Peranan Goal Seting Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan

(1)

PERAN AN GOAL SETTI N G D ALAM UPAYA M EN I N GKATKAN PROD UKTI V I TAS KERJA KARYAW AN

I RM AW ATI

Fa k u lt a s I lm u Sosia l D a n I lm u Polit ik Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

BAB I PEN D AH ULUAN

Per m asalahan I ndonesia sebagai salah sat u negara yang sedang ber kem bang kini dihadapkan kepada suat u m asalah yait u pengem bangan dunia usaha dan indust r i, m asalah yang j uga dihadapi negar a- negar a yang sedang ber kem bang lainnya. Salah sat u diant ar a m asalah t er sebut adalah pengem bangan sum ber daya m anusia, yait u bagaim ana agar m er eka m em punyai k ualit as y ang k om pet it if dan dapat berperan sert a dengan lebih int ensif di dalam pem bangunan I ndonesia khususny a dunia usaha dan indust r i. Masalah inilah yang akhir - akhir ini m enj adi pokok bahasan yang ser ius dalam usaha peningkat an per ekonom ian nasional I ndonesia m enghadapi globalisasi dan m enj elang er a t inggal landas.

Tahun 1990- an dan t ahun- t ahun ber ikut nya, bar angkali akan m er upakan t ahun m arket ing. Prak iraan ini t er ut am a cocok unt uk m eny ebut k ondisi bisnis di I ndonesia, m isalnya bet apa banyak dan berv ariasiny a ik lan di m edia m assa y ang m er ekr ut t enaga ker j a di sekt or ini. Tent u saj a hal ini t erj adi buk an t anpa sebab. dan yang t erj adi di I ndonesia adalah kar ena pada dekade 90- an ini pem er int ah m ulai gencar m ender egulasik an sekt or per ekonom ian, m aka j adilah I ndonesia sebagai pasar bebas y ang dibanj ir i pr oduk dengan dij ual. Ber sam aan yang siap m em banj ir nya t er sebut baik bar ang produk- pr oduk j asa ber kem bang pulalah k ebut uhan ak an t enaga y ang andal.

Unt uk m encapai sasar an at au t uj uan it u dibut uhkan st r at egi dan penget ahuan suat u dim ilik i t enaga ker j a khususnya t enaga pem asar an kar ena ada keyakinan diant ar a pengusaha bahw a pem asar an adalah ur at nadi dar i keber hasilan usaha ( Jaw a Pos, 4 Nop.1992) .

Nasut ion ( 1992) m engem ukakan bahw a t enaga ker j a adalah m odal ( asset ) perusahaan yang t idak t er nilai oleh kar ena it u sudah sew aj ar nya m er eka m endapat per lakuan yang lebih baik, m engingat keber adaan sangat m enent uk an peningkat an pr oduk si per usahaan. Lagi pula m ereka m it ra perusahaan dalam m encapai kem aj uan.

Masalahnya adalah bagaim ana sekar ang m em bent uk m anusia- m anusia t inggi ber m ut u dan ber m ent alit as sekaligus depan. Seper t i yang dikem ukakan Ancok ( 1989) peker j a har us lebih m andiri lebih panj ang akal dan t idak lagi m erupakan em bel- em bel m esin, pekerj a adalah individu yang m em punyai k et eram pilan at au spesialisasi ilm u. Dalam gam baran m asalah ini perhat ian ak an difokuskan sum ber daya m anusia dalam bidang indust r i yang ber hubungan langsung dengan pem asar an yait u t enaga pem asar an ( sales for ce) . Him am ( 1983) m engadakan pem asar an pr oduk- pr oduk indust r i banyak dit ent ukan oleh t enaga sales seper t i salesm an.

Menurut pengam at an penulis lapangan pekerj aan di bidang pem asaran t idak kalah banyak ny a m enyer ap t enaga ker j a dibandingkan bidang lain. Bukt i yang dapat dilihat adalah ham pir set iap t erbit an m aj alah dan k oran baik t erbit an daerah m aupun ibu kot a m em uat ik lan low ongan unt uk t enaga pem asar an. Nam un yang t er j adi kem udian ser ingkali ber law anan arah, y ait u kebany ak an or ang cender ung kur ang ber m inat beker j a dibagian pem asar an kar ena m ungkin di benak m er eka ada ket akut an at au m ekanism e penolakan ber upa keengganan t erhadap perk erj aan t ersebut . Sebagai ilust r asi penolak an ini dik em uk an sebuah


(2)

kasus yang diut ar akan seor ang sar j ana t eknik yang beker j a disebuah per usahaan m inum an t er kenal ( Tiar a,1992) . Tenaga ker j a sudah t uj uh t ahun sebagai t eknisi t et api kar ena suat u kebij akan per usahaan dim ut asikan ke bagian pem asar an dengan beber apa t enaga ker j a lain. Sem ula dit olak ( t et api bila m enolak art inya keluar dar i per usahaan) kar ena dibebani t ar get t er t ent u dengan bat as w akt u dan apabila t idak m em enuhi t ar get penj ualan dianggap m engundur kan dir i.

Nam un dilain pihak, ada kisah salesm an yang ber hasil m encapai r ekor yang belum t er pecahkan sehingga nam anya t er ukir di dalam The Guiness Book of r ecor d yait u Joe Gir ad sebagai The Wor ld Gr eat est Salesm an m enj ual lebih dar i 13.000 lebih m obil dalam kur un w aku 15 t ahun suat u r ekor dalam penj ualan m obil eceran yang belum pernah t er pecahkan ( Pr ospek, 12 Okt ober 1991)

Dar i Kedua cont oh kasus yang ber beda t er sebut kir anya ada t akbir yang per lu diam at idan per lu diungkapk an m elalui penelit ian k arena penj ualan pada hakekat nya m er upakan kegiat an int i dar i usaha pr oduksi. Kisah- kisah sukses yang dim iliki negar a- negar a indust r i yang m enghasilk an pr oduk ber or ient asi pasar seper t i Jepang t er nyat a m em punyai kiat at au t akt ik khusus dalam pener obosan pem asar an hasil indust r inya. Suat u lapor an badan t enaga ker j a int er nasional ( I LO) m em apar kan hakekat kesuksesan indust r i Jepang dalam m engungguli am er ik a m aupun Er opa ant ar a alin adalah: pener apan inovasi t eknologi, per baikan t eknik pr oduksi, pengendalian m ut u, penggunaan sum ber daya yang opt im al, r iset pem asar an dalam dan luar neger i, m anaj em en yang efekt if dan fleksibel ser t a t enaga ker j a y ang t erlat ih dan berm ot iv asi t inggi ( Rober son dan Cooper , 1983) .

Berkenaan dengan hal di at as ahli m engat akan salah sat u kegagalan pokok m anaj em en dalam m engopt im alkan sasar an perusahaan, adalah kar ena hanya sedikit saj a dar i par a m anaj er yang sungguh- sungguh m enger t i apa yang m enj adi sasar an per usahaan dan apa yang har us disum bangkan agar a sasar an it u dapat dicapai. Tuj uan yang kabur dapat m engakibat kan t er j adinya frust asi kar ena t enaga ker j a ber usaha unt uk m encapai sasar an yang ber beda–beda yang kadang–kadang saling ber t ent angan sat u sam a lain ( Bagir , 1991 ; Hum ble 1967) . Kesalahan dalam m enerapk an cara berfik ir st rat egis dalam sit uasi k om pet it if adalah kalau sasar an at au t uj uan per ushaaan t idak secar a j elas diungkapkan at aupun t idak dikom unikasikan kepada t enaga ker j a.

Tingkat per sam aan t uj uan pr ibadi par a t enaga ker j a dengan t uj uan or ganisasi m enent uk an t ingkat kesat uan dan usaha ker j a par a t enaga ker j a sebagai kelom pok ker j a. Jika t uj uan pribadi m asing–m asing t enaga ker j a banyak ber beda, dengan sasar an at au t uj uan or ganisasi, m aka par a t enaga ker j a hanya ik ut or ganisasi unt uk t uj uan pr ibadi m asing–m asing yang ber beda dengan t uj uan or ganisasi.

Or ganisasi yang dem ikian ber sifat labil dan kelangsungan hidupnya kur ang t er j am in ( Sabur , 1988) . Runt ut dengan pendapat di at as t im bul suat u per t anyaan yait u “ m engapa ada individu yang dapat m enam pilkan per for m ance” ( kiner j a) yang opt im al t et api begit u individu yang ber sangkut an begabung dalam suat u unit lain, m aka individu t er sebut m enam pilk an per for m ance yang sangat m enur un?” har us benar –benar dipaham i adalah m asalah sist em m anaj em en penet apan sasar an ( goal set t ing) yang lebih dikenal dengan nam a sist em m anaj em en ber dasar kan sasar an. Goal set t ing ini apabil dim asukan ke dalam t at anan ker j a or ganisasi per usahaan m aka par a t enaga ker j a akan m elihat bagaim ana usaha m ereka m enim bulkan hasil. Dan hal ini akan m eningkat kan kepuasan pribadi dan pr odukt ivit as ( Dav is dan New st r om , 1983) .

Menduk ung pendapat Davis dab New st r om diat as, m aka efek t ivit as m anaj em an goal set t ing it u t elah bany ak dit elit i dan pener apan goal set t ing diber bagai lapangan ker j a dan indust r i m enunj ukan adanya pengar uh goal set t ing t er hadap peningkat an produkt ivit as ker j a. Penelit ian ini dilak uk an ant ara lain oleh Lat ham dan Yukl ( 1975) ; Locke dan Lat ham , Lat ham dan Lee, Kim ( daam Cam pbell dan Cam pbell, 1990) . Pada penelit ian Kim yang m engkhususkan pada pengar uh soal set t ing t er hadap kiner j a t enaga pem asar an. Hasilnya m enunj uk an


(3)

adanya pengar uh yang posit if dan signifikan sist em t er sebut t er hadap kiner j a t enga ker j a t er sebut . Ar t inya dengan m anaj em en penet apan sasar an ( goal set t ing) perolehan hasil dar i penj ualan t engaga pem asar an m eningkat .

Suat u sur vei di Am er ik a m enunj ukan hasil bahw a 63% t enaga ker j a yang dij adikan am pel m enyat akan ingin m encqari pekerj aan lain sebagai penggant i peker j aannya yang sekar ang akibat kur angnya per hat ian akan goal set t ing dalam per usahaan t em pat m er eka beker j a ( Ciabat t ari, 1986) .

Prinsip–prinsip y ang m endasari efisiensi ker j a ber laku bagi set iap sit uasi yang m elibat kan pelaksanaan ker j a oleh m anusia, apakah belangsung di pabr ik, kant or , r uang kelas m aupun r um ah. Pada dasar nya konsep efisiensi ini m enunj uk an pada per bandingan at au r asio ant ar a m asukan ( input ) dan keluar an ( out put ) . Apabila k onsep ini diperluas dengan m ener apkannya pada peker j a m anusia m aka lebih banyak lagi fakt or yang per lu diper t im bangkan baik dar i segi m asukan m aupun dar i segi pengeluar an. Begit u pula halnya suat u pengukur an pr odukt ivit as yang kom pr ehensifdan ber j angka panj ang at as pr oduksi akan m encakup t idak hanya j um lah keluar annya saj a m elaink an j uga k ualit as, prest asi k reat if t enaga k erj a, k ondisi fisik , absensi dan hal lain y ang secara langsung m aupun t uidak langsung m em pengar uhi peker j aan it u ( Anast asi, 1989) .

BAB I I

LAN D ASAN TEORI TI S A. Pr odu k t iv it a s Ke r j a

1 . Pe n ge r t ia n pr odu k t iv it a s k e r j a

Mahoney ( dalam cam pbell dan cam phell, 1990) m endefinisikan pr odukt ivit as sebagai suat u pengert ian efisiensi secar a um um yait u sebagai r asio ant ar a hasil dan m asukan salam suat u pr oses yang m enhasilk an suat u pr oduk at au j asa. Hasil ( out put s) it u m eliput i ( penj ualan, laba, k epuasan k onsum en) , sedangkan m asukan m eliput i alat yang digunakan, biaya, t enga, ket er am pilan dan j um lah hasil indiv idu.

Sej alan dengan pendapat diat as, As’ad ( 1987) m enj elask an pr odukt ivit as t idak dapat dipisahkan dengan penger t ian pr oduksi kar ena keduanya saling ber hubungan. Apabila m em per m asalahkan produkt ivit as m aka pr oduksi selalu t er sangkut di dalam nya.

Hadi ( 1974) m enj elask an pr odukt ivit as ker j a selalu disor ot i dar i dua segi, segi kor ban at au input dan segi hasil at au out put . Perbandingan ant ar a kedua segi it u akan m enj adi ukur an dar i pr odukt ivit as besar j ika m enunj ukan hasil yang besar . Walaupun kor bannya r elat if kecil. Kor ban yang lebih besar pun dapat m eningkat kan pr odukt ivit as j ika t am bahan kor ban it u secar a r elat if m em ber ikan hasil yang lebih besar dar ipada t am bahan kor ban.

