Pengaruh pengelolaan modal kerja, likuditas, solvabilitas, dan aktivitas terhadap rentabilitas pada perusahaan property dan real estate di bursa efek Indonesia

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS,
SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP RENTABILITAS PADA
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA

Oleh
Arisyi Masturina
NIM : 106081002388

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431/2010 M

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS,
SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP RENTABILITAS PADA
PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Arisyi Masturina
NIM: 106081002388

Di bawah Bimbingan
Pembimbing I

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Pembimbing II

Indo Yama Nasaruddin, SE, MAB

NIP. 19620203 200112 1 003
NIP. 19741127 200112 1 002

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA
1431/2010

Hari ini Kamis Tanggal 2 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah
dilakukan Ujian Sidang atas nama Arisyi Masturina NIM: 106081002388 dengan
judul

skripsi

“PENGARUH

LIKUIDITAS,

PENGELOLAAN

SOLVABILITAS,

RENTABILITAS

PADA


DAN

PERUSAHAAN

MODAL

AKTIVITAS
PROPERTY

KERJA,

TERHADAP
DAN

REAL

ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA“. Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Indo Yama Nasarudin, SE, MAB

Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Herni Ali, HT, SE, MM

Penguji Ahli I


Penguji Ahli II

Ela Patriana, MM, AAAIJ
Penguji Seminar Proposal

Hari ini Jumat, Tanggal Tigabelas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah
dilakukan dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Arisyi Masturina NIM:
106081002388 dengan judul skripsi “Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja,
Likuiditas,

Solvabilitas

dan

Aktivitas

Terhadap

Rentabilitas


Pada

Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia”.
Memperhatikan penampilan dan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Jakarta, 13 Agustus 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Amir Syarifuddin, SH, MM

Titi Dewi Warninda, SE, M.Si

Ketua


Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Penguji Ahli

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa

: Arisyi Maturina

NIM

: 106081002388

Jurusan

: Manajemen


Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang
lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi, maka skripsi
dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi
baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggungjawab saya.

Jakarta, 18 November 2010

(Arisyi Masturina)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
Nama

: Arisyi Masturina


Nim

: 106081002388

Tempat & Tgl Lahir

: Jakarta, 4 Desember 1988

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Perumahan Batan Indah Blok N-47

Setu – Tangerang Selatan 15313

Telepon

: 085618749583 / 95345702

II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Batan Indah

: 1994 s/d 2000

2. SMPN 4 Serpong

: 2000 s/d 2003

3. SMAN 1 Cisauk

: 2003 s/d 2006

4. Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta


: 2006 s/d 2010

i

ABSTRACT

The purpose of this research is analyzing the influence between working capital of
management, liquidity, solvency, and activity concerning level of rentability on
property and real estate companies. This research use secondary data of financial
statement on 37 kind of property and real estate companies that registered on
Bursa Efek Indonesia (BEI) during 2005 till 2009 years periode. Company’s
samples are obtained by applying purposive sampling. Data analysis with multi
linier regression of ordinary least square and hypotheses test used partial t - test,
simultan F – test at level of significance 5% and R2.
Based on multi linear regression results show that there are significant solvency’s
(debt to equity ratio) and activity (total assets turnover), while variable working
capital of management (working capital turnover), and liquidity (current ratio)
does not significantly influence rentability. This research also show that
solvency’s ratio have a most dominant influence concerning level of rentability
property and real estate company.
Keywords : working capital of management, liquidity, solvency, activity,
rentability

ii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh antara
pengelolaan modal kerja, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas terhadap
rentabilitas pada perusahaan property dan real estate. Penelitian ini menggunakan
data sekunder berupa laporan keuangan dari 37 perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2005
sampai tahun 2009. Sampel perusahaan diperoleh dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t secara parsial, uji F secara simultan
dengan level of significance 5% dan uji koefisien determinasi
Berdasarkan hasil regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan varibel solvabilitas (debt to equity ratio) dan aktivitas (total assets
turnover terhadap rentabilitas (return on equity). Sedangkan variabel pengelolaan
modal kerja (working capital turnover), dan likuiditas (current ratio) tidak
berpengaruh signifikan rentabilitas (return on equity). Penelitian ini menunjukkan
bahwa rasio solvabilitas memiliki pengaruh paling dominan terhadap rentabilitas
perusahaan property dan real estate.
Kata Kunci: Pengelolaan Modal Kerja, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas,
Rentabilitas.

