Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf Dan Karyawan Pada Bagian Pelayanan Dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN KARYAWAN PADA BAGIAN PELAYANAN DAN KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT Tugas Akhir

Diajukan Oleh: LAMBAS SERU MANIK

092101138 D-III Keuangan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : LAMBAS SERU MANIK

NIM : 092101138

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL :PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN KARYAWAN PADA BAGIAN PELAYANAN DAN KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

Tanggal: ... Mei 2012 Dosen Pembimbing

NIP. 19510421 197603 2 003 (Dra. Lusy Anna, M.S)

Tanggal: ... Mei 2012 Ketua Program Studi DIII Keuangan

NIP. 19591229 198903 1 002

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)

Tanggal: ... Mei 2012 Dekan

NIP. 19550810 198303 1 004 (Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugrahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul tugas akhir ini adalah “Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf Dan Karyawan Pada Bagian Pelayanan Dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat ”.

Dengan kemampuan yang masih terbatas, Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat Penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung Penulis baik langsung maupun tidak langsung.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. .

3. Ibu Dr.Lucy Anna, MS selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada Penulis dalam penulisan tugas akhir ini.


(4)

4. Bapak Direktur, Kepala Bagian, Kepala Seksi, Staf Dan Karyawan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Salak yang telah banyak membantu memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dalam melakukan proses penelitian ( survey ) kurang lebih 1 minggu ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan Penulis Ilmu Pengetahuan selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

6. Teristimewa untuk kedua Orang Tua yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan moril dan meteril serta limpahan kasih sayang dan doa yang tidak ternilai mulai dari Penulis belajar hingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Buat Adik-adikku yang tersayang Sebri, Rikardo, Posda, Lovanda dan Coky Andre jangan lupa belajar dan selalu semangat untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi. Abang akan selalu berdoa dan ada buat kalian. Special kepada Lyana Siregar, terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan doanya selama ini.

8. Buat teman-teman magangku kelompok 7 dan teman seperjuangan Kristina, Ade Chairunisa, Khairany, dan Melansari terima kasih atas kerja samanya.

9. Teman-temanku satu angkatan di Program Studi Diploma III Keuangan Stambuk 2009. Terima kasih atas kerja samanya selama ini, senang bisa kenal sama kalian semua.


(5)

10. Teman-temanku Pengurus Komisariat GMKI FEDITA-USU, dan teman-teman Ikatan Mahasiswa Pakpak Silima Suak.

Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua. AMIN……

Medan, Mei 2012 Penulis,

NIM: 092101138 Lambas Seru Manik


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Jadwal Kegiatan ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II PROFIL INSTANSI ... 9

A. Sejarah Ringkas ... 9

B. Jenis Kegiatan ... 18


(7)

D.Job Deskription ... 21

E. Program Usaha Terkini... 32

F. Rencana Kegiatan ... 34

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Hasil Penelitian ... 37

B. Evaluasi ... 40

C. Pembahasan ... 41

D. Bentuk Komunikasi ... 44

E. Proses Komunikasi ... 50

F. Pengukuran Produktivitas ... 56

G. Pengertian Produktivitas dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi produktivitas ... 57

H. Hubungan Komunikasi dengan produktivitas ... 62

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan... 6 Tabel 1.2 Umur Harapan Hidup, Angka Kematian Ibu dan Angka

Kematian Bayi Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2008 s/d

2010 ... 11 Tabel 1.3 Kondisi SDM Berdasarkan Jenjang Jabatan di RSUD

Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011 ... 12 Tabel 1.4 Kondisi SDM berdasarkan strata pendidikan di RSUD

Kabupaten Pakpak Bharat ... 13 Tabel 1.5 Kondisi SDM berdasarkan golongan di RSUD Kabupaten

Pakpak Bharat ... 13 Tabel 1.6 Sarana dan prasarana gedung di RSUD Kabupaten Pakpak

Bharat ... 14 Tabel 1.7 Sarana dan prasarana Alkes Medik dan Non Medik di


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup Rumah sakit, baik Rumah sakit swasta atau Rumah sakit milik Negara. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja antara Manusia yang terlibat di Rumah Sakit dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pencapaian tujuan Rumah Sakit tersebut. Komunikasi menciptakan setiap anggota Rumah Sakit untuk saling membantu dan mengadakan interaksi.

Komunikasi akan berhasil apabila pengirim pesan dan penerima pesan sama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama-sama sesuai dengan yang dimaksudkan, apa yang diinformasikan. Untuk itu diperlukan ketrampilan dalam pemakaian bentuk-bentuk komunikasi yang tepat dalam Rumah Sakit demi kelancaran aktivitasnya.

Tujuan dari pada komunikasi adalah menciptakan dan saling memberikan pengertian (Understanding) antara sesama komunikator (pengirim) dan komunikan (penerima), mengandung kebenaran, lengkap, mencakup keseluruhan, menarik dan nyata. Tetapi hal ini tidak bisa dicapai begitu saja, karena ada banyak hambatan dalam komunikasi, misalnya: banyaknya perantara dalam proses penyampaian informasi yang disampaikan sehingga tidak akurat, jika hal ini


(11)

terjadi akan mengakibatkan salah pengertian (miss understanding) yang akan berdampak pada kesalahan pelaksanaan aktivitas kantor yang kemudian menghambat pencapaian produktivitas karyawan, oleh karena itu komunikasi adalah hal yang sulit dan berbelit-belit serta memerlukan pemahaman yang baik.

Peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas Rumah sakit sangat penting karena sistem komunikasi yang baik akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Komunikasi pada hakekatnya memegang peranan penting, tidak hanya di Rumah sakit saja, tetapi juga di lembaga-lembaga lainnya. Begitu pula dalam pergaulan dengan masyarakat dan sebagainya.

Komunikasi memberikan keterangan, tugas, perintah, pertukaran informasi dan pendapat. Tanpa komunikasi yang baik, akan sulit mengadakan koordinasi. Karena itu perwujudan komunikasi ini memiliki peran sangat penting. Komunikasi juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan proses hubungan yang terjadi diantara dua orang atau lebih dengan menggunakan media, lembaga, simbol untuk memberikan informasi dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Etika komunikasi juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi prasangka buruk yang dapat mengakibatkan prasangka negatif terhadap pegawai lainnya. Contohnya, setiap pegawai tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan dan kurang enak didengar yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi tersinggung, dengan demikian etika komunikasi memegang peran penting dalam melakukan hubungan kerja didalam Rumah Sakit.


(12)

Pengatur informasi atau information handling yakni penyampaian dan penerimaan berita, akan dapat berjalan dengan baik bila terdapat komunikasi yang baik. Komunikasi itu akan menciptakan iklim kerja yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi para staf dan karyawan. Komunikasi merupakan alat utama untuk menyempurnakan hubungan dalam organisasi dan komunikasi mempunyai peranan penting dalam memperlancar kegiatan organisasi.

Rumah Sakit Umum Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat. Memiliki staff dan karyawan yang produktif bukanlah hanya impian Rumah Sakit ini saja tetapi juga merupakan impian instansi yang lain seperti Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Namun untuk mendorong pegawai agar produktif tidaklah mudah. Produktivitas staff dan karyawan tidak hanya menyangkut dalam penjadwalan kerja, tetapi keterampilan berkomunikasi juga diperlukan. Oleh karena itu perlu menjalin hubungan komunikasi yang terbuka, jujur, adil, antara pimpinan dan karyawannya agar mendorong karyawan untuk bekerja dengan senang hati sehingga produktivitas pun dapat ditingkatkan. Baik buruknya suatu komunikasi akan berpengaruh terhadap hasil kerja (output) dan target yang diharapkan oleh Rumah Sakit.

