Model Pembelajaran STUDI PERBANDINGAN LIFE SKILLS (KECAKAPAN HIDUP) SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CO-OP CO-OP DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP RESUME DENGAN MEMPERHATIKAN KONSEP DIRI PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMP NEGERI 2 CAND

pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat baik di tempat lokal, nasional, maupun global. Dufty dalam Maryani 2011: 10 menggunakan dan mengartikan IPS sebagai proses belajar untuk hidup bersama. IPS sebagai suatu pelajaran diberikan di jenjang sekolah yaitu SD, SMP, dan SMA. Di tingkat SMP diberikan secara terintegrasi namun dalam standar isi masih tampak adanya materi yang terpisah-pisah separatid. Walaupun demikian tema besar IPS masih tetap sama yaitu dinamika kehidupan masyarakat dalam dimensi ruang dan waktu. Misinya pun sama di setiap jenjang pendidikan yaitu meningkatkan dan mengembangkan a kompetensi intelektual atau akademik berupa wawasan luas, cerdas, kreatif, dan kritis; b kompetensi personal dalam bentuk mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, dan kepribadian unggul lainnya, c kompetensi sosial dalam bentuk kerjasama, menghargai hukum, norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat, memiliki toleransi dan empati sehingga dapat menghargai kehidupan multikultur, serta d kompetensi vokasional dalam bentuk mengembangkan keterampilan-keterampilan hidup yang sesuai dengan sumber daya lingkungan di sekitar atau potensi daerah. Pada hakekatnya pelajaran IPS di sekolah merupakan sebuah pelajaran yang menarik untuk dikaji karena menyangkut kehidupan di sekitar siswa. IPS pada dasarnya memiliki sifat keterpaduan integrated dari ilmu-ilmu sosial yang dikemas untuk tujuan pendidikan dan disesuaikan dengan psikologi perkembangan peserta didik. Materi-materi IPS diorganisir berdasarkan pengalaman, minat dan kebutuhan peserta didik, serta disesuaikan dengan lingkungan. Tujuannya agar pengalaman dan pengetahuan peserta didik semakin berkembang secara psikomotor atau kinestetis semakin terampil, mampu mengaplikasikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, mampu berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan pada akhirnya dapat menjadi warga negara yang baik sesuai dengan yang diamanahkan dalam Undang-Undang Dasar Negara. Program pengembangan IPS menurut Merorella, Beal, dan Balick dalam Maryani 2011: 11 adalah membangun dimensi kompetensi reflektif dan penuh perhatian sebagai warga negara yang diistilahkan dengan head, hand and heart. Head kepala artinya berfikir, peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan, memahami, dan menysun setiap konsep, peristiwa dan fakta secara rasional, sistematis, reflektif, dan akhirnya mampu menyusun hipotesis dugaan sementara, menguji, dan mampu memecahkan masalah serta mengambil keputusan dengan tepat dan cermat. Hand tangan yang berarti mempunyai kompetensi, cerdas, atau terampil termasuk di dalamnya keterampilan sosial, keterampilan melakukan penelitian, dan keterampilan ruang atau beradaptasi dengan setiap lingkungan. Heart hati mempunyai makna memiliki nurani, tanggungjawab, perhatian, mampu membedakan yang baik dengan yang salah, yang hak dan yang bukan hak.

7. Konsep Diri

Konsep diri diartikan sebagai gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspiratif, dan prestasi yang mereka capai. Konsep diri merupakan salah satu aspek yang cukup penting bagi individu dalam berperilaku. Calhaoun dan Socella dalam Ghufron 2010: 13 mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran mental diri seseorang. Hal ini dapat diartikan bahwa mental diri yang baik berarti memiliki konsep diri yang baik juga berdasarkan teori tersebut. Lebih spesifik lagi Hurlock dalam Ghufron 2010: 13 mengatakan bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspiratif, dan prestasi yang mereka capai. Tidak hanya penilaian diri menurut pribadi, Burn dalam Ghufron 2010: 13 mendefinisikan konsep diri sendiri secara keseluruhan yang mencakup pendapatnya terhadap diri sendiri, pendapat tentang gambaran diri di mata orang lain, dan pendapatnya tentang hal-hal yang dicapai. Konsep diri adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan tentang dirinya sendiri. Ada dua konsep diri, yaitu konsep diri komponen kognitif dan konsep diri komponen afektif. Komponen kognitif disebut self image dan komponen afektif disebut self esteem. Komponen kognitif adalah pengetahuan individu tentang dirinya mencakup pengetahuan “siapa saya” yang akan memberikan gambaran tentang diri saya. Gambaran ini disebut citra diri. Sementara itu, komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang akan membentuk bagaimana penerimaan terhadap diri dan harga diri individu. Jadi, dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli dapat diartikan bahwa konsep diri adalah apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh seseorang mengenai dirinya sendiri.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII-2 MTSN ANGKUP ACEH TENGAH

0 7 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

6 20 62

PERBANDINGAN LIFE SKILLS (KECAKAPAN HIDUP) SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS

1 10 107

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CO OP-CO OP PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 101797 DELI TUA.

0 2 29

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGASI TIPE CO-OP CO-OP PADA PELAJARAN IPA BIOLOGI PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKIT TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP.

1 1 35

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DENGAN PEMBELAJARAN JOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP.

0 1 48

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONTINENTAL SISWA KELAS X DI SMK SWADAYA TEMANGGUNG.

0 0 145

Penerapan Pembelajaran CO OP CO OP denga

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CO-OP CO-OP KELAS XI MIA2 SMA NEGERI 1 INDRALAYA

0 0 14