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
dengan judul “Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja, Likuiditas, Solvabilitas,
dan Aktivitas Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Perusahaan Property dan
Real Estate di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi ini diajukan umtuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata-1 (S1) pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi
ini jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan
penulisan skripsi ini.
Selama menyusun skripsi ini maupun dalam mengikuti kegiatan akademik di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, banyak pihak yang turut
memberikan bantuan kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, motivasi, doa, serta semangat yang sangat
berarti dalam penyusunan skripsi ini.

iv

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Mama dan Papa tercinta yang selama ini selalu mendo’akan, memberikan
cinta dan kasih sayang, inspirasi, motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan saran, petunjuk, ilmu pengetahuan, dan meluangkan
waktunya hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Indoyama Nasaruddin, SE, MAB, selaku dosen pembimbing II yang
telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta
memberikan petunjuk dan nasihat yang sangat berarti dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis selama belajar di bangku kuliah. Kepada seluruh staff bagian
Akademik dan Keuangan, serta staff Perpustakaan, terima kasih atas segala
bantuannya.
6. Abang ku tersayang Iska Diantoro dan M. Williem Asri Hasibuan, my special..
terimakasih atas motivasi, doa, inspirasi, pengertiannya, serta dukungan yang
sangat berarti selama proses penyusunan skripsi ini
7. Sahabat-sahabat terdekat Dhania, Syahrani, dan Lily yang telah mengisi harihari indah dikampus tercinta. Terimakasih untuk kalian yang selalu

v

mendengarkan keluh kesah, serta selalu memberikan motivasi, ide, dan do’a.
Semoga kita tetap terus bersama.
8. Kawan-kawan terdekat yang telah menemani di masa-masa akhir kuliah Hana,
Mia, Sesy, Wulan, tetap semangat kawan, berusaha dan terus berusaha. Citra,
Chandra, dan Dhea yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi.
K’ana dan Arie yang telah berjasa tak henti-hentinya membantu dan
memberikan ide penulis dalam penyusunan skripsi.
9. Teman-teman tercinta Manajemen A, Manajemen B, Manajemen Keuangan
dan semua teman seperjuangan Manajemen 2006 terima kasih telah
memberikan rasa kebersamaan, keakraban, kepedulian dan silaturahmi yang
telah terjalin selama ini.
10. Sahabat-sahabat kecil Tya, Renti, Tina terimakasih atas motivasi dan do’anya.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
untuk membalas kebaikan dari semua pihak yang telah membantu penulis selama
ini dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.

Jakarta, Oktober 2010

Penulis

vi

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
Bab I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 14
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 14
Bab II : TINJUAN PUSTAKA ..................................................................... 17
A. Modal Kerja .................................................................................. 17
B. Likuiditas ...................................................................................... 27
C. Solvabilitas ................................................................................... 34
D. Aktivitas ....................................................................................... 37
E. Rentabilitas ................................................................................... 41
F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 49
G. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 53

vii

H. Rumusan Hipotesis ....................................................................... 56
Bab III : METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 58
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 58
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 58
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 59
D. Metode Analisis Data ................................................................... 60
E. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 65
Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 68
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 68
1. Sejarah singkat Bursa Efek Indonesia .................................... 68
2. Lembaga-lembaga yang terkait di Bursa Efek Indonesia ...... 73
3. Perusahaan Property dan Real Estate...................................... 76
B. Analisis Deskriptif ........................................................................ 77
C. Hasil dan Pembahasan .................................................................. 88
1. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 88
a. Uji Normalitas .................................................................... 88
b. Uji Multikolinearitas .......................................................... 89
c. Uji Heterokedastisitas ........................................................ 90
d. Uji Autokerelasi ................................................................. 91
2. Pengujian Regresi Linier Berganda ........................................ 93
3. Pengujian Hipotesis ................................................................ 95
a. Uji Simultan (Uji-F) ........................................................... 96
b. Uji Parsial (Uji-t) ................................................................ 96

viii

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 98
4. Interpetasi ................................................................................ 99
BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................................. 104
A. Kesimpulan ................................................................................... 104
B. Implikasi ....................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 107
LAMPIRAN .................................................................................................... 110

ix

DAFTAR TABEL

No. Keterangan
4.1

Hal

Perusahaan Property dan Real Estate .................................................... 76

4.2 Working Capital Turnover Tiap Perusahaan Selama Periode Penelitian

79

4.3

Current Ratio Tiap Perusahaan Selama Periode Penelitian .................. 81

4.4

Debt to Equity Ratio Tiap Perusahaan Selama Periode Penelitian ........ 83

4.5

Total Assets Turnover Tiap Perusahaan Selama Periode Penelitian ..... 85

4.6 Return on Equity Tiap Perusahaan Selama Periode Penelitian ............... 87
4.7

Hasil Uji Normalitas Data ..................................................................... 89

4.8

Hasil Matrix Correlation ........................................................................ 89

4 .9 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................... 90
4.10 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................... 92
4.11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................ 93

x

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan

Hal

1 .1 Return Indeks Saham Sektoral BEI 2007 .............................................. 7
2.1

Kerangka Pemikiran .............................................................................. 55

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan

Halaman

1

Rasio Keuangan Tahun 2005 ................................................................. 110

2

Rasio Keuangan Tahun 2006 ................................................................ 111

3

Rasio Keuangan Tahun 2007 ................................................................. 112