Banyak sekali fenomena yang terjadi dirumah sakit mengenai komunikasi, misalnya kesalahpahaman antara staf dan karyawan . Hal ini disebabkan oleh miss communication dan perbedaan sudut pandang dalam melaksanakan suatu tugas. Terkadang hal ini juga menyebabkan terjadinya konflik antara staf dan karyawan.


(13)

Berdasarkan keterangan ini, maka penulis mengambil judul “Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf Dan Karyawan Pada Bagian Pelayanan Dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat ”.


(14)

B. Perumusan Masalah

Sistem komunikasi yang dilaksanakan dalam suatu Rumah sakit akan mempengaruhi kelancaran kinerja para staff dan karyawannya. Olah karena itu, sangat penting bagi pihak Rumah sakit untuk memperhatikan cara berkomunikasi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawannya.

Berdasarkan uraian ini dirumuskan masalah sebagai dasar kajian dalam penelitian adalah: Bagaimana peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staff dan karyawan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat khususnya pada Bagian Pelayanan dan Keperawatan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi yang diterapkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat khususnya pada Bagian Pelayanan dan Keperawatan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

- Untuk memberikan masukan serta penyampaian saran yang bermanfaat bagi RSUD Kabupaten Pakpak Bharat, mengenai masalah yang dihadapi dibidang komunikasi


(15)

- Sebagai refrensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat dengan judul yang penulis teliti

- Bagi penulis sendiri sebagai tambahan ilmu pengetahuan khusunya mengenai sistem komunikasi yang baik yang dilaksanakan di Rumah sakit.

E. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Salak. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO. KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data 3. Penulisan Laporan

Persiapan Tugas Akhir dimulai dari tanggal 12 Maret 2012, sejak disetujuinya Judul Tugas Akhir oleh Ketua dan Sekretaris Program Studi DIII Keuangan. Pada tahap pengumpulan data, penulis melakukan observasi pada minggu ketiga dan keempat bulan Maret 2012 di Rumah Sakit umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat . Setelah melakukan observasi, penulis akan memulai penulisan laporan


(16)

yang akan dikemas dalam bentuk Tugas Akhir. Penulis akan dibimbing oleh Dosen Pembimbing agar penulisan laporan sesuai dengan judul dan materi pembahasan.

F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan tugas akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan terarah maka penulis membagi luas pembahasan tugas akhir ini dalam 4 bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judul tugas akhir. Adapun uraiannya adalah sebgai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, Penulis akan menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan rencana yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL RUMAH SAKIT

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (Job Description), kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Salak.


(17)

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang komunikasi yang digunakan oleh staff dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Salak.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan. Kesimpulan diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dimasa mendatang.


(18)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Umum Daerah Pakpak Bharat Salak

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional dan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan merata. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan akan tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.

Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, dan sejahtera.

Kabupaten Pakpak Bharat adalah kabupaten yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Dairi berdasarkan Undang-undang Nomor 09 Tahun 2003. Dalam waktu relatif singkat, pembangunan kesehatan di Kabupaten Pakpak Bharat telah cukup berhasil. Hal ini terbukti dari kemampunnya meningkatkan aksesibilitas


(19)

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Namun demikian beberapa permasalahan kesehatan masih dihadapi, khususnya angka kesakitan diantara penduduk, kematian ibu melahirkan dan bayi, serta masalah gizi yang masih belum terselesaikan di berbagai wilayah kecamatan.

Untuk otonomi daerah dibidang kesehatan guna mencapai visi Kabupaten Pakpak Bharat diperlukan program-program kesehatan yang terencana, akurat dan terkendali. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat, antara lain dapat dilihat dari status kesehatan serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti:

1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) menjadi 72 Tahun

2. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup

3. Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup

4. Menurunnya Angka Gizi Buruk pada Balita menjadi kurang dari 15%.

Pada tahun 2008 Umur Harapan Hidup (UHH) penduduk Kabupaten Pakpak Bharat mencapai 66,50 Tahun mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar 66,80 Tahun. Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 8 per 1000 kelahiran pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 tidak ada. Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2008 adalah 19 per 1000 kelahiran dan 30 per 1000 pada tahun 2009. Dapat dilihat pada table berikut:


(20)

Tabel 1.2 Umur Harapan Hidup, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi

Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2008 s/d 2010

No Indikator Tahun

2008 2009 2010

1 Umur Harapan Hidup

66,50 Tahun 66,80 Tahun 72 Tahun

2 Angka

Kematian Ibu

8 dari 1000 kelahiran hidup

Tidak Ada 24 dari 1000 kelahiran hidup 3 Angka

Kematian Bayi

19 dari 1000 kelahiran hidup

30 dari 1000 kelahiran hidup

118 dari 100.000 kelahiran hidup

Sumber : Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

Sebagai bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, maka didirikanlah Rumah Sakit Umum Daerah Salak berdasarkan :

- SK Bupati Pakpak Bharat nomor 157 Tahun 2004 tentang Peningkatkan Fungsi Rawat Inap Puskesmas Salak menjadi RSUD Kelas-C Salak.

- SK Bupati Pakpak Bharat nomor 71 Tahun 2005 tentang Operasionalisasi RSUD Kelas-C Salak.

Pendirian Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat tersebut diharapkan menjadi satu-satunya unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan dan memberikan pengobatan.


(21)

- Sumber Daya Manusia pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat

Jumlah Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Umum Kabupaten Pakpak Bharat per 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut:

1. PNS (Pegawai Negeri Sipil) : 85 orang yang terdiri atas: Struktural : 23 orang

Funsional : 62 orang

2. Honorer : 9 orang

3. Kontrak : 36 orang

Tabel.1.3

Kondisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenjang Jabatan di RSUD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011

No Uraian Jumlah (orang)

1 Pejabat struktural (PNS) 23

- Eselon III 1

- Eselon IV 5

2 Pejabat fungsional (PNS) 62

Jumlah 85


(22)

Tabel.1.4

Kondisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Strata Pendidikan di RSUD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011

No Uraian Jumlah (orang)

1 S-1 26

2 Diploma III 52

3 Diploma IV 1

4 Diploma I 1

5 SLTA 11

5 SLTP 3

Jumlah 94

Sumber: Bagian Kepegawaian RSUD Tahun 2011

Tabel.1.5

Kondisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Golongan di RSUD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010

No Uraian Jumlah (orang)

1 Golongan III 31

2 Golongan II 54


(23)

Jumlah 94


(24)

- Sarana dan Prasarana

Sejak tahun 2007 s/d tahun 2011 pembangunan sarana dan prasarana gedung/fisik di RSUD Kabupaten Pakpak Bharat terus mengalami peningkatan, ini terlihat dari pembangunan yang terus bertambah di lokasi RSUD Pakpak Bharat.

Tabel 1.6 Sarana dan Prasarana Gedung di RSUD Kabupaten Pakpak Bharat

Tahun 2011

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit) Tahun Pembangunan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Gedung IGD Gedung IPAL Gedung Londry Gedung Dapur/Gizi Gedung UTDRS

Gedung Rawat Inap Kelas I

Gedung Rawat Inap kelas II Gedung Labolatorium Gedung Kebidanan 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2007 2007 2007 2007 2009 2011 2011 2010 2010


(25)

10 11

Gedung Bedah Central Gedung Rentgen

1 1

2010 2010


(26)

Tabel 1.7 Sarana dan Prasarana Alkes Medik dan Non Medik di RSUD

Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011 No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Alkes Pada Rawat Jalan Alkes Pada Rawat Inap Alkes Pada UGD

Alkes Non Medik Pada Instalasi Gizi Alkes Non Medik Laundry

Alkes UTDRS

Alkes Bedah

Alkes Labolatorium

Alkes Rentgen Alkes Poli Gigi Alkes Poli Umum

Alkes Poli Anak Alkes Poli KIA

1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket


(27)

14 Jumlah Tempat Tidur 70 unit

Sumber: Seksi Sarana dan Prasarana RSUD Tahun 2010

- Visi Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat

Menjadi Rumah Sakit yang Tanggap dan Berkualitas Sesuai dengan

Profesionalisme dalam Memberikan Pelayanan Kesahatan

Pengertian dari visi RSUD Kabupaten Pakpak Bharat tersebut adalah sebagai berikut:

• Tanggap : Bertindak dengan segera dalam memberikan pelayanan terhadap seluruh pasien tanpa bersikap diskriminatif.

