Populasi dan Sampel Prosedur Penelitian

101

E. Populasi dan Sampel

Suharsimi Arikunto 2002:108 populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini mengambil populasi dan sampelnya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 7 pontianak, dengan alasan bahwa siswa yang duduk di kelas VII adalah siswa yang baru memasuki jenjang pendidikan di SMP atau masih dalam masa peralihan dari Sekolah Dasar dan baru beradaptasi dengan lingkungan. Adapun populasi penelitian ini semua siswa kelas VII yang terdiri dari kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE SMP Negeri 7 pontianak pada tahun ajaran 20092010. Populasi berdasarkan kelompok kelas dan jenis kelamin di sajikan sebagai berikut: Tabel 3,1 Jumlah Populasi Berdasarkan Kelompok Kelas dan Jenis Kelamin No Kelas perempuan Laki-laki Jumlah 1 VII A 20 20 40 2 VII B 20 20 40 3 VII C 16 22 38 4 VII D 24 16 40 5 VII E 25 13 38 Total 196 Pengertian sampel menurut Sugiyono 2004:73 sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian pengampilan ini pengambilan sampel dilakukan secara sample random dengan arti bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai 102 sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan sesuai dengan penjelasan Arikunto 2002:112 bahwa “ apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 dari jumlah populasi. Sesuai dengan pernyataan diatas, maka dalam penelitian ini yang dijadikan sampel sebanyak 25 dari seluruh jumlah siswa kelas VII SMP Negeri 7 pontianak, yaitu sekitar 60 orang sampel dari 196 siswa.

