2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahasan dalam penelitian ini dibatasi pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008
Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.23Menhut-
II2007 diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.5Menhut-II2008 tentang Tata Cara Permohonan IUPHHK-HTR dalam Hutan Tanaman. Adapun
ruang lingkup wilayah penelitian yaitu Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Barat dan Koperasi Sinar Selatan Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan
Kabupaten Lampung Barat
yang merupakan salah satu koperasi yang mendapatkan izin pemanfaatan HTR.
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui peran Dinas Kehutanan dalam pengelolaan Hutan Tanaman
Rakyat HTR di Kabupaten Lampung Barat b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pengelolaan Hutan
Tanaman Rakyat HTR oleh Dinas Kehutanan di Kabupaten Lampung Barat
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat yang bersifat teoritis dan bersifat praktis yaitu : a. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori hukum khususnya Hukum Administrasi Negara mengenai Peran Dinas Kehutanan
Kabupaten Lampung Barat Dalam Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat HTR
b. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Bahan masukan bagi instansi pemerintah terkait dan juga masyarakat dalam mengelola Hutan Tanaman Rakyat HTR agar sesuai dengan ketentuan yang
ada demi tercapainya tujuan dari program pemerintah tersebut. 2. Sebagai sumber bagi para pembaca untuk mengetahui lebih jauh mengenai
peran Dinas Kehutanan dalam pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat HTR di Kabupaten Lampung Barat.
3. Bagi peneliti lain yang akan meneliti topik sejenis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan pembanding yang dapat
melengkapi hasil penelitiannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Peran
Menurut Edy Suhardono 1994 : 15 mengemukakan bahwa definisi yang paling umum disepakati adalah peran merupakan seperangkat patokan yang membatasi
apa prilaku yang mesti dilakukan oleh sesorang yang menduduki suatu posisi. Peran yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam
pergaulan masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu dalam masyarakat. Peran lebih banyak
menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peran.
Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa peran adalah seperangkat tingkah yang diharapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Kedudukan status diartikan sebagai tempat
atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial Suatu peran paling tidak mencakup tiga hal berikut :
1. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang
membimbing seseorang
dalam kehidupan
kemasyarakatan.