Peranserta Masyarakat dalam Gerak Pembangunan Desa Terpadu "Marsipature Hutana Be" Studi Kasus : Desa Silalagi II, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dati II Dairi , Propinsi Dati I Sumatera Utara

PERANSERTA MASYARAKAT
DALAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU
"MARSIPATURE HUTANA BE"
Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Kecamatan Sumbul,

Kabupaten Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara

Oleh

DEW1 R O T UA SILALAHI
A 26.0987

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IUSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993

RINGKASAN
Dewi Rotua Silalahi. A 26 0987. Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Desa
Terpadu "Marsipature Hutana Be" Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Keca-


matan

Sumbul, Kabupaten Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara (Dibawah bimbingan T. Hanafiah)
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu "Marsipature Hutana Be" (GPDTMHB) merupakan strategi lokal pembangunan pedesaan Propinsi DT I Sumatera
Utara yang dilandasi oleh pendekatan nilai dan norma masyarakat yang telah berakar
dalam kehidupan masyarakat. Tujuan utama GPDT-MHB adalah peningkatan
peranserta masyarakat dalam arti luas untuk membangun desa, yaitu masyarakat desa
dan masyarakat perantau. GPDT-MHB dilaksanakan di seluruh Daerah Tingkat I1 di
Propinsi DT I Sumatera Utara.
Pemerintah Daerah Propinsi DT I Sumatera Utara merencanakan pembangunan Desa Silalahi I1 menjadi lokasi pariwisata. Upaya tersebut direalisasikan
dalam berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk merangsang peningkatan peranserta masyarakat desa dan perantau Desa Silalahi 11.
Berdasarkan potensi dan kondisi fisik desa maka kontribusi masyarakat desa
dan perantau dari Desa Silalahi I1 dalam GPDT-MHB masih belum mencapai tingkat
optimal. Peranserta masyarakat diukur berdasarkan tahap perencanaan, pelaksanaan,
penerimaan manfaat dan evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat peranserta masyarakat tersebut antara lain tingkat hidup rumah tangga, aktivitas
kelompoklorganisasi, aktivitas pemimpin masyarakat dan aktivitas instansi perencana.
Dengan menggunakan metoda uji Chi-Square (XZ), Koefisien Kontingensi
(KK), Location Quotient (LQ), analisa tingkat hidup rumah tangga dan analisa deskriptif maka diketahui bahwa peranserta masyarakat Desa Silalahi I1 hanya tinggi

pada tahap pelaksanaan. Sementara itu tingkat hidup rumah tangga, aktivitas

kelompok/organisasi, aktivitas pemimpin masyarakat dan aktivitas instansi perencana
secara nyata mempengaruhi peranserta masyarakat.

Beberapa masalah yang

ditemukan di lokasi penelitian seperti intensitas evaluasi program yang rendah,

LKMD kurang aktif mengakibatkan peranserta dalam tahap evaluasi dan penerimaan
manfaat belum dapat dikategorikan tinggi.
Berdasarkan analisa terhadap kebijaksanaan dan strategi pembangunan desa di
Kabupaten DT I1 Dairi ternyata masyarakat Desa Silalahi I1 kurang mampu mengadopsi untuk selanjutnya menerapkan konsep GPDT-MHB di wilayahnya. Dalam
ha1 ini campur tangan aparat kecamatan terlihat kurang dominan disebabkan oleh
dukungan dari kepala desa di Kecamatan Sumbul kurang memadai. Selain itu fasilitas perhubungan dan administrasi desa masih sangat kurang sehingga data perkembangan desa tidak dapat dimonitor dengan baik.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa maka Desa Silalahi I1 perlu mendapat perhatian instansi perencana yaitu dengan memberikan arah
pengembangan desa yang sesuai dengan potensi dan karakteristik desa sebagai lokasi
pariwisata serta dengan memperkuat peranan dan fungsi desa sebagai pusat interaksi
antar masyarakat desa dan antara masyarakat desa dengan perantau. Dalam hal ini
strategi yang hams dilaksanakan adalah peningkatan tingkat hidup masyarakat desa
dan peningkatan peranan dan fungsi kelembagaan desa untuk mendukung program
pemerintah menjadikan Desa Silalal~iI1 sebagai lokasi pariwisata.

