BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan peneliti dikarenakan
tujuan yang diharapkan pada penelitian ini yaitu pendiskripsian tentang adanya peningkatan keterampilan gerak sepak sila dengan penggunaan
model pembelajaran kumon pada penyampaian materi sepak sila dalam permainan sepak takraw siswa-siswi kelas IV SD Negeri Lesanpuro 2
Kedungkandang Malang. Menurut Satori dan Komariah,2011;25 penelitian kualitatif adalah
suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendiskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata
berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan dan diperoleh dari situasi yang alamiah. Penelitian kualiatif hanya
mendiskripsikan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari
sampel berdasarkan kenyataan yang ada baik data berupa angka-angka nilai-nilai atau data dari hasil observasi maupun angket.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan action research karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.penelitian ini juga
termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode atau model pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang akan diinginkan dapat
tercapai.penelitian tindakan bisa dipahami dari dua sisi ,yaitu dari sisi guru dan kepala sekolah.dari sisi guru lazim dikenal dengan penelitian tindakan kelas . Untuk melakukan
penelitian tindakan kelas, Oja dan Sumarjan dalam Titi Sugiarti 1997:8, menyatakan ada 4 macam bentuk penelitian tindakan kelas,yaitu 1 penelitian Tindakan Guru
sebagai peneliti, 2 Penelitian tindakan kolaboratif ,3 penelitian tindakan simulatife terinteratif dan 4 penelitian tindakan social eksperimental.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif dengan guru penjaskesOr dan didalam proses belajar mengajar di lapangan yang bertindak
sebagai pengajar adalah guru penjaskes Or sedang kan peneliti bertindak sebagai subyek penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah pengamat peneliti .Tujuan utama
dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran dikelas yang mana peneliti secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan,
pelaksana, pengamatan, dan refleksi. Untuk lebih memberikan gambaran kongkrit pelaksanaan siklus dalam PTK ini digambarkan sebagai berikut :
DIAGRAM ALUR PTK KEMMIS DAN MC.TAGGAT
Tidak berhasil Berhasil
Tidak berhasil
Refleksi Obsevasi
Pelaksana tindakan
Rencana tindakan
Refleksi Observasi
Pelaksana tindakan
Rencana tindakan
Refleksi Awal
Berhasil.? dst.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Rafi’uddin,1996 penelitian tindakan dapat di pandang sebagai suatu siklus spiral yang di mulai dari kegiatan refleksi awal,
rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dari lima kegiatan ini harus di implementasikan dalam satu siklus, pengulangan dapat dilakukan setelah adanya refleksi,
kemudian di ikuti dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Adapun ke lima kegiatan tersebut di atas kita dapat jabarkan sebagai berikut :
1. Refleksi Awal Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan
yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti
bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan
hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar
rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon
peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah- masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan
masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.
2. Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang
akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari
permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi
nyata yang ada.
3. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan
pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
4. Observasi pengamatan Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan
kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan
yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.
5. Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis,
sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat,
dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan.
Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian
yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu
berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-
perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi
yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu
dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada
umumnya berdasar pada model 2 ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.
Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru penjaskesOr, kehadiran peneliti sebagai guru ditenggah-tenggah proses belajar mengajar sebagai pengamat
diberitahukan kepada siswa.Dengan cara ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh siswa dan bisa mendapatkan data seobyektif mungkin demi kevalitan data
yang diperlukan.
C. Tahap-tahap penelitian