• Bekualitas : Memberikan pelayanan yang bermutu terhadap pasien sesuai dengan Standart Operational Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan

• Profesionalisme : Memberikan pelayanan sesuai dengan profesi dan keahlian yang dimiliki

• Pelayanan : Kegiatan atau tindakan medis/non medis yang diberikan kepada pasien , keluarga dan pengunjung.


(28)

- Misi Rumah Sakit Umum Daerah Salak Kabupaten Pakpak Bharat

Untuk mewujudkan Visi tersebut berdasarkan komitmen seluruh pegawai RSUD Kabupaten Pakpak Bharat , ditetapkan Misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit menuju Rumah Sehat, 2. Menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang nyaman, aman, indah dan

bersih,

3. Menyediakan SDM yang memadai dan berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan Rumah Sakit,

4. Melengkapi sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan tipe rumah sakit, 5. Melengkapi dan menetapkan SOP sesuai dengan kemajuan IPTEK,

6. Meningkatkan kesejahteraan aparatur Rumah Sakit.

Gambaran masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat di masa depan ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Menyikapi perubahan dan perkembangan yang tejadi secara global,seperti reformasi pemerintahan, baik pada pusat maupun daerah, serta dalam rangka peleksanaan otonomi daerah, maka RSUD Kabupaten Pakpak Bharat harus mampu secara kualitas, efisien, dan efektif serta transparan dalam menyelenggarakan pelayanan dan pembangunan kesehatan.


(29)

- Tujuan Rumah Sakit umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 Tahun sampai dengan 5 Tahun serta harus konsisten dengan tugas pokok dan fungsi secara kolektif untuk menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan.

Secara khusus tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas aparatur,

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima,dan

3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan layanan kesehatan rujukan.

B. Jenis Kegiatan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.159b/MENKES/PER/II/1988 tentang rumah sakit bahwa tugas rumah sakit melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan penderita dan pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) serta melaksanakan upaya kesehatan rujukan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, rumah sakit menyelenggarakan beberapa jenis kegiatan sebagai berikut:


(30)

a. Menyediakan dan menyelenggarakan - Pelayanan medik

- Pelayanan penunjang medik - Pelayanan perawatan

- Pelayanan rehabilitasi

- Pencegahan dan peningkatan kesehatan

b. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan para medik c. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang

kesehatan.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dan instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat


(31)

dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.


(32)

Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Pakpak Bharat dapat dilihat pada Gambar 1.1 Berikut ini :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2012 DIREKTUR

DR. PINTAR MANIHURUK NIP. 19780929 200604 1 002

SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAGUmum Dan

Keuangan FRISKA IMELDA

BAKKARA,SKM

NIP.19790202 200312 2 003

SUBBAG Perencanaan Evaluasi Dan Pelaporan SUBBAG Pemeliharaan Peralatan Perlengkapan DARWIN TUMANGGER

NIP. 19650606 198603 1 005

BIDANG PELAYANAN DAN KEPERWATAN

SEKSI PENGAWASAN, PELAYANAN, ETIKA DAN DIKLAT KEPERAWATAN

TAMRIN TOGATOROP, S.KEP NIP. 19781224 200604 1 009

SEKSI PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

RUSLAN HUTAURUK

NIP.19650725 198803 1 003

SUBBAG DATA, INFORMASI DAN REKAM

MEDIK

SUBBAG

SARANA DAN PRASARANA

BIDANG SARANA PRASARANA DAN REKAM

MEDIK

DR. PINTAR MANIHURUK NIP. 19780929 200604 1 002


(33)

D. Job Deskription

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. Pelayanan Medis

b. Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis c. Pelayanan Asuhan Keperawatan

d.Pelayanan Rujukan

e.Pelaksanaan Pendidikan dan Penelitian f.Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan g.Pengelolaan Administrasi Keuangan

Untuk melaksanakan fungsi ini, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat menguraikan Tugas Pokok Dan Fungsi berdasarkan Jabatan masing-masing seperti berikut ini :

A. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Salak Tugasnya adalah:

1. Menetapkan program kerja dan rencana kerja anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Salak

2. Menyusun program kerja Rumah Sakit Umum Daerah Salak

3. Menyusun rencana dan program kerja pengelolaan dan pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Salak

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Salak


(34)

5. Menyusun kebijakan dan keputusan pelaksanaan operasional Rumah Sakit Umum Daerah

6. Melaksanakan tugas pelaksanaan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan, dan pencegahan penyakit.

7. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan upaya rujukan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh pemerintah

8. Mengkoordinasikan seluruh rencana strategi program kegiatan pelayanan, anggaran keuangan dan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah

9. Menetapkan prosedur kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah 10. Melakukan peningkatan sumber daya Rumah Sakit Umum Daerah

Salak maupun sumber daya manusia di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Salak

11. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan 12. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan

pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

13. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan

15. Mendelegasikan sebagian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan.


(35)

B. Sekretaris Rumah Sakit Umum Daerah Salak Tugasnya adalah:

1. Mengkoordinasikan dan menyusun program kegiatan kerja dan rencana anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Salak

2. Melakukan penataan dan menyusun program pelaksanaan ketatausahaan, meliputi : Kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, keprotokolan, dan administrasi lainnya

3. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas sub bagian 4. Mengelola inventaris Rumah Sakit meliputi : pengadaan, penggunaan,

pemeliharaan, dan pengawasan

5. Membantu Direktur dalam melaksanakan tugas

6. Mengkoordinasikan seluruh rencana strategi program kegiatan pelayanan, anggaran keuangan dan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Salak

7. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

8. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai


(36)

C.Sub Bagian Umum dan Keuangan Tugasnya adalah:

1. Menyiapkan bahan-bahan perumusan anggaran 2. Melaksanakan penatausahaan keuangan rumah sakit 3. Menyiapkan pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan 4. Membuat hasil pelaksanaan tugas kepada sekretariat rumah sakit 5. Memberikan penilaian terhadap staf pada sub bagian keuangan 6. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh sekretaris

7. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

8. Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

9. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris 10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan

D. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Tugasnya adalah:

1. Menyiapkan bahan-bahan perumusan teknis, program dan kegiatan di rumah sakit

2. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program rumah sakit melalui pelaporan setiap bulan

3. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada atasan

4. Membuat hasil pelaksanaan tugas kepada sekretariat rumah sakit 5. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan


(37)

6. Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

7. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan

E. Sub Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan Tugasnya adalah:

1. Menyusun program kerja dan rencana anggaran sub bagian 2. Menyusun rencana kebutuhan dan pengadaan perlengkapan

3. Melaksanakan urusan perlengkapan meliputi : penggunaan, pengamanan, dan pemeliharaan inventaris rumah sakit

4. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

5. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

6. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris 7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan

F. Bidang Pelayanan dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Salak Tugasnya adalah:

1. Mengatur, merencanakan, menyusun, dan menetapkan kebijakan dan tata tertib pelayanan Medis dan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Salak


(38)

2. Merencanakan, menyusun, dan menetapkan falsafah keperawatan yang disesuaikan dengan falsafah rumah sakit

3. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan yang dibutuhkan rumah sakit secara keseluruhan

4. Merencanakan pembinaan dan pengembangan karir tenaga keperawatan, antara lain : pendidikan, serta latihan berjenjang dan berlanjut

5. Menyusun rencana anggaran belanja rumah sakit

6. Merencanakan penggantian peralatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan

7. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

8. Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3

9. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur melalui Sekretaris

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan

G. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan Tugasnya adalah:

