Penggunaan Video di Youtube

Berbagai konsep diatas menggunakan salam satu jari sebagai key visual IndonesiaTanpaJIL dalam rangka penolakannya terhadap pemikiran Islam Liberal yang dibawa JIL ke Indonesia. Salah satu video yang paling populer dan memakai salam ini pada akhir videonya adalah video iklan yang dibintangi oleh Fauzi Baadila. Sehingga melalui penyebaran salam ini di media sosial ini mampu mengukuhkan organisasi komunitas IndonesiaTanpaJIL ini sebagai organisasi yang menentang pemahaman Islam Liberal, yang mana semuanya merupakan kesatuan dari nama organisasi, logo maupun key visual yang dimiliki dan disebarkan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kehadiran brand ini melalui online.

g. Penggunaan Video di Youtube

Selain dengan kajian-kajian pemikiran Islam di dunia nyata, IndonesiaTanpaJIL juga men-counter pemikiran Islam Liberal yang dibawa JIL melalui unggahan-unggahan video di Youtube secara online. Berbagai cara yang dilakukan oleh IndonesiaTanpaJIL ini memiliki satu tujuan yang sama yaitu agar masyarakat menjadi sadar aware akan keberadaan pemikiran Islam Liberal yang dibawa JIL dan tidak sesuai dengan syariat Islam, seperti yang dijelaskan oleh Riza Sativianti Narasumber 2 ketika diwawancarai oleh peneliti, seperti dibawah ini : “Video2 ITJ lebih ditujukan untuk trigger, memicu awarreness masyarakat terhadap bahaya JIL” Narasumber 2, 20 Juni 2013. Selain sebagai pemicu kesadaran masyarakat akan keberadaan JIL di Indonesia, video-video tersebut juga ditujukan untuk meng-counter pemikiran-pemikiran Islam Liberal yang dibawa oleh mereka, seperti penjelasan Riza Sativianti Narasumber 2 dalam petikan wawancaranya : “Untuk video berisi wawancara2 ulamaasatidz tentu yang kita harapkan mampu mengcounter pemikiran JIL secara garis besar, walaupun ilmu yang didapatkan tidak akan sedetail ketika mengikuti kajian ITJ” Narasumber 2, 20 Juni 2013 . Sehingga dari unggahan-unggahan video tersebut, masyarakat bisa mengetahui pemelintiran pemikiran Islam Liberal yang dibawa oleh JIL dan counter pemikiran dari IndonesiaTanpaJIL dalam bentuk audio visual. Berbagai media mulai dari Facebook, Twitter, Website dan Youtube benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh IndonesiaTanpaJIL untuk melawan musuh utamanya yaitu JIL. Ada salah satu video yang paling populer dan paling banyak dilihat di Youtube, yaitu video iklan yang dibintangi oleh Fauzi Baadila, salah satu public figureartist di Indonesia yang cukup dikenal lewat berbagai film yang pernah dibintanginya. Fauzi Baadila sebenarnya sudah bergabung dengan gerakan melawan JIL sebelum IndonesiaTanpaJIL terbentuk. Sehingga ketika gerakan ini mulai dikumandangkan, Fauzi dengan senang hati bergabung untuk bersama-sama melawan IndonesiaTanpaJIL. Fauzi Baadila juga bukan merupakan brand ambassador dari IndonesiaTanpaJIL, video dengan talent dirinya tersebut dibuat secara spontanitas, seperti yang diungkapkan Akmal Sjafril Narasumber 1 dalam petikan wawancaranya dengan peneliti seperti dibawah ini : “...Video IndonesiaTanpaJIL yang dibintangi oleh Fauzi Baadilla itu dibuat dengan spontanitas saja ketika kami sedang berkunjung ke rumahnya” Narasumber 1, 10 Juni 2013. Video-video IndonesiaTanpaJIL yang diunggah di Youtube merupakan hasil karya anak-anak muda pendukung gerakan ini. Ada salah satu filmmaker IndonesiaTanpaJIL yang berkontribusi besar dalam proses pembuatan dan uploading video IndonesiaTanpaJIL, seperti yang disampaikan oleh Riza Sativianti Narasumber 2 dalam petikan wawancaranya : “Untuk saat ini yang terlibat dalam proses sinematografi dan uploading dilakukan oleh seorang filmmaker kami, panggil saja namanya Mas Swara. Beliau yang sejak awal membuat video2 artis pendukung ITJ, pendokumentasian kegiatan ITJ melalui video, dan editing serta uploading ke youtube” Narasumber 2, 20 Juni 2013 . Dengan bertambahnya anggota IndonesiaTanpaJIL, proses pembuatan video dan uploading ke Youtube tidak dilakukan oleh satu orang saja, tetapi dibantu oleh anggota yang lain dan juga tim ITJCreativeCampaign, seperti penjelasan Riza Sativianti Narasumber 2 ketika diwawancarai oleh peneliti seperti dibawah ini : “Untuk IndonesiaTanpaJIL pusat di awal2 tim yang memproduksi video adalah sinematografer Mas Swara seorang diri, namun sekarang sudah dibantu oleh Mas Buday untuk syuting dan editing. Untuk ide cerita dan konsep video dibantu juga oleh tim ITJCreativeCampaign” Narasumber 2, 20 Juni 2013. Selain anggota dari IndonesiaTanpaJIL pusat, anggota dari chapterperorangan juga diperbolehkan memproduksi video, baik video kegiatan, iklan maupun testimoni. Tidak ada ketentuan khusus dalam pembuatan video ini, hanya saja tidak diperbolehkan mengandung unsur SARA dan di setiap akhir video wajib mencantumkan watermark berupa logo IndonesiaTanpaJIL, akun Twitter, Facebook dan Youtube. Pencantuman logo media sosial yang dipakai oleh IndonesiaTanpaJIL ini, merupakan bentuk perlawanan yang dilakukan secara online dan salah satu tanda bahwa IndonesiaTanpaJIL benar-benar menerapkan dan menggunakan cyber branding dalam menggerakkan organisasinya untuk melawan musuhnya yaitu JIL. Serta simbol bahwa perlawanan mereka dilakukan di ketiga media sosial tersebut. Sehingga dari berbagai analisis yang peneliti lakukan dengan menggunakan model AIDA ini, mengarah pada kesimpulan bahwa IndonesiaTanpaJIL sudah mempraktekkan dan memaksimalkan cyber branding dengan penggunaan media sosial Facebook, Twitter dan Youtube. Serta mampu merangkul target audiece mereka dengan baik melalui media sosial tersebut. Sehingga strategi mereka dalam ranah online, diharapkan mampu meng-counter dan melawan balik pemikiran-pemikiran Islam Liberal yang dimotori oleh JIL. Sebab Facebook, Twitter dan Youtube merupakan senjata utama IndonesiaTanpaJIL dalam melawan musuh mereka.