4

Rasio Keuangan Tahun 2008 ................................................................. 113

5

Rasio Keuangan Tahun 2009 .................................................................. 114

6

Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 115

7

Analisis Regresi Berganda...................................................................... 118

xii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era
globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk
mengembangkan usahanya. Dengan bertambah dewasanya perusahaan,
perusahaan juga berkembang untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar yang
berubah-ubah dan bersaing memperoleh manajemen berkemampuan terbaik.
Kondisi

finansial

dan

perkembangan

perusahaan

yang

sehat

dan

mencerminkan efisiensi dalam kinerja perusahaan menjadi tuntutan utama
untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya.
Pada dasarnya masyarakat luas mengukur keberhasilan perusahaan
berdasarkan kemampuan perusahaan yang dilihat dari kinerja manajemen.
Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk
memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis
laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa
depan dan yang lebih penting, sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan
yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan (Brigham dan Houston,
2006: 94).
Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang
tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa
yang akan datang. Laporan keuangan dimanfaatkan oleh investor dalam
pengambilan keputusan ekonominya. Dalam menanamkan modalnya,
1

investor terlebih dahulu melihat bagaimana keadaan perusahaan tersebut
terutama yang berhubungan dengan pengelolaan modal kerja, likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas. Investor akan menghubungkan pengelolaan modal
kerja, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas perusahaan, apakah berpengaruh
dengan tingkat rentabilitas dari perusahaan yang bersangkutan. Rentabilitas
disini adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu (Abdullah Amrin, 2009:206).
Hubungan antara pengelolaan modal kerja, likuiditas, solvabilitas, dan
aktivitas dengan tingkat rentabilitas adalah sebagai berikut:
1. Modal Kerja.
Modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan
operasional. Perusahaan yang tidak mempunyai cukup modal kerja, tidak
akan mampu membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
Investasi modal kerja merupakan proses terus-menerus selama perusahaan
beroperasi. Karenanya, perusahaan perlu menjaga agar modal kerja tetap
tersedia (Husein Umar, 2003:162).
Apabila perusahaan tidak dapat memperhitungkan tingkat modal
kerja yang memuaskan, maka perusahaan kemungkinan mengalami
insolvency (tak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo) dan bahkan
mungkin terpaksa harus dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk
dapat menutup hutang lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan
adanya tingkat keamanan (margin safeti) yang memuaskan. Sementara itu,
jika perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan
perusahaan overlikuid sehingga menimbulkan dana mengaggur yang akan
2

mengakibatkan inefisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan
memperoleh laba. (Lukman Syamsuddin, 2007:201).
Indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya
efisiensi modal kerja. Modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal
kerja (working capital turnover), perputaran piutang (receivable turnover),
perputaran persediaaan (inventori turnover). Perputaran modal kerja
dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai
saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode perputaran modal kerja,
makin cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi
dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas semakin
meningkat (Tunggal:1995) dikutip oleh Ima Hernawati (2007:2).
2. Likuiditas.
Likuiditas
kewajiban

adalah

jangka

kemampuan

pendeknya.

perusahaan

Rasio

Likuiditas

untuk

memenuhi

membandingkan

kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau
lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut (James Van
Horne dan John Wachowicz, 2009:206).
Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan
dihadapkan pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor
likuiditas dan profitabilitas. Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal
kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga
namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang
pada akhirnya berdampak pada menurunnya laba perusahaan (rentabilitas).
Sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan rentabilitas, kemungkinan

3

dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Makin tinggi likuiditas,
maka makin baiklah posisi perusahaan di mata kreditur. Oleh karena terdapat
kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan dapat membayar
kewajibannya tepat pada waktunya. Di lain pihak ditinjau dari segi sudut
pemegang saham, likuiditas yang tinggi tak selalu menguntungkan karena
berpeluang menimbulkan dana-dana yang menganggur yang sebenarnya
dapat

digunakan

untuk

berinvestasi

dalam

proyek-proyek

yang

menguntungkan perusahaan (Tunggal:1995) dikutip oleh Ima Hernawati

(2007:3).
3. Solvabilitas
Solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar semua hutang-hutangnya (baik jangka pendek maupun jangka
panjang) apabila sekiranya pada saat tersebut perusahaan dilikuidasi. Suatu
perusahaan yang solvabel berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai
aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya
(Bambang Riyanto, 2001:36).
Solvabilitas menunjukkan proporsi atas penggunaan uang sebagai
modal untuk membiayai aktiva perusahaan yang berasal dari modal pemilik
atau modal pinjaman. Perusahaan dengan rasio utang yang relatif tinggi
memiliki pengembalian yang lebih tinggi dalam situasi perekonomian normal,
tetapi mereka menghadapi resiko kerugian ketika perekonomian berada dalam
masa resesi. Dilihat dari rasio modal asing (pinjaman) dengan total aktiva,
semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil modal sendiri yang digunkan
untuk membiayai aktiva perusahaan, jika rasio 75% berarti 25% aktiva

4

perusahaan dibiayai dari modal sendiri. Dengan proporsi penggunaan hutang
(modal pinjaman) yang tepat maka aktiva perusahaan dapat dibiayai secara
efisien sehingga dapat memaksimalkan laba perusahaan/ rentabilitas (Ayu
Astrea, 2008:5).

