Pencemaran lingkungan adalah merupakan suatu proses masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya perubahan yang
tidak dikehendaki baik dari segi fisik, kimiawi maupun biologis sehingga berdampak negatif bagi kesehatan, keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme
lainnya. Bahan yang mencemari lingkungan disebut polutan. Polutan dapat berupa
materipartikel dan atau energi. Polutan ini masuk ke dalam lingkungan alam sekitar dapat terjadi dari berbagai sebab, misalnya perilaku tidak sehat pada sekelompok
manusia, pertambahan penduduk yang tak diimbangi dengan fasilitas dan sarana lingkungan yang memadai, penggunaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan
kelestariannya, jumlah polutan yang tak seimbang dengan daya dukung lingkungan dan penerapan teknologi yang tak diimbangi dengan penerapan ilmu pengetahuan
tentang ekologi. Pengertian analisis mengenai dampak lingkungan berkaitan erat dengan
pemahaman manusia terhadap perubahan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Dalam hal kegiatan ini tentu melibatkan aspek aktivitas, baik berkaitan dengan
ekonomi, politik, sosial dan budaya. Setiap aktivitas seharusnya didasarkan pada perencanaan yang benar, dan diteruskan dengan implementasi sesuai peraturan yang
berlaku dan diikuti dengan monitoring dan evaluasi. Aspek perencanaan terkait dengan pemikiran manusia dalam membuat kerangka berpikir, cetak biru atau blue
print tentang apa yang layak dan apa yang tidak layak untuk dikembangkan. Dalam hal ini manusia dapat merancang kegiatan yang akan dilakukan dan pengaruhnya
terhadap lingkungan hidup. Kegiatan analisis mengenai dampak lingkungan dilakukan sebelum pelaksanaan proyek pembangunan atau kegiatan usaha dilakukan.
Dampak penting suatu kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup ditentukan oleh berbagai faktor, di antaranya:
a. jumlah populasi manusia yang terkena dampak langsung,
b. luasan wilayah yang terkena dampak,
c. lamanya dampak tersebut berlangsung,
d. intensitas atau periode berulangnya dampak yang terjadi,
e. banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak,
f. sifat dampak terhadap kehidupan yang lebih luas.
C. Sifat Dampak Lingkungan
Berdasarkan sifatnya dampak lingkungan dapat diklasifikasi menjadi dua isu pokok yakni:
a. dampak lingkungan yang dapat dikuantitatifkan atau diukur dinyatakan dalam
angka, yakni dampak yang terkait dengan kerusakan lingkungan akibat pengaruh fisik, misalnya pencemaran udara diukur dengan standar ppm, keasaman limbah
diukur dengan pH, kebisingan diukur dengan satuan dB dan sebagainya. b.
dampak lingkungan yang bersifat kualitatif, yakni dampak yang sulit dinyatakan dengan angka. Dampak ini berkaitan dengan aspek sosial budaya, misalnya sikap
masyarakat terhadap pembangunan yang akan direncanakan, keresahan atau ketidaknyamanan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.
D. Permasalahan pokok dalam kegiatan analisis dampak lingkungan
1. Aspek Biotik-Fisik-Kimia dan Ekologi
Melalui studi tentang AMDAL diharapkan usaha dan kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien,
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup. Cara eksplorasi bahan galian tanpa memperhitungkan resiko
negatif bagi masyarakat sekitar dianggap belum bijaksana, kurang memperhatikan dampak negatif yang muncul akibat penggalian bahan galian. Salah satu
indikatornya antara lain pengambilan lokasi yang dekat dengan pemukiman, sehingga beresiko dapat mengganggu bahkan merusak lingkungan tersebut.
Instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan belum berfungsi secara optimal. Akibat lebih jauh bila usaha tersebut dibiarkan akan beresiko merugikan
terhadap kesehatan, ekosistem, gangguan cuacaiklim dan sebagainya. Kegiatan usaha bahan galian dikatakan berdampak positif manakala kondisi
lingkungan setelah usaha eksplorasi dilaksanakan menjadi lebih baik. Gangguan keseimbangan akibat reaksi kimia dapat dihindari. Kondisi fisik lokasi eksplorasi
dapat dijaga kelestariannya. Upaya penghijauan juga dilaksanakan dengan baik. 2.
Aspek Sosial-Budaya Analisis dampak lingkungan yang melibatkan sosial budaya berkaitan dengan
upaya untuk memprediksi atau meramal dampak sosial-budaya terhadap dokumen AMDAL. Dampak sosial ekonomi di sekitar lokasi perlu diprediksi lewat
dokumen AMDAL. Tujuannya antara lain bila lokasi tersebut akan dilaksanakan pembangunan tidak berdampak negatif. Analisis ini bersifat kualitatif, artinya sulit
dinyatakan dalam standard baku. Analisis dampak lingkungan dari aspek sosial budaya melibatkan aspek sikap dan nilai. Sikap dan nilai individu secara
perseorangan, individu dalam kelompok kecil, individu dalam kelompok besar
dapat berbeda dari waktu ke waktu,atau dari tempat yang satu ke tempat yang lain juga dapat berbeda.
Oleh sebab itu dalam upaya analisis mengenai dampak lingkungan ini diperlukan kesamaan pandangan dan titik temu antara keadaan real dengan
standard yang sudah dikenal serta disepakati. Maksudnya adalah bahwa dalam implementasinya nanti diperlukan kesamaan pandangan dalam melakukan analisis
dan kajian antara pihak investor, petugas dari instansi pemerintah dengan masyarakat di sekitar lokasi.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain kebisaan hidup, cara bergaul, cara beradaptasi, model komunikasi, konflik kepentingan, mobilitas
masyarakat dan sebagainya. Hal ini disebabkan dari segi sosial budaya, masyarakat ikut menikmati hasil pembangunan dan sekaligus menerima dampak
lingkungan yang negatif akibat proses pembangunan tersebut. Harapan masyarakat, lewat pembangunan yang dilaksanakan dapat diprediksi diperolehnya
lingkungan yang seimbang, kondisi sosial ekonomi masyarakat yang lebih meningkat bila dibandingkan kondisi sebelumnya. Apabila antara harapan dan
kenyataan terdapat kesesuaian maka analisis mengenai dampak lingkungan telah sesuai dan benar.
2.2 Dampak Lingkungan Dalam Kegiatan Industri Mineral