108
b Menetapkan strategi pemberian bimbingan dengan cara, menetapkan bimbingan
untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa. c
Penyusunan program bimbingan kecerdasan emosional untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa.
Tahap Ketiga
Implementasi kegiatan bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Pelaksanaan kegitatan didokumentasikan melalui pedoman observasi.
Rincian kegiatan adalah: a
Pelaksanaan program bimbingan untuk mengembangkan kecerdasan emosional melalui bimbingan layanan dasar dan yang mulai dari perencanaan dan tindakan.
b Observasi pelaksanaan program bimbingan oleh peneliti dan mitra peneliti.
c Secara simultan berlanjut pada siklus satu, dua, dan tiga sampai ditemukan
perubahan yang di harapkan.
G. Prosedur Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Uji Validitas Instrumen penelitian dilakukan terhadap 60 orang responden, yaitu para siswa yang menjadi responden dalam penelitian. Uji Validitas
dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sebagai benar-benar mengukur apa yang harus diukur. Berkaitan dengan pengujian
Validitas Instrumen, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau keasihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti
109
memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan
dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur
digunakan rumus Pearsor. Product Moment, yaitu
} .
{ }
. {
2 2
2
Yi Yi
n Xi
Xi n
Yi Xi
Yi Xi
n hitung
r Σ
− Σ
Σ −
Σ Σ
Σ −
Σ =
Keterangan : r hitung = koefisien korelasi
ΣXi = Jumlah Skor Item yyi
ΣYi = Jumlah Skor Total seluruh item
n = Jumlah responden
Untuk mengetahui tingkat Validitas Instrumen, nilai r dari nasil perhitungan korelasi ditafsirkan dengan table Interpretasi Korelasi Product Momment.
Interpretasi terhadap koefisien korelasi menurut Masrum dalam Sugiyono 1992 : 99 menyatakan ”Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria skor
total serta korelasinya yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula”.
Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3”. Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
110
dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak lulus. Penentuan validitas item pada penelitian ini, menggunakan program SPSS.
2. Uji Reliabilitas Instramen
Reliabilitas Instrumen dihitung dengan menggunakan Program SPSS dengan rumus Alpha Cronbach Ridwan, 2004 : 126 sebagai berikut :
Σ −
− =
Vi vi
K K
Ri 1
1 Keterangan
ri = Nilai reliabiiitas k = Jumlah butir Vi = Varians dart butir ke-2
Vt = Varians total butir
Sebagai tolok ukur tinggi koefisien rellibilitas dengan nama klasifikasi Guilford Subino, 1987: 115 sebagai berikut :
Kurang dari 0.20 : tidak ada korelasi 0.20-0.40 : korelasi rendah
0.49-0.70 : korelasi sedang 0.70-0.90 : korelasi tinggi
0.90-1.00 : korelasi tinggi sekali 1.00
: korelasi sempurna
111
3. Deskripsi Uji Coba Instrumen