4. Aktivitas
Aktivitas perusahaan menggambarkan tingkat pendayagunaan harta
atau sarana modal yang dimiliki perusahaan. Atau dengan kata lain rasio
ini

bertujuan

untuk

mengukur

efektivitas

perusahaan

dalam

mengoperasikan dana. (Arief Sugiono, 2009:73).
Jika perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya
modalnya akan menjadi terlalu tinggi dan akibatnya laba akan menurun.
Disisi lain jika aktiva terlalu rendah maka penjualan yang menguntungkan
akan hilang dan berakibat menurunya tingkat laba/rentabilitas (Brigham
dan Houston, 2006: 97).
Alasan mengapa topik ini menarik untuk diteliti, karena perusahaan
pada umumnya lebih mengutamakan masalah laba daripada masalah
rentabilitas, laba yang besar bukan berarti bahwa perusahaan itu telah bekerja
dengan efisien. Efisiensi barulah dapat diketahui dengan membandingkan
laba yang diperoleh itu dengan kekayaan modal yang menghasilkan laba,
dengan kata lain menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian maka yang
harus diperhatikan oleh perusahaan ialah tidak hanya bagaimana usaha untuk
memperbesar laba, tetapi yang lebih penting ialah usaha mempertinggi
rentabilitas. Berhubung dengan itu maka bagi perusahaan pada umumnya

5

usaha lebih diarahkan untuk mendapatkan titik rentabilitas maksimal daripada
laba maksimal (Bambang Riyanto 2001:37).
Penulis memilih untuk meneliti perusahaan property dan real estate
dikarenakan investasi di sektor properti banyak diminati masyarakat, hal ini
dikarenakan harga tanah yang cenderung naik. Penyebab kenaikan adalah
supply tanah bersifat tetap, sedangkan demand akan selalu terus meningkat
seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kenaikan yang terjadi pada
harga tanah diperkirakan sekitar 40%, selain itu tanah bersifat rigid, artinya
penentu harga bukanlah pasar melainkan orang yang memiliki tanah. Pada
umumnya investasi di sektor properti dan real estate memiliki sifat jangka
panjang dan akan terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,
sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya (Rachbini dalam
Minda, 2006).
Perkembangan industri properti saat ini menunjukkan pertumbuhan
yang sangat meyakinkan. Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan
perumahan, apartemen, perkantoran dan perhotelan. Disamping itu,
perkembangan sektor properti juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate
di kota-kota besar. Para pelaku bisnis tetap optimistis peluang bisnis properti
masih tetap terbuka lebar. Keyakinan ini dilandasi oleh masih banyaknya
wilayah bisnis properti yang belum disentuh dan para usahawan masih
mempunyai energi cukup untuk menggarap peluang tersebut. Para investor
asing pun tengah menanti giliran menggarap sejumlah proyek besar yang
disukai pasar. Dari perspektif makro ekonomi, industri properti memiliki
cakupan usaha yang amat luas sehingga bergairahnya bisnis properti pada
6

gilirannya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan terbukanya
lapangan kerja. Properti juga menjadi indikator penting kesehatan ekonomi
sebuah negara. Sebab, ia yang pertama memberi sinyal jatuh atau sedang
bangunnya perekonomian sebuah negara (Budi Santosa, 2005)
Gambar 1.1

Sumber: Economic Review, No. 210, Desember 2007.
Sektor perumahan masih cukup dilirik, mengingat akumulasi
pertumbuhan tahun lalu sektor konstruksi, properti dan real estate adalah
sebesar 103,26%, Meskipun hal ini lebih disebabkan oleh banyaknya
perusahaan saham di sektor ini yang IPO. Pada kenyataannya harga-harga
saham disektor ini justru tertekan cukup dalam pada tahun lalu akibat krisis
subprime mortgage di Amerika. Sektor ini tetap direkomendasikan karena
harga sahamnya yang sudah tertekan cukup dalam, sedangkan secara riil
sektor properti di Indonesia pada umumnya memiliki kinerja yang baik.
Sementara pengaruh dari krisis subprime mortgage juga dirasakan semakin
berkurang dengan banyaknya negara-negara yang membantu Amerika untuk