F. Prosedur Penelitian

penelitian ini dilakukan dengan menempuh beberapa tahap prosedur penelitian, sebagai berikut: Tahap Pertama 1. Penyusunan Proposal Penelitian Sebelum proposal penelitian di buat, terlebih dahulu di tentukan permasalahan yang akan di teliti, selanjutnya permasalahan itu di ajukan kepada dewan tesis untuk di seminarkan. Hal ini di maksudkan untuk mendapatkan masukan dan koreksi mengenai fokus permasalahan yang akan di teliti. Penyusunan proposal ini merupakan langkah awal dari proses penelitian yang akan di lakukan. 103 Lingkup bahasan dari proposal penelitian ini mencakup: latar belakang masalah, batasan masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, urgensi penelitian, metode penelitian, kajian pustaka, dan agenda penelitian. Proposal tersebut kemudian di seminarkan dan di konsultasikan untuk memoeroleh rekomendasi pembimbing kemudian dosen pembimbing yang akan membantu memberikan bimbingan berkenaan dengan fokus permasalahan yang hendak diteliti. 2. Persiapan Penelitian Tahap ini dimulai dengan mengadakan observasi untuk mendapatkan data-data awal berkaitan dengan SMP Negeri 7 Pontianak, terutama data-data yang berkaitan dengan populasi penelitian. Setelah itu dilanjutkan dengan pengurusan izin penelitian kepada pihak terkait serta menjalin komunikasi dengan guru pembimbing dan guru- guru yang berkaitan dengan proses penelitian yang akan dilaksanakan 3. Pengumpulan Data Tahap ini adalah pengumpulan data awal lapangan sebagai bahan untuk need assessment yang berkaitan dengan data kecerdasan emosional yang ditampakkan oleh siswa meliputi aspek-aspek kecerdasan emosional. Pada tahap ini juga peneliti mengumpulkan data yang mengenai upaya dan pelaksanaan bimbingan. Data tentang kecerdasan emosional siswa dikumpulkan dengan mengadakan kuesioner angket sedangkan data tentang pelaksanaan program Bimbingan dan konseling yang ada diperoleh melalui observasi dan wawancara pada guru bimbingan dan konseling. 104 Hasil data inilah yang nantinya akan di buat program bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Dalam pengumpulan data peneliti melakukan serangkaian langkah-langkah sebagai berikut: a Langkah pertama yang diambil peneliti adalah menyusun instrument kuesioner tentang kecerdasan emosional b Langkah kedua membuat indikator dari setiap aspek dan mengembangkan pernyataan-pernyataan. Berkaitan dengan butir-butir pernyataan dalam penelitian ini dinilai judgement oleh tiga orang pakar Bimbingan dan Konseling pada program Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana. Hasil akhir dari judgement para pakar tersebut dilanjutkan dengan di lakukan uji coba keterbacaan dengan 5 orang siswa kelas VII dari sekolah yang berbeda. c Langkah ketiga melakukan uji coba instrument yaitu, instrument yang telah disusun diuji cobakan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Pontianak sebanyak 35 orang. Dengan di uji cobakan ini akan memilih dan memilah item yang valid dan reliabel. Butir-butir pernyataan yang meliputi lima aspek kecerdasan emosional dengan masing-masing indikatornya dirangkum kedalam sebuah kisi-kisi sebagai berikut: 105 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Kecerdasan Emosional Sebelum Judgement Variabel Aspek Indikator Item Soal Kecerdasan Emosional 1. Mengenali Emosi Diri 1.1 Mengenal dan merasakan emosi sendiri 1, 2 1.2Memahami penyebab perasaan yang timbul 3, 4, 5 1.3Mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan 6, 7 2. Mengelola Emosi 2.1Bersikap toleran terhadap frustasi 8 2.2Mampu mengungkapkan amarah dengan tepat 9, 10 2.3Mampu mengendalikan prilaku agresif yang merusak diri sendiri dan orang lain 11, 12 2.4 Memiliki perasaan positif tentang diri sendiri dan lingkungan 13, 14, 15 2.5Memiliki kemampuan untuk mengatasi stress 16, 17 2.6 Dapat mengurangi perasaan kesepian dan cemas dalam pergaulan 18,19 3. Memotivasi Diri Sendiri 3.1 Mampu mengendalikan diri 20, 21 3.2 Bersikap optimis 22, 23 3.3 Mampu memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan 24, 25,26 4. Mengenal Emosi Orang Lain 4.1 Mampu menerima sudut pandang orang lain 27, 28 4.2 Memiliki sikap empati atau kepekaan terhadap sikap orang lain 29, 30 4.3 Mampu mendengarkan orang lain 31, 32 106 5. Membina Hubungan 5.1 Memahami pentingnya membina hubungan dengan orang lain 33, 34 5.2 Mampu menyelesaikan konflik dengan orang lain 35, 36 5.3 Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain 37, 38 5.4 Memiliki sikap bersahabat atau mudah bergaul dengan teman sebaya 39, 40 5.5 Memiliki sikap tenggang rasa 41, 42 5.6 Memiliki perhatian terhadap kepentingan orang lain 43, 44 5.7 Dapat hidup selaras dengan kelompok 45 5.8 Bersikap senang berbagi rasa dan bekerja sama 46, 47 5.9 Bersikap Demokratis 48 4. Pengolahan Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data awal, maka data tersebut harus di olah. Untuk mempermudah pengolahan data ini, dilakukan prosedur pengolahan data. Berikut ini adalah pengolahan data awal penelitian sebagai tindak lanjut untuk membuat program bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional sebagai berikut: a Verifikasi Data Verifikasi data dimaksudkan untuk penyeleksian data, dengan cara memeriksa kelengkapan jumlah kuesioner angket kecerdasan emosional, kelengkapan dan kesesuaian jawaban respon dan dengan petunjuk pengisian kuesioner kecerdasan 107 emosional. Jawaban responden yang dapat diolah adalah jawaban yang lengkap dan sesuai dengan petunjuk pengisian kuesioner kecerdasan emosional. b Penyekoran Data Setelah melakukan verifikasi terhadap data yang terkumpul, selanjutnya dilakukan penyekoran terhadap setiap lembar jawaban melalui tahapan sebagai berikut: 1 Menjumlahkan setiap item 2 Menyajikan data-data penelitian kedalam tabel data serta mengelompokkannya c Pengelompokkan Data Pengelompokkan data dilakukan guna memperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosional, dilakukan dengan cara mengelompokkan kedalam kelompok data kecerdasan emosional. Setelah semua kegiatan pengolahan data itu dilakukan, maka kegiatan selanjutnya adalah mengembangkan program bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang kemudian akan di uji cobakan dengan menggunakan siklus penelitian tindakan action research. Tahap Kedua Penyusunan program bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional berupa rancangan yang dirumuskan berdasarkan hasil tahap satu pertama. Rincian kegiatan yang akan dilakukan adalah: a Penetapan fokus permasalahan yaitu kecerdasan emosional siswa dan subjek permasalahan yanga akan diberi perhatian. 108 b Menetapkan strategi pemberian bimbingan dengan cara, menetapkan bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa. c Penyusunan program bimbingan kecerdasan emosional untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Tahap Ketiga Implementasi kegiatan bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Pelaksanaan kegitatan didokumentasikan melalui pedoman observasi. Rincian kegiatan adalah: a Pelaksanaan program bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional melalui bimbingan layanan dasar dan yang mulai dari perencanaan dan tindakan. b Observasi pelaksanaan program bimbingan oleh peneliti dan mitra peneliti. c Secara simultan berlanjut pada siklus satu, dua, dan tiga sampai ditemukan perubahan yang di harapkan.

G. Prosedur Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

Hubungan kecerdasan emosional terhadap akhlak siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

0 16 138

Up.aya Guru Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal Siswa Dalam Pembelajaran PAI

3 50 111

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN OTAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VII Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Otak Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Cawas Tahun Aja

0 1 17

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Bimbingan Konseling Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Bimbingan Konseling Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 8

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMA: Studi Pengembangan di Kelas X SMA Negeri 19 Garut Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 56

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMA KANISIUS YOS SUDARSO BOYOLALI.

1 5 122

Mengembangkan Kecerdasan Emosional Pada Anak.

0 0 16

Implementasi Pembelajaran Kooperatif dalam Membantu Mengembangkan Kecerdasan Emosional

0 0 2