Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

heterokedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang lolos dari uji asumsi klasik. Ghozali, 2002, hal. 55.

a. Uji Normalitas

Model regresi yang baik mensyaratkan adanya normalitas pada data penelitian atau pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabelnya. Uji normalitas model regresi dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik dengan melihat histogram dan normal probability plot. Apabila ploting data membentuk satu garis lurus diagonal maka distribusi data adalah normal.berikut adalah hasil uji normalitas dengan menggunakan diagram. Gambar 2 Output SPSS Grafik Histogram 2 1 -1 -2 Regression Standardized Residual 5 4 3 2 1 Fre que ncy Mean = -4.86E-16 Std. Dev. = 0.84 N = 18 Dependent Variable: HARGA SAHAM Histogram Gambar 3 Output SPSS Normal P-Plot 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Ex pec te d C um Pr ob Dependent Variable: HARGA SAHAM Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber data yang telah diolah Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram dan normal probability plot, tampak bahwa histogram memberikan pola distribusi yang menceng ke kanan sedangkan pada grafik norma probability plot terihat bahwa titik-titik menyebar dan menjauhi garis diagonalnya. Hal ini menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal dan model regresi yang diuji dengan menggunakan grafik tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat koefisien Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Gangguan multikolinearitas tidak terjadi jika VIF dibawah 10 atau Tolerance di atas 0,1. Tabel 4 Output SPSS Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Colinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant CAR .697 1.435 RORA .167 5.974 NIM .380 2.634 ROA .162 6.157 LDR .497 2.012 Sumber data yang telah diolah Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10 untuk variabel penelitian CAR, RORA, NIM, ROA dan LDR, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi.

c. Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012

1 70 112

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 92

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

4 53 72

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 84

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 8 43

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 7 18

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16