Meier ( dalam Mar t aniah dkk, 1990) m engem ukan bahw a kr it er ia pr odukt ivit as ant ar a lain adalah kualit as, w ak t u y ang dipak ai, absensi dan keselam at an dalam m enj alankan t ugas peker j aan. Unt uk m em udahkan pengukur an pr odukt ivit as ker j a, peker j aan dapat dibagi m enj adi dua j enis y ait u ; ( 1) peker j aan pr oduksi yang hasilnya dapat langsung dihit ung dan m ut uny a dapat dinilai m elaui penguj ian hasil sehingga st andar yang obj ekt if dapat dibuat secar a kuant at if; ( 2) peker j aan yang non pr oduksi yang hasilnya hany a diper oleh m elaui per t im bangan–per t im bangan subj ekt if, m isalny a penilaian at asan, t em an, dan dir i sendir i.

Menurut Sinungun ( 1987) pr odukt ivit as diar t ikan sebagai per bandingan ukur an ant ar a har ga m asukan dan hasil. Pr odukt ivit as diar t ikan j uga per bedaan ant ar a j um lah pengeluar an dengan j um lah m asukan.

Penger t ian pr odukt ivit as secar a t eknis, ekonom is, dan psik ologis adalah r angkum an at au gabungan ant ar a unsur efekt ivit as, efisiensi dan kepuasan


(4)

ker j ayang har us m engandung volum e pr oduksi, hem at m asukan ser t a opt im alisasi kepuasan ker j a secar a m anusiaw i ( Hadipr anat a, 1987) .

Pr odukt ivit as j ugam engandung penger t ian sikap m ent al yang selalu m em punyai pandangan bahw a m ut u kehidupan har i ini har us lebih baik dar i kem ar in dan har i esok lebih baik dar i har i ini ( raviant o, 1985) .

Dar i beber apa pendapat ahli di at as dapat disim pulkan bahw a pr odukt ivit as adalh kekuat an at au kem am puan unt uk m enghasilk an suat u pr oduk at au hasil dengan rasion banding input leibh kecil dari out put .

2 . M e n in gk a t k a n Pr odu k t iv it a s Ke r j a

Car a m eningkat kan produkt ivit as dapat dit em puh dengan usaha- usaha sebagai ber ikut :

( 1) . Peningkat an pr est asi t enaga ker j a yang dilaksanakan m elalui ber bagai per baikan pada pelak snan t ugas dengan m enggunakan sar ana pendekat an m anaj erial dan pendekat an t echnical sk ill ( pendekat an t eknis) , ( 2) peningkat an par t isipasi t enaga ker j a dengan ruang lingkup peningkat an penget ahuan yang m endasar i t er capainya pr odukt ivit as ser t a pelat ihan unt uk m enghasilkan t enaga ker j a siap pakai ( Sisw ant o,1987) .

Menguk ur dat a pr oduk t ivit as adalah pent ing dan per lu j uga diper hat ikan adalah m enggunakan dat a t er sebut guna m em bangun pr odukt ivit as, sebab m anfaat bar u akan diper oleh kalau per ilaku sudah diar t ikan sekaligus diw uj udkan. Pr oses yang t er j adi pada individu yang m endor ong pr odukt ivit as dir i dalam lapangan peker j aan t idak t er lepas dar i kar akt er iskt ik peker j aannya, sebab t ingkat keber hasilan at au kesuksesan dalam peker j aan berkait an dengan pelaksanaan ker j a. Pelaksanaan ker j a ini adalah fungsi t ingk ah lak u indiv idu y ang t er ar ah dan dit uj ukan kepada sut u obj ek at au sasar an.

Ber kenaan dengan keadaan t er sebut Ber dson dan St eim er ( dalam Sisw ant o, 1987) m enj elaskan m ot ivasi m er upakan pr oses kej iw aan yang m em berikan energi, m endorong kegiat an at au gerakan dan m engar ahkan per ilaku unt uk m encapai kebut uhan yang m em beri k epuasan. Hal ini sesuai dengan penj elasan Muchinsky ( 1987) bahwa t enaga kerj a yang t er m ot ivasi akan m encipt akan suat u usaha yang sungguh- sungguh unt uk keber hasilan peker j aannya.

Sej alan dengan pendapat ahli di at as Cam pbell ( dalam Schult z, 1970) m engem ukakan bahw a hal- hal yang m elibat kan m ot ivasi par a t enaga ker j a dalam m encapai t ingkat pr est asi yang t inggi adalah adanya dorongan yang kuat unt uk m engopt im alkan usahanya, kem udian adanya cit a- cit a dan inisiat if ser t a suasana ker j a yang m endukung t er laksananya pekerj aan y ang dilak sanak an. Dalam hal ini Bur ns ( dalam Kar n dan Gilm er , 1962) m enj elaskan bahw a pr oses m ot ivasi yang ber kem bang dalam kondisi ker j a cender ung adanya penekanan pada pencapaian keber hasilan ker j a, yang ber pengar uh pada hasil ak hir, dengan k at a lain m ot iv asi dapat m em bant u t enaga ker j a unt uk beker j a lebih pr odukt if.

Salah sat u t eor i m ot ivasi yang t er kenal adalah dar i Maslow ( dalam Rober t son dan Cooper, 1983) yang m engident ifikasikan m ot ivasi ke dalam lim a kat egor i kebut uhan yang ber beda yait u :

a. Kebut uhan fisiologis.

b. Kebut uhan akan r asa am an.

c. Kebut uhan akan cint a dan m em iliki. d. Kebut uhan ak an penghar gaan. e. Kebut uhan akan per wuj udan dir i.

Pem enuhan kebut uhan yang lebih t inggi akan bisa dicapai apabila kebut uhan yang lebih r endah t elah t er penuhi. Rober t son dan Cooper ( 1983) m engem ukakan bahw a t eor i m ot iv asi dar i Maslow dik enal baik dalam lingk ungan m anaj em en or ganisasi, alasannya adalah kebut uhan it u m enim bulkan dor ongan unt uk m encapai t uj uan yang m enim bulkan per hat ian yang sungguh- sungguh dar i kar yaw an t er hadap or ganisasi sehingga m er eka ber usaha m enat a dan


(5)

m encipt akan suasana ker j a yang m endorong pencapaian akan kebut uhan per w uj udan dir i. Dengan kat a lain m ot ivasi diar t ikan sebagai konsep t indakan per ilaku t enaga ker j a yang diar ahkan pada sasar an.

Unt uk m enj elaskan kebut uhan t enaga ker j a akan keinginan ber pr est asi, Vroom dalam Harris ( 1984) m enj elaskan unt uk m engident ifikasikan m ot ivasi t enaga ker j a sehingga dapat dengan efekt if difungsikan. Dem ik ian j uga halny a usaha- usaha kar yaw an unt uk pem enuhan t uj uan harus m em ber i kelangsungan ganj ar an di m asa depan yang dapat dim ilikinya. Sebab suat u st udi yang dilakukan. Mat sui dkk. ( 1982) m enem ukan bahw a individu yang m em punyai k ebut uhan ber pr est asi y ang lebih t inggi akan m enet apkan t uj uan dan kiner j a yang lebih t inggi j uga.

Locke ( dalam Wexley dan Yukl,1988) sehubungan dengan pendapat ahli di at as m enyat akan bahw a per ilaku seseorang diat ur m enur ut t uj uan- t uj uan ser t a m aksud- m ak sud individu. Tingkat kesulit an sasar an ser t a t anggungj aw ab individu unt uk m encapai t ar get ik ut ser t a m enent ukan t ingkat usaha yang akan dicurahkan.

Gam bar an yang lebih j elas ser t a t akt ik pelaksanaan ker j a yang t er golong sukses dalam pencapaian sasar an or ganisasi per lu kir anya digam bar kan. Shat t er ( dalam Beck 1976) m enj elaskan langkah- langkah yang har us diam bil secar a ber sam a- sam a oleh par a pelaku yang t er libat dalam suat u or ganisasi:

1. Tet apkan sasar an at au t ar get yang dianggap pent ing, diut am akan dan m endesak, m isalnya m asalah penj ualan ( sales Quot a) at au m alah kualit as, Penj abar an ini akan m em bangkit kan usaha secar a sadar unt uk m encapai t uj uan at au sasar an, bukan keinginan yang t im bul secar a kebet ulan saj a. 2. Langkah kedua yait u t et apkan j um lah sasar an secar a j elas.Pada

bagian-bagian ini or ganisasi har us m em usat kan per hat ian pada sasar an yang t elah digar iskan secar a j elas dan past i.

3. Jelaskan sasar an yang dihar apkan dapat t er capai, supaya m enim bulkan t anggungj aw ab pada pelaksanaan t ugas yang dibebankan. Penekanannya adalah pada sasar an at au t ar get yang har us dicapai.

4. Ber ikan w ew enang clan keper cayaan kepada t enaga ker j a yang t elah diber i t ugas, sehingga m enim bulkan keser iusan dan t anggungj aw ab dalam pelaksanaan ker j a.

5. Kem bangkan dan per luas pr oses keber hasilan yang t elah t er capai, k ar ena dapat m em ber i gam bar an yang lebih t epat dalam pr oses pengem bangan t ugas ber ikut nya, m aka akan t erar ah pada pengem bangan dan per luasan yang dihar apkan lebih luas.

Ber dasar kan penj elasan dan pendapat ahli di at as secar a garis besar dapat dikat akan bahw a per anan m ot ivasi dalam pelaksanaan ker j a yang ber dasar kan sasar an sangat ber pengar uh t erhadap prest asi at au produkt ivit as ker j a yang diar ahkan pada pem enuhan kebut uhan individu dan di sini lain unt uk pencapaian sasar an at au t uj uan per usahaan. Raviant o ( 1985) m encont ohkan gaya m anaj em en Jepang yang ber hasil dalam dunia indust r i unt uk pasar an dom est ik dan int ernasional, y ang berorient asi pada pendayagunaan sum ber daya m anusia t er m asuk pener apan pem ot ivasian t enaga ker j a ser t a adanya pandangan ak an pent ingnya pengem bangan kem am puan peker j aannya.

3 . Fa k t or - fa k t or Ya n g m e m pe n ga r u h i Pr odu k t iv it a s

Hadipr anat a dkk ( 1987) m enyebut kan beber apa sifat kepr ibadian yang m em pengar uhi pr odukt ivit as ant ar a lain: kr eat if, ber sahabat , ulet , per caya dir i dan kooperat if.

For syt h ( 1970) m engem ukakan pent ingnya per anan kem am puan m enj alin hubungan dengan indiv idu lain pada t enaga pem asar an kar ena ber pengar uh pada pr odukt ivit as ker j anya.

Sej alan dengan pendapat t er sebut Wr ight sm an dan Deaux ( 1981) m enyat akan bahw a kecakapan t enaga ker j a dalam m enj alin hubungan dengan


(6)

or ang lain sangat pent ing dalam kehidupan sehar i- har i t er ut am a dalam akt iv it as or ganisasi, baik dalam kelom pok skala besar m aupun kelom pok skala kecil.

Sur at m odj o ( dalam LPM. 1982) m enj elaskan bahw a pendidikan m er upakan suat u kekuat an dinam is pada set iap individu yang m em pengar uhi per kem bangan fisik dan m ent al, m isalnya em osi, sosial dan et ik anya. Dengan kat a lain, pendidik an m er upakan kekuat an yang dinam is dan m em pengar uhi selur uh aspek kepr ibadian. Suat u keber hasilan beker j a ak an dim iliki oleh individu y ang berm ot iv asi dan t erorganisasi baik ser t a ber w aw asan luas t ent ang kehidupannya.

Maier ( 1973) m enj elaskan pr est asi at au pr odukt ivit as m er upakan suat u hasil gabungan dar i var iabel indiv idu dan lingkungan. Var iabel indiv idu m eliput i m ot ivasi ber pr est asi, keper cayaan dir i dan kesungguhan dalam beker j a. Var iabel lingk ungan m eliput i k ondisi k erj a dan sist em dalam suat u or ganisasi.