1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Pelayanan Medis dan Keperawatan pada beberapa Unit Pelaksana Fungsional (UPF) yang menjadi tanggung jawabnya


(39)

2. Merencanakan kebutuhan Tenaga medis dan Para Medis dari segi jumlah dan kategori tenaga untuk setiap unit pelayaanan

3. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan yang dibutuhkan oleh unit-unit pelayanan

4. Melaksanakan sebagian tugas yang dilimpahkan oleh Kepala Bidang Medis dan Keperawatan

5. Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan bidang medis dan keperawatan kepada kepala Ruang Rawat yang berada dibawah tanggung jawabnya

6. Memberikan bimbingan kepada kepala Ruang Rawat tentang pelaksanaan Pelayanan Medis dan Keperawatan sesuai kebijakan kepala bidang pelayanan Medis dan Keperawatan

7. Melaksanakan bimbingan kepada tenaga perawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan program kesehatan di rumah sakit

8. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga medis, paramedis, dan perawat yang bekerja di unit pelayanan rumah sakit

9. Menampung dan menanggulangi usul-usul serta keluhan-keluhan baik tentang masalah tenaga medis, paramedis, dan perawatan, serta menyampaikan kepada Kepala Bidang Medis dan Keperawatan

10. Menilai mutu pelayanan bersama dengan pengawas pelayanan medis dan keperawatan berkala atau sewaktu waktu bila diperlukan


(40)

agar pelayanan dapat ditingkatkan dan perkembangan kemajuan di bidang pelayanan medik

11. Member petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan 12. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan

pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

13. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang 14. Melaksanakan tugas-tugas lain diberikan pimpinan

H. Seksi Pengawasan Pelayanan, Etika, dan Diklat Keperawatan Tugasnya adalah:

1. Memberi bimbingan kepada kepala ruang rawat tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan 2. Memberi bimbingan kepada tenaga medis/non medis untuk

melaksanakan kesehatan terpadu di rumah sakit

3. Mengawasi pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan di rumah sakit. 4. Mengadakan kunjungan keliling secara berkala atau sewaktu waktu ke

ruang rawat, agar tujuan pelayanan kesehatan yang ingin dicapai tetap terjamin.

5. Melaksanakan penilaian hasil kerja tenaga medis dan non medis di rumah sakit untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan. 6. Mengawasi penggunaan dan pemeliharaan peralatan kesehatan serta

obat-obatan melalui system pencatatan dan pelaporan secara tepat dan benar di rumah sakit.


(41)

7. Merencanakan pembinaan dan pengembangan karier tenaga keperawatan antara lain: pendidikan, serta latihan berjenjang dan berlanjut.

8. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit

9. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan.

10. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

11. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada kepala bidang 12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan.

I. Bidang Sarana, Prasarana, dan Rekam Medis Tugasnya adalah:

1. Menyusun program kerja dan rencana anggaran bidang

2. Merumuskan program dan kebijakan teknis serta kegiatan di bidang sarana prasarana dan rekam medic

3. Mengkoornisasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas bidang

4. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan perencanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan rumah sakit umum.

5. Menyusun dan merumuskan usulan pembangunan fisik dan peningkatan perbekalan rumah sakit.

6. Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan sistim pengelolaan rekam medis yang baik dan benar di rumah sakit


(42)

7. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

8. Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai.

9. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada direktur melalui sekretaris.

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan.

J. Seksi Sarana dan Prasarana Tugasnya adalah:

1. Menyiapkan perumusan kebijakan teknis, program dan kegiatan pelaksanaan tugas penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana.

2. Mengumpulkan dan mengevaluasi usulan rencana dalam program pengadaan, menginventarisasi dan pemeliharaan perlengkapan medis 3. Memantapkan koordinasi pengawasan penggunaan sarana dan

prasarana rumah sakit

4. Melakukan pembinaan dan memfasilitasi pelaksanaan perencanaan, penelitian dan pengembangan pembangunan di bidang sarana dan prasarana rumah sakit

5. Member petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

6. Melakukan penilaian dan evaluasi atas hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

7. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanan tugas kepada kepala bidang


(43)

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan K. Seksi Data, Informasi, dan Rekam Medis

Tugasnya adalah:

1. Menyusun program kerja dan anggaran seksi

2. Melaksanakan bahan-bahan perumusan kebijakan, program dan kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan administrasi rumah sakit melalui data, informasi dan rekam medis yang akurat.

3. Memberikan pelayanan umum pada masyarakat melalui penyuluhan kesehatan di rumah sakit

4. Melaksanakan dan pembinaan teknis penyuluhan kesehatan di rumah sakit

5. Menyusun teknis manajemen informasi kesehatan rumah sakit 6. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tulisan

7. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kerja bawahan untuk bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian DP3 pegawai

8. Membuat dan menyampaikan seluruh hasil pelaksanaan tugas kepada kepala bidang

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan.

E. Program Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai , dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Khususnya pada


(44)

bagian pelayanan dan keperawatan. RSUD Kabupaten Pakpak Bharat Khususnya pada bagian pelayanan dan keperawatan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh RSUD Kabupaten Pakpak Bharat Khususnya pada bagian pelayanan dan keperawatan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan program yang bermutu dan tepat. Jadi program usaha terkini yang dijalankan adalah menyelenggarakan program pelayanan dan pengobatan terhadap masyarakat melalui kinerjanya yang dilaksanakan sebagai berikut:

• Program Pengelolaan SDM Aparatur

Tujuan program: meningkatkan sistem pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas fungsional dan kepemerintahan.

Sasaran: peningkatan jumlah personil yang berkompetensi • Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Tujuan program: untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan, dan profesionalisme pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dalam pelaksanaan tugas kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal

Sasaran: peningkatan jumlah personil yang berkompetensi • Program penyediaan peningkatan sarana dan prasarana


(45)

Tujuan program: meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dari tahun ke tahun sesuai dengan master plan yang telah disusun

Sasaran: peningkatan sarana dan prasarana bangunan • Program pemeliharaan sarana dan prasarana

Tujuan program: meningkatkan kualitas sarana dan prasarana rumah sakit melalui kalibrasi secara rutin

Sasaran: peningkatan kualitas sarana dan prasarana RSUD • Program akreditasi RSUD salak

Tujuan program: terakreditasinya RSUD salak

Sasaran: peningkatan kualitas sarana dan prasarana RSUD • Pengembangan system dan layanan informasi terpadu

Tujuan program: meningkatkan akses system informasi dan manajemen Di RSUD

Sasaran: peningkatan kualitas sarana dan prasarana RSUD • Program obat dan perbekalan kesehatan

Tujuan program: menjamin ketersediaan obat, mutu dan keterjangkungan obat dan perbekalan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat

Sasaran: peningkatan obat dan perbekalan kesehatan • Program pelayanan kesehatan rujukan


(46)

Tujuan program: meningkatan askes, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah salak Kabupaten Pakpak Bharat

Sasaran: peningkatan layanan kesehatan rujukan.

