a. Target audience IndonesiaTanpaJIL adalah anak
muda
Seperti merek-merek lain ataupun gerakan-gerakan lain yang memiliki target audience tersendiri,
IndonesiaTanpaJIL juga memiliki target audiece-nya sendiri, yaitu anak muda. Seperti yang dikatakan Riza
Sativianti Narasumber 2 sebagai berikut :
“Secara khusus membidik anak muda karena mereka generasi yang paling rentan terkena virus-virus
JIL langsungtidak langsung...” Narasumber 2, 20 Juni 2013.
Sama halnya dengan pernyataan Akmal Sjafril Narasumber 1 saat diwawancarai seperti dibawah ini :
“Gerakan IndonesiaTanpaJIL adalah gerakan yang berasal ‘dari bawah’, atau akar rumput. Basis massa
kami adalah para pemuda...” Narasumber 1, 10 Juni 2013.
Penentuan target audience tersebut berdasarkan berbagai fakta di lapangan yang ditemukan bahwa, anak
muda merupakan generasi yang paling rentan terkena pemahaman Islam Liberal yang mulai merebak saat ini.
Terutama untuk anak muda yang masih dalam tahap belajar agama, maka akan lebih rentan dan gampang
disusupi dan dipengaruhi oleh pemahaman-pemahaman Islam Liberal yang dibawa oleh JIL.
Sebab mayoritas dari mereka belum memiliki benteng yang kuat untuk dirinya dalam hal pemahaman
tentang agama Islam yang sebenarnya. Sehingga belum mampu membedakan mana Islam yang sebenarnya yang
sesuai dengan syariat dan mana Islam yang merupakan hasil pemikiran Liberal.
Anak muda juga merupakan generasi yang paling banyaksering menggunakan media sosial seperti
Facebook, Twitter dan Youtube dalam aktivitasnya sehari- hari, baik sebagai aktualisasi diri, akademis maupun
hiburan. Media sosial yang dipakai ini pastinya akan mempengaruhi cara bergaul dan pola pikir anak muda
tersebut, sehingga media sosial pula yang dipakai oleh IndonesiaTanpaJIL untuk merangkul anak muda sebagai
target audience-nya. Sehingga jika dibandingkan dengan golongan umur
yang lain seperti anak-anak, dewasa, dan lansia, maka anak mudalah yang menempati urutan pertama dalam
intensitas penggunaan media sosial dengan jumlah terbanyak.
Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti, pada Laman Facebook dan Twitter juga unggahan-
unggahan video di Youtube, memang anak mudalah yang
ikut bergerak menggerakkan IndonesiaTanpaJIL dalam pelaksanaan tujuan organisasi komunitas ini. Terbukti
mayoritas troops dari IndonesiaTanpaJIL adalah anak muda, liker Facebook maupun follower Twitter mereka
serta video-video yang diunggah di Youtube pun juga hasil karya troops yang masih muda.
Jadi, gerakan IndonesiaTanpaJIL ini memang dari anak muda untuk anak muda dengan cara-cara anak muda,
walaupun tidak dipungkiri ada sebagian pencetus dan troops dari IndonesiaTanpaJIL adalah kalangan dewasa.
b. Target audience adalah pengguna media sosial