Sidiq Aulia Rahman, 2013 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, Berpikir Reflektif Matematis dan Adversity
Quotient Siswa SMP dengan Pendekatan Open Ended Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perlakuan X yaitu pembelajaran dengan pendekatan open ended. Sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan khusus. Sebelum perlakuan siswa diberi
pretes O dan setelah diberi perlakuan diberi postes O. Untuk melihat secara lebih mendalam pengaruh penggunaan pendekatan
tersebut terhadap kemampuan pemecahan masalah , berpikir reflektif matematis dan adversity quotient siswa dalam matematika maka dalam penelitian ini
dilibatkan faktor kemampuan awal matematis siswa tinggi, sedang, dan rendah. Dengan menggunakan model Weiner, disain penelitian ini dapat disajikan seperti
pada tabel berikut
Tabel 3.1 Keterkaitan Kemampuan Awal siswa dalam Pemecahan Masalah dan
Berpikir Reflektif Matematis dan Adversity Quotient Siswa di Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kemampuan Matematis
Siswa Pembelajaran Open Ended PO
Pembelajaran Biasa PB Kemampuan Awal Matematis K
Kemampuan Awal Matematis K Tinggi
T Sedang
S Rendah
R Total
Tinggi T
Sedang S
Rendah R
Total Pemecahan
Masalah PM
PO- PM-
KT PO-
PM- KS
PO- PM-
KR PO
PM PB-
PM- KT
PB- PM-
KS PB-
PM- KR
PB PM
Berpikir Reflektif
BR PO-
PR- KT
PO- PR-
KS PO-
PR- KR
PO PR
PB- PR-
KT PB-
PR- KS
PB- PR-
KR PB
PR
Adversity Quotient
AQ PO-
AQ- KT
PO- AQ-
KS PO-
AQ- KR
PO AQ
PB- AQ-
KT PB-
AQ- KS
PB- AQ-
KR PB
AQ
Total PO-KT
PO-KS PO-KR
PO PB-KT
PB-KS PB-KR
PB
B. Subyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di salah satu SMP Negeri Kota Bandung tahun ajaran 20122013 dan sampel penelitiannya adalah siswa
kelas IX SMP Negeri 32 Bandung yaitu sebanyak 69 siswa. Dengan
Sidiq Aulia Rahman, 2013 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, Berpikir Reflektif Matematis dan Adversity
Quotient Siswa SMP dengan Pendekatan Open Ended Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menggunakan acak kelas dari 7 kelas IX diperoleh kelas IX-C sebagai kelas Eksperimen dengan jumlah siswa 35 orang dan kelas IX-F sebagai kelas kontrol
dengan jumlah siswa 34 orang. Dipilihnya siswa kelas IX SMP dengan pertimbangan bahwa siswa di kelas ini sudah lebih homogen dalam kemampuan
dasarnya. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Tujuan dilakukan pengambilan sampel seperti ini adalah agar penelitian dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam hal pengawasan, kondisi subyek penelitian, waktu penelitian yang ditetapkan, kondisi tempat penelitian
serta prosedur perijinan. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, penentuan sampel penelitian didasarkan pada kriteria; 1 letaknya berdekatan dan mudah dijangkau,
2 memiliki prosedur administratif yang relatif mudah, 3 memiliki ketersediaan sarana dan prasarana yang relatif lengkap, 4 rata-rata kemampuan siswa berada
pada klaster II, level sekolah sedang berdasarkan data dari kantor dinas setempat.
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang penerapan pembelajaran matematika di kelas IX SMP, yaitu pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended
untuk melihat pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis, berpikir reflektif matematis, dan adversity quotient siswa
dalam matematika. Penelitian ini juga akan membandingkan perlakuan antara pembelajaran dengan pendekatan open ended dan pembelajaran biasa.
Variabel lain yang juga akan menjadi perhatian dalam penelitian ini kemampuan awal matematis siswa yakni kategori tinggi, sedang dan rendah
Sidiq Aulia Rahman, 2013 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, Berpikir Reflektif Matematis dan Adversity
Quotient Siswa SMP dengan Pendekatan Open Ended Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan pendekatan open-ended
dan pembelajaran biasa, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah, berpikir reflektif dan adversity quotient siswa.
Variabel kontrolnya adalah kemampuan awal matematis siswa ditinjau dari kategori tinggi, sedang dan rendah
D. Instrumen Penelitian dan Pengambangannya