Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus lanjutan Ketentuan PKBL

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam Rupiah 9

1. PENJELASAN UMUM lanjutan

d. Ketentuan PKBL lanjutan

Program Bina Lingkungan Program BL Dana program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BTN di wilayah usaha BTN. Dana program BL bersumber dari: i Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2 dua persen. ii Hasil bunga deposito danatau jasa giro dari program BL. Dalam kondisi tertentu, besarnya dana program BL yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak dapat ditetapkan lain dengan persetujuan MenteriRUPS. Penggunaan dana program BL adalah sebagai berikut: i 70 dari jumlah dana program BL yang tersedia disalurkan melalui program BL BTN BUMN Pembina. Ruang lingkup program BL BTN berupa: • Bantuan korban bencana alam • Bantuan pendidikan danatau pelatihan • Bantuan peningkatan kesehatan • Bantuan pengembangan prasarana danatau sarana umum • Bantuan sarana ibadah • Bantuan pelestarian alam Pemberian bantuan program BL BTN diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan disekitar kantor BTN. ii 30 dari jumlah dana program BL yang tersedia diperuntukan bagi program BL BUMN Peduli. Ruang lingkup program BL BUMN Peduli ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan PKBL BTN disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan disajikan dengan menggunakan praktek yang lazim berlaku dalam PKBL serta Pedoman Akuntansi PKBL Revisi tahun 2012 yang ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN sesuai dengan Surat Edaran Nomor SE-02MBUWK2012 tanggal 23 Februari 2012. Laporan Keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas disusun menggunakan dasar kas. Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode langsung direct method. Mata uang penyajian yang digunakan dalam Laporan Keuangan adalah Rupiah. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam Rupiah 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

b. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas adalah saldo kas dan bank yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan PKBL dan tidak digunakan sebagai jaminan. Saldo kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominalnya.

c. KasBank Yang Dibatasi Penggunaannya

KasBank yang dibatasi penggunaannya adalah saldo kas dan bank yang secara khusus disisihkan untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli yang penggunaannya tergantung kepada keputusan atau ketetapan Menteri Negara BUMN. KasBank yang dibatasi penggunaanya diakui pada saat terjadinya transaksi penyisihan kasbank untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli dan diukur serta dicatat sebesar nilai kasbank yang disisihkan untuk Program Bina Lingkungan BUMN Peduli.

d. Piutang Pinjaman Mitra Binaan

Piutang pinjaman mitra binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh BTN kepada mitra binaan. Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Penggolongan kualitas piutang pinjaman mitra binaan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05MBU2007 tanggal 27 April 2007 dan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Revisi tahun 2012 yang ditetapkan melalui Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE-02MBUWk2012 tanggal 23 Februari 2012 dengan ketentuan sebagai berikut: i Lancar, apabila pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok danatau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. ii Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok danatau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 tiga puluh hari dan belum melampaui 180 seratus delapan puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. iii Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok danatau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari dan belum melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. iv Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok danatau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.