F. Rencana Kegiatan

Untuk mencapai program kerja RSUD Salak menyusun beberapa langkah ataupun rencana kegiatan , perencanaan strategis RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat memiliki maksud untuk memberikan arah pada penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit serta peningkatan kemampuan dan mutu pelayanan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, peraturan perundang-undangan dan harapan masyarakat. Adapun perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran • Penyediaan jasa surat menyurat

Tujuan: Tersedianya surat-menyurat

• Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik Tujuan: Tersediannya kebutuhan air dan listrik

• Penyediaan jasa kebersihan kantor Tujuan : Tersediannya kebersihan kantor • Penyediaan alat tulis kantor


(47)

Tujuan : Tersedianya alat tulis kantor

• Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tujuan : Tersediannya barang cetakan dan penggandaan

• Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Tujuan : Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

• Penyediaan peralatan rumah tangga • Penyediaan bahan logistic kantor • Penyediaan makanan dan minuman

• Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran • Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

• Monitoring evaluasi dan pelaporan kinerja SKPD 2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

• Pengadaan perlengkapan gedung kantor • Pengadaan mebeleur

• Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

• Peliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional • Pemeliharaan rutin/ berkala perawatan kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur • Pendidikan dan pelatihan formal


(48)

• Penyediaan jasa pelayanan kesehatan 5. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

• Pengembangan dan pemukhtahiran data dasr standart pelayanan kesehatan • Pelaksanaan akreditasi rumah sakit

6. Program Pengadaan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata


(49)

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini, akan diuraikan mengenai hasil dan pembahasan dari penelitian yaitu melalui Komunikasi perawat dengan pasien dan komunikasi antara staff dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakapak Bharat. Hasil penelitian ini peneliti peroleh melalui proses hasil wawancara dan observasi langsung dilapangan dengan staff dan karyawan Rumah Sakit Umum Kabupaten Pakpak Bharat.

Wawancara dilakukan selama 6 kali pertemuan pada hari selasa dan rabu, dihitung dari tanggal 20 Maret – 28 Maret 2012 dengan waktu yang telah disepakati peneliti dengan staff dan perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. khususnya di ruang administrasi, Unit Gawat darurat, dan Ruang Rawat Inap karena ruangan ini adalah merupakan ruangan yang berhubungan langsung dengan pasien dan keluarga pasien.

Identitas Informan

Informan pada penelitian ini berjumlah 3 orang yang semua dari bagian pelayanan dan keperawatan.

1. Informan: Ruslan Hutauruk /NIP.19650725 198803 1 003, Jabatan Kepala Seksi Pelayanan Medis Dan Keperawatan, juga Menjabat Sebagai Kepala Bagian Pelayanan Dan Keperawatan,


(50)

Mengutarakan, bahwa seiring dengan program peningkatan kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, aktivitas komunikasi yang baik juga menjadi faktor yang sangat penting dalam peningkatan pelaksanaan program tersebut. Menurut pandangan ataupun penilaian Pak Hutauruk bahwa aktivitas komunikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat masih berjalan dengan efektif artinya terlaksana dengan sehat dan transparan sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dan misscommunication antara staff dan karyawan atau sebaliknya juga antara perawat dan pengunjung Rumah Sakit.

Dalam pembenahan dan upaya peningkatan produktivitas kerja beberapa bentuk komunikasi antar staff dan karyawan khususnya pada bidang pelayanan dan keperawatan yang memiliki peran penting dalam pelayanan rumah sakit, tujuan dari pembenahan tersebut diharapkan dapat memberikan penyampaian informasi yang ingin disampaikan lebih tepat waktu dan akurat sampai kepada penerima informasi tentang aktivitas pelayanan rumah sakit tersebut. Contohnya seperti mengadakan sosialisasi, rapat internal, dan penggunaan media lain seperti papan informasi. Dikatakan bahwa masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, sehingga pihak-pihak yang bekerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat terutama dalam bidang pelayanan dan keperawatan terus memberikan kontribusi yang baik guna peningkatan pelayanan dan menjadi cermin yang baik terhadap masyarakat disekelilingnya dalam melaksanakan aktivitas komunikasi yang baik dan benar. Dan sampai saat ini pihak rumah sakit merasa bahwa kesalahpahaman dan kesalahan komunikasi yang


(51)

terjadi masih dalam batas kewajaran sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas pelayanan rumah sakit tersebut.

2. Informan: Tamrin Togatorop, S.KEP/ NIP. 19781224 200604 1 009, Jabatan Kepala Seksi Pengawasan, Pelayanan, Etika Dan Diklat Keperawatan,

Dalam kesempatan yang sama Pak Togatorop juga mengutarakan, bahwa pihak rumah sakit menyadari sangat pentingnya komunikasi yang baik guna meningkatkan kinerja dan pelayanan yang lebih berkualitas dan produktif. Menurut pandangannya aktivitas komunikasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat sudah efektif seperti layaknya beberapa rumah sakit daerah lainnya.

Staff dan Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat juga telah menunjukkan edukasi dalam berkomunikasi terhadap masyarakat dilingkungan rumah sakit tersebut hal ini terlihat dari adanya pembinaan dari pimpinan rumah sakit agar Staff dan Karyawan untuk saling menyapa, menyapa pasien dan pengunjung, dan memberikan informasi secara benar, komunikatif dan terbuka khususnya tenaga perawat yang ada di IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan ruang administrasi. Sampai saat ini kondisi aktivitas komunikasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat berjalan dan membaik sesuai dengan yang diatur dalam sistem komunikasi pelayanan kesehatan, meskipun masih ada kekurangan tetapi kekurangan dan kesalahan tersebut masih dapat diatasi. Ada beberapa faktor kesalahpahaman berkomunikasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat baik


(52)

dari interenal dan eksternal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat yaitu: faktor internal seperti usia staff dan karyawan yang masih didominasi usia muda, masih minimnya Sumber Daya Manusia dari dokter dan perawat yang disebabkan oleh sering terjadi perpindahan tenaga perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, sehingga pelatihan yang dibuat rumah sakit selalu sia-sia dan tidak bertahan lama.

3. Informan: The Simson Padang, Kedudukan Kepala Sekurity (Pengamanan) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat

Mengutarakan peran komunikasi sangat penting dalam meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat terutama dalam pelayanan pengamanan pada ramah sakit tersebut. Sampai saat ini komunikasi antar staff dan karyawan masih terlaksana dengan baik khususnya antar tenaga security, memang masih ada kesilapan dalam interaksi antar staff dan karyawan. Sehingga dalam mengatasinya seringkali staff dan karyawan saling mengingatkan satu dengan yang lainnya agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Pak Padang juga mengatakan kesalahan-kesalahan komunikasi tersebut masih dalam batas kewajaran sehingga masih dapat diselesaiakan.

B. Evaluasi

Penulis menilai bahwa hambatan–hambatan komunikasi yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan masih dalam taraf wajar terbukti dari hasil analisis penulis, bahwa


(53)

taraf kewajaran dapat dilihat dari faktor hambatan komunikasi dan berdasarkan penilaian narasumber hambatan komunikasi di RSUD Pakpak Bharat tidak memberikan masalah yang sangat berarti , misalnya kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan pendapat antara para pegawai, para Tenaga Medis, dan karyawan lainnya.

Masalah ini merupakan hal yang biasanya karena dapat diatasi setelah adanya saling pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan. Selain itu, penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan juga tetap berjalan dengan lancar. Para pengunjung atau pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupun masukan kepada staff dan karyawan dengan komunikasi yang sopan, juga komunikasi antara staff dan karyawan dengan atasan dengan baik dan sopan.

C. Pembahasan

Dari hasil penelitian penulis, dapat kita ketahui melalui pendekatan komunikasi staff dengan perawat juga antara perawat dengan pasien Rumah Sakit Umum Kabupaten pakpak Bharat, yang dilakukan oleh perawat pada pasien diruang Rumah Sakit baik di ruang UGD (Unit Gawat Darurat) maupun Rawat Ianap. Dalam pembahasan ini, peneliti akan mendeskripsikan keterkaitan hasil penelitian tersebut dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Komunikasi


(54)

merupakan penyampaian pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan berbagai macam lambang-lambang dan penyampaian tersebut merupakan suatu proses, atau komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.

Pada profesi tenaga medis dan administrasi rumah sakit komunikasi menjadi sangat penting karena komunikasi merupakan alat dalam melaksanakan proses pelayanan keperawatan dan administrasi Rumah Sakit. Banyak yang mengira atau berpendapat bahwa komunikasi perawat identik dengan senyum dan bicara lemah lembut. Pendapat ini tidak salah tapi mungkin terlalu menyederhanakan arti dari komunikasi itu sendiri, karena inti dari komunikasi perawat adalah komunikasi yang dilakukan untuk tujuan terapi.

