Kerangka Teori PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI 7,12-DYMETHYLBENZ(α)ANTHRACENE (DMBA)

8 Ekstrak Mahkota Dewa Kelompok 1 Kontrol normal Gambaran histopatologi hepar Kelompok 2 DMBA 30mgkgBB intraperitoneal Gambaran histopatologi hepar Ekstrak Mahkota Dewa 24 mg Kelompok 3 DMBA 30mgkgBB intraperitoneal Gambaran histopatologi hepar Ekstrak Mahkota Dewa 48 mg Kelompok 4 DMBA 30mgkgBB intraperitoneal Gambaran histopatologi hepar Ekstrak Mahkota Dewa 96 mg Kelompok 5 DMBA 30mgkgBB intraperitoneal Gambaran histopatologi hepar Dianalisis Gambar 2. Kerangka Konsep 9

G. Hipotesis

1. Pemberian ekstrak buah mahkota dewa Phaleria macrocarpa berpengaruh terhadap gambaran histopatologis hepar tikus putih Rattus norvegicus galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA. 2. Pemberian peningkatan dosis ekstrak buah mahkota dewa Phaleria macrocarpa, 24 mg, 48 mg, dan 96 mg berpengaruh terhadap gambaran histopatologis hepar tikus putih Rattus norvegicus galur Sprague dawley yang diinduksi oleh DMBA. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Intoksikasi Hepar

Hepar memiliki fungsi vital dalam detoksikasi bahan toksik. Hal ini menyebabkan hepar menjadi sering terpapar dengan zat–zat toksik yang mengakibatkan kerusakan sel hepar Anshor dkk., 2013. Kerusakan hati dapat meliputi struktur maupun gangguan fungsi hati. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh infeksi, virus, obat, trauma, atau karena bahan kimia alami atau sintetik. Pemaparan oleh berbagai bahan toksik akan mempertinggi kerusakan hati. Radikal bebas adalah salah satu produk reaksi kimia dalam sel yang sangat reaktif karena mengandung elektron yang tidak berpasangan dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang ditandai dengan peradangan akut pada sel–sel hati yaitu terjadinya steatosis dan nekrosis Xiaoyue et al., 2007. Dari sudut pandang patologik, hepar adalah organ yang secara inheren sederhana dengan berbagai respons yang terbatas terhadap cedera. Apapun penyebabnya, ditemukan lima respon umum hepar terhadap cedera, yaitu peradangan, degenerasi, nekrosis, fibrosis, dan sirosis Kumar dkk., 2007. 11

a. Peradangan

Cedera hepatosit yang menyebabkan influks sel radang akut atau kronis ke hepar disebut hepatitis. Serangan terhadap hepatosit hidup yang mengekspresikan antigen oleh sel T yang telah tersensitisasi merupakan penyebab umum kerusakan hepar. Peradangan mungkin terbatas di saluran porta atau mungkin meluas ke parenkim Kumar dkk., 2007. Gambar 3. Peradangan pada hepatosit Kumar dkk., 2007.

b. Degenerasi

Kerusakan akibat gangguan toksik atau imunologis dapat menyebabkan hepatosit membengkak, tampak edematosa, dengan sitoplasma iregular bergumpal dan rongga–rongga jernih yang lebar. Selain itu, bahan empedu yang tertahan dapat menyebabkan hepatosit tampak membengkak seperti berbusa degenerasi busa. Akumulasi butiran lemak di dalam hepatosit disebut steatosis. Butir–butir halus yang tidak menyebabkan nukleus tergeser disebut steatosis mikrovesikular dan ditemukan pada keadaan–keadaan seperti penyakit

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIS HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

1 11 58

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI ISONIAZID

4 40 83

PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) DENGAN EKSTRAK DAUN CEPLUKAN (Physalis angulata L) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMP

0 11 87

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarfa) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) TIKUS PUTIH (Rattus norwegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ISONIAZID

1 12 49

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

6 25 78

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

5 36 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

2 8 70

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Mahkota Dewa Terhadap Gambaran Histopatologi Paru Tikus Putih yang Diinduksi 7,12-Dimethylbenz[α]anthracene (DMBA)

0 7 60

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PAYUDARA TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI 7,12-

4 21 67