adalah organisasi sekolah di bawah pembinaan bagian kesiswaan dan Pembina OSIS. Organisasi-organisai siswa tersebut berperan penting dalam
menunjang keberhasilan pendidikan. Dengan aktif di organisasi ini dapat sebagai media untuk melatih diri dan mengembangkan bakat.
Di SMP Muhammadiyah Tempuran juga diselenggarakan kegiatan ekstrakurikuler, secara garis besar kegiatan ekstrakurikuler
tersebut meliputi tiga bidang yaitu: bidang olah raga, bidang kesenian dan bidang keagamaan. Kegiatan-kegiatan yang ada tersebut masing-masing
mempunyai jadwal tersendiri pada waktu sore hari dan dibimbing oleh, baik
dari guru
setempat maupun
mendatangkan dari
luar. Kegiatanekstrakurikuler yang diadakanadalahsebagaiberikut:
a. Silat Tapak suci, dilaksanakanpadahariselas jam 14.00 sd 16.00
b. Hisbul Wathon, dilaksanakan pada hari kamis, jam 14.00 sd 16.00
c. Drum Band, dilaksanakan pada hari kamis, jam 14.00 sd 16.00
B. Data tentang pembinaan keberagamaan siswa SMP Muhammadiyah
Tempuran
Tugas utama guru SMP Muhammadiyah Tempuran sebagaimana di utarakan oleh Bapak Drs. Maksum selaku Guru pada hari Selasa, 13 Juli
2010 jam 10.00 di Ruang kerja yang membidangi tentang keagamaan islam sebagaimana berikut :
”Pendidikan Agama Islam bukan hanya materi tetapi harus ”netesi” atau dalam bahasa indonesia berarti mampu
memberikan uswah khasanah yaitu guru yang mampu
mengajarkan ilmu dengan berprinsip pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran islam. Barang tentu, ilmu umum dan
agama sulit dipertemukan akan tetapi selaras dan berdampingan menjadi tren tersendiri
”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penanaman Nilai
Luhur Pendidikan Agama Islam senantiasa tercermin dalam kurikulum diSMP Muhammadiyah Tempuran, hal ini Juga dibenarkan oleh Bapak Pahrur, S.Pd
pada hari yang bersamaan ”Dalam menjebatasi moral dann sikap anak memang diperlukan
materi pelajaran keislaman, misalnya akidah akhlak sebagai kunci pokok dalam menerapkan nilai budi pekerti, Al- Quran
hadist sebagai pedoman umat islam agar tidak lepas dari tuntunan islam, Fiqih melihat kacamata ibadah sebagai sarana
praktis dan pakaian dalam menjalankan keagamaan islam sehari- hari, Bahasa Arab sebaimana bahasa hubungan dengan Allah
SWT serta Tarikh Sejarah Kebudayaan Islam merupakan model pemahaman ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada
sejarah islam. Di SMP Muhammadiyah Tempuran telah berjalan dan memberlakukan ini sebagai modal dasar, bagi saya hal ini no
problem, tinggal aplikasi dan monitoring terhadap anak didik
saja.” Sedangkan menurut Murtami, S.PdI menjelaskan bahwa dalam
memerankan tugas dan fungsi pembinaan keberagamaan Guru Mata Pelajaran Agama islam di SMP Muhammadiyah adalah
”Dengan melalui penanaman sikap, misalnya berdoa pada awal dan pulang sekolah. Penerapan sholat berjamaah, kultum dan
memberikan pelayanan kepada siswa melalui kegiatan BTA Baca
Tulis Al-Quran
kepada siswa
yang memang
memerlukan. ”
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam bukan hanya teori semata, melainkan penerapan ibadah di
sekolah. Hal inilah yang menjadikan materi pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah menjadi berkualitas.
Pahrur S.Pd menambahkan dalam pelaksanaan siswa yang belum memahami mata pelajaran Agama Islam diperlukan waktu tertentu,
sebagaimana diungkapkan dalam wawancara dengan peneliti pada hari jumat, 16 Juli 2010 jam 08.00
”Tentu saja masih ada sebagian siswa yang belum cukup dalam menerima materi pelajaran Agama Islam, langkah kami adalah
melakukan bimbingan khusus dengan Guru Agama Islam yang bersangkutan, misalnya BTQ dan lain sebagainya. Bisa saja anak
minder dikelas karena belum bis, maka kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebagai bentuk pengembangan diri. Waktu
bimbingan pun elastis asalkan ada kesepakatan anatara siswa dan guru pengampunya. Selain itu setiap siswa di wajibkan
menjalankan sholat berjamaah disekolah, hal ini sebagai bentuk upaya penanaman nilai kepribadian dan budi pekerti dalam
memahami ajaran agama islam,karena 100 siswa kami semua islam jadi tidak ada kendala dalam pelaksanaanya
”
Pembinaan keberagamaan sebagaimana diungkapkan oleh Iswadi selaku perwakilan kelas VIII sebagai ketua OSIS SMP Muhammadiyah
Tempuran, terlaksana dengan baik di SMP Muhammadiyah penanaman akidah dan pembentuk sikap islami sangat ditekankan sebagai mana dikutip
dalam wawancara dengan peniliti : ” Kami diajarkan bagaimana memahami Ajaran agama islam,
Rukun Islam, iman dan serta mentoring budi pekerti. Kebiasaan pada istirahat pertama dituntut untuk melaksanakan Sholat
Dhuha bersama, dan tadarus merupakan hal yang diajarkan pada kami. Selain itu setiap hari jumat kami di ajarkan untuk berinfak,
sholat jumat berjamaah yang digilir petugasnya sehingga kami dapat belajar lebih di SMP Muhammadiyah Tempuran ini.
Sebagaimana Menurut Drs. Maksum yang sekaligus Guru
Bimbingan Konseling, kegiatan keagamaan di SMP Muhammadiyah Tempuran merupakan langkah yang tepat dalam membina budi pekerti yang
unggul. Anak didik harus di berikan muatan dan pembelajaran akidah yang kuat misalnya dengan kegiatan rutinan berjamaah dan lain-lain.
Demi terlaksanaya pendidikan yang islami dan terjaga dari hal yang tidak diinginkan setiap siswa wajib menjalankan ibadah dan menutup
aurat dengan baik dan rapat. Kebiasaan ini akan berdampak pada kepribadian anak didik Sebagaimana menurut Sri Yuniatai siswa kelas VII pada saat
peniliti wawancarai mengatakan bahwa ”Kebiasaan untuk menutup aurat setiap hari dikontrol oleh
BapakIbu Guru meskipun hanya sepele tapi terkadang malah mudah dilangar misalnya dengan memakai jilbab mini yang
tidak dianjurkan oleh Sekolah, memakai pakaian ketat. Karena dapat menimbulkan sesuatu yang kurang sopan..ujarnya.
C. Data tentang pembinaan moralitas SMP Muhammadiyah Tempuran