Dar i pendapat ahli di at as dapat digam bar kan bahw a fakt or - fakt or yang m em pengar uhi pr odukt ivit as adalah: adanya m ot ivasi ber pr est asi, t ingkat pendidik an y ang relat if lebih t inggi, kepandaian m enj alin hubungan dengan individu lain, m asa ker j a yang r elat if lam a. Adanya kecakapan dan w aw asan dir i yang baik ser t a suka ber t em an saat sebagai var iabel ser t aan at au kont r ol at au yang dij adikan adalah: ( a) var iabel t ingkat pendidik an dan Cb) var iabel m asa ker j a. Alasannya yait u var iabel t er sebut dianggap ber per anan besar dalam kesuksesan t enaga ker j a di bidang pem asar an dalam m enj ual pr oduk per usahaan. Oleh kar ena it u di baw ah ini akan dij elaskan var iabel t er sebut .

a . Pe n didik a n

Brem m er ( 1982) m enem ukan bahw a individu yang m em iliki t ingkat pendidikan yang lebih t inggi akan lebih agr esif. Lebih ber or ient asi pr est asi ker j a. Hal ini disebabk an kar ena fakt or pendidikan dapat m em pengar uhi am bisi, har apan- har apan yang lebih t inggi ser t a adanya penget ahuan t ent ang peker j aan t er sebut , sehingga dapat m enunj ang pencapaian pr est asi ker j a.

Ram bo ( dalam Him am , 1989) m engem ukakan bahw a fakt or pendidik an ber hubungan posit if dengan pr est asi ker j a. Ar t inya m akin t inggi pendidikan seseor ang sem akin t inggi hasil at au pr est asi ker j a yang dicapai. Fakt or pendidikan m em pengar uhi aspir asi peker j a t er hadap pr est asi yang har us dicapai.

Dar i pendapat ahli di at as dapat disim pulkan bahw a ada pengar uh t ingkat pendidik an t er hadap pr est asi ker j a sehingga t ingkat pendidik an dij adikan var iabel ser t aan.

b. M a sa Ke r j a

Masa ker j a kar yaw an dalam suat u perusahaan yang berspesialisasi dalam pem asar an dapat ber pengar uh t er hadap pencapaian t ingkat hasil penj ualan. Hal ini ber hubungan dengan pengalam an yang ada sebelum nya yang m em ber i pem aknaan t ugas yang sedang diker j akannya saat sekar ang ( For syt h, 1970) .

Vinacke ( dalam Mar t aniah dkk.1990) m enj elaskan int eligensi, ket er am pilan, pengalam an, m asa kerj a dan m ot ivasi m em pengaruhi pr odukt ivit as ker j a kar yaw an. Dar i pendapat - pendapat di at as disim pulkan bahw a m asa ker j a kar yaw an dapat m em pengar uhi pencapaian t ingkat hasil ker j a kar ena didukung oleh pengalam an yang dim ilik i sebelum nya yang bisa dit er apkan unt uk peker j aan m asa sekar ang ket ika t enaga ker j a m enghadapi suat u m asalah.

4 . Pr odu k t iv it a s

Jum lah hasil akhir m er upakan hal yang paling um um digunak an unt uk m engukur kecakapan ker j a dan dianggap dapat dilak uk an unt uk pengukur an t er sebut . Pedom an khusus yang didasar kan pada hasil akhir adalah j um lah unit


(7)

yang dipr oduksi, w akt u yang dibut uhkan, dan j um lah penj ualan dalam per iode t er t ent u ( Ghiselli and Brow n,1955) .

Manullang ( dalam LPM, 1981) m engem ukakan pr odukt ivit as individu ini diuk ur m elalui t ingk at uk uran k eluaran y ait u j um lah produk y ang dihasilk an.

Jum lah pr oduk Pr odukt iv it as indiv idu = - - -

Jum lah t enaga ker j a

Dar i car a- car a pengukur an t ent ang pr odukt ivit as yang dikem ukakan di at as nam pak bahw a produkt ivit as it u adalah r asio ant ar a hasil yang didapat kan dengan sum ber yang digunakan. Lebih lanj ut Manullang m enam bahkan bahw a pr odukt ivit as adalah ukur an dar i seber apa j auh penggunaan sum ber dalam hal m encapai hasil yang diinginkan. Hasil yang diper oleh ber hubungan dengan efekt ivit as dalam m encapai suat u m isi at au pr est asi, sedangkan sum ber yang digunakan ber hubungan dengan efisiensi dalam m endapat kan hasil dengan penggunaan sum ber daya m inim al.

B. Goa l Se t t in g 1 . Pe n ge r t ia n

Beck dan Hillm ar ( 1976) m enj elaskan salah sat u j enis int er vensi pengem bangan or ganisasi adalah set t ing. Proses pelaksanaan soal set t ing ini m er upakan pendekat an t er hadap pem aham an m anaj em en ber dasar kan sasar an at au hasil yang m em bant u m em beri penger t ian t ent ang aspek pengelolaan at au m anaj em en, hasil dan sasar an ( obj ekt ives) .

Penger t ian goal set t ing adalah pr oses penet apan sasar an at au t uj uan dalam bidang peker j aan, dalam pr oses goal set t ing ini m elibat kan at asan dan baw ahan secar a ber sam a- sam a m enent ukan at au m enet apkan sasar an at au t uj uan- t uj uan ker j a yang akan dilaksanakan t enaga ker j anya sebagai pengem ban t ugas dalam suat u periode t er t ent u ( Gibson, dkk. 1985) .

Lat ham den Locke ( dalam St eer s dan Por t er s, 1983) ; Locke dkk ( 1981) m enj elaskan bahw a penger t ian goal set t ing adalah suat u gagasan unt uk m enet apkan. Tenaga ker j a m elaksanakan suat u peker j aan dim ana t ugas yang diber ikan sudah dit et apkan t ar get nya at au sasar annya, m isalnya unt uk m encapai kuot a yang dit ar get kan at au m eny elesaikan sej um lah t ugas dengan bat as w akt u yang sudah dit ent ukan. Dalam hal ini sasar an ( goal) adalah obj ek dar i per buat an dan j ika individu m enet apkan t akt ik kem udian ber buat unt uk m encapai sasar an at au t uj uannya t er sebut , ber ar t i sasar an at au t uj uan ini m enent ukan perilak u dalam beker j a. Her sey dan Blanchar d ( 1986) or ient asi seseor ang m enyat akan bahw a per ilaku pada um um nya dim ot ivasi oleh k einginan unt uk m em per oleh t uj uan t er t ent u, dan per ilaku it u pada dasar nya ber t uj uan pada obj ek at au sasar an.

Penger t ian goal set t ing yang dikem ukakan Davis ( 1981) adalah m anaj em en penet apan sasar an at au t uj uan unt uk keber hasilan m encapai kiner j a ( per for m ance) . Lebih lanj ut dij elaskan bahw a pener apan penet apan t uj uan yang efekt if m em but uhkan t iga langkah yait u: m enj elaskan ar t i dan m aksud penet apan t ar get t er sebut , kedua m enet apkan t ar get yang j elas, dan yang ket iga m em beri um pan balik t er hadap pelaksanaan peker j aan yang dilakukan. Cascio ( 1987) m enyat akan bahw a goal set t ing it u didasar kan pada pengarahan t ingkah laku t er hadap suat u t uj uan.Sasar an at au t ar get bisa dit am bah dengan m em ber i penj elasan at au infor m asi kepada t enaga ker j a bagaim ana m enger j akan t ugas t er sebut , ser t a m engapa sasar an at au t uj uan t er sebut pent ing dilaksanakan.

Pener apan goal set t ing ini t er hadap sist em kiner j a sangat populer dan luas penggunaannya. Pendekat an m anaj em en ber dasar kan sasar an ini m eliput i per encanaan, pengaw asan, penilaian pegaw ai, ser t a keselur uhan sist em kiner j a yang ada dalam or ganisasi. Pr osedur um um dalam m anaj em en ber dasar kan sasar an ini yang paling ut am a adalah m engident ifik asik an bagian- bagian k unci


(8)

keber hasilan, sehingga dapat ber pengar uh t er hadap keselur uhan per for m ance organisasi m isalny a v olum e penj ualan, hasil k eluaran ( product ion out put ) , m aupun kualit as layanan, dengan dem ik ian pengukur an kiner j a ( per for m ance) dapat dit ent ukan ( Lut hans, 1981) .

Gibson dkk, ( 1985) m enggam bar kan pener apan soal set t ing dar i per spekt if m anaj em en. Langkah- langkahnya adalah ( 1) diagnosis kesiapan, m isalnya apakah t enaga ker j a, or ganisasi dan t eknologi sesuai dengan pr ogram goal set t ing; ( 2) m em per siapkan t enaga ker j a ber kenaan dengan int er aksi ant ar a indiv idu, k om unik asi, pelat ihan ( t ranning) dan per encanaan; ( 3) penekanan pada sasar an yang har us diket ahui dan dim enger t i oleh m anaj er dan bawahannya; ( 4) m engevaluasi t indak lanj ut unt uk penyesuaian sasar an yang dit ent uk an; ( 5) t inj auan akhir unt uk m em er iksa car a penger j aan dan m odifikasi yang dit ent ukan. St r auss dan Sayless ( 1981) m enj elaskan bahw a pr osedur m anaj em en ber dasar kan sasar an m em ber i kesem pat an kepada t enaga ker j a unt uk m em buat penilaianny a sendiri m engenai hasil- hasil operasi, art iny a j ik a ia m em bicarak an hasil m ak a sebenarnya indiv idu t ersebut m enilai dir iny a sendiri dan m ungk in sekali m endapat kan w aw asan m endalam bagaim ana ia har us m em per baik i sikapnya. car a- car anya at au kelakuannya.

Unt uk m em ber i gam bar an yang lebih j elas t ent ang penet apan sasar an ini, di baw ah ini dik em uk akan sebuah penelit ian pada per usahaan k ay u, dim ana sopir t ruk selalu m engisi t ruk ny a kurang dari k apasit as resm i.Set elah diadak an observ asi dan dit elit i, t im penelit i k em udian m enj elask an nilai pot ensial goal set t ing ( penet apan t uj uan) unt uk dit er apkan pada sopir t r uk dan kem udian per usahaan m enent uk an t ar get yang j elas bagi par a sopir t r uk. Set elah t iga bulan kedua penelit i secar a seksam a m encat at keadaan pelaksanaan ker j a dan kem udian hasilnya Penelit i t er nyat a naik 90 % dar i kapasit as r at a- r at a. Tuj uh t ahun m enaw ar kan t et ap t inggi. Suat u ket er angan m engapa pr osedur seper t i kerj a m eningkat kan hasil ker j a. Alasannya adalah t enaga m elihat dan at au m encat at beban t r uk m er eka bangga akan pr est asi ini, m er eka j uga m elihat t uj uan sebagai yang m enant ang ini per m ainan sesuat u m eny enangk an bagi t r uk yang sopir m engalahkan or ang lain ( Gibson dkk, 1985) .

Jadi penelit ian ini t elah m enunj ukkan sat u ini ker j a m er eka penet apan sebab adalah alasan pr est asi ker j a. Sist em m eningkat k an m engapa penet apan sasar an at au t ar get it u m ot ivasi dan penet apan at au t arget apabila dim asukkan ke dalam t at anan m aka par a peker j a akan m elihat t uj uan bagaim ana ikht iar m er eka ker j a pencapaian m em bant u m enim bulkan hasil, ganj ar an, dan kepuasan pr ibadi kar ena m em uaskan t ar get at au sasar an it u dor ongan ber pr est asi dan kebut uhan har ga dir i akt ualisasi dir i, m aka per encanaan seseor ang sasar annya di m asa dat ang akan lebih t inggi.

Dari pendapat para ahli di at as dapat ser t a unt uk goal set t ing adalah disim pulkan bahw a penger t ian ber dasarkan penet apan sasar an at au t ar get ber or ient asi hasil. Manaj em en yang ber orient asi ini dianggap lebih baik k arena lebih m enekankan pencapaian hasil, kesem pat an sehingga m em beri m anaj em en yang sasar an pada kepada t enaga ker j a unt uk m engert i bagaim ana seharusnya beker j a, dan hubungan kom unikasi ant ar a at asan dan baw ahan lebih t er bina k arena t erj adi int erak si ant ara y ang m em beri t ugas dengan pelak sana. Secara um um penger t ian goal set t ing it u adalah penet apan sasar an at au t ar get yang akan dicapai t enaga kerj a.

2 . Fa k t or - fa k t or Ya n g M e m pe n ga r u h i Goa l Se t t in g

Ber dasar kan beber apa pendapat ahli ( Locke dkk, 1981: St eers dan Por t er , 1983; Davis, 1981; 1989) , Cascio, 1987: Gibson, 1985; Davis & New st rom , penulis m eny im pulk an bahw a fakt or- fak t or yang m em pengaruhi goal set t ing adalah :

a. Pener im aan ( accept ance) . b. Kom it m en ( com m it m ent ) .


(9)

c. Kej elasan ( specifit y) . d. Um pan balik ( feedback) . e. Part isipasi ( part icipat ion) . f. Tant angan ( challenger ) .