7

mengurangi dampak krisis yang ditimbulkannya. Secara khusus sektor
konstruksi juga perlu diperhatikan karena diprediksikan pada tahun ini
banyak

proyek-proyek

pemerintah

yang

akan

direalisasikan

untuk

mendukung kemajuan sektor ini (Tryfino:2007).
Penelitian ini mengambil perusahaan yang listed di Bursa Efek
Indonesia sebagai sampel. Karena Bursa Efek Indonesia dianggap sebagai
tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan
berupa laporan keuangan dan secara rasionalisme bahwa Bursa Efek
Indonesia merupakan pasar saham atau pasar modal terbesar yang paling
representative yang ada di Indonesia. Dalam hal ini perusahaan yang
dijadikan sampel penelitian adalah perusahaan yang listed di Bursa Efek
Indonesia pada periode tahun 2005 sampai dengan 2009.
Aminatuzzahra (2010) menguji pengaruh variabel Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Trunover (TAT), dan Net Profit Margin
(NPM) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang
listed di BEI. Hasil analisis menunjukkan bahwa data CR, DER, TAT, NPM
secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROE perusahaan
manufaktur di BEI periode 2005-2009. Sementara secara simultan (CR, DER,
TAT, dan NPM) terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE perusahaan
manufaktur di BEI .

Gill et all (2010) melakukan penelitian tentang hubungan antara
manajemen modal kerja dengan profibilitas, dengan mengambil sampel 88
perusahaan-perusahaan Amerika terpilih yang terdaftar di New York Stock
Exchange periode 2005-2007. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat
8

hubungan yang signifikan antara manajemen modal kerja (cash conversion
cycle) dengan profitabilitas (gross operating profit). Dan temuan ini
menyimpulkan

bahwa profitabilitas dapat ditingkatkan dengan cara

mengelola modal kerja secara efisien.
Nazir dan Afza (2009) penelitian ini menyelidiki hubungan antara
tingkat agresivitas investasi modal kerja dan

kebijakan pembiayaan dan

dampaknya terhadap profitabilitas, sampel 204 perusahaan Pakistan yang
dibagi menjadi 16 kelompok industri untuk periode 1998-2005. Studi ini
menemukan hubungan negatif antara profitabilitas perusahaan dengan
tingkat agresivitas investasi modal kerja dan kebijakan pembiayaan. Hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian-penelitian

sebelumnya,

fenomena ini mungkin disebabkan oleh kondisi perekonomi Pakistan yang
tidak konsisten.
Mutia Desanti (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh antara
perputaran modal kerja, profit margin, operating assets turnover, dan ukuran
perusahaan terhadap tingkat rentabilitas pada perusahaan manufaktur selama
periode 2003 hingga 2007. Hasil uji regresi ini menunjukkan bahwa
perputaran modal kerja memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat
rentabilitas, sementara varibel independen lainnya (profit margin, operating
assets turnover, dan ukuran perusahaan) memiliki pengaruh positif terhadap
tingkat rentabilitas. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa profit margin
memiliki pengaruh paling dominan terhadap tingkat rentabilitas perusahaan
manufaktur.

9

Epri Ayu (2007) meneliti pengaruh variabel Working Capital to Total
Asset (WCTA), Current Liabilities To Inventory (CLI), Operating Income to
Total Assets (OITL), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM)
dan Gross Profit Margin (GPM) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode penelitian
2001 sampai dengan 2005. Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa
variabel Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM) dan Gross
Profit Margin (GPM) secara persial berpengaruh positif signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Sedangkan variabel Working Capital to Total Asset
(WCTA), Current Liabilities To Inventory (CLI) dan Operating Income to
Total Assets (OITL) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Keenam variabel yang digunakan dalam penelitian ini (WCTA, CLI, OITL,
TAT, NPM dan GPM) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba.
Ima Hernawati (2007) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh
efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada
perusahaan barang konsumsi di BEI periode 2002-2005. Rasio-rasio yang
digunakan adalah rasio Working Capital Turnover (WCT), Current Ratio
(CR), Debt to Equity Ratio (DTA) dan Return on Investment (ROI). Dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda linier yang hasilnya
menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel efisiensi modal kerja
(working capital turnover) yang mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas
(return on investment) sedangkan variabel likuiditas (current ratio) dan
solvabilitas (total debt to total capital assets) tidak mempunyai pengaruh
10

terhadap profitabilitas (return on investment). Sedangkan secara simultan
semua variabel tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Ni Putu Era dan Agung (2007) melakukan pengujian tentang pengaruh
pemoderasi pertumbuhan laba terhadap hubungan antara ukuran perusahaan,
debt to equity ratio dengan profitabilitas pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pertumbuhan laba
tidak berpengaruh terhadap hubungan antara ukuran perusahaan dengan
profitabilitas, sedangkan pertumbuhan laba berpengaruh terhadap hubungan
antara Debt To Equity Ratio (DER) dengan profitabilitas.
Vedavinayagam Ganesan (2007) dalam penelitiannya tentang analisa
efisiensi pengelolaan modal kerja pada industri perlengkapan telekomunikasi
selama periode 2001 – 2006 dengan menggunakan Uji ANOVA pada analisis
regresi, mengemukakan bahwa efisiensi pengelolaan modal kerja memiliki
hubungan negatif dengan tingkat profitabilitas pada perusahaan industri
perlengkapan telekomunikasi di USA.
Yuni Nurmala (2007) meneliti pengaruh CR, DER, dan TATO secara
simultan dan parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Jakarta tahun 2001 sampai dengan tahun 2004. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa CR, DER, dan TATO secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Jakarta. Dari keempat rasio tersebut, secara parsial CR dan
DER yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. Sedangkan TATO
tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.

