Tahāfut al- Falāsifaħ, Syaraħ Asma Allāh al usnā, al-Basiṭ, al-Wasiṭ, al-Wajiz, Khula ah
„Ilmu Fiqħ, Al-Munqil fi „Ilm al-Jadal Ilmu Berdebat, Makha al-Khalaf, Lubab
al- Na ar, Tas in al-Maakhi , dan al-Mabādi wa al-Gayat fi fann al-Khalaf,dll.
Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan untuk mengkaji beberapa kitab buah pemikirannya yakni
Ihyā „Ulūm al-Dīn, Ayyuhā al Walad, Tarbiyaħ al Aulād fῑ al-Islām, Makāsyifatu al Qulūb, Minhāju al „ābidῑn, Tahāfut al-
Falāsifaħ, Syaraħ Asma Allāh al usnā yang berkaitan dengan konsep pendidikan
anak.
6. „Abdullāh Nā iḥ „Ulwān
Beliau adalah orang pertama yang memperkenalkan tarbiya ħ al Islāmiyah
Pendidikan Islām dengan prinsip utama guru pendidik sebagai layaknya orang
tua bagi para pelajar. Beliau juga telah mengarang sebuah kitab tentang pendidikan anak dengan pemaparan yang lengkap.
„Abdullāh Nā iḥ „Ulwān merupakan praktisi pendidikan yang telah mengukir sejarah
Islām di masa kontemporer dengan begitu banyak karyanya tentang pemikiran
Islām. Salah satu buah pemikiran yang digunakan banyak orang yakni pembahasannya mengenai
pendidikan anak dalam Islām.
„Abdullāh Nā iḥ „Ulwān kurang lebih sudah menulis 50 kitab buku berisi tentang pemikirannya, diantaranya Tarbiya
ħ al Aulād fῑ al-Islām, At-Takāful Ijtimā‟i fi al Islām, Ta‟ādud Al-Zaujat fil Islām, alahudin al-Ayyubi, Ṡaqafātud
Da‟iyah, al-Islām wa al Jins, Qi atu al Hidāyaħ, al Islām wa al Hubb, dll.
73
Nur’aisah, 2014 Konsep Pendidikan Anak Secara Islami
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan untuk mengkaji salah satu kitabnya yakni Tarbiya
ħ al Aulād fῑ al-Islām sebagai bahan penelitian, dikarenakan kitab-kitab karyanya yang lain tidak fenomenal di Indonesia sehingga
penulis kesulitan untuk mendapatkannya.
D. Instrumen Penelitian