Pengecekan Anggota Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

4. Membangun kesadaran politik masyarakat, melakukan pembelaan, pelayanan dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraannya. 5. Menegakkan amar maruf nahi munkar terhadap kekuasaan secara konsisten dan kontinyu dalam bingkai hukum dan etika Islam. 6. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah dengan berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk memperkokoh kebersamaan dalam merealisir agenda reformasi. Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kedhaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas.

B. Struktur Organisasi dan Tugas Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan

Sejahtera 1. Struktur Organisasi Dewan Pengurus Wilayah Dalam Anggaran Dasar AD Partai Keadilan Sejahtera pasal 21 ayat 1 menyebutkan bahwa : dalam lingkup organisasi tingkat wilayah didirikan organisasi daerah pada tingkat kabupaten kotamadya. Kemudian dalam pasal 18 Anggaran Rumah Tangga ART tentang struktur kepengurusan Dewan Piminan Wilayah disebutkan bahwa Dewan Pengurus Wilayah adalah lembaga eksekutif tingkat provinsi yang berkedudukan di ibukota provinsi dengan struktur sebagai berikut : a. ketua umum dan beberapa ketua b. sekretaris dan wakil sekretaris c. bendahara dan wakil bendahara d. deputi-deputi

2. Tugas Dewan Pengurus Wilayah

Dalam Anggaran Rumah Tangga ART Partai Keadilan Sejahtera pasal 19 mengenai tugas Dewan Pengurus Wilayah menyebutkan bahwa tugas dari organisasi tingkat proponsi adalah : a. melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah dan Dewan Pimpinan Pusat. b. Menyusun program dan anggaran tahunan untuk Dewan Pengurus Wilayah dan lembaga-lembaga struktural dibawahnya kemudian mengajukan kepada Dewan Pimpinan Pusat. c. memimpin, menegaskan dan mengawasi lembaga-lembaga struktural dibawahnya. d. menyiapkan laporan keuangan dan evaluasi akhir dan mengajukannya kepada Musyawarah Wilayah dan Dewan Pimpinan Pusat. e. Menyusun sidang-sidang Musyawarah Wilayah sesuai dengan ketentuan yang terkait dengan hal tersebut. f. mengajukan laporan kerja secara terperinci setiap tiga bulan kepada Dewan Pimpina Pusat.

Dokumen yang terkait

Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

2 76 172

Sosialisasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Medan Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2009

9 124 120

Pengaruh Kebijakan Partai Politik Dalam Meningkatkan Keterwakilan Perempuan Di Pemerintahan (Studi Kasus pada DPW Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Sumatera Utara)

1 59 169

Partisipasi Politik Perempuan Di DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Medan (Persoalan, Hambatan, dan Strategi)

2 49 137

SISTEM KADERISASI PARTAI POLITIK (STUDI PADA DEWAN PENGURUS DAERAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (DPD PKS) KOTA BANDAR LAMPUNG)

0 10 4

PELAKSANAAN FUNGSI PARTAI POLITIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PARTAI POLITIK (Studi Pada Partai Keadilan Sejahtera DPD Bandar Lampung)

0 12 86

Korupsi Dan Institusionalisasi Partai: Studi Partai Keadilan Sejahtera (Pks) Periode Luthfi Hasan Ishaaq

1 10 68

Orientasi Politik Partai Keadilan Sejahtera pasca Mukernas bali 1-3 Februari 2008 (Studi terhadap Pandangan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Sumatera Barat terhadap Orientasi Politik Partai Keadilan Sejahtera).

0 0 7

EFEKTIVITAS HALAQAH DALAM PROSES PENDIDIKAN POLITIK SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN PARTISIPASI POLITIK KADER PARTAI (Studi Pada Kader Perempuan SANTIKA Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Surakarta).

0 0 18

Gerakan Dakwah sebagai Sistem Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera (Studi pada Dewan Pengurus Wilayah PKS Provinsi Jawa Tengah) -

0 1 79