11

Kesseven Padachi (2006) melakukan penelitian tentang trend dalam
pengelolaan modal kerja dan implikasinya terhadap perusahaan manufaktur di
Mauritius, Afrika selama periode 1998-2003. Hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa tingginya tingkat investasi dalam persediaan dan piutang
usaha berhubungan dengan rendahnya tingkat profitabilitas pada perusahaan
manufaktur.
Sasangko dan Silfia (2004) meneliti tentang pengaruh perubahan modal
kerja terhadap perubahan profitabilitas pada 50 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ periode 1999-2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara statistik perubahan modal kerja berpengaruh terhadap perubahan
profitabilitas, dimana perubahan modal kerja berpengaruh signifikan terhadap
rasio Gross Profit Margin (GPM) dan Operating Income Ratio (OPM)
sedangkan perubahan modal kerja tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI),
dan Return On Equity (ROE).
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah
dilakukan oleh Ima Hernawati (2007). Adapun perbedaan dalam penelitian ini
terletak pada:
1. Penambahan variabel dependen, yaitu ratio aktivitas yang diukur
menggunakan Total Assets Turnover (TAT).
2. Variabel independen yang diteliti oleh Ima Hernawati (2007) adalah Return
On Investment (ROI) sedangkan pada penelitian ini menggunakan rasio
Return On Equity (ROE)

12

3. Periode observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah tahun 2005 –
2009. Periode ini merupakan lanjutan dari periode penelitian yang telah
dilakukan oleh Ima Hernawati (2007) yang melakukan penelitian pada
periode tahun 2002 – 2005.
4. Perusahan yang diteliti oleh Ima Hernawati (2007) merupakan perusahaan
barang konsumsi sedangkan dalam penelitian ini menggunakan perusahaan
property dan real estate.
Dengan dasar itulah maka penulis merasa tertarik untuk menganalisa
masalah diatas. Untuk itu penulis memberi judul skripsi ini “PENGARUH
PENGELOLAAN MODAL KERJA, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS,
DAN

AKTIVITAS

TERHADAP

RENTABILITAS

PADA

PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK
INDONESIA”.
Penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang terdapat pada
penelitian ini, yaitu antara lain: rentabilitas perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa variabel diantaranya modal kerja, likuditas, solvabilitas, dan
aktivitas; serta mengidentifikasi dari keempat variabel independen tersebut
yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan
property dan real estate.
Dalam penulisan ini, terdapat batasan-batasan yang perlu ditentukan
agar pembahasan penelitian ini lebih terfokus dan tidak mencakup hal yang
lebih luas. Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain: menganalisis
tingkat rentabilitas perusahaan yang tergolong ke dalam sektor property dan
real estate selama periode penelitian, yaitu mulai tahun 2005 hingga 2009;
13

kemudian menganalisis pengaruh variabel pengelolaan modal kerja, likuditas,
solvabilitas, dan aktivitas terhadap tingkat rentabilitas perusahaan property
dan real estate dengan menggunakan metode regresi linier berganda;
selanjutnya data keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan tahunan pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana pengaruh pengelolaan modal kerja, likuiditas, solvabilitas,
dan aktivitas secara parsial dan simultan terhadap rentabilitas dan
seberapa besar pengaruhnya ?

2.

Variabel independen mana yang paling dominan berpengaruh terhadap
rentabilitas?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik dan mengenai
sasaran, maka peneliti harus mempunyai tujuan, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh pengelolaan modal kerja, likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas terhadap rentabiltas, baik secara simultan
maupun secara parsial pada perusahaan.
14

b. Menganalisis

variabel

independen

yang

paling

dominan

mempengaruhi tingkat rentabilitas perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaat oleh beberapa
pihak sebagai berikut:
a. Bagi internal perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan berguna
dalam mengevaluasi pengelolaan modal kerja, aktivitas, likuiditas, dan
solvabilitas dalam meningkatkan rentabilitas perusahaan dan sebagai
informasi untuk menilai kinerja manajemen dalam memaksimalkan
sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan secara efektif dan
efisien.
b. Bagi pihak eksternal, penelitian ini diharapkan berguna untuk dapat
mengevaluasi sampai sejauh mana perusahaan mengelola modal kerja,
aktivitas, likuiditas, dan solvabilitas serta hubungannya dengan tingkat
rentabilitas perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang
relevan kepada pihak investor sebagai dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi suatu perusahaan.
c. Bagi penulis, untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh
pengelolaan modal kerja, aktivitas, likuiditas, dan solvabilitas terhadap
tingkat rentabilitas perusahaan, serta sebagai bahan perbandingan atau
referensi khususnya untuk pengkajian topik-topik yang berkaitan
dengan masalah pengelolaan modal kerja, aktivitas, likuiditas, dan
solvabilitas dan rentabilitas perusahaan.

