Populasi Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, dimana perbankan yang akan menjadi objek penelitian ini.

3.2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan totality obyek psikologis psychological objects yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud obyek psikologis adalah laporan keuangan bank go public selama tiga tahun 2006- 2010 yang memiliki ukuran populasi population size berjumlah 54, yaitu laporan keuangan 18 bank selama tiga tahun. Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan data laporan keuangan bank go public yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Populasi yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan berdasarkan Surat Edaran No. 275 UPPB tanggal 25 Januari 1995, yaitu perbankan diwajibkan mempublikasikan laporan keuangan di media cetak dua kali setiap akhir Juni dan Desember.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data histories laporan keuangan yang telah dikumpulkan atau dihimpun oleh Indonesian Capital Market Directory ICMD dan situs Index Indonesia Exchange JXS yang berupa financial report laporan bank go public periode 2006-2010 yang dipublikasikan untuk umum serta tercantum dalam direktori perbankan Indonesia yang diterbitkan Bank Indonesia dan situs Bursa Efek Indonesia serta dari sumber- sumber lainnya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan lain-lain. Dokumentasi didalam penelitian ini didapat dari data-data lunak dan tertulis berupa laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar listed secara umum di Bursa Efek Indonesia.

3.4. Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen variabel bebas dan variabel dependen variabel terikat.

3.4.1. Variabel Independen X

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang tidak dipengaruhi atau tidak tergantung oleh variabel lain dengan kata lain variable mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan perbankan yang diproksikan dengan rasio keuangan CAR, RORA, NIM, ROA, dan LDR dari laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar listed di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 sebanyak 18 perusahaan perbankan. Rasio keuangan tersebut meliputi: a. Capital Adequacy Ratio CAR, X 1 ; b. Return on Risked Assets RORA, X 2 ; c. Net Interest Margin NIM, X 3 ; d. Return On Asset ROA, X 4 ; e. Loan to Deposit Ratio LDR, X 5 .

3.4.2. Variabel Dependen Y

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah harga saham rata- rata perusahaan perbankan pada saat penutupan closing price tiga hari sebelum dan setelah tanggal publikasi pada laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2006-2010. Karena harga pasar pada saat closing price merupakan harga yang dihasilkan oleh interaksi pasar atas informasi yang diterima.

3.5. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan uji asumsi klasik untuk mengukur pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perbankan. a. Analisis Deskriptif Data yang diperoleh dalam penelitian perlu diringkas dengan baik dan teratur. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan data yang diperoleh baik mengenai sample atau populasi. 1 Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut resiko ATMR. Perbandingan ini dicari untuk mengukur kemampuan bank dalam menanggung risiko yang mungkin terjadi sehingga kebutuhan nasabah akan terjamin. 2 Return on Risked Assets RORA merupakan rasio antara pendapatan operasi dengan risk assets. RORA mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki dalam memperoleh laba 3 Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang mengukur kemampuan kinerja manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih dari aktiva produktif yang dimiliki. Rasio ini menggambarkan tingkat jumlah pendapatan bersih yang diperoleh dengan menggunakan aktiva produktif yang dimiliki bank. 4 Return On Asset ROA merupakan rasio perbandingan antara labarugi bersih dengan total assets. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mendapatkan laba bersih dengan menggunakan seluruh aset yang ada. 5 Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio perbandingan total kredit terhadap dana pihak ketiga. Perbandingan ini untuk menunjukkan kemampuan likuiditas bank untuk menjadikan kreditnya sebagai sumber likuiditas. b. Uji asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2006: 110, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non parametric kolmogorov- Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis yaitu H merupakan data berdistribusi normal dan H 1 merupakan data yang tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2006:112 sebagai berikut: a jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan b jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memnuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2006: 111 uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan melihat harga VIF Variance Inflation Factor melalui SPSS. Menurut Ghozali 2006: 92 nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance. Apabila nilai tolerence-nya diatas 0,1 dan VIF dibawah 10, maka model regresi bebas dari multikolinearitas. 3. Uji Heterokedastisitas Menurut Ghozali 2006: 105, uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antar satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas melainkan homokedastisitas. Melalui SPSS dapat dilihat pola yang dihasilkan dari scatter plot. Apabila scatter plot menunjukkan pola tertentu maka model regresi dinyatakan memiliki gejala heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2006: 105 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah: a jika terdapat pola tertentu, yaitu titiknya membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas, b jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 Ghozali, 2006: 95. Autokorelasi muncul karena obesrvasi yang berututan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. c. Pengujian Hipotesis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Data tersebut merupakan data sekunder yang telah diterbitkan dalam Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2011. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung rasio keuangan yang hasil perhitungan rasio keuangan tersebut selanjutnya dapat bermanfaat jika menimbulkan pengaruh terhadap harga saham, oleh karena itu dilakukan pengujian dan analisis terhadap rasio keuangan yang telah dihitung. Untuk mengetahui pola pengaruh variabel bebas dalam penelitian ini, maka disusun persamaan regresi berganda. Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas CAR, RORA, NIM, ROA dan LDR terhadap variabel terikat Harga Saham. Analisis regresi tersebut menghasilkan koefisien regresi yang menunjukkan arah hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variable terikat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Data Penelitian

4.1.1. Deskripsi Obyek Penelitian

a. PT. Bank Central Asia Tbk. Bank BCA berdiri pada tanggal 10 Agustus 1955 di Jakarta dengan nama Bank N.V. Perseroan Dagang Dan Inddustri semarang Knitting Factory. Dan pada tanggal 21 Mei 1974 No. 144, nama bank diubah menjadi PT. Bank Central Asia. BCA semula merupakan penggabungan usaha antara Bank Sarana Indonesia 1976, Bank Gemari 1976, dan IndoCommercial Bank 1979. Pada tanggal 11 Mei 2000, bank ini merubah statusnya menjadi bank go public dengan menawarkan sahamnya sebesar 66,4 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp.500,00 dan nilai penawaran sebesar Rp. 1400,00. Perubahan status BCA ini merupakan usulan dari IBRA Indonesian Bank Restructuring Agency yang bertujuan agar BCA tidak mengalami kesulitan likuiditas akibat krisis ekonomi. Kepemilikan atas saham BCA diantaranya Farindo Investment Mauritius Ltd. sebesar 51,15, direksi sebesar 0,33, Antoni Salim sebesar 1,76, dan sisanya sebesar 46.76 dimiliki oleh public. b. PT. Bank Negara Indonesia Tbk. PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Berdiri pada tanggal Juli 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia 1946, kemudian berubah menjadi Bank Negara Indonesia Persero

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009 – 2012

1 70 112

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 43 92

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

4 53 72

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 84

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 8 43

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 7 18

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2012-2014.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16