Proses komunikasi dalam melakukan terapi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila belum tercipta rasa percaya diri pasien kepada perawat untuk bercerita apa yang sudah dialami oleh pasien. Maka hal pertama yang dilakukan oleh perawat dalam melakukan pengobatan adalah membentuk rasa percaya pada diri pasien untuk dapat mengungkapkan perasaannya kepada perawat melalui komunikasi, untuk membentuk rasa percaya pada pasien maka perawat itu pun harus percaya pada pasien. Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang harmonis antara perawat dan pasien :

1. Hubungan perawat dengan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan. Hubungan ini didasarkan pada prinsip “humanity of nurse and clients”. Kualitas hubungan perawat dengan pasien ditentukan oleh


(55)

bagaimana perawat mendefinisikan dirinya sebagai manusia (human). Hubungan perawat dengan pasien tidak hanya sekedar hubungan seorang penolong dengan pasiennya tapi lebih dari itu, yaitu hubungan antar manusia yang bermartabat (Duldt-Battey, 2004).

2. Perawat harus menghargai keunikan pasien. Tiap individu mempunyai karakter yang berbeda-beda, karena itu perawat perlu memahami perasaan dan perilaku pasien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga, budaya dan keunikan setiap individu.

3. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri pasien.

4. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya (trust) harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah (Stuart, G.W., 1998).

Komunikasi yang dilakukan perawat di RSUD Kabupaten Pakpak Bharat sendiri menurut informan sudah efektif dalam peningkatan pelayanan kesehatan, dimana perawat akan melontarkan kalimat-kalimat yang tujuannya memang untuk terapi, karena komunikasi sendiri sudah ada ilmunya. Informan juga mengatakan, melakukan komunikasi kepada pasien tergantung dari kondisi pasien. Karena ini adalah komunikasi yang bertujuan untuk penyembuhan pasien.

Perawat merupakan profesi yang menolong manusia untuk beradaptasi secara positif terhadap penyakit yang dialami. Pertolongan yang diberikan harus secara profesional. Instrumen utama yang dipakai adalah diri perawat sendiri, sehingga


(56)

kesadaran interpersonal menjadi sangat penting. Untuk itu analisis diri perlu dilakukan sebagai langkah awal dalam proses pengobatan. Analisis diri ini difokuskan pada kesadaran diri. Berkaitan dengan analisis diri, dengan memahami adanya sifat-sifat yang kurang baik dalam dirinya. Kesadaran diri ini akan memudahkan perawat dalam mengubah perilakunya kearah yang lebih baik. Kesadaran diri ini sangat penting karena bagaimana, anda memandang diri anda dan bagaimana orang lain memandang diri anda akan memengaruhi interaksi anda secara keseluruhan (Rakhmat,J., 1996).

Dalam hal ini perawat memakai dirinya dengan menggunakan berbagai teknik komunikasi agar kondisi pasien akan membaik seoptimal mungkin. Sebagai tenaga kesehatan yang sering berinteraksi dengan pasien, sapaan perawat diharapakan dapat menjadi “obat” secara psikologis. Kehadiran dan interaksi yang dilakukan perawat hendaknya membawa kenyamanan dan kerinduan pada pasien.

D. Bentuk Komunikasi

Menurut bentuknya komunikasi terdiri dari :

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara lisan maupun tulisan.

Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu Rumah Sakit dan merupakan kunci sukses suatu Rumah Sakit. Begitu pentingnya komunikasi verbal, sehingga


(57)

tanpa komunikasi ini aktivitas tidak dapat berfungsi dengan baik. Komunikasi verbal ini terdiri dari komunikasi satu arah (one way communication) dan komunikasi dua arah ( two way communication).

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung pada satu pihak saja, sedangkan komunikasi dua arah bersifat timbal balik dan melibatkan dua pihak. Komunikasi verbal dapat pula berupa tatap muka, wawancara, konsultasi bersama dan pidato. Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi yang paling umum yakni berupa perintah-perintah, instruksi, permintaan, penyampaian informasi dan sebagainya melalui pembicaraan antara dua orang atau lebih. Komunikasi tatap muka ini memiliki beberapa kelebihan, yakni komunikator dapat mengetahui apakah penerima pesan sudah mengerti akan pesan yang disampaikan.

Dengan demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan dalam mengetahui pokok persoalan akan menunjukkan gaya atau cara penyampaian suatu pesan. Namun selain kelebihan yang dijelaskan diatas, komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni pada saat penerima pesan memerlukan petunjuk untuk melaksanakan tugasnya maka tanpa adanya catatan tertulis ada kemungkinan tugas yang dikerjakan menjadi kurang sesuai dengan yang diperintahkan, dan tentunya hal ini sangat merugikan.

Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu: seorang manager pemasaran menjelasksan kepada bawahannya, kemudian setelah


(58)

itu ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada dalam pemasaran sedangkan komunikasi satu arah mempunyai kekurangan karena bisa saja terjadi miss communication karena tidak adanya umpan balik. Contoh sederhana dari komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain yang dituju, bisa saja pesan itu tidak sesuai dengan yang dimaksud, karena daya pikir orang untuk menerima informasi berbeda-beda. Jadi, alangkah baiknya bila suatu Rumah Sakit menggunakan komunikasi dua arah.

Dengan menggunakan alat komunikasi modern pada suatu perusahaan, maka komunikasi yang baik dapat terlaksana tetapi hal itu tidak menjamin komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu untuk melaksanakan komunikasi yang baik dalam suatu Rumah Sakit adalah adanya jalinan pengertian dari kedua belah pihak.

Alat-alat komunikasi yang modern dan mutakhir hanyalah sebagai alat untuk membantu melancarkan komunikasi. Jadi, untuk dapat melaksanakan komunikasi yang baik perlu adanya pengertian-pengertian antara yang menyampaikan komunikasi dengan yang menerima komunikasi tersebut, sehingga apa yang di komunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan, dan dapat dilaksanakan. Agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, jangan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti, tetapi gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Meskipun dalam komunikasi kemungkinan terjadi hambatan-hambatan, tetapi bila kita dapat menghilangkan hambatan tersebut atau setidaknya dapat menguranginya, maka kemungkinan


(59)

komunikasi yang dijalankan akan menjadi lebih baik, sehingga kita dapat memperoleh manfaat dalam keuntungan-keuntungan tertentu antara lain :

a. Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin, karena dengan lancarnya komunikasi antar perawat maka kerjasama akan terjalin dengan baik dan adanya dukungan alat komunikasi sehingga informasi lebih cepat didapatkan.

b. Biaya-biaya dapat ditekan, karena dengan komunikasi yang baik, tepat, dan mudah dipahami oleh komunikan sehingga informasi yang ingin disampaikan cepat dan tidak mengeluarkan biaya yang mahal.

c. Dapat meningkatkan partisipasi, karena dengan komunikasi yang baik sesama karyawan lebih terbuka dan saling memberikan masukan atau saran kepada sesamanya dalam meningkatkan pelayanan.

d. Pengawasan dapat dilakukan dengan baik, karena dengan komunikasi yang baik Pimpinan dapat melakukan konsultasi langsung dengan karyawan, sehingga lebih cepat mengetahui kekurangan dan permasalahan dilingkungan Rumah sakit.

Rumah Sakit sebagai wadah dalam menjalin kerjasama tentunya mengandung bagian-bagian yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan antar bagian-bagian harus diatur sebaik-baiknya dalam rangka mencapai tujuan Rumah Sakit. Selanjutnya hubungan harus dipolakan menjadi saluran komunikasi yang jelas, pasti dan diketahui. Dengan cukupnya saluran komunikasi yang disusun dengan sebaik-baiknya hingga mudah dipahami oleh setiap anggota, barulah kerjasama dapat berjalan dengan baik dan berlangsung secara memuaskan. Saluran komunikasi merupakan urat nadi suatu Rumah Sakit


(60)

dimana komunikasi itu berwujud penyampaian berita, ide-ide dari satu pihak lain dan ini lazim disebut komunikasi perkantoran atau dapat dinyatakan juga sebagai tata hubungan.