Unt uk m enj elaskan bagaim ana t er j adinya pengar uh fakt or- fakt or t ersebut t er hadap sist em penet apan sasaran at au t arget berdasark an hasil ini ( goal set t ing) , di baw ah ini akan dij elaskan penger t ian sat u per sat u fakt or - fak t or t er sebut .

a . Pe n ge r t ia n D e n e r im a a n ( a cce pt a n ce )

Pener im aan t er hadap sasar an at au t ar get yang t enaga ker j a sebab t uj uan dit et apkan t er j adi k ar ena adanya kem auan unt uk m ener im a t ar get yang dibebankan, sasar an yang efekt if t idak hanya cukup diket ahui saj a t et api j uga har us dapat dit er im a t enaga ker j a unt uk dilaksanakan.

Menurut Davis dan New st r om ( 1989) bahw a goal set t ing ( penet apan sasar an at au t ar get ) m er upakan alat m ot ivasi yang efekt if bila em pat unsur dasar diser t akan ke dalam sist em pengelolaan penet apan sasaran t er sebut yait u: ( 1) penerim aan; ( 2) spesifik asi; ( 3) um pan balik; dan ( 4) t ant angan. Pada bagian ber ikut nya akan dij elaskan unsur- unsur di at as ser t a pengar uhnya t er hadap penet apan sasar an.

Lebih lanj ut Davis dan New st r om m engem ukakan bahw a pener im aan t er hadap sasar an at au t ar get t er sebut har us dapat diket ahui at au dim enger t i oleh t enaga yang ber sangkut an, dalam hal ini pener im aan sasar an yang dit et apkan har us dapat dipaham i dan pihak pem ber i t ar get har us m enj elaskan m aksud dan kegunaan sasar an at au t uj uan dit et apkan t er hadap pener im a at au t enaga ker j a, kar ena penet apan t uj uan yang sepihak t anpa pener im aan kar yaw an t idak akan m em baw a hasil. Oleh kar ena it u pent ing m elibat kan t enaga ker j a dalam pr oses penet apan sasar an at au t uj uan ber sam a unt uk m em per oleh pener im aan.

Menurut Yoder ( 1979) pr odukt ivit as ker j a akan lebih t inggi dan efisien bila ada per asaan bahw a diper lukan dalam pener im aan dan adanya sasar an yang diem ban it u ber guna dan pencapaian keber hasilan per set uj uan t er hadap pelaksanaan pencapaian sasar an at au t ar get organisasi m er upakan fakt or ut am a dalam t anggung j aw ab t enaga ker j a dalam m enj alankan t ugas- t ugas.

Ber kenaan pendapat di at as Liker t ( dalam Yoder , 1979) j uga m enj elaskan j enis akt ifit as individu dalam or ganisasi yang m em punyai per asaan yang sam a dalam pener im aan loyalit as at au keber sam aan sat u sam a lain dalam pelak sanaan ker j a cender ung m engacu pada pr est asi.

Dar i sebuah penelit ian pengar uh bent uk penilaian dar i t iga dim ensi goal set t ing yang dilakukan oleh Tziner dan Kopelm an ( 1988) , diper oleh dat a yang m enunj uk kan bahw a kej elasan, pener im aan, dan kom it m en ber hubungan dengan sasar an. Penelit ian ini m em bukt ikan bent uk penilaian m em pengar uhi sist em pengelolaan penet apan sasar an ( goal set t ing) .

Dar i ur aian di at as dapat dij elaskan bahw a pener im aan akan penet apan sasar an at au t ar get ber pengar uh t er hadap pelaksanaan ker j a yang akan dilaksanakan t enaga ker j a yang ber sangkut an.

b. Kom it m e n

Penger t ian kom it m en secar a um um adalah adanya suat u kesepakat an at au per set uj uan ant ar a t enaga ker j a dengan per usahaan. Gibson dkk ( 1985) m engem ukakan penger t ian kom it m en adalah keadaan yang m elibat k an ident ifikasi dan loyalit as yang diw uj udkan t erhadap per usahaan t em pat individu beker j a.

Mit chell ( 1985) m enj elaskan individu yang kur ang sepakat dengan sasar an at au t ar get or ganisasi m er upakan sikap negat if dan bisa ber akibat ker ugian. Kej adian di Am er ika dalam 10 t ahun t er akhir, bahw a hilangnya j am ker j a akibat


(10)

pem ogokan dan kem angkir an beker j a. Cont oh ini m erupak an k ej adian ak ibat adanya ket idakset uj uan t enaga ker j a t er hadap kebij akan per usahaan.

Huber ( 1985) m enj elaskan bahw a ant ara penerim aan dan kom it m en t er hadap sasar an ser ing diar t ikan sam a, t et api kenyat aan dalam gagasannya ( const rut es) ber beda. Pener im aan t er hadap t ar get at au sasar an ber ar t i ada kesekt uj uan unt uk m elaksanakan, sedangkan kom it m en it u bisa saj a individu m ener im any a t et api belum t ent u m au m engej ar t ar get at au sasar an yang dibebankan. Dengan dem ik ian t enaga ker j a dapat dikat akan m ener im a ( accept ance) dan kom it m en ( com m it m ent ) t er hadap pelaksanaan ker j a unt uk m encapai t ar get apabila m enget ahui dan m enger t i akan sasar an yang dim aksudkan, ser t a ada kesediaan at au per set uj uannya.

Gr iffin ( 1987) m engem ukakan bahw a dapat efekt if apabila ada pem aham an dar i t er hadap t uj uan yang akan t ar get cat at goal set t ing t enaga dicapai, kar y aw an akan m endapat ant ar a kom it m en per usahaan dengan t enaga ker j a yang sukses aakan m endapat per ior it aas unt uk j enj ang kar ir yang lebih t inggi, kem udian t ar get yang dit et apkan harus j elas ser t a ada t enggang w akt u yang efisien unt uk pelaksanaan. Ter akhir har us ada konsist ensi dan ganj ar an t er hadap pelaksanaan pencapaian t ar get sebagai t uj uan ut am anya dengan dem ikian t enaga ker j a akan m endapat sesuat u yang m em uaskan m er eka.

Duffy dan Rusbult ( dalam Br igham , 1991) m enyat akan bahw a individu dalam or ganisasi akan m em ber ikan kom it m enlebih t inggi t er hadap peker j aan bila: ( 1) t enaga ker j a puas dengan hasil ( out com es) yang m er eka per oleh; ( 2) keset iaan yang t elah dit anam kan sebagai bagian dar i hidupnya or ganisasi, ant ar a lain: pelibat an diri, pem berian w ak t u dan ener gi dan keset iakaw anan ( m ut ual friend) dan ( 3) t idak adany a pilihan lain y ang lebih m engunt ungk an.

Dar i pendapat –pendapat ahli di at as dapat disim pulkan bahw a kom it m en at au kesepakat an at au keset uj uan t enaga ker j a t er hadap per usahaan unt uk m elaksanakan pencapaian sasar an at au t ar get dapat ber pengaruh t er hadap sist em ker j a goal set t ing.

c. Spe sifik a si ( Spe cifit y )

Penger t ian speksifikasi at au keseksam aan sasar an t uj uan m enur ut Gibson dkk, ( 1985) adalah der aj at secar a kuant it at if dar ipada sasar an at au t uj uan it u.

Menurut Davis dan Nest r om ( 1989) penet apan sasar an har us j elas at au spesifik dan dapat diukur agar kerj a dapat m enget ahui kapan suat u t ar get at au t enaga t uj uan diper oleh at au dicapai. I nst r uksi yang j elas dan t er ar ah m em fokuskan ker j a pada pelaksanaan pencapaian t enaga t ar get kar ena pat okan sebagai m em punyai keber hasilannya. Sasar an y ang j elas m enunt un harus diker j akan at au dicapai, m aka t enaga t er sebut dapat m engukur kem aj uanny a. Tenaga ker j a selalu dan ber pedom an pada per int ah yang sam ar j elas akan m enim bulkan penger t ian yang sam ar dan t erar ah.

Menurut Beck den Hillm ar ( 1978) j ika sasar an it u adalah sebuah per nyat aan dar i hasil ( out put s) yang spesifik at au j elas m aka individu at au kelom pok akan m erencanaakn unt uk m eraih prest asi m elaui usaha–usaha yang lebih k uat .

Ter bor g ( dalam Muchnisky,1987) lebih m engem ukakan sasar an yang lebih k husus dan j elas m enj adik an usahany a individu lebih m em fok usk an lanj ut ak an unt uk m engej ar sasar an t er sebut ser t a t ingkah lakunya akan lebih t er ar ah.

Blum dan Naylor ( 1968) j uga m engem ukakan pendapat bahw a inform asi-infor m asi t ent ang sifat - sifat peker j aan dapat dipandang sebagai spesifikasi at au kekhususan dar i infor m asi yang dit er im a, dan penget ahuan t er hadap sifat - sifat t er sebut bisa dianggap sebagai per luasan t er hadap penget ahuan individu pada kiner j anya. Sehingga dapat m em ot ivasi indiv idu t er sebut .

Locke dkk, ( 1981) m engadakan penelit ian t ent ang m et a- analisis sist em penet apan sasar an t er hadap kiner j a. Dar i 110 penelit ian yang dinilai t er nyat a 99 m enunj uk kan sasar an yang j elas dan spesifik . Adanya t ingkat kesulit an at au t ant angan dalam pelaksanaan ker j a dalam m encapai t ar get at au sasar an


(11)

m enghasilk an kiner j a yang lebih baik dar ipada penet apan sasar an at au t ar get yang t ingkat kesulit annya t idak ada at au sam ar - sam ar at au t anpa t ar get sam a sek ali.

Penelit ian yang m elihat per anan sasar an at au t ar get yang j elas at au spesifik t er hadap kinerj a, hasilnya m enunj ukk an adany a hubungan y ang posit if ( Locke dkk, 1984; Dosset dkk., 1979; Bandur a, 1977) .

Lat ham dkk, ( dalam St eer s dan Por t er ,1983) m engem ukakan bahw a m elibat ksn kar yaw an dalam penet apan sasaran at au t arget y ang spesifik dan j elas m em punyai dua keunt ungan, akan m enam bah karyaw an bahw a pekerj aan t er sebut har us penger t ian per t am a diselesaik an, kedua m enunt un peker j a pada penet apan t uj uan yang t inggi dar ipada secar a sepihak yang m enent ukan sendiri. Dengan k at a lain lebih t inggi k iner j any a.

Secar a gar is besar beber apa pendapat dan penj elasan ahli- ahli m enunj uk kan di at as spesifik asi at au kej elasan sasar an m em pengar uhi t er laksananya penet apan sasar an at au t ar get , pelaksanaan m endapat sasar an yang t idak j elas akan m em buat ar ah kerj a t idak t er pusat pada apa yang sehar usnya per hat ian ut am a t enaga ker j anya.

Ber kenaan dengan pendapat ahli di at as, pust aka dilak ukan Lat ham dan Yukl ( 1975) ; yang Locke( 1980) m enunj ukkan secar a konsist en bahw a sasaran at au t uj uan yang j elas dan adanya t ingkat t ant angan yang m enghasilk an kiner j a y ang lebih t inggi.

d. Um pa n Ba lik ( fe e dba ck )

Um pan balik k erj a ini adalah infor m asi ini ber asal dar i dalam pengelolaan pek erj aan it u nam un bisa orang inform asi berasal dar i it u lebih sendiri. Nam un bisa infor m asi it u bisa ber asal dar i orang lain, bagaim ana keadaan pelaksanaan peker j aan yang dilakukan, apak aah t er golong sukses, ber hasil at au t idak ber hasil. Sej alan dengan definisi diat as Davis dan New st rom

( 1989) m enyat akan

bahw a um pan balik cender ung m endor ong prest asi kerj a m enj adi lebih t inggi dan m er upakan alat m ot ivasi yang baik. Seorang at let pelar i har us m enget ahui t ot al w akt u yang dibut uhkan unt uk m em enangkan suat u per t andingan. Seor ang t enaga pem asan m enget ahui t ar get at au unit pr oduk yang har us dij ualnya dalam j angka w akt u t er t et nt u dikat akan ber hasil at au berprest asi. Oleh k arena it u um pan balik peker j aan dibut uhkan unt uk m em beri infor m asi dalam m enerapk an t akt ik bar u unt uk m eningkat k an hasil penj ualan ber ikut nya.

Ber kenaan dengan um pan balik peker j aan ini dan Klein Cam pbell, ( dalam Cam pbell dan m enj elaskan bahw a balik it u pent ing um pan m enggam bar kan kem aj uan pada pelaksanaan ker j a, diper oleh infor m asi bar u unt uk m enyiapkan t ingkah laku apabila diper lukan. Lut hans ( 1981) m enekankan pada t enaga ker j a yang m em punyai ber pr est asi t indak supaya m enyusun t akt ik ber dasar kan keakur at an infor m asi um pan balik diper oleh dar i lingkungan ker j a.