B. Pembahasan

Dari berbagai ulasan peneliti tentang branding yang dilakukan oleh IndonesiaTanpaJIL melalui media sosial Facebook, Twitter dan Youtube. Dapat ditarik kesimpulan bahwa media sosial sendiri memang mempermudah proses branding dari merek ini, hal ini seperti yang dikatakan oleh Akmal Sjafril Narasumber 1 sebagai berikut : “Penggunaan media sosial memang mempermudah proses branding IndonesiaTanpaJIL...” Narasumber 1, 10 Juni 2013. Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Suryani dalam Nurudin, yang terdapat dalam buku Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi yang menyatakan bahwa : “...media sosial dapat bermanfaat untuk banyak hal mulai dari branding, kegiatan komunikasi pemasaran, hingga hubungan masyarakat PR”. 2012 : 89. Penggunaan media sosial dalam proses branding ini menjadi keunikan tersendiri sekaligus kekuatan dari merek ini. Di samping itu, dengan media sosial waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk proses branding menjadi lebih mudah, murah dan cepat dilakukan jika dibandingkan dengan menggunakan media konvensional yang pastinya akan menghabiskan banyak waktu dan biaya dalam pelaksanaannya, seperti penjelasan AG Eka Wenats, bahwa :

Dokumen yang terkait

STRATEGI MEMBANGUN PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi pada Profesional Pengguna Twitter)

14 69 23

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

0 1 17

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

1 3 16

BAB1 Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

2 15 40

(Studii Deskripti Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

0 0 20

BAB 1 PENDAHULUAN Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

0 20 55

DAFTAR PUSTAKA Buku Bolter, Jay David and Richard Grusin. 2000. Remediation, Understanding New Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

0 1 4

Fa Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

0 2 17

OPINI PUBLIK di MEDIA SOSIAL TWITTER (Studi Deskriptif Kualitatif OPini Publik Tentang Kekerasan Pada Anak di Media Sosial Twitter).

0 4 46

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Akademi Berbagi Surakarta).

5 30 14