Komunikasi verbal yang diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan meliputi komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan meliputi komunikasi langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, dan pengarahan. Komunikasi langsung bertatap muka terjadi dilingkungan kerja hampir setiap hari baik itu pada ruang administrasi, ruang perawat, dan ruang IGD. Komunikasi rapat dilaksanakan sesuai dengan intruksi dari Direktur dan ketika ada hal urgen ( penting ) yang ingin disampaikan. Sedangkan pengarahan dilakukan setiap apel pagi khususnya pada apel pagi hari senin.

Komunikasi tertulis yang ada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan meliputi surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat balasan/tanggapan dan sebagainya.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala. Aspek komunikasi


(61)

nonverbal banyak sekali mempengaruhi jalannya pembicaraan antara orang yang satu dengan yang lainnya, baik dalam suatu organisasi maupun lingkungan sosial lainnya. Seperti aspek dari ekspresi wajah adalah menaikkan dan menurunkan alis mata, sedangkan bila marah matanya mengerut sehingga respon nonverbal diberikan oleh pendengar secara kontinu tentang apa yang dikatakan pembicara. Komunikasi nonverbal lainnya adalah bahasa tubuh, yang merupakan komunikasi oleh gerakan badan selama komunikasi tatap muka. Ada banyak gerakan tidak ketara atau tidak begitu nampak yang dilakukan oleh orang-orang tetapi mengandung arti tersendiri. Misalnya senyuman, kerut dahi, gerak mata, berjabat tangan dengan keras dan masih banyak gerakan badan lainnya.

Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat. Komunikasi nonverbal sering dikatakan dalam segi emosional dari suatu komunikasi, akan tetapi sebaiknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam suatu hubungan komunikasi. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala.

Komunikasi nonverbal contohnya dengan mengunakan gerakan badan dan gelengan kepala hal ini memberikan umpan balik yang berharga bagi pembaca kode tanpa membutuhkan waktu lama. Komunikasi ini terjadi setiap hari pada


(62)

ruang UGD antar sesama perawat dan dokter. Jadi pada hakekatnya, komunikasi adalah suatu cara atau rangkaian kegiatan yang menyampaikan berita dari seseorang kepada orang lain, dalam rangka kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan tertentu.

Komunikasi non verbal kurang diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan. Hal ini disebabkan masih banyak perawat dan karyawan yang baru dan komunikasi non verbal bersifat informal, komunikasi non verbal ini sangat tidak tepat apabila digunakan di lingkungan kantor, sebab komunikasi non verbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca indera . Komunikasi non verbal akan lebih rumit dalam menyampaikan informasi dan biasanya komunikasi non verbal ini dilakukan oleh staff dan karyawan yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab.

E. Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasari terjadinya hubungan antara manusia, bahkan dalam keadaan paradaban yang primitif sekalipun. Dalam masyarakat yang tinggi peradabannya dan lebih kompleks, masalah komunikasi maupun kegunaannya turut berkembang. Perkembangan teknologi dalam hal ini mengirimkan, memproses, menyimpan, dan menerima informasi mengharuskan pesan-pesan disampaikan sederhana, jelas, dan tepat, sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud. Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin


(63)

tinggi pula tingkat kemajemukan sistem komunikasi. Analisis sistem komunikasi yang paling sederhana sifatnya memperlihatkan adanya tiga jalur (three way flow).

1. Komunikasi kebawah ( Downwards Communication )

Bentuk komunikasi kebawah adalah komunikasi yang berbentuk instruksi atau informasi. Instruksi disampaikan dalam bentuk perintah, dapat pula beragam saran atau usul dengan ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah, arus informasi lebih umum sifatnya.

Komunikasi kebawah di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan seperti komunikasi antara Kepala Bidang dengan Kepala Seksi, Perawat, Staf dan Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan. Adapun yang dikomunikasikan yaitu: Kepala Bagian Memberikan teguran atau saran secara sopan kepada tenaga perawat atau karyawan yang melakukan kesalahan, Kepala Bagian mengitruksikan prosedur pelayanan yang harus dijalankan oleh perawat dan karyawan. Komunikasi ini sering terjadi setiap hari hal ini disebabkan masih banyak perawat dan karyawan yang baru.

2. Komunikasi Ke Atas

Komunikasi keatas adalah arus komunikasi dari bawahan ke atasan (pimpinan) yang lebih menekankan segi pertanggungjawaban antara pimpinan dengan bawahan. Bentuknya adalah surat pertanggungjawaban, saran, pengaduan dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi keatas paling sering berbentuk konsultasi antara karyawan dan pimpinan, dengan memberi kesempatan


(64)

kepada pihak karyawan untuk mengajukan pendapat serta membahas masalah dengan pihak kesekretariatan Direktur Rumah Sakit.

Komunikasi keatas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan misalnya komunikasi antara tenaga medis, Staf, dan Pegawai, Kepala Seksi, kepada Kepala Bidang.

3. Komunikasi Horizontal

Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua staf atau pegawai atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat. Komunikasi horizontal ini perlu ditingkatkan perannya. Dengan bertambahnya penggunaan bidang jasa spesialisasi keharusan itu jelas tergambar. Pada jenjang dewan Direksi arus horizontal terwujud dengan diadakanya rapat senat. Pada jenjang kebawah manfaat rapat dapat digunakan untuk tujuan yang sama. Komunikasi horizontal yang di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan seperti komunikasi antara sesama tenaga medis, sesama pegawai, sesama staf. Komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Komunikasi Secara Lisan

Komunikasi secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap muka (face to face). Hal ini dikecualikan kalau dilakukan komunikasi dengan menggunakan telepon, pidato, briefing dan media komunikasi lainnya.


(65)

Proses komunikasi secara lisan antara Kepala Bagian dengan Kepala Seksi, Perawat, Staf dan Pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan.

b. Komunikasi Secara Tertulis

Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan manajemen, karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan dibuat secara tertulis agar otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan kembali.

Hal yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang bersifat tertulis adalah pemeliharaan atau penyimpanan yang bersifat tidak up to date dan sulit untuk secara tepat mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari.

Suatu organisasi yang baik, dalam menyampaikan suatu warta akan mempergunakan segala macam saluran yang mungkin terutama saluran perintah dan tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya juga mempertimbangkan cara dan alat untuk mengadakan hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki dapat mencapai tujuannya dengan efektif.

Komunikasi secara tulisan hanya dilakukan antara Kepala Bagian dengan Kepala Seksi , tenaga medis, Staff dan Pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, surat balasan/tanggapan, dan sebagainya. Komunikasi ini bukan untuk pasien atau


(66)

pengunjung RSUD Kabupaten Pakpak Bharat. Cotohnya komunikasi ini pada RSUD Pakpak Bharat adalah berikut ini:

1. Pada saat Kepala Bagian berhalangan tugas Dinas keluar kota, sehingga Kepala Bagian tersebut memberikan surat pendelegasian tugas kepada Kepala Seksi,

2. Pada saat staff dan karyawan melanggar disiplin dalam kehadiran melebihi batas tenggang waktu, maka Kepala Bidang akan melayangkan Surat Teguran.

Hubungan komunikasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Pakpak Bharat terbagi dalam 2 yaitu :

1) Komunikasi Internal.

Komunikasi Internal merupakan komunikasi yang sehari–hari dilaksanakan pada kegiatan usaha, baik di bidang jasa maupun barang, karena sebagian besar kegiatan kantor terdiri dari adanya hubungan-hubungan didalam lingkungan sendiri.