Disamping itu optimalisasi potensi perantau dalam pembangunan Desa Silalahi I1 perlu dicapai dan hal ini hanya mungkin dilaksanakan bila terdapat kesamaan
pandangan masyarakat desa, perantau dan pemerintah daerah terhadap arah pengembangan Desa Silalahi 11.

PERANSERTA MASYARAKAT
DALAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU
"MARSIPATUREHUTANA BE"
Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Kecamatan Sumbul,
Kabupaten Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara

Oleh :

DEW1 ROTUA SILALAHI
A 26 0987
SKRIPSI
Sebagai salah sat11syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian
pada
Jurusan Iln~u-IlmuSosial Ekonomi Pertaniai~
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor


Jurusau Iln~u-IlmuSosial Ekouomi Pertanian
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1993

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul

: PERANSERTA MASYARAKAT DALAM G E R A K A N
PEMBANGUNAN DESA

TERPADU "MARSIPATURE

HUTANA BE"
Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Kecamatan Sumbul, Kabupaten
Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara
Nama Mahasiswa : Dewi Rotua Silalahi

Nomor Pokok

: A 26 0987

Menyetujui

D o s q Pembimbing

Ir. H. T. Hanafiah
NIP : 130 321 039

Tanggal Lulus : 4 September 1993

PERANSERTA MASYARAKAT
DALAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU
"MARSIPATURE HUTANA BE"
Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Kecamatan Sumbul,

Kabupaten Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara


Oleh

DEW1 R O T UA SILALAHI
A 26.0987

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IUSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993

RINGKASAN
Dewi Rotua Silalahi. A 26 0987. Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Desa
Terpadu "Marsipature Hutana Be" Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Keca-

matan

Sumbul, Kabupaten Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara (Dibawah bimbingan T. Hanafiah)
Gerakan Pembangunan Desa Terpadu "Marsipature Hutana Be" (GPDTMHB) merupakan strategi lokal pembangunan pedesaan Propinsi DT I Sumatera
Utara yang dilandasi oleh pendekatan nilai dan norma masyarakat yang telah berakar
dalam kehidupan masyarakat. Tujuan utama GPDT-MHB adalah peningkatan

peranserta masyarakat dalam arti luas untuk membangun desa, yaitu masyarakat desa
dan masyarakat perantau. GPDT-MHB dilaksanakan di seluruh Daerah Tingkat I1 di
Propinsi DT I Sumatera Utara.
Pemerintah Daerah Propinsi DT I Sumatera Utara merencanakan pembangunan Desa Silalahi I1 menjadi lokasi pariwisata. Upaya tersebut direalisasikan
dalam berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk merangsang peningkatan peranserta masyarakat desa dan perantau Desa Silalahi 11.
Berdasarkan potensi dan kondisi fisik desa maka kontribusi masyarakat desa
dan perantau dari Desa Silalahi I1 dalam GPDT-MHB masih belum mencapai tingkat
optimal. Peranserta masyarakat diukur berdasarkan tahap perencanaan, pelaksanaan,
penerimaan manfaat dan evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat peranserta masyarakat tersebut antara lain tingkat hidup rumah tangga, aktivitas
kelompoklorganisasi, aktivitas pemimpin masyarakat dan aktivitas instansi perencana.
Dengan menggunakan metoda uji Chi-Square (XZ), Koefisien Kontingensi
(KK), Location Quotient (LQ), analisa tingkat hidup rumah tangga dan analisa deskriptif maka diketahui bahwa peranserta masyarakat Desa Silalahi I1 hanya tinggi

pada tahap pelaksanaan. Sementara itu tingkat hidup rumah tangga, aktivitas
kelompok/organisasi, aktivitas pemimpin masyarakat dan aktivitas instansi perencana
secara nyata mempengaruhi peranserta masyarakat.