15

d. Bagi akademisi, sebagai bahan referensi yang dapat membantu dalam
penelitian sejenis serta menambah wawasan pembaca.
e. Bagi peneliti berikutnya, sebagai perbandingan dan acuan untuk
penelitian-penelitian yang akan datang.

16

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Modal Kerja
Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membiayai
kegiatan operasionalnya sehari-hari. Modal kerja tersebut diharapkan dapat
kembali dalam jangka pendek, biasanya kurang dari satu tahun, sehingga
dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional
selanjutnya. Dengan demikian modal kerja tersebut terus menerus akan
berputar selama perusahaan itu berjalan.
Pengelolaan modal kerja meliputi usaha mendapatkan dan menyediakan
dana yang dibutuhkan serta usaha untuk menggunakan dana tersebut secara
efektif dan efisien dengan tetap mempertahankan arus pendapatan guna
kelangsungan perusahaan dalam membiayai operasi selanjutnya. Oleh karena
itu, diperlukan manajemen yang baik terhadap pengelolaan modal kerja.
Banyak perusahaan mengalami kesulitan karena pimpinan perusahaan
kurang mengetahui pergertian modal kerja dan fungsinya dalam suatu
perusahaan, dimana modal kerja sering sekali digunakan untuk membeli
aktiva tetap sehingga akan menimbulkan kesulitan bagi perusahaan. Untuk
menghindari hal yang demikian, maka perlu diketahui pengertian dari modal
kerja.

17

1. Pengertian modal kerja
Definisi modal kerja banyak dijelaskan oleh para ahli ekonomi.
Menurut J.Fred Weston dan Thomas E.Copeland dalam Syahsunan (2003)
memberikan pengertian modal kerja sebagai berikut, “Working capital is
defined as curreilt assets minus current liabilities. Thus, working capital
represents the firm's investment in cash, marketable securities, accounts
receivable, and inventories less the current liabilities used to finance the
current assets.” Dari pengertian diatas, modal kerja adalah selisih antara
aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan
investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi
hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.
Weston dan Brigham (1993) dalam Hadori Yunus (2005), “Working
Capital is a firm’s investment in short term asset-cash, marketable
securities, inventory, and account receivables, working capital is current
asset minus current liabilities while gross working capital is defined as
current assets”. Dan Wild, etc (2004) mengemukakan bahwa “Working
capital is defined as the excess of current assets over current liabilities”.
Definisi-definisi di atas menjelaskan net working capital, yaitu
aktiva yang benar-benar dapat digunakan oleh perusahaan tanpa
mengurangi likuiditasnya. Prinsip modal kerja yang dimaksud adalah
selisih aktiva lancar (current assets) di atas hutang lancar (current
liabilities). Secara umum, aktiva lancar terdiri dari: kas atau uang tunai,
surat-surat berharga (marketable securities), piutang (account receivable),

18

dan persediaan (inventory). Sedangkan hutang lancar terdiri dari: hutanghutang jangka pendek (short-term liabilities), hutang wesel (notes), hutang
usaha, dan hutang-hutang pada bank yang berusia kurang dari satu tahun,
serta hutang jangka panjang (long-term liabilities) yang jatuh tempo.
Berkaitan dengan pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan
beberapa

konsep

modal

kerja.

Bambang

Riyanto

(2001:57-58)

mengemukakan tiga konsep pengertian modal kerja, yaitu: konsep
kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional.
a. Konsep kuantitatif
Konsep kuantitatif berdasarkan pada kuantitas yang dipergunakan
untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya
yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana (fund) yang
tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini
menganggap bahwa modal kerja merupakan keseluruhan dari jumlah
aktiva lancar (gross working capital).
b.

Konsep kualitatif
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan sebagian dari aktiva
lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahan tanpa menunggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan
kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam
pengertian ini sering disebut modal kerja netto (net working capital).

19

c.

Konsep fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari
dana dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang
digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam satu periode
akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode
tersebut (current income). Sementara itu, ada pula dana yang
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada periode-periode
selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesinmesin, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future
income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai
dengan maksud utama didirikannya perusahaan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal kerja

merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan perusahaan sehari-hari
dan selalu berputar. Dengan demikian modal kerja berupa investasi dari
aktiva jangka pendek perusahaan yaitu kas, efek-efek jangka pendek,
piutang dagang dan persediaan. Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan akan
jumlah modal kerja setiap perusahaan tidak sama, umumnya perusahaan
yang berhasil menyediakan modal kerja lebih dari cukup.
Menurut Munawir (2004:116-117) keuntungan yang lain dari modal
kerja sebagai berikut:

20

a.