Yoder ( 1979) m enj elaskan sehar usnya lingkungan unt uk ker j a dilengkapi dengan um pan balik yang t epat m enyesuaik an pelaksanaan t indakan ber ikut nya, guna unt uk m em per baiki m ut u ker j a yang pada akhir nya m enunj uk an kem aj uan yang ber ar t i, sehingga dapat dibedakan ant ar a kondisi ker j a y ang ber j alan norm al dengan kondisi ker j a yang m em peroleh kem aj uan. Lebih lanj ut dij elaskan fungsi Yoder Kiner j a digam bar kan sebagai seseor ang ar t inya dar i kiner j a yang dicapailah t enaga ker j a yang ber sangkut an m em per oleh um pan balik kem aj uan j uga kondisi t idak yang dicapainya. St udi Lat ham dan Yukl m engem ukakan bahw a um pan balik m er upakan yang pent ing unt uk m em pengar uhi kiner j a, akan ada kem aj uan t anpa ada penilaian at au balik clair pelaksanaan ker j a.

St udi iyang dilakukan Locke dan Bryan ( dalam Locke dkk.1981) m enelit i pengar uh um pan balik dan set t ing t er hadap kiner j a. Penelit ian unt uk m enget ahui apakah hanya dim aksudkan kiner j a saj a hany a um pan balik dan pengar uh goal set t ing t er hadap kiner j a. Penelit ian ini dim ak sudkan unt uk m enget ahui apakah hanya um pan balik saj a yang secar langsung m em pengar uhi kiner j a at au hanya kar ena pengar uh sist em penet apan sasar an it u. Ter nyat a hasil yang didapat


(12)

m enunj uk an bahw a um pan balik ber pengaruh t erhadap kiner j a akibat sist em pener apan pengukur an pr est asinya ber dasar kan pada sasar an at au t ar get yang dit ent ukan.Dengan kat a lain adanya pengar uh um pan balik yang diber ikan t er hadap kiner j a diakibat kan sist em penilaiannya ber dasar kan t ar get yang dicapai.

Pener im aan um pan balik j uga akan m em ber i pengar uh unt uk ber aksi pada suat u per buat an yang ber m akna, j adi dapat dikat akan ant ar a ker j a dengan hasil yang didapat saling m em pengar uhi ( Leavit t , 1973) . Sej alan dengan pendapat di at as.St oner ( 1989) m enyat akan bahwa pem ber ian um pan balik m engenai pr est asi ker j a yang diper oleh t enaga ker j a m engakibat kan hasil ker j a yang lebih baik pada m asa yang akan dat ang.

Beck dan Hillm ar ( 1976) m enj elaskan bahw a sist em um pan balik ker j a yang efekt if diper oleh apabila indiv idu at au k elom pok m em peroleh penj elasan car a- car a pelaksanaan dan evaluasi ker j a. Penj elasan ini ber upa cat at an penj ualan, laporan- laporan pelak sanaan k erj a, hasil surv ei luar ( pasar) , survei dalam ( or ganisasi) dan dat a- dat a pendukung lainnya.

Penj elasan hasil penelit ian dan pendapat par a ahli t er sebut m em ber i penger t ian bahw a um pan balik dar i pelaksanaan ker j a ber pengar uh t er hadap m anaj em en penet apan sasar an it u sendiri ( goal set t ing) .

e . Pa r t isipa si ( pa r t icipa t ion )

Menurut Beach ( 1975) par t isipasi adalah pr oses yang m elibat kan t enaga kerj a dalam akt ivit as organisasi secar a m ent al dan fisik. Lebih lanj ut dikem ukakannya bahwa par t isipasi um um ny a dim aksudkan unt uk m em ber i kesem pat an kepada t enaga ker j a unt uk m engem ukakan sum bangan pikir an t er hadap pem ecahan m asalah dan t indak lanj ut pelaksanaan ker j a. Gibson dkk. ( 1985) m em beri penger t ian par t isipasi yait u t enaga ker j a yang t er libat dalam penent uan sasar an at au t uj uan ker j a ser t a pengem bangan sasar an t er sebut .Sedangkan eksper im en cum m ing dan Molly m aupun Yukl ( dalam Beach,1975) m enunj ukkan m anaj em en par t isipasi di ber bagai bidang peker j aan m enunj uk kan pengaruh yang posit if t er hadap pencapaian sasar an ker j a.

Sej alan dengan pendapat di at as Locke dan Lat ham ( dalam St eer s dan Por t er ,1983) m enelit i per anan penet apan sasar an ( goal set t ing) kelom pok pert am a yait u part isipasi di dalam sist em pada dua k elom pok , adanya keik ut ser t aan t enaga ker j a dalam m enet apk an sasar an at au t ar get , kelom pok kedua penet apan sasaran at au t arget hanya dilak uk an superv isor saj a. Hasilny a m enunj uk kan pr ogr am keik ut ser t aan t enaga ker j a dalam m enent uk an sasar an ker j a, hasilnya lebih posit if dan lebih t inggi dibanding dengan penet apan sasaran yang hany a dilakukan super visor saj a. Begit u pula penelit ian Ment o dk k , ( dalam Landy, 1989) m enunj ukkan adanya pengaruh par t isipasi t er hadap goal set t ing, ar t inya keikut ser t aan t enaga ker j a dalam m enent ukan j um lah sasar an at au t ar get ber pengar uh t er hadap kiner j a.

Back dan Hilm ar ( 1976) m enyat akan pr oses sist em goal set t ing m encipt ak an k ondisi posit if bila nilai- nilai yang dim iliki or ganisasi m endukung per kem bangan t enaga ker j a ser t a adanya kesem pat an m engem ukakan pem ikir an- pem ikir an unt uk or ganisasi.

Pendapat dan hasil penelit ian par a ahli di at as m em ber i gam bar an bahw a part isipasi berpengaruh t er hadap pr oses pengelolaan penet apan sasar an ( goal set t ing) dan dengan dem ikian akan ber pengar uh t er hadap kiner j a.

f. Ta n t a n ga n ( ch a lle n ge )

Adanya t ingkat t ant angan dalam m encapai sasar an at au t ar get yang dit et apkan akan m em buat t enaga ker j a beker j a lebih ker as dan ber sungguh-sungguh dar ipada t idak ada t angangan sam a sekali. Pencapaian sasar an at au t uj uan yang m enant ang m encipt akan usaha- usaha pem ecahan danakan m enim bulkan dor ongan ber buat yang lebih baik lagi, nam un sasar an har us m asih


(13)

dalam j angkauan ber kenaan dengan pengalam an dan penget ahuan yang dim iliki t enaga ker j a.

St udi ahli yang m enguj i hubungan besar nya per anan sasar an yang m em punyai t ant angan t er hadap kiner j a ant ara lain penelit ian y ang dilak uk an Basset ; Pat t on ( dalam Locke, 1980) . m enem ukan bukt i yang posit if bahw a sasar an at au t uj uan yang m em punyai t ant angan dalam peker j aan m enghasilk an kiner j a yang lebih baik dar ipada sasar an yang t idak m em punyai t ant angan.

Locke dkk. ( 1981) m enj elaskan sasar an at au t ar get it u adalah sesuat u yang akan dicapai individu ser t a m er upakan obj ek dar i aksi at au per buat an. Dalam t indakan dua ak si yang t erj adi pr oses m ent al yang m elibat kan dua fakt or ut am a y ait u fakt or isi ( cont ent ) dan int ensit as ( int encit y ) . Dalam fak t or isi ada dua sub fak t or y ait u spesifik asi dan t ingk at k esulit an. Spesifik asi berart i t ingk at keseksam aan dalam m encapai sasar n at au t uj uan yang dim aksud. Riset lapangan dan labor at or ium dar i Locke ( 1980) j uga m em bukt ikan bahw a unsur yang spesifik dan t ingkat t ant angan yang dim iliki t ar get at au sasar an hasilnya m enunj uk an pencapaian kiner j a yang lebih t inggi.

Penelit ian Ham pt on ( 1981) ; Dubr en ( 1982) m enunj ukan hasil yang sam a dengan penelit ian Locke ( 1980) , bahw a sasar an at au t ar get yang lebih m enant ang unt uk dilaksanakan ak an m enet ukan hasil ker j a yang lebih t inggi, dan sasar an at au t ar get yang lebih m enant ang unt uk dilaksanakan akan m enunj ukan hasil k er j a y ang lebih t inggi, dan sasar an yang lebih m udah dicapai at au dilakukan t idak m enim bulkan usaha y ang lebih gigih unt uk k m em enuhi kebut uhan t er capainya kiner j a yang lebih baik .

Penelit ian Locke dkk ( 1981) ; Lat ham dan Saar i ( 1979) m enem ukan bahw a individu dengan r ancangan sasar an yang lebih sulit ak an m enam pilk an k erj a y ang lebih baik dibanding dengan individu dengan sasaran yang r elat if m udah. Pendapat ini sej alan dengan penj elasan Lat ham dkk ( dalam St eer s dan Por t er, 1983) bahw a sasar an at au t uj uan yang spesifik dan m em punyai t ant angan m enunj uk kan hasil ker j a yang lebih efekt if.

Dar i gam bar an di at as dapat diar t ikan bahw a adanya t ingkat t ant angan ( sasar an t idak t er lalu m udah) dalam pelaksanaan pencapaian sasar an at au t ar get akan ber pengar uh t er hadap efekt ifit as sist em penet apan sasar an. Sebab dengan usaha yang sungguh- sungguh dalam peker j aan secar a nyat a akan m enaikkan kiner j a. Secar a j elas diket ahui bahw a adanya t ingkat t ant angan yang dim iliki sist em t er sebut akan ber pengar uh pada pr est asi at au hasil penet apan sasar an at au t ar get t er sebut .

BAB I I I PEM BAH ASAN

Pe r a n a n Goa l Se t t in g D a la m M e n in ga t k a n Pr odu k t iv it a s Ke r j a

Hahoney ( dalam Cam pbell dan Cam pbell, 1990) m enj elaskan bahw a pr odukt ivit as sebenar nya ber asal dar i ker angka ker j a pelaksanaan kegiat an or ganisasi ant ar a lain ber asal dar i sasar an at au t uj uan yang dit ar get kan dengan dar i per encanaan dan evaluasi, dar i hasil m onit or ing dan asesm ennya ser t a dar i um pan balik hasil ker j a yang ber hasil dicapai. Lebih lanj ut Hohoney m enj elaskan salah sat u elem en unt uk m enaikkan pr odukt ivit as adalah m engut am akan penggunaan t akt ik pelaksanaan kerj a dalam m encapai kinerj a.

Ber kenaan pendapat ahli t er sebut , Sut erm eist er ( dalam Harris, 1984) m enj elaskan bahw a produkt ivit as it u dit ent uk an oleh pengem bangan t eknologi pr est asi t enaga ker j a. Pr est asi at au k inerj a ini adalah hasil gabungan dar i m ot ivasi dan kecakapan t enaga ker j a.

Sej alan dengan pendapat di at as Lat ham dkk. ( dalam St eer dan Por t er . 1983) m enj elaskan bahw a unt uk m em ot ivasi t enaga ker j a m enaikkan pr odukt ivit as, langkah yang harus dit em puh adalah m enj elaskan apa yang dim ulai at au dilanj ut kan oleh t enaga ker j a. Oleh har us kar ena it u pr odukt ivit as har us dij abar kan dalam bidang per m asalahan t ugas yang akan dilaksanakan.


(14)

Locke ( dalam Shalley , 1991) m enj elaskan pr odukt ivit as pada st andar kiner j a m engacu Ar t inya pr odukt ivit as t ercapai bila st andar bahw a individu. Pr est asi sesuai dengan sasar an at au t ar get yang dibebankan kepada t enaga ker j a. Lat ham dan Baldes ( dalam Gibson dkk) m engem ukakan sist em penet apan sasar an akan m em per baiki kiner j a sebab m encipt akan ar ah pada pelaksanaan sehingga m enj adi j elas pengert ian individu peker j aannya.

Kondisi ak an m elengk api ini t enaga k er j a guna unt uk berbuat lebih banyak 1985) ker j a, t er hadap per asaan m er aih pr est asi, t um buhnya t anggungj aw ab dan pem aknaan t erhadap bidang peker j aannya sehingga m ereka dapat peker j aannya dim asa lalu dan m asa k ini.

Locke ( dalam Lut hans, 1981) m enj elaskan bahw a individu ber usaha ker as m encapai sasar an at au secar a w aj ar em osional unt uk m em uaskan fat t er keinginan- keinginan m er eka ( desir es) . Sasar an bahw a t ar get dan it u m em ber i ar ah kepada per ilaku dan pikir an ser t a t indakan- t indakan individu yang m enuj u kepada t uj uan akhir yait u ( out com es) , Locke j uga m enet apkan konsep- konsep kebut uhan dan nilai ( need and value) sebagai asas konsep m ot ivasi ker j a ber sam aan dengan penget ahuan ser t a dasar pikir an- pikir an ( pr em ises) individu yang m enet apkan sasar annya lebih lanj ut dit egaskannya, goal set t ing adalah pendekat an m ot ivasional yang t epat dalam kont eks m anaj er ial, sehingga kegunaanya dapat m em ber i kont r ibusi pent ing dalam pem bahasan dan aplikasi per ilaku dalam or ganisasi unt uk m encapai basil ker j a yang m em uaskan.

