Mengungkapkan Perasaan Pesimis P merasa tidak puas dengan pernyataan MT dengan mengucapkan,”

Gubernur incumbent, seperti sudah pernah menjabat Sekda, Wakil Gubernur, dan Gubernur. Konteks tuturan ini adalah ketika MT sebagai pembawa acara memberi kesempatan kepada P untuk memberikan tanggapan tentang hal positif dari calon Gubernur pasangan nomor urut 1.

p. Mengungkapkan Perasaan Pesimis

Pesimis adalah pandangan yang tidak mengandung harapan baik. Jadi tindak tutur mengungkapakan perasaan pesimis berarti tindak tutur yang mengandung pandangan yang tidak berpengharapan baik. Tuturan pesimistis pada debat calon Gubernur Pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran ke-2 di Metro TV antara lain sebagai berikut. Data 19 P : Terima kasih anda terus di Jakarta Memilih ‘The Final Round’. Tadi itu adalah cuplikan bagaimana kedua kandidat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada segmen sebelumya persoalan transportasi. Dan pada segmen, Tomi. Kita akan fokus pada masalah banjir dan pemukiman. Sebelumnya dalam berbagai kesempatan kedua kandidat sudah sempat mengutarakan apa pencapaian dan apa program yang akan mereka lakukan jika mereka terpilih. Kita simak sama-sama cuplikan pertanyaannya. Ya, itu tadi cuplikan-cuplikan pernyataan kedua kandidat. Kita akan fokus masuk ke persoalan banjir dan pemukiman. Dan yang akan mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab adalah kandidat nomor urut 3, Pak Joko Widodo. Pak Jokowi, kalau anda melihat dilayar, yang saat ini sedang ditampilkan adalah betapa sesungguhnya masalah pemukiman adalah belum terpenuhinya kebutuhan pemukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan masih adanya pemukiman kumuh yang tersebar diseluruh di wilayah Jakarta. Seperti terlihat pada data berikut. Pertanyaan untuk anda, Pak Joko. Dalam kampanye anda kerap menyebut akan memulai pembangunan dari kampung, menyediakan kampung susun, kampung deret di bantaran kali, hingga membangun super blok dengan prioritas lokasi yang dekat dengan transportasi makro. Pak Jokowi, itu bukan hal yang sederhana karena anda akan terbentur pada masalah pembebasan lahan, masalah kepemilikan, relokasi penduduk, belum lagi fasilitas keuangan. Pertanyaan pertama, konkretnya anda akan membangun super blok dimana ? Kalau kemudian masalah utamanya adalah pembebasan lahan. 4 menit dari sekarang Segmen 3 P adalah pembawa acara debat calon Gubernur DKI Jakarta. P mengungkapkan perasaan pesimis dengan berkata,” ...itu bukan hal yang sederhana...” Pernyataan itu menyiratkan kesulitan terhadap rencana calon Gubernur pasangan nomor urut 3 yang mengungkapkan bahwa akan memulai pembangunan dari kampung. Kepesimisan P beralasan bahwa pembangunan dari kampung akan terbentur pada masalah pembebasan lahan, masalah kepemilikan, relokasi penduduk, belum lagi fasilitas keuangan. Konteks tuturan ini adalah ketika P menanyakan permasalahan pemukiman di DKI Jakarta kepada calon Gubernur pasangan nomor urut 3. Tuturan berlangsung di awal segmen 3. Data 22 P : Yang pertama, saya ingin manjelaskan bahwa permasalahan Jakarta itu tidak sesederhana seperti yang kita dengar. Yang jelas, andai kata anda memiliki uang segunungpun tidak akan bisa menyelesaikan masalah Jakarta dalam sekejap. Bicara soal air, sumber air Jakarta itu sekarang baru dari Jatiluhur dari gunung. Kita akan menyiapkan sumber air yang lebih berkesinambungan. Segmen 3 Tindak tutur ekspresif mengungkapkan perasaan pesimis juga terdapat pada data 22. P berkata,“...andai kata anda memiliki uang segunungpun tidak akan bisa menyelesaikan masalah Jakarta dalam sekejap.” P berpandangan bahwa uang yang banyak tidak bisa menyelesaikan masalah Kota Jakarta dalam sekejap. Tuturan tersebut tidak mencerminkan pengharapan baik terhadap permasalahan Kota Jakarta. Maksud tuturan P tersebut adalah menyindir calon Gubernur pasangan nomor urut 3 yang menyatakan keoptimisan terhadap permasalahan Kota Jakarta. Konteks tuturan tersebut adalah ketika P sebagai calon Gubernur pasangan nomor urut 1 mendapat kesempatan memberikan tanggapan tentang permasalahan air bersih di Kota Jakarta.

q. Menghormati