Melindungi perusahaan terhadap krisis modal hanya karena turunnya
nilai dari aktiva lancar.

b.

Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban – kewajiban
tepat pada waktunya.

c.

Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan, semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya atau
kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.

d.

Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani para konsumen.

e.

Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang
lebih menguntungkan kepada para pelanggan.

f.

Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa
yang dibutuhkan.

2. Jenis-jenis modal kerja
Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan
berbeda-beda, salah satunya tergantung pada jenis perusahaan. W.B Taylor
dikutip oleh Sawir (2001:132) menggolongkan jenis-jenis modal kerja:
a. Modal kerja permanen (permanent working capital)
Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang harus tetap ada
pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata
lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran
usaha. Modal kerja permanen dibedakan dalam:

21

1) Modal kerja primer (primary working capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha.
2) Modal kerja normal (normal working capital)
Modal kerja normal merupakan jumlah modal kerja yang diperlukan
untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal dalam artian
yang dinamis.
b. Modal kerja variabel (variable working capital)
Modal kerja variabel merupakan modal kerja yang jumlahnya berubahubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan
dalam:
1) Modal kerja musiman (seasonal working capital)
Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
2) Modal kerja siklis (cyclical working capital)
Modal kerja siklis merupakan modal kerja yang jumlahnya berubahubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
3) Modal kerja darurat (emergency working capital)
Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan karena keadaan darurat yang tidak
diketahui

sebelumnya

(misalnya:

pemogokan

buruh,

banjir,

perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).

22

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja
Modal kerja suatu perusahaan harus cukup jumlahnya, atau dalam
arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi
perusahaan sehari-hari. Penentuan besarnya jumlah modal kerja yang
cukup bagi perusahaan merupakan hal yang tidak mudah, karna modal
kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagaimana dikemukakan oleh Munawir (2004:134-135) sebagai
berikut :
a. Sifat atau type dari perusahaan
Modal kerja dari suatu perusahaan jasa akan lebih rendah bila
dibandingkan dengan perusahaan industri. Sifat dari perusahan jasa
biasanya memiliki atau harus menginvestasikan modal-modalnya
sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk memberikan
pelayanan atau jasanya kepada masyarakat.
Sedangkan perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup
besar dalam aktiva lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan
dalam operasinya sehari-hari. Oleh karena itu apabila dibandingkan
dengan perusahaan jasa, perusahaan industri membutuhkan modal kerja
yang lebih besar. Perusahaan yang memproduksi barang akan
membutuhkan modal kerja yang lebih besar daripada perusahaan
perdagangan.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual
serta harga per satuan dari barang tersebut.

23

Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau
memperoleh barang tersebut, maka makin besar pula modal kerja yang
dibutuhkan. Disamping itu harga pokok produksi barang juga akan
mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan, semakin
besar harga pokok produksi barang yang dijual akan semakin besar pula
kebutuhan akan modal kerja.
c. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan,
semakin sedikit uang kas yang harus diinvestasikan dalam persediaan
bahan atau barang dagangan.
d. Syarat penjualan
Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para
pembelinya akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja
yang harus diinvestasikan dalam piutang.
e. Tingkat perputaran persediaan
Tingkat perputaran persediaan menunjukkan beberapa kali persediaan
tersebut diganti dalam arti dijual kembali. Semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan maka modal kerja yang dibutuhkan (terutama
yang diinvestasikan pada perusahaan) semakin rendah.
4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisa sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi
penganalisa intern dan ekstern. Maksud utama dari analisa ini adalah untuk
mengetahui dari mana modal tersebut dipergunakan. Dengan kata lain,

24

analisa sumber dan penggunaan modal kerja erat kaitannya dengan dana
yang diperoleh dan dapat dipergunakan oleh perusahaan dalam kegiatan
operasinya sehari-hari dalam suatu periode tertentu. Sumber modal kerja
perusahaan pada umumnya diperoleh melalui (Syahyunan, 2003):
a. Penambahan jumlah hutang tidak lancar
Pengeluaran obligasi misalnya akan mengakibatkan pertambahan kas
(harta lancar) tanpa diikuti oleh pertambahan dalam hutang jangka
pendek.
b. Penambahan modal saham.
Pengeluaran saham biasanya akan mengakibatkan pertambahan kas atau
harta lancar tanpa dibarengi oleh pertambahan dalam hutang jangka
pendek. Pengecualian dalam hal ini ialah bila pengeluaran saham baru
disertai dengan penurunan dalam hutang jangka panjang misalnya
obligasi dikonversikan kepada modal saham.
c. Penambahan jumlah laba yang ditahan.
Suatu

pertambahan

dala

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 35 89

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 63 108

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 48 83

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Eps Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham Emiten Property And Real Estate Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 44 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88