Sej alan dengan pendapat ahli di at as Wit h dan Locke ( dalam Locke dkk, 1981) m enj elaskan bahw a sist em penet apan sasar an ( goal set t ing) secar a nyat a m em egang per anan pent ing t er hadap pr odukt ivit as.

Dar i penj elasan t eor i- t eor i dar i beber apa ahli di at as dapat disim pulkan bahw a sist em m anaj em en penet apan sasaran ber dasarkan hasil ( goal set t ing) m em pengar uhi pr est asi ker j a sebab t enaga ker j a dapat m em ber i t anggapan t er hadap lingkungan ker j a secar a ber t anggungj aw ab.Karena sit uasi ker j a seper t i it u dir asa dapat m em enuhi kebut uhan m er eka akan nilai dan per w uj udan dir i m aka m ot iv asi dir i unt uk beker j a lebih baik dengan dem ikian pr odukt iv it as ak an m eningkat . Jika sebelum nya beker j a dipandang sebagai r ut init as saj a m aka dengan sist em ini t enaga ker j a m enj adi m em andang beker j a sebagai suat u konst r ibusi posit if dan akan m em ber ik an kiner j a yang opt im al sebab sist em ini m em per siapkan t enaga ker j a unt uk m enghadapi t ant angan y ang t im bul dar i pelaksanaan ker j a, sehingga dihar apkan m am pu m em ber i sum bangan t er hadap naik nya pr est asi dan pengem bangan or ganisasi.

BAB I V KESI M PULAN Ke sim pu la n

Goal set t ing ber pengar uh posit if dan signifikan t er hadap pr odukt ifit as kerj a. Dalam art i m akin j elas goal set t ing m akin t inggi pr odik t ivit as ker j a kar yaw an.

Dar i ber bagai penelit ian yang m engkait kan sist em penet apan t ar get dengan kiner j a ( per for m ance) dapat dipakai sebagai acuan unt uk m enguj i hubungan ant ar a set ing dengan pr odukt ivit as ker j a. Penelit ian Shalley dkk ( 1986) m enunj uk kan bahw a sist em penet apan sasaran at au t arget m enaikkan pr est asi ker j a. Penem uan t er sebut dikuat kan lagi oleh Kim ( dalam Cam bell dan Cam bell, 1991, yang m enunj ukkan bahw a ada per bedaan kiner j a penj ualan t enaga pem asar an dalam kont rol gr oup di depar t em en yang m ener apkan goal set t ing dengan depar t em en yang t idak m ener apkan goal set t ing. Dalam depar t em en yang m enggunakan goal set t ing penj ualan t enaga pem asar annya ber t am bah 32% dibanding dengan kont rol group lain yang t idak m enggunakan goal set t ing hanya ber t am bah 3 % .


(15)

Hasil penelit ian Lock e dk k , ( dalam Landy, 1989 ) selam a 15 t ahun m enelit i goal set t ing, m engem ukakan beber apa konklusi um um y ait u ( 1) 90% hasil dar i ber bagai ek sper im en lapangan dan labor at or ium m enunj uk an adanya dukungan bahw a goal set t ing ber hubungan dengan kiner j a. ( 2) t ar get at au t uj uan dalam t ugas–t ugas peker j aan secar a langsung berpengaruh t erhadap kinerj a oleh kar ena adanya per hat ian, t indakan, m obilisasi ener gi unt uk pelaksanaan t ugas, dan m ot ivasi peker j a unt uk m engem bangkan st r at egi yang sesuai guna pencapaian t ar get at au sasar an.

D AFTAR PUSTAKA

Anast asi. A. 1989. Psikologi t er apan ( Pent er j em ah: Ar yat m i Sisw onar dj ono) . Jak art a: Penerbit Raj aw ali.

Ancok, Jam aluddin. 1989. Pr ospek PPSK, No. 1 Tahun 1,Desem ber.

As'ad, M. 1987. Hubungan fakt or um ur , pendidikan, m asa ker j a dan kepuasan

ker j a t er hadap pr odukt ifit as ker j a pada pet ugas dinas luar asur ansi.

Laporan Penelit ian. Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologi UGM. Bagir , Haider , 1991. Kolom Pr ospek. 5 Ok t ober 1991.

Eandur a, A. 1977. Social lear ning t heor y. Englew ood Cliffa, New Jer sey: Pr act ice-Hall.

Beach, Dale, S. 1975. Per sonnel: t he m anagem ent of people at w ork. 14t h. Ed.) . New York : McMillan Publishing Co. I nc.

Beck. JR. A. C. and Hillm ar , E. D. 1976. Making MBO/ R Wor k. Addison- Wesley publishing Com pany I nc.

Blum . M. L. and Naylor , J. C. 1968. I ndust r ial psychology it s t heor it ical and social

foundat ion. New Yor k: Har per & Row , Publisher I ncor por at ed.

Er igham , John, C. 1991. Social psychology. ( 2nd. Ed.) New Yor k : Har per Collins Publisher I nc.

Cam pbell. J. P. and Cam pbell, R. J. 1990. Pr oduct ivit y in or ganizat ions. San Fr ansisco: Josey- Bass Publisher .

Cascio, Wayne, F. 1987. Applied psychology in per sonnel m anagem ent . ( 3r d, Ed.) . Englew ood Cliffs, New Jer sey.Pr ent ice- Hall, I nc.

Clibbat t ar i, J. 1986. The biggest m ist ake, t op m asnagers m ake w ork ing w om an. Oct ober , ( 47- 54) .

Clindiff. E. W. St ill, R. R. and Govani, N. A. D. 1988.Dasar - dasar m ar ket ing

m oder n. ( Pent erj em ah: M. Mannulang) . Yogyakar t a: Pener bit Liber t y.

Davis, K. and New st r om , J. W. 1989. Hum an behavior at w ork ( 8t h Ed.) Singapor e: McGr aw - Hill Book Com pany.

Davis, K. 1981. Hum an behavior at w or k or ganizat ional behavior. New Delhi: Tat a McGraw - Hill Publishing Com pany Lt d.


(16)

Dosset . D. L., Lat ham . G. P., and Mit chell, T. B. 1979. Effecs of assigned ver sus

par t icipat ely set goals, know ledge of r esult s, and indust r ial differ ences on em ploy es behavior w hen goal difficult y is t he const an. Journal of

Applied Psychology. Vol. 84. No. 3, 291- 298.

Dubr en. Andr ew J. 1982. Organizat ional behav ior Plano, t exas: business publicat ions I nc.

Feinber g. M. R. Tonofsky, R. and Tar r ant , J. J. 1982. The new psychology for

m anaging people. Englew ood liffs, New Jer sey: Pr ect ice- Hall I nc.

For syt h, F. 1970. Running an effect ive sales office ( 2nd Ed.) . England: Gow er Publishing Com pany Lim it ed.

Ghiselli, E. E. and Br ow n, C. W. 1955.I ndust r ial psychology ( 2nd Ed.) . New Hill Book Com pany.

Gibson. J. L.I vancevich, J., and Donnelley, Jr . J. H.1985. Or ganizat ion, behavior ,

st r uct ur e, and Pr oceces. ( 5t h. Ed.) . Texas: Business Publicat ion I nc.

Gr iffin, Ricky W. 1987. Task design: an int egr at ed proach. Glenview . I llinois: Scot t , For esm an Com pany.

Hadipr anat a, A. F, Him am , F., dan Har t at i, S. 1987. Pengaruh peny uburan t ugas

( Job Enr ichm ent ) t erhadap pr odukt ivit as ker j a kar yaw an. Lapor an

Penelit ian.Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologis UGM.

Ham pt on. David, R. 1981. Cont em por ar y m anagem ent .( 2nd.Ed.) . New Yor k:

McGraw - Hill I nt ernat ional Book Com pany .

Har r is. JR. O. J. 1984. Managing people at w or k: concept s and cases in

int er per sonal behavior. Singapor e: Jhon Wiley & Son. I nc.

Her sey, P. and Blanchar d. K. H. 1986. Manaj em en per ilaku or ganisasi ( edisi

keem pat ) . Ter j em ahan oleh Agus Dhar m a. Jakar t a: Pener bit Er langga.

Him am , Fat hul, 1983. Pengar uh m ot if ber afiliasi t er hadap pr odukt ivit as ker j a

t enaga- t enaga " sales" du PT.Unilever I ndonesia Depot Bandung. I nt isar i

Sk ripsi.Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologi UGM.

- - - . 1989. Per bedaan kualit as dim ensi per ilaku m anaj em en yang

ber pr est asi dan yang kur ang ber pr est asi. Lapor an Penelit ian.

Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologi UGM.

Huber . Vandr a. L.1935. Effect s of Tesk Difficult y, Goal Set t ing, and St r at egy on

per for m ance of heur ist ic t ask. Jour nal of Applied Psychology. Vol. 70.

No. 3.

Hum ble. John W. 1967. Managem ent of obj ect ive. London: indust rial educat ion and r esear ch foundat ion.

Jaw a pos, 1992. Resensi, Buku kiat pem asar an.Edisi 4 Nov em ber.

Kar n, H. W. and Gilm er , B. V. H. 1982. Reading in indust r ial and business


(17)

Kot ler , Philip, 1982. Mar ket ing m anagem ent , analysis, planning and cont r ol. ( 4t h, Ed.) . New Delhi: Prent ice- Hall of I ndia, Priv at e Lim it ed.

Landy, J. Fr ank, 1089. Psycholagy of w or k behavior. Belm ont , Califor nia: Wadsw or t h I nc.

Lat ham , Gar r y, P., and Yukl, Gar r y P. 1975. Assigned ver sus par t icipat ive goal

set t ing w it h edicat ed and on educat ed w ood w or ker s. Jour nal of Applied

Psychology. Vol. 80.

Lat ham . G. P.. and Sear i, L. M. 1979. I m port ance of suppor t ive r elat ionship in

goal set t ing. Journal of Applied Psy chology . Vol. 64, No. 2.

Leavit t , Har old, J. 1973. Manager ial psychology. ( 3r d. Ed.) . Chicago: The Univer sit y of Chicago Press.

Lem baga Pengabdian pada Masyar akat ( LPM) . 1982. Buku kum pulan m at eri

lokakar va produkt ivit as sebagai keber hasilan usaha. Jak art a: Univ ersit as

Tr isakt i.

Locke. E. A., Feder ic, E.. and Bobk o, F. 1984. Effect of self- efficacy, goals, and

t ask st r at egies on t ask per for m ance. Journal of Applied Psy chology . Vol.

69. No. 2.

Locke. E. A. 1980. Lat ham ver sus kom aki: a t ale of paradigm s. Journal of applied Psychology. Vol.65.No. 1.

Locke. E. A.. Saar i L. M.. Shaw E. N. and Lat han. G. P. 1981. Goal set t ing and

t ask per form ance: 1969- 1980. Psychological Bulet t in. Vol. 90. No. 1.

Lut hans. F. 1981. Or ganizat ional behavior ( 3r d Ed.) New Yor k: McGraw - Hill Book Com pany.

Maier . N. R. F. 1973. Psychology in indust r y ( 2nd. Ed) Bost on: Publisher Hought on Mifflin Com pany .

Mar t aniah. S. M.. Rasim in, B. S., Pr at ik nya A. W., Sut om o, A. W. dan Him am , F. 1990. Hubungan ant ar a t ingkat t er penuhinya kebut uhan fisik m inim al

dan pr odukt ivit as ker j a di Pr opinsi Jaw a Tengah dan Sum at er a Ut ar a.Laporan Penelit ian. Yogy ak art a: Fakult as Psik ologi UGM.

Mat sui. T.. Okada, A., and Kakuyam a T. 1982. I nfluence of achievem ent need on

goal set t ing per for m ance, and feedback effect ivenses. Jour nal of Applied

Psychology. Vol. 67, No. 5.

Mit chell, Ter r ence R. 1985. People in or ganizat ion. An I nt roduct ion t o

Or ganizat ional Behavior. New Delhi: McGraw - Hill Book Com pany .

Muchinsky, Paul M. 1987. Psychology applied t o Wor k. An int roduct ion t o

indust r ial and or ganizat ional psychology. Chicago. I llinois: The Dorsey

Pr ess.

Nasut ion Moham m ad. 1991. Karyaw an adalah asset p.Jak ar t a 25 Mei. Pr at idnia. Sidhar t a. 1991. Takt ik dan st r at egi. No. 1,12 Okt ober 1991. Pr ospek. 1991. Kolom Manaj em en. Edisi 18 Januari.


(18)

Reviant o, J. 1985. Pr odukt ivit as dan m anaj em en Ser i Produkt ivit as I V. Jakar t a: Lem baga Sar ana I nform asi Usaha dan Pr odukt ivit as.