Komunikasi Internal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan misalnya komunikasi antara Kepala Bagian dan Kepala Seksi dengan staff dan pegawai, komunikasi antar sesama staff dan pegawai. Adapun hal yang dikomunikasikan yaitu mengenai permasalahan yang dihadapi oleh karyawan dan perawat pada pelayanan, dan membicarakan perkembangan pelayanan juga rencana peningkatan pelayanan.


(67)

2) Komunikasi External

Komunikasi External bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak Rumah Sakit dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ini dapat diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi external yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Jika hubungan-hubungan keluar itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, pastilah Rumah Sakit yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif.

Tedapat 4 azas pokok komunikasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Pakpak Bharat yang menciptakan dan memelihara sistem komunikasi yaitu:

a. Komunikasi berlangsung dengan melakukan tukar pikiran antara seseorang dengan orang lain.

b. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkan pada satu hal lain yang telah dimengerti.

c. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk membuat dirinya mengerti.

d. Orang yang tidak mengerti dalam menerima warta mempunyai suatu kewajiban untuk meminta suatu penjelasan. Efektivitas suatu organisasi sangat tergantung kepada bermanfaat atau tidaknya data yang dikomunikasikan. Kegagalan komunikasi akan terjadi jika anggota organisasi menyampaikan segala hal yang tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.

Komunikasi external yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan seperti


(68)

komunikasi dengan Bagian lain yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Pakpak Bharat, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah ) lainnya yang ada pada Pemkab Pakpak Bharat, luar RSUD Kab. Pakpak Bharat, instansi – instansi pemerintah, Rumah Sakit swasta dan juga komunikasi kepada pengunjung rumah sakit atau pasien. Komunikasi external ini tetap terjalin dengan baik.

F. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran atau penilaian produktivitas Rumah Sakit merupakan pengukuran terhadap produktivitas berdasarkan prestasi kerja staff dan karyawan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengukuran atau penilaian produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan. Apakah baik, sedang, atau kurang. Penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi Rumah sakit. Hal ini digunakan untuk menetapkan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran tau penilaian produktivitas berarti para bawahan mendapat perhatian dari atasan sehingga mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja. Proses pengukurannya harus jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau mendapatkan balas jasa (kompensasi).

Pengukuran produktivitas berdasarkan penilaian prestasi kerja staff dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian


(69)

Pelayanan Dan Keperawatan dilakukan dalam waktu setahun sekali yakni pada akhir tahun, yang melakukan pengukuran atau penilaian terhadap staff dan pegawai adalah Kepala Bagian, Kepala Seksi, dan Direktur.

Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas karyawan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.

Manfaat yang diharapkan Rumah Sakit dari pengukuran atau penilaian ini adalah untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya melalui nilai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan berarti dia (karyawan) dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.

G. Pengertian Produktifitas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

1. Pengertian Produktivitas

Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio output dibandingkan dengan input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan


(70)

industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain :

a. Bersumber dari pekerjaan

Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja menjadi rendah. Oleh karena itu, agar gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Motion Study”. Dengan dua studi tersebut dapat tercipta gerakan - gerakan yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.

Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan pekerjaan yang paling sibuk adalah pekerjaan Tenaga Medis. Tenaga medis dituntut untuk bekerja dengan kondisi fisik yang kuat tetapi dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan maka terkadang ketahanan fisik Tenaga Medis tersebut menjadi menurun sehingga produktivitas kerjanya menjadi berkurang.


(71)

Semangat dan kegairahan kerja para karyawan merupakan unsur penting guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :

- Gaji yang memadai

- Kebutuhan karyawan perlu diperhatikan - Penempatan karyawan pada posisi yang tepat

Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan, unsur-unsur ini juga diperhatikan oleh Kepala Bagian. Sebab apabila unsur ini tidak deperhatikan akan membuat semangat kerja menjadi rendah dan menyebabkan produktivitas juga menjadi rendah. Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1) Pendidikan,

Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya . Semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan.

Menurut pengamatan penulis, pendidikan tidak mempengaruhi produktivitas kerja staf dan pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan. Pendidikan hanya membedakan posisi staf dan pegawai atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.


(72)

2) Kesehatan jasmani dan rohani

Salah satu tugas pimpinan perkantoran adalah menjamin kesehatan karyawan yaitu dengan cara mengatur jam kerja, meniadakan lembur dan mendirikan poliklinik sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para karyawan. Karyawan yang sehat juga pasti akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan, kesehatan jasmani dan rohani para staf dan pegawai juga selalu diperhatikan, sebab staf dan pegawai yang sehat akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Staf dan Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan berhak untuk berobat di Klinik yang disediakan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat.

3) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas. Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.

Lingkungan kerja ini juga diatur sebaik mungkin, sehingga membuat suasana kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan menjadi lebih nyaman yang dapat membuat para staf dan pegawai menjadi lebih semangat bekerja, sehingga produktivitas kerja juga akan meningkat.


(73)

4) Faktor Manajerial

Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan karena struktur organisasinya hanya terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Seksi, staf/pegawai yang terdiri dari tiga orang, dan beberapa tenaga medis lainnya, maka faktor manajerial dilakukan Kepala Bidang Dan Kepala Seksi. Mereka adalah pimpinan yang memotivasi, mangarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.

5) Motivasi

Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.

Motivasi juga merupakan faktor utama pendukung tingginya produktivitas kerja staf dan pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan. Staf dan pegawai yang memiliki motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat.

6) Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu


(1)

4) Faktor Manajerial

Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas. Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan karena struktur organisasinya hanya terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Seksi, staf/pegawai yang terdiri dari tiga orang, dan beberapa tenaga medis lainnya, maka faktor manajerial dilakukan Kepala Bidang Dan Kepala Seksi. Mereka adalah pimpinan yang memotivasi, mangarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.

5) Motivasi

Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.

Motivasi juga merupakan faktor utama pendukung tingginya produktivitas kerja staf dan pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan. Staf dan pegawai yang memiliki motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat.

6) Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu


(2)

mendapat perhatian dari perusahan karena produktivitas kerja akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai penggunaan sumber-sumber ekonomi yang digerakan secara efektif dan memerlukan keterangan organisator dan teknik sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah. Metode-metode yang ada untuk meningkatkan produktivitas kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan adalah dengan pemotivasian staf dan pegawai dengan memberikan berbagai dorongan. Adapun dorongan itu yaitu memberikan upah/gaji yang memadai, kenyamanan dan keamanan pekerja saat bekerja lembur dan adanya jaminan sosial.

H. Hubungan Komunikasi dan Produktifitas

Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan penggunaan saluran organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan dan memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi. Dengan mengetahui peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan


(3)

perubahan-perubahan dalam organisasi, sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi dapat dikurangi.

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Effendy (2005:27) telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut dengan “The Commandements Of good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi yang baik ), yaitu :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan. 2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama dikomunikasikan.

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.


(4)

7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan. 8. Perhatikan konsistensi komunikasi.

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti. Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan mampu melaksanakan tugas kepemimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dari uraian ini dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan komunikasi yang efektif.

Meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jadi, jelaslah bahwa setiap organisasi memerlukan komunikasi yang efektif agar


(5)

seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam organisasi tersebut tidak efektif.


(6)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bagian akhir dari penelitian ini akan menguraikan kesimpulan yang berdasarkan atas rumusan masalah yang dibahas pada bab–bab terdahulu tentang peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan, kesimpulan – kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi adalah alat untuk membina hubungan kerja sama yang baik dan harmonis antara komunikan dan komunikator terutama dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. Sistem komunikasi yang digunakan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan yaitu sistem komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertical, horizontal dan diagonal.

3. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Bagian Pelayanan Dan Keperawatan. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh Kepala bagian, Kepala seksi, Tenaga medis, Staf dan Pegawai. Dengan komunikasi yang baik