Beberapa masalah yang

ditemukan di lokasi penelitian seperti intensitas evaluasi program yang rendah,


LKMD kurang aktif mengakibatkan peranserta dalam tahap evaluasi dan penerimaan
manfaat belum dapat dikategorikan tinggi.
Berdasarkan analisa terhadap kebijaksanaan dan strategi pembangunan desa di
Kabupaten DT I1 Dairi ternyata masyarakat Desa Silalahi I1 kurang mampu mengadopsi untuk selanjutnya menerapkan konsep GPDT-MHB di wilayahnya. Dalam
ha1 ini campur tangan aparat kecamatan terlihat kurang dominan disebabkan oleh
dukungan dari kepala desa di Kecamatan Sumbul kurang memadai. Selain itu fasilitas perhubungan dan administrasi desa masih sangat kurang sehingga data perkembangan desa tidak dapat dimonitor dengan baik.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa maka Desa Silalahi I1 perlu mendapat perhatian instansi perencana yaitu dengan memberikan arah
pengembangan desa yang sesuai dengan potensi dan karakteristik desa sebagai lokasi
pariwisata serta dengan memperkuat peranan dan fungsi desa sebagai pusat interaksi
antar masyarakat desa dan antara masyarakat desa dengan perantau. Dalam hal ini
strategi yang hams dilaksanakan adalah peningkatan tingkat hidup masyarakat desa
dan peningkatan peranan dan fungsi kelembagaan desa untuk mendukung program
pemerintah menjadikan Desa Silalal~iI1 sebagai lokasi pariwisata.
Disamping itu optimalisasi potensi perantau dalam pembangunan Desa Silalahi I1 perlu dicapai dan hal ini hanya mungkin dilaksanakan bila terdapat kesamaan
pandangan masyarakat desa, perantau dan pemerintah daerah terhadap arah pengembangan Desa Silalahi 11.

PERANSERTA MASYARAKAT
DALAM GERAKAN PEMBANGUNAN DESA TERPADU
"MARSIPATUREHUTANA BE"

Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Kecamatan Sumbul,
Kabupaten Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara

Oleh :

DEW1 ROTUA SILALAHI
A 26 0987
SKRIPSI
Sebagai salah sat11syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian
pada
Jurusan Iln~u-IlmuSosial Ekonomi Pertaniai~
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Jurusau Iln~u-IlmuSosial Ekouomi Pertanian
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1993


LEMBARAN PENGESAHAN

Judul

: PERANSERTA MASYARAKAT DALAM G E R A K A N
PEMBANGUNAN DESA

TERPADU "MARSIPATURE

HUTANA BE"
Studi Kasus : Desa Silalahi 11, Kecamatan Sumbul, Kabupaten
Dati I1 Dairi, Propinsi Dati I Sumatera Utara
Nama Mahasiswa : Dewi Rotua Silalahi
Nomor Pokok

: A 26 0987

Menyetujui


D o s q Pembimbing

Ir. H. T. Hanafiah
NIP : 130 321 039

Tanggal Lulus : 4 September 1993

Dokumen yang terkait

Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap “Geng Motor” (Studi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara)

7 74 195

Studi Taksonomi Jenis-jenis Zingiberaceae Di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 79 70

Analisis Usahatani Tembakau Rakyat Di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

8 36 132

Analisis Pengaruh KI/KMK Terhadap Pembangunan Usaha Industri Kecil di Dati II Tapanuli Utara.

0 22 96

Gejala Matrifokal dan Status Sosial Wanita dalam Masyarakat Nelayan di Pulau Tagulandang, Kabupaten Dati II Kepulauan Sangihe-Talaud, Propinsi Sulawesi Utara

0 3 202

Analisis basis pertanian dalam rangka pembangunan wilayah (Studi kasus di tingkat kecamatan pada kabupaten Dati II Malang, Jawa Timur)

0 2 344

Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Kegiatan Pembangunan Masyarakat Desa Hutan Terpadu (PMDHT) di Desa Mojorebo Kecamatan Wirosari Kabupaten Dati II Grobogan Jawa Tengah

0 6 179

Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani bawang merah (Studi kasus di desa Keboledan, kecamatan Wanasari, kabupaten Dati II Brebes, propinsi Dati I Jawa Tengah)

0 7 109

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Keanekaragaman Jenis Burung di Areal Perkebuoan PT. Ramajaya Pramukti, Kabupaten Dati II Kampar Propinsi Dati I Riau)

0 10 87

SENDANG SRININGSIH DI DESA GAYAMHARJO KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN DATI II SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA OGYAKARTA (SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA)

1 36 121