Rew oldt . S. H. and Scot t . J. D. 1973. Mar ket ing m anage I nt r oduct ion t o. Text and

Cases. ( r evised Ed.) . Hom ew ood. I llinois: Richar t d D. I r w in I nc.

Rober t son I . T., and Cooper C. L. 1983. Hum an behavior or ganizat ions. England: Mcdonald & Evans Lt d.

Sobur . Taufik, 1983. Pengem bangan sum ber daya m anusia. produk t ivit as. No. 1. Schnake, M. E., Bushar dt , S. C. and Spot t Sw ood, C. 1984. I nt er nal w or k

m ot ivat ion and int r insic j ob sat isfact ion: t he effect s goal clar it y, goal difficult y, par t icipat ion in goal set t ing, and t ask com plexit y.Gr oup and

or ganizat ion st udies. Vol. 9. No. 2.

Schult z, Duane, P. 1970. Psychology and indust r y. The Macm illan com pany. London: Collier- McMillan Lim it ed.

Shalley, Chr ist ina, E. 1991. Effect s of pr oduct ivit y goals, cr eat ivit y goal, and

per sonal discr et ion on individual cr eavit y. Jour nal of Applied

Psychology.vol. 76. No. 2.

Sinungan, Muchdar syah, 1987. Pr odukt ivit as apa dan bagaim ana. Jakar t a: Pener bit PT. Bina Aksara.

Sisw ant o, Bej o, 1987. Manaj em en t enaga ker j a ancangan dalam pendayagunaan

dan pengem bangan unsur t enaga ker j a. Bandung: Pener bit Sinar Bar u.

St ant on, W. J., and Buskir k, R. H. 1984. Managem ent of t he sales for ce. ( Revised Ed.) . Hom ew ood, I llinois: Richard D. I rw in I nc.

St er r s, R. M., and Por t er , L. W. 1983. Mot ivat or and behavior. ( 3rd. Ed.) . New Yor k: McGraw - Hill Book com pany.

St oner , Jam es. A. F. 1989. Manaj em en. ( j ilid 1, Pent er j em ah Alfonsus Sir ait ) . Jakar t a: Pener bit Er langga.

St r auss and Sayless, 1981. Manaj em en per sonalia. PPM Jakar t a: PT. Pust ak a Binam an Pressindo.

Tziner , A and Kopelm an, R. 1988. Effect s of r at ing for m at on goal set t ing

dim ension: a field ex perim ent . Jour nal of Applied Psychology. Vol. 78.

No. 2, 179185.

Wexley, K. N., dan Yukl. G. A. 1988. Per ilaku or ganisasi dan psikologi per sonalia. ( Ter j em ahan oleh Muh.Shobar uddin) . Jakar t a: Pener bit PT. Bina Aksara. Wr ight m an, L. S., and Deaux, K. 1981. Social psychology in 80s. Mont r ey: Book

Cole Publishing Co.

Yoder , Dale. 1979. Per sonnel m anagem ent an indust rial r elat ion. New Delhi: Pr ent ice- Hall of I ndia, Pr ivat e Lim it ed.


(1)

dalam j angkauan ber kenaan dengan pengalam an dan penget ahuan yang dim iliki t enaga ker j a.

St udi ahli yang m enguj i hubungan besar nya per anan sasar an yang m em punyai t ant angan t er hadap kiner j a ant ara lain penelit ian y ang dilak uk an Basset ; Pat t on ( dalam Locke, 1980) . m enem ukan bukt i yang posit if bahw a sasar an at au t uj uan yang m em punyai t ant angan dalam peker j aan m enghasilk an kiner j a yang lebih baik dar ipada sasar an yang t idak m em punyai t ant angan.

Locke dkk. ( 1981) m enj elaskan sasar an at au t ar get it u adalah sesuat u yang akan dicapai individu ser t a m er upakan obj ek dar i aksi at au per buat an. Dalam t indakan dua ak si yang t erj adi pr oses m ent al yang m elibat kan dua fakt or ut am a y ait u fakt or isi ( cont ent ) dan int ensit as ( int encit y ) . Dalam fak t or isi ada dua sub fak t or y ait u spesifik asi dan t ingk at k esulit an. Spesifik asi berart i t ingk at keseksam aan dalam m encapai sasar n at au t uj uan yang dim aksud. Riset lapangan dan labor at or ium dar i Locke ( 1980) j uga m em bukt ikan bahw a unsur yang spesifik dan t ingkat t ant angan yang dim iliki t ar get at au sasar an hasilnya m enunj uk an pencapaian kiner j a yang lebih t inggi.

Penelit ian Ham pt on ( 1981) ; Dubr en ( 1982) m enunj ukan hasil yang sam a dengan penelit ian Locke ( 1980) , bahw a sasar an at au t ar get yang lebih m enant ang unt uk dilaksanakan ak an m enet ukan hasil ker j a yang lebih t inggi, dan sasar an at au t ar get yang lebih m enant ang unt uk dilaksanakan akan m enunj ukan hasil k er j a y ang lebih t inggi, dan sasar an yang lebih m udah dicapai at au dilakukan t idak m enim bulkan usaha y ang lebih gigih unt uk k m em enuhi kebut uhan t er capainya kiner j a yang lebih baik .

Penelit ian Locke dkk ( 1981) ; Lat ham dan Saar i ( 1979) m enem ukan bahw a individu dengan r ancangan sasar an yang lebih sulit ak an m enam pilk an k erj a y ang lebih baik dibanding dengan individu dengan sasaran yang r elat if m udah. Pendapat ini sej alan dengan penj elasan Lat ham dkk ( dalam St eer s dan Por t er, 1983) bahw a sasar an at au t uj uan yang spesifik dan m em punyai t ant angan m enunj uk kan hasil ker j a yang lebih efekt if.

Dar i gam bar an di at as dapat diar t ikan bahw a adanya t ingkat t ant angan ( sasar an t idak t er lalu m udah) dalam pelaksanaan pencapaian sasar an at au t ar get akan ber pengar uh t er hadap efekt ifit as sist em penet apan sasar an. Sebab dengan usaha yang sungguh- sungguh dalam peker j aan secar a nyat a akan m enaikkan kiner j a. Secar a j elas diket ahui bahw a adanya t ingkat t ant angan yang dim iliki sist em t er sebut akan ber pengar uh pada pr est asi at au hasil penet apan sasar an at au t ar get t er sebut .

BAB I I I PEM BAH ASAN

Pe r a n a n Goa l Se t t in g D a la m M e n in ga t k a n Pr odu k t iv it a s Ke r j a

Hahoney ( dalam Cam pbell dan Cam pbell, 1990) m enj elaskan bahw a pr odukt ivit as sebenar nya ber asal dar i ker angka ker j a pelaksanaan kegiat an or ganisasi ant ar a lain ber asal dar i sasar an at au t uj uan yang dit ar get kan dengan dar i per encanaan dan evaluasi, dar i hasil m onit or ing dan asesm ennya ser t a dar i um pan balik hasil ker j a yang ber hasil dicapai. Lebih lanj ut Hohoney m enj elaskan salah sat u elem en unt uk m enaikkan pr odukt ivit as adalah m engut am akan penggunaan t akt ik pelaksanaan kerj a dalam m encapai kinerj a.

Ber kenaan pendapat ahli t er sebut , Sut erm eist er ( dalam Harris, 1984) m enj elaskan bahw a produkt ivit as it u dit ent uk an oleh pengem bangan t eknologi pr est asi t enaga ker j a. Pr est asi at au k inerj a ini adalah hasil gabungan dar i m ot ivasi dan kecakapan t enaga ker j a.

Sej alan dengan pendapat di at as Lat ham dkk. ( dalam St eer dan Por t er . 1983) m enj elaskan bahw a unt uk m em ot ivasi t enaga ker j a m enaikkan pr odukt ivit as, langkah yang harus dit em puh adalah m enj elaskan apa yang dim ulai at au dilanj ut kan oleh t enaga ker j a. Oleh har us kar ena it u pr odukt ivit as har us dij abar kan dalam bidang per m asalahan t ugas yang akan dilaksanakan.


(2)

Locke ( dalam Shalley , 1991) m enj elaskan pr odukt ivit as pada st andar kiner j a m engacu Ar t inya pr odukt ivit as t ercapai bila st andar bahw a individu. Pr est asi sesuai dengan sasar an at au t ar get yang dibebankan kepada t enaga ker j a. Lat ham dan Baldes ( dalam Gibson dkk) m engem ukakan sist em penet apan sasar an akan m em per baiki kiner j a sebab m encipt akan ar ah pada pelaksanaan sehingga m enj adi j elas pengert ian individu peker j aannya.

Kondisi ak an m elengk api ini t enaga k er j a guna unt uk berbuat lebih banyak 1985) ker j a, t er hadap per asaan m er aih pr est asi, t um buhnya t anggungj aw ab dan pem aknaan t erhadap bidang peker j aannya sehingga m ereka dapat peker j aannya dim asa lalu dan m asa k ini.

Locke ( dalam Lut hans, 1981) m enj elaskan bahw a individu ber usaha ker as m encapai sasar an at au secar a w aj ar em osional unt uk m em uaskan fat t er keinginan- keinginan m er eka ( desir es) . Sasar an bahw a t ar get dan it u m em ber i ar ah kepada per ilaku dan pikir an ser t a t indakan- t indakan individu yang m enuj u kepada t uj uan akhir yait u ( out com es) , Locke j uga m enet apkan konsep- konsep kebut uhan dan nilai ( need and value) sebagai asas konsep m ot ivasi ker j a ber sam aan dengan penget ahuan ser t a dasar pikir an- pikir an ( pr em ises) individu yang m enet apkan sasar annya lebih lanj ut dit egaskannya, goal set t ing adalah pendekat an m ot ivasional yang t epat dalam kont eks m anaj er ial, sehingga kegunaanya dapat m em ber i kont r ibusi pent ing dalam pem bahasan dan aplikasi per ilaku dalam or ganisasi unt uk m encapai basil ker j a yang m em uaskan.

Sej alan dengan pendapat ahli di at as Wit h dan Locke ( dalam Locke dkk, 1981) m enj elaskan bahw a sist em penet apan sasar an ( goal set t ing) secar a nyat a m em egang per anan pent ing t er hadap pr odukt ivit as.

Dar i penj elasan t eor i- t eor i dar i beber apa ahli di at as dapat disim pulkan bahw a sist em m anaj em en penet apan sasaran ber dasarkan hasil ( goal set t ing) m em pengar uhi pr est asi ker j a sebab t enaga ker j a dapat m em ber i t anggapan t er hadap lingkungan ker j a secar a ber t anggungj aw ab.Karena sit uasi ker j a seper t i it u dir asa dapat m em enuhi kebut uhan m er eka akan nilai dan per w uj udan dir i m aka m ot iv asi dir i unt uk beker j a lebih baik dengan dem ikian pr odukt iv it as ak an m eningkat . Jika sebelum nya beker j a dipandang sebagai r ut init as saj a m aka dengan sist em ini t enaga ker j a m enj adi m em andang beker j a sebagai suat u konst r ibusi posit if dan akan m em ber ik an kiner j a yang opt im al sebab sist em ini m em per siapkan t enaga ker j a unt uk m enghadapi t ant angan y ang t im bul dar i pelaksanaan ker j a, sehingga dihar apkan m am pu m em ber i sum bangan t er hadap naik nya pr est asi dan pengem bangan or ganisasi.

BAB I V KESI M PULAN Ke sim pu la n

Goal set t ing ber pengar uh posit if dan signifikan t er hadap pr odukt ifit as kerj a. Dalam art i m akin j elas goal set t ing m akin t inggi pr odik t ivit as ker j a kar yaw an.

Dar i ber bagai penelit ian yang m engkait kan sist em penet apan t ar get dengan kiner j a ( per for m ance) dapat dipakai sebagai acuan unt uk m enguj i hubungan ant ar a set ing dengan pr odukt ivit as ker j a. Penelit ian Shalley dkk ( 1986) m enunj uk kan bahw a sist em penet apan sasaran at au t arget m enaikkan pr est asi ker j a. Penem uan t er sebut dikuat kan lagi oleh Kim ( dalam Cam bell dan Cam bell, 1991, yang m enunj ukkan bahw a ada per bedaan kiner j a penj ualan t enaga pem asar an dalam kont rol gr oup di depar t em en yang m ener apkan goal set t ing dengan depar t em en yang t idak m ener apkan goal set t ing. Dalam depar t em en yang m enggunakan goal set t ing penj ualan t enaga pem asar annya ber t am bah 32% dibanding dengan kont rol group lain yang t idak m enggunakan goal set t ing hanya ber t am bah 3 % .


