II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan judul. Pada bab II memberikan penjelasan mengenai
tinjauan umum tentang kejahatan, dan tinjauan umum tentangpemidanaan terhadap anak.
III. METODE PENELITIAN
Bab ini mengemukakan tentang langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian, meliputi pendekatan masalah, sumber dan jenis data, lokasi
penelitian, penentuan narasumber, metode pengumpulan data dan pengolahan data, serta analisis data.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan terhadap permasalahan yang terdapat dalam penulisan ini dengan menggunakan data yang diperoleh dilapangan baik berupa
data primer maupun data sekunder yang menyajikan hasil penelitian disertai dengan pembahasan mengenai tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang
dilakukan oleh anak.
V. PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang merupakan kesimpulan tentang hal-hal yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu, guna menjawab permasalahan yang
telah diajukan. Dalam bab ini diberikan juga sumbangan pemikiran berupa saran- saran terhadap permasalahan dalam penulisan ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tindak Pidana
1. Pengertian Tindak Pidana
Istilah tindak pidana merupakan terjemahan dari strafbaarfeit, di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP tidak terdapat penjelasan dengan yang
dimaksud strafbaarfeit itu sendiri. Biasanya tindak pidana disinonimkan dengan delik, yang berasal dari bahasa Latin yakni kata delictum. Dalam kamus hukum
pembatasan delik tercantum sebagai berikut: “Delik adalah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan
pelanggaran terhadap undang-undang tindak pidana.”
1
Tindak pidana yang dalam bahasa Belanda disebut strafbaarfeit, terdiri atas tiga suku kata, yaitu straf yang diartikan sebagai pidana dan hukum, baar diartikan
sebagai dapat dan boleh, dan feit yang diartikan sebagai tindak, peristiwa, pelanggaran dan perbuatan.
Pengertian tindak pidana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP dikenal dengan istilah strafbaarfeit dan dalam kepustakaan tentang hukum pidana
sering mempergunakan delik, sedangkan pembuat undang-undang merumuskan
1
Sudarsono, Kamus Hukum, Cetakan Kelima, Jakarta: P.T.Rineka Cipta, 2007, hlm.92.