(3)

Hasil penelit ian Lock e dk k , ( dalam Landy, 1989 ) selam a 15 t ahun m enelit i goal set t ing, m engem ukakan beber apa konklusi um um y ait u ( 1) 90% hasil dar i ber bagai ek sper im en lapangan dan labor at or ium m enunj uk an adanya dukungan bahw a goal set t ing ber hubungan dengan kiner j a. ( 2) t ar get at au t uj uan dalam t ugas–t ugas peker j aan secar a langsung berpengaruh t erhadap kinerj a oleh kar ena adanya per hat ian, t indakan, m obilisasi ener gi unt uk pelaksanaan t ugas, dan m ot ivasi peker j a unt uk m engem bangkan st r at egi yang sesuai guna pencapaian t ar get at au sasar an.

D AFTAR PUSTAKA

Anast asi. A. 1989. Psikologi t er apan ( Pent er j em ah: Ar yat m i Sisw onar dj ono) . Jak art a: Penerbit Raj aw ali.

Ancok, Jam aluddin. 1989. Pr ospek PPSK, No. 1 Tahun 1,Desem ber.

As'ad, M. 1987. Hubungan fakt or um ur , pendidikan, m asa ker j a dan kepuasan

ker j a t er hadap pr odukt ifit as ker j a pada pet ugas dinas luar asur ansi.

Laporan Penelit ian. Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologi UGM. Bagir , Haider , 1991. Kolom Pr ospek. 5 Ok t ober 1991.

Eandur a, A. 1977. Social lear ning t heor y. Englew ood Cliffa, New Jer sey: Pr act ice-Hall.

Beach, Dale, S. 1975. Per sonnel: t he m anagem ent of people at w ork. 14t h. Ed.) . New York : McMillan Publishing Co. I nc.

Beck. JR. A. C. and Hillm ar , E. D. 1976. Making MBO/ R Wor k. Addison- Wesley publishing Com pany I nc.

Blum . M. L. and Naylor , J. C. 1968. I ndust r ial psychology it s t heor it ical and social

foundat ion. New Yor k: Har per & Row , Publisher I ncor por at ed.

Er igham , John, C. 1991. Social psychology. ( 2nd. Ed.) New Yor k : Har per Collins Publisher I nc.

Cam pbell. J. P. and Cam pbell, R. J. 1990. Pr oduct ivit y in or ganizat ions. San Fr ansisco: Josey- Bass Publisher .

Cascio, Wayne, F. 1987. Applied psychology in per sonnel m anagem ent . ( 3r d, Ed.) . Englew ood Cliffs, New Jer sey.Pr ent ice- Hall, I nc.

Clibbat t ar i, J. 1986. The biggest m ist ake, t op m asnagers m ake w ork ing w om an. Oct ober , ( 47- 54) .

Clindiff. E. W. St ill, R. R. and Govani, N. A. D. 1988.Dasar - dasar m ar ket ing

m oder n. ( Pent erj em ah: M. Mannulang) . Yogyakar t a: Pener bit Liber t y.

Davis, K. and New st r om , J. W. 1989. Hum an behavior at w ork ( 8t h Ed.) Singapor e: McGr aw - Hill Book Com pany.

Davis, K. 1981. Hum an behavior at w or k or ganizat ional behavior. New Delhi: Tat a McGraw - Hill Publishing Com pany Lt d.


(4)

Dosset . D. L., Lat ham . G. P., and Mit chell, T. B. 1979. Effecs of assigned ver sus

par t icipat ely set goals, know ledge of r esult s, and indust r ial differ ences on em ploy es behavior w hen goal difficult y is t he const an. Journal of

Applied Psychology. Vol. 84. No. 3, 291- 298.

Dubr en. Andr ew J. 1982. Organizat ional behav ior Plano, t exas: business publicat ions I nc.

Feinber g. M. R. Tonofsky, R. and Tar r ant , J. J. 1982. The new psychology for

m anaging people. Englew ood liffs, New Jer sey: Pr ect ice- Hall I nc.

For syt h, F. 1970. Running an effect ive sales office ( 2nd Ed.) . England: Gow er Publishing Com pany Lim it ed.

Ghiselli, E. E. and Br ow n, C. W. 1955.I ndust r ial psychology ( 2nd Ed.) . New Hill Book Com pany.

Gibson. J. L.I vancevich, J., and Donnelley, Jr . J. H.1985. Or ganizat ion, behavior ,

st r uct ur e, and Pr oceces. ( 5t h. Ed.) . Texas: Business Publicat ion I nc.

Gr iffin, Ricky W. 1987. Task design: an int egr at ed proach. Glenview . I llinois: Scot t , For esm an Com pany.

Hadipr anat a, A. F, Him am , F., dan Har t at i, S. 1987. Pengaruh peny uburan t ugas

( Job Enr ichm ent ) t erhadap pr odukt ivit as ker j a kar yaw an. Lapor an

Penelit ian.Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologis UGM.

Ham pt on. David, R. 1981. Cont em por ar y m anagem ent .( 2nd.Ed.) . New Yor k:

McGraw - Hill I nt ernat ional Book Com pany .

Har r is. JR. O. J. 1984. Managing people at w or k: concept s and cases in

int er per sonal behavior. Singapor e: Jhon Wiley & Son. I nc.

Her sey, P. and Blanchar d. K. H. 1986. Manaj em en per ilaku or ganisasi ( edisi

keem pat ) . Ter j em ahan oleh Agus Dhar m a. Jakar t a: Pener bit Er langga.

Him am , Fat hul, 1983. Pengar uh m ot if ber afiliasi t er hadap pr odukt ivit as ker j a

t enaga- t enaga " sales" du PT.Unilever I ndonesia Depot Bandung. I nt isar i

Sk ripsi.Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologi UGM.

- - - . 1989. Per bedaan kualit as dim ensi per ilaku m anaj em en yang

ber pr est asi dan yang kur ang ber pr est asi. Lapor an Penelit ian.

Yogy ak art a: Fak ult as Psik ologi UGM.

Huber . Vandr a. L.1935. Effect s of Tesk Difficult y, Goal Set t ing, and St r at egy on

per for m ance of heur ist ic t ask. Jour nal of Applied Psychology. Vol. 70.

No. 3.

Hum ble. John W. 1967. Managem ent of obj ect ive. London: indust rial educat ion and r esear ch foundat ion.

Jaw a pos, 1992. Resensi, Buku kiat pem asar an.Edisi 4 Nov em ber.

Kar n, H. W. and Gilm er , B. V. H. 1982. Reading in indust r ial and business


(5)

Kot ler , Philip, 1982. Mar ket ing m anagem ent , analysis, planning and cont r ol. ( 4t h, Ed.) . New Delhi: Prent ice- Hall of I ndia, Priv at e Lim it ed.

Landy, J. Fr ank, 1089. Psycholagy of w or k behavior. Belm ont , Califor nia: Wadsw or t h I nc.

Lat ham , Gar r y, P., and Yukl, Gar r y P. 1975. Assigned ver sus par t icipat ive goal

set t ing w it h edicat ed and on educat ed w ood w or ker s. Jour nal of Applied

Psychology. Vol. 80.

Lat ham . G. P.. and Sear i, L. M. 1979. I m port ance of suppor t ive r elat ionship in

goal set t ing. Journal of Applied Psy chology . Vol. 64, No. 2.

Leavit t , Har old, J. 1973. Manager ial psychology. ( 3r d. Ed.) . Chicago: The Univer sit y of Chicago Press.

Lem baga Pengabdian pada Masyar akat ( LPM) . 1982. Buku kum pulan m at eri

lokakar va produkt ivit as sebagai keber hasilan usaha. Jak art a: Univ ersit as

Tr isakt i.

Locke. E. A., Feder ic, E.. and Bobk o, F. 1984. Effect of self- efficacy, goals, and

t ask st r at egies on t ask per for m ance. Journal of Applied Psy chology . Vol.

69. No. 2.

Locke. E. A. 1980. Lat ham ver sus kom aki: a t ale of paradigm s. Journal of applied Psychology. Vol.65.No. 1.

Locke. E. A.. Saar i L. M.. Shaw E. N. and Lat han. G. P. 1981. Goal set t ing and

t ask per form ance: 1969- 1980. Psychological Bulet t in. Vol. 90. No. 1.

Lut hans. F. 1981. Or ganizat ional behavior ( 3r d Ed.) New Yor k: McGraw - Hill Book Com pany.

Maier . N. R. F. 1973. Psychology in indust r y ( 2nd. Ed) Bost on: Publisher Hought on Mifflin Com pany .

Mar t aniah. S. M.. Rasim in, B. S., Pr at ik nya A. W., Sut om o, A. W. dan Him am , F. 1990. Hubungan ant ar a t ingkat t er penuhinya kebut uhan fisik m inim al

dan pr odukt ivit as ker j a di Pr opinsi Jaw a Tengah dan Sum at er a Ut ar a.Laporan Penelit ian. Yogy ak art a: Fakult as Psik ologi UGM.

Mat sui. T.. Okada, A., and Kakuyam a T. 1982. I nfluence of achievem ent need on

goal set t ing per for m ance, and feedback effect ivenses. Jour nal of Applied

Psychology. Vol. 67, No. 5.

Mit chell, Ter r ence R. 1985. People in or ganizat ion. An I nt roduct ion t o

Or ganizat ional Behavior. New Delhi: McGraw - Hill Book Com pany .

Muchinsky, Paul M. 1987. Psychology applied t o Wor k. An int roduct ion t o

indust r ial and or ganizat ional psychology. Chicago. I llinois: The Dorsey

Pr ess.

Nasut ion Moham m ad. 1991. Karyaw an adalah asset p.Jak ar t a 25 Mei. Pr at idnia. Sidhar t a. 1991. Takt ik dan st r at egi. No. 1,12 Okt ober 1991. Pr ospek. 1991. Kolom Manaj em en. Edisi 18 Januari.


(6)

Reviant o, J. 1985. Pr odukt ivit as dan m anaj em en Ser i Produkt ivit as I V. Jakar t a: Lem baga Sar ana I nform asi Usaha dan Pr odukt ivit as.

Rew oldt . S. H. and Scot t . J. D. 1973. Mar ket ing m anage I nt r oduct ion t o. Text and

Cases. ( r evised Ed.) . Hom ew ood. I llinois: Richar t d D. I r w in I nc.

Rober t son I . T., and Cooper C. L. 1983. Hum an behavior or ganizat ions. England: Mcdonald & Evans Lt d.

Sobur . Taufik, 1983. Pengem bangan sum ber daya m anusia. produk t ivit as. No. 1. Schnake, M. E., Bushar dt , S. C. and Spot t Sw ood, C. 1984. I nt er nal w or k

m ot ivat ion and int r insic j ob sat isfact ion: t he effect s goal clar it y, goal difficult y, par t icipat ion in goal set t ing, and t ask com plexit y.Gr oup and

or ganizat ion st udies. Vol. 9. No. 2.

Schult z, Duane, P. 1970. Psychology and indust r y. The Macm illan com pany. London: Collier- McMillan Lim it ed.

Shalley, Chr ist ina, E. 1991. Effect s of pr oduct ivit y goals, cr eat ivit y goal, and

per sonal discr et ion on individual cr eavit y. Jour nal of Applied

Psychology.vol. 76. No. 2.

Sinungan, Muchdar syah, 1987. Pr odukt ivit as apa dan bagaim ana. Jakar t a: Pener bit PT. Bina Aksara.

Sisw ant o, Bej o, 1987. Manaj em en t enaga ker j a ancangan dalam pendayagunaan

dan pengem bangan unsur t enaga ker j a. Bandung: Pener bit Sinar Bar u.

St ant on, W. J., and Buskir k, R. H. 1984. Managem ent of t he sales for ce. ( Revised Ed.) . Hom ew ood, I llinois: Richard D. I rw in I nc.

St er r s, R. M., and Por t er , L. W. 1983. Mot ivat or and behavior. ( 3rd. Ed.) . New Yor k: McGraw - Hill Book com pany.

St oner , Jam es. A. F. 1989. Manaj em en. ( j ilid 1, Pent er j em ah Alfonsus Sir ait ) . Jakar t a: Pener bit Er langga.

St r auss and Sayless, 1981. Manaj em en per sonalia. PPM Jakar t a: PT. Pust ak a Binam an Pressindo.

Tziner , A and Kopelm an, R. 1988. Effect s of r at ing for m at on goal set t ing

dim ension: a field ex perim ent . Jour nal of Applied Psychology. Vol. 78.

No. 2, 179185.

Wexley, K. N., dan Yukl. G. A. 1988. Per ilaku or ganisasi dan psikologi per sonalia. ( Ter j em ahan oleh Muh.Shobar uddin) . Jakar t a: Pener bit PT. Bina Aksara. Wr ight m an, L. S., and Deaux, K. 1981. Social psychology in 80s. Mont r ey: Book

Cole Publishing Co.

Yoder , Dale. 1979. Per sonnel m anagem ent an indust rial r elat ion. New Delhi: Pr ent ice- Hall of I ndia, Pr ivat e Lim it ed.